Anda di halaman 1dari 55

STATISTIKA 1

FAUZI JANU AMARROHMAN, S.T., M.Eng.

DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI


FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS DIPONEGORO
2022
Pengujian Hipotesis
A.Deskriptif (Satu Sampel)
B.Komparatif
A. Pengujian Deskriptif
Pengujian hipotesis deskriptif pada dasarnya merupakan proses
pengujian generalisasi hasil penelitian yang didasarkan pada satu
sampel.
Dalam pengujian ini, variabel bersifat mandiri, oleh karena itu hipotesis
penelitian tidak berbentuk perbandingan ataupun hubungan antar dua
variabel atau lebih.
Syarat pengujian :

Data Normal → Statistik Parametrik


Data Tidak Normal → Statistik Non Parametrik
Statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif (satu sampel)
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis deskriptif :

1. Menghitung rata-rata data

2. Menghitung simpangan baku

3. Menghitung nilai t-hitung (atau z hitung)

4. Mencari nilai t tabel (atau z tabel).

5. Menggambar kurva

6. Meletakkan kedudukan t hitung dan t tabel dalam kurva yang telah dibuat

7. Membuat keputusan pengujian hipotesis


Statistik Parametrik

Statistika parametrik yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif bila
datanya interval atau rasio adalah ;
1. t-test 1 sampel (bila simpangan baku populasi tidak diketahui)
2. Rumus z (bila simpangan baku populasi diketahui).
Karena pada dasarnya simpangan baku setiap populasi jarang diketahui, maka
rumus z jarang digunakan.
Rumus t-tes (1 sampel)
Terdapat dua macam pengujian hipotesis deskriptif :
1. Uji dua pihak (two tail test)
2. Uji satu pihak (one tail test)
a. Uji pihak kanan
b. Uji pihak kiri
Statistik Non Parametrik
Statistik non parametrik yang digunakan untuk menguji hipotesis satu sampel ;
Bila datanya nominal adalah ”test binomial” dan Chi Kuadrat satu sampel.
Bila datanya ordinal maka akan diberikan Run test.
Tes binomial
Contoh tutorial Tes Binomial :

https://www.youtube.com/watch?v=Y8rctEVVUPA
Tes Chi Kuadrat
Run Test

Run test digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif (Satu sampel),


bila skala pengukurannya ordinal.
Bila sampel = 20 maka dapat menggunakan tabel VIIa dan VIIb.
Kriteria pengujian:
“bila run observasi berada diantara run kecil dan run besar maka H0
diterima dan Ha ditolak.
Contoh Tutorial Run Test :

https://www.youtube.com/watch?v=ahto8h9XFtk
https://www.youtube.com/watch?v=ebsafKWzBlo
B. Pengujian Hipotesis Komparatif
Uji Pihak Kanan

Uji pihak kanan digunakan apabila H0 berbunyi “sama dengan (=) dan Ha berbunyi
lebih besar”.
Kriteria pengujian.
H0 terima jika , harga diperoleh dari daftar distribusi student (t)
dengan peluang 1- α, sebaliknya H0 ditolak pada harga lainnya.
ATAU
“Bila harga t hitung lebih kecil atau sama dengan (≤) harga t tabel, maka H0
diterima dan Ha ditolak”.
Uji Satu Pihak (One Tail Test)
Uji pihak kiri

Uji pihak kiri digunakan apabila: Hipotesis nol berbunyi “sama dengan
(=)” dan hipotesis alternatifnya berbunyi “lebih kecil (<)”.

Kriteria pengujian:
H0 terima jika , harga diperoleh dari daftar distribusi
student (t) dengan peluang 1- α, sebaliknya H0 ditolak pada harga
lainnya.
ATAU
“Bila harga t hitung jatuh pada daerah penerimaan H0 lebih besar atau
sama dengan (≥) dari t tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak”.
Uji Dua Pihak (Two Tail Test)

Uji dua pihak digunakan bila hipotesis nol (H0) berbunyi “sama dengan” dan hipotesis
alternatifnya (Ha) berbunyi “tidak sama dengan”.
Rumusan hipotesisnya:
H0 : μ = x
Ha : μ ≠ x
Kriteria pengujian:
H0 diterima jika dan harga

diperoleh dari daftar distribusi t dengan peluang , sebaliknya H0 ditolak pada


harga lainnya.

