Anda di halaman 1dari 14

BAB IX

UJI T

9.1 Tujuan Pembelajaran


Mahasiswa dapat memahami konsep uji t dan
pemfaatan uji t untuk pengujian hipotesis satu sampel
dan pengujian hipotesis untuk komparasi dua sampel.

9.2 Uji-t untuk mean populasi (satu sampel)


Salah satu indikator pengetahuan adalah dilihat
dari nilai tes. Nilai tes sebuah sampel diambil dari rata-
rata sampel yang diambil. Seorang peneliti ingin
melihat apakah rata-rata pengetahauan matematika di
sebuah sekolah memenuhi target yang ditetapkan yaitu
8.5 . Setelah diambil proses pengambilan sampel
sebanyak 50 siswa maka didapat data sebagai berikut:
x=8.42 s=0.179
Apakah data sampel ini memberikan bukti yang cukup
untuk menyatakan bahwa nilai tes siswa berbeda dari
8.5?

1
Untuk menjawab pertanyaan tersebut seharusnya
dilakukan pengujian hipotesis terhadap mean populasi
yang dapat dituliskan sebagai berikut:
H 0 : μ=8.5
H a : μ ≠8.5
Sebagai alat untuk pengujian hipotesis satu sampel
diatas, digunakan uji-t sebagai berikut:
x−μ0
uji t :t=
s/√n
Dimana t : nilai t yang dihitung, lalu disebut t hitung
x : mean atau rata-rata dari data
μ0: nilai yang dihipotesiskan
s: simpangan baku
n: jumlah anggota sampel
untuk melanjutkan pengujian, terlebih dahulu harus
ditentukan nilai α =0.05 , artinya tingkat kesalahan
yang harus ditentukan sebelum uji dimulai. Dengan
α =0.05 dan kasus diatas maka akan memberikan dua
daerah tolak sebagai berikut:
Tolak area: t α / 2=t 0.025(n−1=49 sebagai derajat kebebasan)=2. 022
Sehingga tolak H 0 jika t<-2.120 atau t>2.120,

2
Distribution Plot
T; df=17
0,4

0,3
Density

0,2

daerah
daerah daerah tolak
0,1 tolak terima
0,025 0,025
0,0
-2,110 0 2,110
X

Gambar 9.1 Area tolak untuk uji t satu sampel


Sekarang dihitung nilai t nya untuk mendapatkan
kesimpulannya:
x−μ0 8.42−8.5 −0.08
t= = = =−3 . 13 7
s/√n 0.179 / √ 49 0.0 2 55

P value=0.0000 < 0.05/2 = 0.025


Dikarenakan nilai t hitung jatuh di daerah tolak, dengan
α =0.05 maka tolak H 0. Kesimpulan yang dapat
diambil adalah nilai tes yang diperoleh berbeda dengan
8.5.

3
Selain dengan cara perhitungna manual, perhitungan
uji t satu sampel juga dapat dilakukan dengan bantuan
sofrware statistika,

9.3 Uji t untuk komparasi dua populasi yang


independen
Seandainya sebuah penelitian di lakukan untuk
membandingkan sebuah metode yang baru dari
mengajar membaca bagi anak yang mengalami
hambatan belajar dengan metode yang sekarang
digunakan. Penelitian dilakukan dengan menerapkan
dua metode selama 6 bulan terhadap dua kelompok
anak yang berbeda yang dipilih secara acak. Dari 22
anak yang terpilih, 10 anak dilatih dengan metode yang
baru dan 12 anak dilatih dengan metode yang standar.
Anak anak tersebut dilatih dengan pengajar dengan
kemampuan yang sama. Hasil dari uji membaca yang
dilakukan di akhir peneltian di berikan oleh tabel
berikut:

4
Tabel 9.1 Hasil tes baca terhadap dua kelompok anak
No Metode baru Metode standar
1 80 79
2 76 73
3 70 72
4 80 62
5 66 76
6 85 68
7 79 70
8 71 86
9 81 75
10 76 68
11 - 73
12 - 66

