2 2
+ < <
Survei dilakukan terhadap 20 RT disuatu kota untuk menduga besarnya rata-rata biaya
pendidikan (juta Rp/thn/RT). Datanya diperoleh sebagai berikut:
RT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Biaya
Pendidikan
(juta Rp) 2,30 4,50 4,00 5,00 3,80 7,20 6,25 5,75 6,70 7,80
RT 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Biaya
Pendidikan
(juta Rp) 6,80 5,30 8,00 15,10 13,20 4,50 2,00 4,70 5,75 10,10
a. Dugalah rata-rata biaya pendidikan per
RT per tahun
b. Buatlah selang kepercayaan 95%,
asumsikan biaya pendidikan mengikuti
sebaran normal
Jawab:
a. Penduga rata-rata biaya pendidikan
b. Selang kepercayaan 95%
Pendugaan Parameter:Kasus Dua sampel saling bebas
Kasus Dua Sample Saling Bebas
44 . 6 x
093 , 2
732407 , 0 20 / 275422 , 3 /
) 19 ; 2 / 05 , 0 (
db
x
t
n s s
970 , 7 905 , 4
732 , 0 093 , 2 44 , 6 732 , 0 093 , 2 44 , 6
+
x x
Setiap populasi diambil sampel
acak berukuran tertentu (bisa sama,
bisa juga tidak sama)
Pengambilan kedua sampel
saling bebas
Tujuannya adalah menguji
apakah parameter 1 sama dengan
parameter 2
Dugaan Selang
Selang kepercayaan (1- )100% bagi
1
-
2
a. Jika
1
dan
2
tdk diketahui dan diasumsikan sama
b. Jika
1
dan
2
tdk diketahui dan diasumsikan tidak sama:
Contoh
Dua buah perusahaan yang saling
bersaing dalam industri kertas karton saling
mengklaim bahwa produknya yang lebih
baik, dalam artian lebih kuat menahan
beban. Untuk mengetahui produk mana yang
sebenarnya lebih baik, dilakukan
pengambilan data masing-masing sebanyak
10 lembar, dan diukur berapa beban yang
mampu ditanggung tanpa merusak karton.
Datanya adalah :
2
2
2
1
2
1
2 1 2 1
2
2
2
1
2
1
2 1
2 2
) ( ) (
n n
z x x
n n
z x x
+ + < < +
,
`
.
|
+ + < <
,
`
.
|
+
2 1
2
) ( 2 1 2 1
2 1
2
) ( 2 1
1 1
) (
1 1
) (
2 2
n n
s t x x
n n
s t x x
gab v gab v
( ) ( )
]
]
]
]
,
`
.
|
+
]
]
]
]
,
`
.
|
,
`
.
|
+
1 1
2
2
2
2
2
1
2
1
2
1
2
2
2
2
1
2
1
n
n
s
n
n
s
n
s
n
s
v
,
`
.
|
+ + < <
,
`
.
|
+
2
2
2
1
2
1
) ( 2 1 2 1
2
2
2
1
2
1
) ( 2 1
2 2
) ( ) (
n
s
n
s
t x x
n
s
n
s
t x x
v v
2 dan
2
) 1 ( ) 1 (
2 1
2 1
2
2 2
2
1 1 2
+
+
+
n n v
n n
s n s n
s
gab
Persh. A 30 35 50 45 60 25 45 45 50 40
Persh. B 50 60 55 40 65 60 65 65 50 55
Dugalah beda kekuatan karton
kedua perusahaan, dan hitung standar
errornya
Buatlah selang kepercayaan
95% bagi beda kekuatan karton kedua
perusahaan
Pendugaan Parameter Kasus dua sampel berpasangan : Dugaan Selang
Beda nilai tengah bagi contoh berpasangan:
d
Selang kepercayaan (1- )100% bagi
d
Contoh:
Suatu klub kesegaran jasmani ingin
mengevaluasi program diet, kemudian dipilih
secara acak 10 orang anggotanya untuk
mengikuti program diet tersebut selama 3
bulan. Data yang diambil adalah berat
badan sebelum dan sesudah program diet
dilaksanakan, yaitu:
Berat Badan Peserta
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sebelum
(X1)
90 89 92 90 91 92 91 93 92 91
Sesudah 85 86 87 86 87 85 85 87 86 86
n
s
t d
n
s
t d
d
n D
d
n ) 1 ( ) 1 (
2 2
+ < <
i i
i
i
d
x x
i n
d d
s
2 1 i
2
2
d dan
) (
(X2)
D=X1-X2 5 3 5 4 4 7 6 6 6 5
Dugalah rata-rata beda berat badan sebelum dan sesudah mengikuti program diet, lengkapi
dengan selang kepercayaan 95%!
HIPOTESIS statistik dinyatakan dalam
dua bentuk yaitu:
H0 (hipotesis nol): suatu
pernyataan / anggapan yang
ingin kita tolak
H1 (hipotesis tandingan):
pernyataan lain yang akan
diterima jika H0 ditolak
Pengambilan keputusan akan
memunculkan dua jenis kesalahan
yaitu:
Salah jenis I (Error type I) :
kesalahan akibat menolak H0
padahal H0 benar
Salah jenis II (Error type II) :
kesalahan akibat menerima H0
padahal H1 benar
Besarnya peluang kesalahan ini dapat
dihitung sebagai berikut:
P(salah jenis I) = P(tolak H0/H0
benar) =
P(salah jenis II) = P(terima
H0/H1 benar) =
CONTOH
Sampel diambil secara acak dari
populasi normal( ; 2 = 9),
berukuran 25.