Derajat kebebasan dk = n-1


Teknik statistik untuk menghitung
hipotesis komparatif
Pengujian dua sampel berkorelasi
1. Statistik Parametrik
statistik parametrik yg digunakan untuk menguji hipotesis komparatif
rata-rata dua sampel bila datanya berbentuk interval atau ratio adalah
menggunakan t-test
Rumus t-test:

Ket:
= rata-rata sampel 1 = simpangan baku sampel 2
= rata-rata sampel 2 = varians sampel 1
= simpangan baku sampel 1 = varians sampel 2
r = korelasi antara dua sampel
Contoh Soal :
Dilakukan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan
produktivitas kerja pegawai sebelum dan sesudah diberi kendaraan
dinas. Berdasarkan 25 sampel pegawai yang dipilih secara random
dapat diketahui bahwa produktvitas pegawai sebelum dan sesudah
diberi kendaraan dinas adalah seperti ditunjukkan pada tabel berikut
ini.
No Responden Produktivitas Kerja
Sebelum(X1) Sesudah (X2)
1 75 85
2 80 90
3 65 75
4 70 75
5 75 75
6 80 90
7 65 70
8 80 85
9 90 95
10 75 70
11 60 65
12 70 75
13 75 85
14 70 65
15 80 95
16 65 65
17 75 80
18 70 80
19 80 90
20 65 60
21 75 75
22 80 85
23 70 80
24 90 95
25 70 75
Penyelesaian :
• H0 : tidak terdapat perbedaan nilai produktivitas kerja pegawai antara
sebelum dan sesudah mendapat kendaraan dinas.
Ha : terdapat perbedaan nilai produktivitas kerja pegawai antara
sebelum dan sesudah mendapat kendaraan dinas
Dari data di atas diperoleh:
= 74 = 79,20
= 7,5 = 10,17
= 56,25 = 103,50
r = 0,866
t = -4,952

Harga t tersebut kemudian dibandingkan dengan harga t tabel dengan dk = n1 + n2 – 2 =


48.
Dengan dk = 48 dan taraf kesalahan ditetapkan 5% maka t tabel = 2,011.
Kriteria uji dua pihak:

t hitung = -4,952 dan t tabel = -2,011. artinya -4,952 < -2,011 sehingga H0 ditolak.

Kesimpulan: terdapat perbedaan secara signifikan, nilai produktivitas kerja pegawai


sebelum diberi kendaraan dinas dan sesudah diberi kendaraan dinas.
2. Statistik Nonparametrik
Wilcoxon Match pairs test
• Uji ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang
berkorelasi bila datanya berbentuk ordinal.
• Bila datanya kurang dari 25 maka dapat menggunakan tabel.
• Kriteria pengujian:
jika jumlah jenjang yang kecil nilainya lebih besar dari nilai t tabel maka
H0 diterima.
Bila sampel pasangan lebih besar dari 25
• Rumus nya:

Dimana :
Contoh Tutorial Uji Wilcoxon Match Pairs Test :
https://www.youtube.com/watch?v=TqCg2tb4wJ0

https://www.youtube.com/watch?v=izWFX87s-7M
Contoh Soal:
• Dilakukan penelitian untuk mengetahui perbedaan ruangan yang diberi AC terhadap
produktivitas kerja. Pengumpulan data terhadap produktivitas kerja pegawai
dilakukan pada waktu AC sebelum dipasang dan sesudah dipasang. Data produktivitas
kerja pegawai sebelum AC dipasang adalah Xa dan sesudah dipasang adalah Xb.