Untuk melihat perbedaan dari dua diatas maka perlu


dilakukan pengujian hipotesis yang diperuntukkan bagi
perbandingan dua populasi yang independen.
Proses pengujian hipotesis untuk data diatas dilakukan
dengan mengikuti proses sebagai berikut:

5
Uji satu arah Uji dua arah
H 0 : μ1=μ2 H 0 : μ1=μ2
H a : μ1 < μ2 H a : μ1 ≠ μ2
atau μ 1> μ 2
(x 1−x 2)
t=
Uji t:
√ n 1+n 2−2 (
( n 1−1 ) s 12+ ( n 2−1 ) s 22 1 1
+
n1 n2 )
Daerah tolak H 0: |t |>t α
2
t ←t α untuk H a : μ1 < μ2
t >t α untuk H a : μ1 > μ2
Derajat kebebasan diberikan oleh (n 1+n 2−2)
Asumsi:
Kedua populasi memiliki distribusi frekuensi
yang normal.
Varians dari populasi adalah equal.
Sampel dipillih dari populasi secara acak dan
independen.

6
Selanjutnya kita lakukuan pengujian hipotesis untuk
kasus di awal sebagai berikut.

Ambil α =0 , 05 , yang berarti t α ( dk )=t 0,025 (20)


=2,086
2

H 0 : μ1=μ2
H a : μ1 ≠ μ2
( x 1−x 2 )
t hitung=

√ ( n 1−1 ) s 12+ ( n 2−1 ) s 22 1 1


n 1+n 2−2
+
n1 n2 ( )
(76 , 4−72 ,33)
¿

√ ( 10−1 ) (5,8348)2 +(12−1)(6,3437)2 1 1

4 , 07
10+12−2
+
10 12 ( )
=¿ =1, 55
2 , 62
Karena t hitung mutlak lebih kecil dari t tabel atau,
t hitung=1 , 55<2,086=t 0,025 (20)
P value= sig=0.136 > 0.05/2=0.025
Maka t hitung tidak jatuh di daerah tolak, sehingga
terima H 0. Kesimpulannya tidak ada bukti yang cukup
untuk mengatakan bahwa kedua metode yang diujikan
memberikan hasil yang berbeda.

7
Selain dengan cara perhitungna manual, perhitungan
uji t satu sampel juga dapat dilakukan dengan bantuan
sofrware statistika,

9.4 Uji t untuk komparasi dua populasi yang tidak


independen atau berkorelasi
Seandainya dilakukan penelitian untuk
mengetahui apakah ada pengaruh perbedaan
produktivitas kerja pegawai sebelum dan sesudah
diberikan fasilitas kendaraan dinas. Penelitian
dilakukan dengan mengambil 25 sampel secara acak.
Indikator yang digunakan utuk melihat produktivitas
kerja adalah nilai yang diberikan secara seimbang
menurut variabel yang diukur. Data dari penelitian
diberikan oleh tabel 9.2 berikut:

8
Tabel 9.2 Nilai produktivitas 25 pegawai setelah dan
sebelum diberikan kendaraan dinas
No Sebelum(X1) Sesudah(X2) Selisih(Xs)
1 75 85 -10
2 80 90 -10
3 65 75 -10
4 70 75 -5
5 75 75 0
6 80 90 -10
7 65 70 -5
8 80 85 -5
9 90 95 -5
10 75 70 5
11 60 65 -5
12 70 75 -5
13 75 85 -10
14 70 65 5
15 80 95 -15
16 65 65 0
17 75 80 -5
18 70 80 -10
19 80 90 -10

9
20 65 60 5
21 75 75 0
22 80 85 -5
23 70 80 -10
24 90 95 -5
25 70 75 -5

Untuk melihat perbedaan dari dua diatas maka perlu


dilakukan pengujian hipotesis yang diperuntukkan bagi
perbandingan dua populasi yang dependen atau
berkorelasi. Dalam pengujian hipotesisnya, karena dua
data yang dikomparasi memiliki korelasi maka yang
digunakan adalah selisih dari kedua data tersebut atau
kita lambangkan dengan μs =μ1−μ2.
Proses pengujian hipotesis untuk data diatas dilakukan
dengan mengikuti proses sebagai berikut:

