Anda di halaman 1dari 5

PENGUJIAN HIPOTESIS RATA-RATA UNTUK DUA SAMPEL INDEPENDEN

Pengujian hipotesis tentang dua parameter rata-rata untuk sampel independen ini dilakukan
ketika ingin membandingkan rata-rata dari dua kelompok yang tidak berhubungan satu dengan
yang lain (tidak saling mempengaruhi). Misalnya kinerja pegawai antara perusahaan “B” dan
perusahaan “D”, perbedaan kinerja karyawan laki-laki dan perempuan pada suatu perusahaan.
Untuk menguji hipotesis perbedaan dua rata-rata ini dapat menggunakan statistik uji t, untuk
dapat menggunakan uji t (t-student) ini ada prasyarat atau asumsi yang harus terpenuhi yaitu data
berdistribusi normal dan dipilih secara acak, serta kedua varians populasi tidak diketahui.

Langkah-langkah pengujian hipotesis rata-rata untuk dua sampel independen adalah sebagai
berikut:
(i) Merumuskan hipotesis
Hipotesis yang akan diuji adalah
 Uji dua pihak
H0 : 1 = 2
H1 : 1 ≠ 2
 Uji satu pihak kanan
H0 : 1 = 2
H1 : 1 > 2
 Uji satu pihak kiri
H0 : 1 = 2
H1 : 1 < 2

(ii) Menentukan statistik uji dan kriteria uji


a. Jika varians kedua populasi homogen ( σ 12 = σ 22 = σ 2 ) dan tidak diketahui maka statistik uji
yang digunakan adalah sebagai berikut:

x1  x 2
t hitung = ~ db = n1 + n2  2
1 1
sg +
n1 n 2

dengan s g =
n1  1s12 + n2  1s 22
n1 + n2  2

Keterangan:
x1 = Rata-rata sampel yang diambil dari populasi 1
x 2 = Rata-rata sampel yang diambil dari populasi 2
s12 = Varians dari sampel 1
s 22 = Varians dari sampel 2
s g = Simpangan baku gabungan
n1 = Banyaknya sampel yang diambil dari populasi 1
n2 = Banyaknya sampel yang diambil dari populasi 2

Sehingga kriteria uji yang digunakan:


1. Membandingkan nilai thitung dengan ttabel
 Uji dua pihak
H0 diterima jika  t tabel < t hitung < t tabel
t tabel  t α / 2 ;( n1  n2  2)
 Uji satu pihak kanan
H0 ditolak jika t hitung  t tabel
t tabel  t α ;( n1  n2  2)
 Uji satu pihak kiri
H0 ditolak jika t hitung  t tabel
t tabel  t α ;( n1  n2  2)
2. Berdasarkan nilai p-value
 Uji dua pihak
Tolak H0 jika p-value ≤ α
 Uji satu pihak
Tolak H0 jika p-value ≤ 2α

b. Jika varians populasi heterogen ( σ 12  σ 22 ) dan tidak diketahui maka statistik uji yang
digunakan adalah sebagai berikut:
x  x2
t '= 1
s12 s 22
+
n1 n2

Sehingga kriteria uji yang digunakan:


1. Membandingkan nilai t’
 Uji dua pihak
w t  w2 t 2 w t  w2 t 2
Terima H0 jika  1 1 < t '< 1 1
w1  w2 w1  w2
s12 s 22
dengan w1  ; w2  ; t1  t / 2 , ( n1 1) ; t 2  t / 2, ( n 1)
n1 n2 2

 Uji satu pihak kanan


w t  w2 t 2
Terima H0 jika t ' < 1 1
w1  w2
s12 s2
dengan w1  ; w2  2 ; t1  t , ( n 1) ; t 2  t , ( n 1)
n1 n2 1 2

 Uji satu pihak kiri


w1t1  w2 t 2
Terima H0 jika t '  
w1  w2
s12 s2
dengan w1  ; w2  2 ; t1  t , ( n 1) ; t 2  t , ( n 1)
n1 n2 1 2

2. Berdasarkan nilai p-value


 Uji dua pihak
Tolak H0 jika p-value ≤ α
 Uji Satu Pihak
Tolak H0 jika p-value ≤ 2α

(iii) Membuat kesimpulan

Contoh 6.1:
Seorang pejabat berpendapat bahwa tidak ada perbedaan rata-rata modal perusahaan asing dan
nasional. Untuk menguji pendapat tersebut, dilakukan penelitian dengan mengambil sampel secara
acak 8 perusahaan nasional dan 6 perusahaan asing. Data modal perusahaan dalam milyar rupiah
yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Nasional 5 7 8 3 4 9 6 5
Asing 6 5 4 7 8 6
Dengan tingkat signifikansi α = 5%, ujilah pendapat tersebut apabila varians populasi untuk kedua
data tersebut tidak diketahui

Penyelesaian :
rata-rata dari kedua data tersebut yaitu:

x1 
x i

47
 5,875 x2 
x i

36
6
n 8 n 6
Karena varians tidak diketahui maka kita akan menggunakan uji t. Sebelum menggunakan uji t
kita harus menguji terlebih dahulu apakah varians kedua populasi sama atau tidak, untuk itu
dilakukan Uji F untuk mengetahui variansnya homogen atau tidak, hal ini telah dilakukan pada
Contoh 5.1 dan diperoleh kesimpulan bahwa kedua data tersebut mempunyai varians yang
homogen.

Langkah-langkah dalam menguji rata-rata dua sampel independen jika varians kedua data tersebut
homogen yaitu:
 Hipotesis uji:
H0 : 1 = 2 (tidak terdapat perbedaan rata-rata modal perusahaan nasional dan asing)
H1 : 1 ≠ 2 (terdapat perbedaan rata-rata modal perusahaan nasional dan asing)

 Statistik uji:
x1  x2 5,875  6  0,125
t hitung =  
1 1 1 1 1,8  0,125  0,167
sg + 1,8 
n1 n 2 8 6
 0,125  0,125  0,125
    0,129
1,8  0,292 1,8  0,54 0,972

dengan s g =
n1  1s12 + n2  1s22 
8  1  4,125 + 6  1  2
n1 + n2  2 8+ 6  2
28,875  10 38,875
   3,2396  1,7999  1,8
12 12

 Kriteria uji: dengan α = 0,05 maka t tabel  t  = t0.025;(12) = 2,179


;( n1  n2  2 )
2

sehingga Terima H0 jika  2,179 < t hitung < 2,179

Daerah penolakan H0 Daerah penolakan H0

Daerah
penerimaan H0

-2,179 2,179
-0,129

 Kesimpulan: Nilai thitung sebesar -0,129 lebih besar dari -2,179 dan lebih kecil dari 2,179 (
berada di daerah penerimaan) sehingga H0 diterima pada tingkat signifikansi 5%. Artinya
bahwa tidak ada perbedaan rata-rata modal perusahaan asing dan nasional

Anda mungkin juga menyukai