• Hipotesis penelitian

Ho: AC tidak berbeda terhadap produktivitas kerja pegawai

Ha: AC memberikan perbedaan terhadap produktivitas kerja pegawai


• Data produktivitas kerja pegawai sebelum dan sesudah ruangan
dipasang AC
No sebelum sesudah
1 100 105
2 98 94
3 76 78
4 90 98
5 87 90
6 89 85
7 77 86
8 92 87
9 78 80
10 82 83
penyelesaian
• Untuk pengujian, maka data tersebut perlu disusun ke dalam
tabel berikut:
Beda Tanda jenjang
No Pegawai Xa Xb
Xb-Xa Jenjang + -
1 100 105 +5 7,5 7,5 0,0
2 98 94 -4 5,5 0,0 5,5
3 76 78 +2 2,5 2,5 0,0
4 90 98 +8 9,0 9,0 0,0
5 87 90 +3 4,0 4,0 0,0
6 89 85 - 4 5,5 0,0 5,5
7 77 86 +9 10,0 10,0 0,0
8 92 87 -5 7,5 0,0 7,5
9 78 80 +2 2,5 2,5 0,0
10 82 83 +1 1,0 1,0 0,0
Jumlah T = 36,5 18,5
Berdasarkan tabel untuk n = 10, taraf kesalahan 5% (uji dua pihak) maka t
tabel = 8. oleh karena jumlah jenjang yang kecil nilainya adalah 18,5 dan
nilai t tabel = 8. yang berarti 18,5 > 8. maka H0 diterima.

Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan ruangan kerja


yang diberi AC terhadap kerja pegawai.
Pengujian Dua Sampel Independen
Contoh sampel yang tidak berkorelasi;
1. Perbandingan penghasilan petani dan nelayan
2. Disiplin kerja pegawai negeri dan swasta.

1. Statsitik Parametris
Untuk menguji komparasi data ratio atau interval maka menggunakan
teknik statistik t-test.
Terdapat dua rumus yang sering digunakan yaitu:
Uji homogenitas
• Pengujian homogenitas varians digunakan uji F

• Kriteria pengujian homogenitas varians:


bila harga F hitung lebih kecil atau sama dengan F tabel, maka Ho
diterima dan Ha ditolak. Ho diterima berarti varians homogen.
Rumus uji t:
dk = (n1 + n2 − 2)
x1 − x2
t=
1 1
s +
n1 n2

s 2
=
(n1 − 1)s2
1 + (n2 − 1)s 2
2
n1 + n2 − 2
• Rumus ini dilakukan jika sampel berasal dari populasi berdistribusi
normal dan homogen.
• Kriteria pengujian terima H0 jika − t 1  t  t 1
1−  1− 
2 2

https://www.youtube.com/watch?v=Foyg_wgpPic
Rumus t’:

x1 − x2
t =
'

 s12   s22 
  +  
 n1   n2 

Uji t’ dilakukan jika sampel berasal dari populasi berdistribusi normal tetapi
varians tidak homogen

Kriteria pengujian adalah terima Ho jika


s12 s22
w1 = ; w2 =
w1t1 + w2t 2 w1t1 + w2t 2 n1 n2
− t 
'

w1 + w2 w1 + w2
t1 = t(1− 1  ), (n1 − 1)
2
Soal Latihan Mandiri :
2 macam makanan A dan B diberikan kepada ayam secara terpisah untuk jangka waktu
tertentu. Ingin diketahui macam makanan yang mana, yang lebih baik bagi ayam tersebut.
Sample acak yang terdiri atas 11 ayam diberi makanan A dan 10 ayam diberi makanan B.
Tambah berat badan ayam (dalam ons) hasil percobaan sebagai berikut :

Makanan A 3,1 3,0 3,3 2,9 2,6 3,0 3,6 2,7 3,8 4,0 3,4
Makanan B 2,7 2,9 3,4 3,2 3,3 2,9 3,0 3,0 2,6 3,7

Dalam taraf nyata α = 0,05 tentukan apakah kedua macam makan itu sama baiknya atau
tidak?
Mann Whitney U - test
U-test digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif dua sampel independen bila datanya
berbentuk ordinal. Bila dalam suatu pengamatan data berbentuk interval, maka perlu dirubah dulu ke
dalam data ordinal.
Terdapat dua rumus yang digunakan untuk pengujian :
U1 = n1n2 + n1 (n1 + 1) – R1
2
U2 = n1n2 + n2 (n2 + 1) – R2
2
Dimana : n1 = jumlah sampel 1
n2 = jumlah sampel 2
U1 = jumlah peringkat 1
U2 = jumlah peringkat 2
R1 = jumlah rangking pada sampel 1
R2 = jumlah rangking pada sampel 2
Contoh Tutorial Mann Whitney U – test :
https://www.youtube.com/watch?v=BT1FKd1Qzjw

