Anda di halaman 1dari 14

PERTEMUAN 7

SIGN TEST

 Digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua


sampel berpasangan
 Datanya berbentuk ordinal
 Karena yang diperhatikan adalah tanda positif dan
negatif, maka hasilnya bukanlah perbedaan secara
kuantitatif, tetapi dalam perubahan yang positif atau
negatif.
 Sampel yang digunakan berpasangan, misal suami-istri,
pria-wanita, dll
SIGN TEST

 Contoh: Pada suatu kantor Pemerintahan dilakukan


penelitian untuk mengetahui pengaruh ruangan yang
diberi AC terhadap produktivitas kerja. Pengumpulan
data terhadap produktivitas pegawai dilakukan pada
waktu AC sebelum dipasang dan sesudah dipasang.
Data produktivitas kerja pegawai sebelum AC dipasang
adalah Xa dan sesudah dipasang adalah Xb. Jumlah
pegawai yang digunakan sebagai sumber data=10.
SIGN TEST

HIPOTESIS
H0: Tidak terdapat perbedaan produktivitas kerja pegawai
sebelum dan sesudah memakai AC.
H1: Terdapat perbedaan produktivitas kerja pegawai
sebelum dan sesudah memakai AC.

STATISTIK UJI
Uji Sign
SIGN TEST

No. XA1 (sebelum) XB1 (sesudah)


1 100 105
2 98 94
3 76 78
4 90 98
5 87 90
6 89 85
7 77 86
8 92 87
9 78 80
10 82 83
SIGN TEST

No. XA1 XB1 Beda Tanda


Pegawai XB1 - XA1

1 100 105 +5 +
2 98 94 -4 -
3 76 78 +2 +
4 90 98 +8 +
5 87 90 +3 +
6 89 85 -4 -
7 77 86 +9 +
8 92 87 -5 -
9 78 80 +2 +
10 82 83 +1 +

Terlihat bahwa tanda (+) ada 7 dan tanda (-) ada 3.


SIGN TEST

KRITERIA UJI
Tolak H0 jika p>α
Dengan tabel Binomial dimana n=10 dan tanda terkecil =3.
diperoler nilai p=0,172
Ternyata p>α, maka H0 ditolak.

KESIMPULAN
Jadi dapat disimpulkan bahwa ruangan kerja yang diberi AC
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas
kerja pegawai.

Saran yang diberikan


Perlu AC di tempat kerja
SIGN TEST

 Teknik ini merupakan penyempurnaan dari uji tanda


(Sign Test). Kalau dalam uji tanda besarnya selisih nilai
angka antara positif dan negatif tidak diperhitungkan,
sedangkan dalam uji Wilcoxon ini diperhitungkan.
Seperti dalam uji tanda, teknik ini digunakan untuk
menguji signifikansi hipotesis komparatif dua sampel
yang berkorelasi bila datanya berbentuk ordinal
(berjenjang)
WILCOXON

 Contoh: Pada suatu kantor Pemerintahan dilakukan


penelitian untuk mengetahui pengaruh ruangan yang
diberi AC terhadap produktivitas kerja. Pengumpulan
data terhadap produktivitas pegawai dilakukan pada
waktu AC sebelum dipasang dan sesudah dipasang.
Data produktivitas kerja pegawai sebelum AC dipasang
adalah Xa dan sesudah dipasang adalah Xb. Jumlah
pegawai yang digunakan sebagai sumber data=10.
WILCOXON

HIPOTESIS
H0: Tidak terdapat perbedaan produktivitas kerja pegawai
sebelum dan sesudah memakai AC.
H1: Terdapat perbedaan produktivitas kerja pegawai
sebelum dan sesudah memakai AC.

STATISTIK UJI
H0 diterima bila harga jumlah jenjang yang terkecil T
(dari perhitungan) lebih besar dari harga T tabel
WILCOXON

No. XA1 (sebelum) XB1 (sesudah)


1 100 105
2 98 94
3 76 78
4 90 98
5 87 90
6 89 85
7 77 86
8 92 87
9 78 80
10 82 83
WILCOXON

No. XA1 XB1 Beda Tanda


Pegawai Jenjang
XB1 - XA1 Jenjang + -

1 100 105 +5 7,5 7,5


2 98 94 -4 5,5 5,5
3 76 78 +2 2,5 2,5
4 90 98 +8 9,0 9,0
5 87 90 +3 4,0 4,0
6 89 85 -4 5,5 5,5
7 77 86 +9 10,0 10,0
8 92 87 -5 7,5 7,5
9 78 80 +2 2,5 2,5
10 82 83 +1 1,0 1,0
Jumlah T=36,5 18,5
WILCOXON

KRITERIA UJI
Berdasarkan tabel Wicoxon untuk n=10 taraf kesalahan 5%
(uji 2 pihak), maka T tabel=8. Oleh karena jumlah jenjang
yang kecil 18,5 lebih besar dari 8, maka H0 diterima.

KESIMPULAN
Jadi dapat disimpulkan bahwa ruangan kerja yang diberi
AC tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
produktivitas kerja pegawai.

Saran yang diberikan


Tidak perlu AC di tempat kerja
LATIHAN
Data jangka waktu (bulan) penyembuhan korban narkoba
Peserta Metode 1 Metode 2
1 42 35
2 36 36
3 20 50
4 25 45
5 40 53
6 40 28
7 35 30
8 50 30
9 45 40
10 50 50
11 55 40
12 65 45
13 70 60
14 50 45
15 55 40
16 60 50
17 70 60
18 60 45

Berdasarkan data di atas, selidikilah apakan ada


perbedaan hasil diantara kedua metode tersebut!

Anda mungkin juga menyukai