Anda di halaman 1dari 10

Uji Beda Rata-rata Satu

Sampel dan Dua Sampel (t-


test)
Surya Prangga
Uji Satu Sampel (one sample t-test)
• Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah rata-rata populasi berbeda
dengan suatu 0  nilai rata-rata tertentu 
. Uji yang digunakan adalah uji t yaitu
ketika dist. normal data terpenuhi, namun
tidak diketahui dan jumlah data (n) kecil. Berikut uji hipotesis, statistik uji, dan
daerah kritis uji rata-rata satu sampel (t-test).
Hipotesis Statistik uji Daerah kritis
H 0 :   0
H1 :   0 t  t ,n 1
t ,n 1
H 0 :   0 X  0
t t  t ,n 1
H1 :    0 s n
H 0 :   0 t  t / 2,n 1 atau  t ,n 1
H1 :   0
t  t / 2,n 1
 t ,n 1 t ,n 1
Uji Satu Sampel (one sample t-test)
• Contoh kasus:
Diberikan data nilai ujian 15 mahasiswa prodi matematika sebagai berikut:
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Nilai 85 75 80 75 60 85 85 90 87 88 90 92 94 95 85

  5%
Ujilah, apakah nilai rata-rata ujian mahasiswa berbeda dengan 85?
gunakan ?
Jawab:
H :   85 84.4  85
0
t  0.258
• Uji
H 1 :Hipotesis
  85 - Statistik uji
9.014 15
  5%
t  0.258  t 2.5%,14  2.145
• Tingkat signifikansi - Keputusan
t  t ,n 1 t  t ,n 1
• Daerah kritis Karena maka
terima H0
Uji Beda Rata-rata Dua Sampel Bebas
(independent sample t-test)
• Uji ini digunakan jika ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata
pada dua populasi atau dua kelompok data yang tidak saling berhubungan
(independen). Berikut uji hipotesis, statistik uji, dan daerah kritis untuk uji
rata-rata
Hipotesis 2 populasi independen. Hipotesis
Statistik uji Daerah kritis
nol alternatif
1   2  d 0 - Pop. independen t  t ,n1  n2  2
1  2
- d0 , tetapi tidak diketahui 1   2  d 0 t  t ,n1  n2  2
- , selisih rata-rata dari pop. pertama dan kedua
 X  X 2   d0 1   2  d 0
yang diuji.
t 1
sp 
  
n1  1 s12  n2  1 s22  t  t 2,n1  n2  2 atau
1   2  d 0
sp
1 1

n1 n2

n1  n2  2  t  t 2,n1  n2  2

1   2  d 0 - Pop. independen t '  t ,n1  n2  2


  1   2  d 0
- 1 2 , tetapi tidak diketahui t '  t ,n1  n2  2
d
- 0 , selisih rata-rata dari pop. 2pertama dan kedua 1   2  d 0

' 1
X
yang tdiuji.  X 2   d 0
v
 s1 n 1  s 2
2 n 2  2
t '  t 2,n1  n2  2 atau
s12 s22

 s12 n1 
2


 s22 n2 
2
1   2  d 0
t '  t 2,n1  n2  2
n1 n2 n1  1 n2  1
Uji Beda Rata-rata Dua Sampel Bebas
(independent sample t-test)
• Contoh kasus
Diberikan data nilai ujian 15 mahasiswa prodi matematika sebagai berikut:
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
JK 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0
Nilai 85 75 80 75 60 85 85 90 87 88 90 92 94 95 85

• Ujilah apakah nilai rata-rata ujian mahasiswa berbeda dengan mahasiswi prodi
  0.05 gunakan
matematika? .
• Penyelesaian:
- Uji Hipotesis
H 0 : 1   2  0
H1 : 1   2  0
   5% 
- Tingkat signifikansi
Uji Beda Rata-rata Dua Sampel Bebas
(independent sample t-test)
- Daerah kritis
t  t 2, n1  n2  2 atau t  t
Tolak H jika 0 2, n1  n2  2

t  2.160
dengan0.025,13
- Statistik uji
t
X  X 2   d0
1
 0.956
1 1
sp 
n1 n2

- Keputusan
t  0.956  t0.025,13  2.160
Karena maka gagal tolak H 0
- Kesimpulan
Tidak terdapat perbedaan rata-rata pada nilai mahasiswa dan mahasiswi
prodi matematika
Uji Beda Rata-rata Dua Sampel Berhubungan
(paired sample t-test)
• Analisis paired t-test digunakan untuk membandingkan rata-rata dua populasi
atau dua kelompok data yang berpasangan dan saling berhubungan.
Hipotesis, statistik uji dan daerah kritis diberikan sebagai berikut.
Hipotesis nol Statistik uji Hipotesis alternatif Daerah kritis

d  d0 d  d0 t  t , n 1
d  d0 t
sd  n
d  d0 t  t , n 1

d  d0 t  t 2, n 1 atau
t  t 2, n 1

d : rata  rata selisih sampel pertama dan kedua


• Keterangan:
 d : rata  rata selisih populasi pertama dan kedua
sd : standar deviasi rata  rata sampel pertama dan kedua
Uji Beda Rata-rata Dua Sampel Berhubungan
(paired sample t-test)
• Contoh kasus
• Lima orang mhs dilihat perkembangan pemahamannya dengan diberikan
perlakuan berupa penggunaan metode pembelajaran A. Berikut nilai
perkembangan sebelum
Sebelum 100
dan sesudah
80
diberikan
95
perlakuan:
78 80
Sesudah 80 75 90 70 85

• Ujilah apakah nilai kelima mhs tersebut mengalami peningkatan (perbedaan)


setelah diberikan metode pembelajaran A.
• Jawab:
- Uji Hipotesis
H 0 : d  0
H1 :  d  0
   5% 
- Tingkat signifikansi
Uji Beda Rata-rata Dua Sampel Berhubungan
(paired sample t-test)
- Daerah kritis
t  t 2, n 1 atau t  t 2, n 1
Tolak H jika
0

- Statistik uji
d  d0
t  0.329
sd n

- Keputusan
t  0.329  t0.025, 4  2.776
Karena , maka gagal tolak H 0.
- Kesimpulan
Tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai mhs terhadap penggunaan metode
pembelajaran A.
Latihan
• 1. Sepuluh wanita peserta KB suntik. Sebelum dan sesudah 6 bulan
penggunaan diukur tekanan darahnya. Adakah perbedaan tekanan darah
sistolik sebelum dan sesudah ber KB.

Anda mungkin juga menyukai