https://www.youtube.com/watch?v=HLRMyu5JXdw
Contoh Soal :
Dilakukan penelitian untuk mengetahui perbedaan diterapkannya metode kerja baru
terhadap produktivitas kerja pegawai. Untuk mengetahui hal tersebut dilakukan
eksperimen dengan menggunakan dua kelompok pegawai yang masing-masing dipilih
secara random. Kelompok pertama tetap menggunakan metode kerja lama dan
kelompok B dengan metode kerja baru. Kedua kelompok mengerjakan pekerjaan yang
sama. Jumlah pegawai pada kelompok A = 12 orang dan kelompok B = 15 orang.
Datanya dapat dilihat pada tabel berikut:
Kel. I Produk Kel.II Produk
1 16 1 19
2 18 2 19
3 10 3 21
4 12 4 25
5 16 5 26
6 14 6 27
7 15 7 23
8 10 8 27
9 12 9 19
10 15 10 19
11 16 11 25
12 11 12 27
13 23
14 19
15 29
Penyelesaian
• Ho : tidak terdapat perbedaan produktivitas kerja antara pegawai yang
menggunakan metode kerja lama dan baru.
• Ha : terdapat perbedaan produktivitas kerja antara pegawai yang
menggunakan metode kerja lama dengan pegawai yang menggunakan
metode baru, dimana produktivitas kerja pegawai yang menggunakan
metode baru akan lebih tinggi.
Masukan dalam tabel penolong ;
Kel. I Produk Peringkat Kel.II Produk Peringkat
1 16 10 1 19 15
2 18 12 2 19 15
3 10 1,5 3 21 18
4 12 4,5 4 25 21,5
5 16 10 5 26 23
6 14 6 6 27 25
7 15 7,5 7 23 19,5
8 10 1,5 8 27 25
9 12 4,5 9 19 15
10 15 7,5 10 19 15
11 16 10 11 25 21,5
12 11 3 12 27 25
13 23 19,5
14 19 15
15 29 27
R1 = 78 R2 = 300

Tutorial : https://www.youtube.com/watch?v=BT1FKd1Qzjw
Harga U2 lebih kecil dari U1. dengan demikian yang digunakan untuk
membandingkan dengan U tabel adalah U2 yang nilainya 0. berdasarkan
tabel dengan α = 0,05, dengan n1 = 12 dan n2 = 15. diperoleh harga U tabel
= 42.

Harga U hitung lebih kecil dari U tabel (0 < 42). Dengan demikian Ho ditolak.
Kesimpulannya:
Metode kerja baru berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja
pegawai
Soal Latihan Kelompok:
1. Dilakukan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan penjualan suatu
barang, sebelum dan sesudah adanya pemasangan iklan. Data penjualan sebelum
pemasangan iklan (X1) dan sesudah pemasangan iklan (X2) adalah sbb:

X1 : 129 130 140 110 112 150 90 70 85 110 114


70 150 140 110

X2 : 200 140 300 500 170 600 700 500 400 420 230
460 400 300 600

buktikan hipotesis bahwa: terdapat peningkatan penjualan setelah ada


pemasangan iklan!
2. Semacam barang dihasilkan dengan menggunakan 2 proses. Ingin diketahui apakah
kedua proses itu menghasilkan hal yang sama atau tidak terhadap kualitas barang
itu ditinjau dari rata-rata daya tekannya. Untuk itu diadakan percobaan sebanyak
20, dari hasil proses ke 1 dan 20 pula dari hasil proses ke 2. Rata-rata proses
pertama adalah 9,25 kg dan simpangan bakunya 2,24 kg sedangkan rata-rata proses
ke dua 10,40 kg dan simpangan bakunya 3,12 kg. Jika varian ke 2 populasi tidak
sama, dengan taraf nyata 0,05 bagaimanakah hasilnya?
3. Diduga bahwa pemuda yang senang berenang rata-rata lebih tinggi badannya
daripada pemuda sebaya yang tidak pandai berenang. Untuk meneliti ini telah
diukur 15 pemuda yang senang berenang dan 20 pemuda yang tidak senang
berenang. Rata-rata tinggi badannya berturut-turut 167,2 cm dan 160,3 cm.
Simpangan bakunya masing-masing 6,7 cm dan 7,1 cm. Dalam taraf nyata α = 0,05
dapatkah kita mendukung dugaan tersebut? Jika diasumsikan bahwa data
berdistribusi normal dan memiliki varians yang sama!
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai