TUJUAN PEMBELAJARAN
Menjelaskan pengertian tentang pengujian
hipotesis dan langkah-langkah yang diperlukan
prosedur umum uji hipotesis
Menghitung uji hipotesis dengan sampel besar
yang meliputi pengujian rata-rata dan proporsi
populasi, beda dua rata-rata dan beda dua
proporsi dari dua populasi
Menghitung uji hipotesis dengan sampel kecil
untuk pengujian parameter rata-rata populasi
beda dua rata-rata dari dua populasi.
PENGERTIAN
Hipotesis
Suatu pernyataan tentang besarnya nilai parameter populasi
yang akan diuji
Pengujian Hipotesis
Suatu prosedur pengujian hipotesis tentang parameter
populasi menggunakan informasi dari sampel dan teori
probabilitas untuk menentukan apakah hipotesis tersebut
secara statistik dapat diterima atau ditolak
LANGKAH PENGUJIAN HIPOTESIS
H1 : alternative hypothesis
Fakta
H0 benar H0 salah
keputusan
H0 diterima (1 ) ()
H0 ditolak () (1 )
2. MENENTUKAN NILAI KRITIS
Perhatikan tingkat signifikansi () yang digunakan. Biasanya
1%, 5%, dan 10%.
Untuk pengujian 2 sisi, gunakan /2, dan untuk pengujian 1
sisi, gunakan .
Banyaknya sampel (n) digunakan untuk menentukan degree of
freedom (df).
Satu sampel: df. = n – 1
Dua sampel: df. = n1 + n2 – 2
Nilai Kritis ditentukan menggunakan tabel t atau tabel Z
PENGUJIAN DUA SISI DAN PENGUJIAN SATU SISI
TINGKAT KEPERCAYAAN
Z/2
(1-)
Tingkat kepercayaan 10%, maka: Digunakan :
= 1 (1 - ) = 0,90 Z/2 = Z5% = Z0,05 = 1,645
Tingkat kepercayaan 5%, maka: Digunakan :
= 0,5 (1 - ) = 0,95 Z/2 = Z2,5% = Z0,25 = 1,96
Tingkat kepercayaan 2%, maka: Digunakan :
= 0,2 (1 - ) = 0,98 Z/2 = Z1% = Z0,01 = 2,33
Tingkat kepercayaan 1%, maka: Digunakan :
= 0,1 (1 - ) = 0,99 Z/2 = Z0,5% = Z0,005 = 2,575
3. MENENTUKAN NILAI HITUNG
Nilai hitung (nilai statistik) ditentukan dengan menggunakan
rumus-rumus berikut:
1. H0 Untuk = 0 dan sampel besar (n≥30)
X 0
Z Cat : dapat diganti dengan S
n
H1 untuk satu arah (one tail):
> 0 Z < -Z
< 0 Z > Z
H1 untuk dua arah (two tail):
0 Z < -Z/2 dan Z > Z/2
MENENTUKAN NILAI HITUNG 2)
2. H0 Untuk = 0 dan sampel kecil (n<30)
X 0
t
S
n
Perjalanan 1 2 3 4 5 6
Waktu 13 14 12 16 12 11
Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%, apakah sampel tersebut
dapat mendukung pernyataan bahwa waktu tempuh dari kota A ke kota
B adalah 12,3 jam?
PENYELESAIAN
1. Merumuskan Hipotesis : H0 = “waktu tumpuh 12,3 jam” dan H1 “waktu tumpuh 12,3
jam” (two tail)
2. Menentukan nilai kritis
Untuk pengujian satu arah (two tail):
Tingkat signifikansi 5% = 5 ; 0 = 12,3
Derajat kebebasan (df) = n – 1 = 6 – 1 = 5
Maka, nilai t didapat (dari tabel tdistribusi) : t kritis = 2,015
3. Menentukan nilai hitung (nilai statistik)
13 14 12 16 12 11
X 13
6
S
XX
2
n 1
13 132 14 132 12 132 16 132 12 132 11 132 1,788
6 1
X 0 13 12,3 0,7
t 0,958
S 1,788 2,3829
n 6
PENYELESAIAN lanjutan)
4. Pengambilan Keputusan
Untuk: t hitung = 0,958 < t kritis = 2,015
maka: H0 diterima (H1 ditolak) karena |t hitung| < t kritis maka: H0
diterima (H1 ditolak)
5. Kesimpulan:
Dari uraian penyelesaian di atas dapat disimpulkan bahwa:
pernyataan : waktu tempuh dari kota A ke kota B adalah 12,3 jam
dapat diterima.
HIPOTESIS PROPORSI
Tujuan: menguji hipotesis (dugaan) terhadap
proporsi populasi berdasarkan informasi yang
diperoleh dari sampel.
Pengujian hipotesis proporsi populasi menggunakan
distribusi Z. Dengan demikian kita tidak perlu
memperhatikan degree of freedom (df)
PROSEDUR PENGUJIAN
HIPOTESIS PROPORSI POPULASI
Analisis
1. Rumusan Hipotesis
H0: = .. ≤ .. ≥ ..
H1: ≠ .. > .. < ..
2. Nilai Kritis: tentukan menggunakan tabel
3. Nilai Hitung: hitung dengan rumus
4. Keputusan: H0 ditolak jika nilai hitung absolut lebih
besar daripada nilai tabel absolut. Sebaliknya: H0
diterima jika nilai hitung absolut lebih kecil daripada
nilai tabel absolut.
5. Kesimpulan
RUMUS MENENTUKAN NILAI HITUNG
pˆ x p0
Z
p
p0 (1 p0 )
p
n
CONTOH SOAL : Hipotesis Proporsi