Uji satu arah Uji dua arah

10
H 0 : μs=0 H 0 : μs=0
H a : μs <0 H a : μs ≠ 0
atau μ s >0
xs
Uji t: t=
s s / √ ns
Daerah tolak H 0: |t |>t α
2
t ←t α untuk H a : μs <0
t >t α untuk H a : μs >0
Derajat kebebasan diberikan oleh (n s−1)
Asumsi:
Kedua populasi memiliki distribusi frekuensi
yang normal.

Sampel dipillih dari populasi secara acak dan


independen.

Selanjutnya kita lakukuan pengujian hipotesis untuk


kasus di awal sebagai berikut.

Ambil α =0 , 05 , yang berarti t α ( dk )=t 0,025 (24)


=2,064
2

H 0 : μs=0
H a : μs ≠ 0

11
xs −5 ,20
t hitung= = =−4 , 91
ss / √ ns 5 , 30/ √ 25
Karena t hitung mutlak lebih kecil dari t tabel atau,
t hitung=|4 , 91|>2,064=t 0,025(24)

P-value=sig= 0.0000 < 0.05/2=0.025


Keputusannya tolak H0
Maka t hitung jatuh di daerah tolak, sehingga tolak H 0.
Kesimpulannya ada cukup bukti untuk menyatakan
bahwa terdapat perbedaan produktivitas kerja sebelum
dan setelah pegawai mendapat kendaraan dinas.
Selain dengan cara perhitungna manual, perhitungan
uji t satu sampel juga dapat dilakukan dengan bantuan
sofrware statistika,

1.4 Ringkasan
Salah satu metode dalam pengujian hipotesis
adalah uji-t. Uji-t dapat dilakukan untuk menguji
mean populasi atau disebut uji-t untuk satu sampel.
Uji-t juga dapat digunakan untuk uji komparasi
dua mean populasi data yang independen maupun
12
dependen atau yang disebut uji-t untuk komparasi
dua populasi data yang independen maupun yang
dependen.

9.5 Latihan
1. Telah dilakukan pengumpulan data tentang
produktivitas padi di Kabupaten Cianjur.
Berdasarkan sampel 20 lokasi penelitian
diperoleh data tentang produktivitas padi tiap
hektar dalam satuan ton sebagai berikut:
7 10 9 8 5 6 5 7 4 6
6 8 6 7 4 6 8 7 4 3
Buktikan hipotesis bahwa:
Produktivitas padi = 8 ton/ha
2. Dilakukan penelitian untuk menguji bahwa
tidak terdapat perbedaan kemampuan pegawai
pria dan wanita dalam bidang elektronika.
Berdasarkan sampel yang diambil secara
random, dan setelah di tes diperoleh
kemampuan pegwai pria (X1) dan wanita
(X2) sebagai berikut:

13
X1: 70 80 76 40 80 70 90 99 60 50 76
41 72 90 50
X2: 70 70 90 40 90 80 70 40 50 90 70
40 72 80 42
Buktikan hipotesis tersebut. (asumsikan kedua
sampel independen)

3. Dilakukan penelitian untuk mengetahui ada


tidaknya peningkatan penjualan suatu barang,
sebelum dan sesudah adanya pemasangan
iklan. Data penjualan sebelum pemasangan
iklan X1 dan sesudah pemasangan iklan X2
adalah sebagai berikut:
X1: 129 130 140 110 112 150 90 70 85 110
114 70 150 140 110
X2: 200 140 300 500 170 600 700 500 400
420 230 460 400 300 600
Buktikan hipotesis bahwa: terdapat
peningkatan penjualan setelah ada
pemasangan iklan.

14

Anda mungkin juga menyukai