Hipotesis yang akan diuji,
H0 : = 15
H1 : = 10
Tolak H0 jika rata-rata kurang dari atau
sama dengan 12.5
Berapakah besarnya kesalahan jenis I
dan II ?
Jawab:
P(salah jenis I) = P(tolak H0/ = 15) =
P(z (12.5-15)/3/25))
= P(z -
4.167 ) 0
P(salah jenis II) = P(terima H0/ = 10)
= P(z (12.5-10)/3/25))
= P(z 4.167 )
= 1 - P(z 4.167 ) 0
Beberapa langkah yang perlu diperhatikan
dalam pengujian hipotesis:
(1) Tuliskan hipotesis yang akan diuji
Ada dua jenis hipotesis:
Hipotesis sederhana
Hipotesis nol dan hipotesis alternatif sudah
ditentukan pada nilai tertentu
H0 : =
0
vs H1 :
=
1
H0 :
2
=
0
2
vs
H1 :
2
=
1
2
H0 : P = P
0
vs H1 : P
= P
1
Hipotesis majemuk
Hipotesis nol dan hipotesis alternatif
dinyatakan dalam interval nilai tertentu
b.1. Hipotesis satu arah
H0 :
0
vs H1 :
<
0
H0 :
0
vs H1 :
>
0
b.2. Hipotesis dua arah
H0 : =
0
vs H1 :
0
(2). Deskripsikan data sampel yang
diperoleh (hitung rataan, ragam,
standard error dll)
(3). Hitung statistik ujinya
Statistik uji yang digunakan
sangat tergantung pada sebaran
statistik dari penduga parameter yang
diuji
CONTOH
H0: = 0 maka maka
statistik ujinya bisa t-student atau
normal baku (z)
atau
(4). Tentukan batas kritis atau
daerah penolakan H0
Daerah penolakan H0 sangat
tergantung dari bentuk hipotesis
alternatif (H1)
CONTOH
H1: < 0 Tolak H0 jika th <
-t( ; db)(tabel)
H1: > 0 Tolak H0 jika th > t( ;
db)(tabel)
H1: 0 Tolak H0 jika |th | >
t( /2; db)(tabel)
(5). Tarik kesimpulan
Pengujian Nilai Tengah Populasi
Kasus Satu Sample
Suatu sampel acak diambil dari
satu populasi Normal berukuran
n
Tujuannya adalah menguji
apakah parameter sebesar
nilai tertentu, katakanlah
0
Hipotesis yang dapat diuji:
Hipotesis satu arah
H0 :
0
vs H1 :
<
0
H0 :
0
vs H1 :
>
0
Hipotesis dua arah
H0 : =
0
vs H1 :
0
Statistik uji:
Jika ragam populasi (
2
) diketahui :
Jika ragam populasi (
2
) tidak diketahui:
Daerah kritis pada taraf nyata ( )
Besarnya taraf nyata sangat
tergantung dari bidang yang sedang
dikaji
Daerah penolakan H0 sangat
tergantung dari bentuk hipotesis
alternatif (H1)
H1: < 0 Tolak H0 jika th < -t
( ; db=n-1)
(tabel)
H1: > 0 Tolak H0 jika th > t
( ; db=n-1)
(tabel)
H1: 0 Tolak H0 jika |th | > t
( /2; db=n-1)
(tabel)
Atau, jika nilai peluang nyata (p) dihitung,
H1: < 0 p=p(t<th) atau p=p(z<zh),
Tolak H0 jika p<
H1: > 0 p=p(t>th) atau p=p(z>zh),
Tolak H0 jika p<
H1: 0 p=p(|t|>|th|) atau p=p(|z|<|
zh|), Tolak H0 jika p< /2
Tarik Kesimpulan
Ilustrasi
Batasan yang ditentukan oleh
pemerintah terhadap emisi gas CO kendaraan
bermotor adalah 50 ppm. Sebuah perusahaan
baru yang sedang mengajukan ijin pemasaran
mobil, diperiksa oleh petugas pemerintah
untuk menentukan apakah perusahan tersebut
layak diberikan ijin. Sebanyak 20 mobil
diambil secara acak dan diuji emisi CO-nya.
Dari data yang didapatkan, rata-ratanya
adalah 55 dan ragamnya 4.2. dengan
menggunakan taraf nyata 5%, layakkan
perusahaan tersebut mendapat ijin ?
Hipotesis yang diuji:
H0 : <= 50 vs H1 : > 50
Statistik uji:
t
h
= (55-50)/(4.2/20)=10.91
Daerah kritis pada taraf nyata 0.05
Tolak Ho jika t
h
> t
(0,05;db=19)
= 1,729
Kesimpulan:
Tolak H0, artinya emisi gas CO kendaraan bermotor yang akan dipasarkan oleh
perusahaan tersebut melebihi batasan yang ditentukan oleh pemerintah sehingga perusahaan
tersebut tidak layak memperoleh ijin untuk memasarkan mobilnya.
n
x
z
h
/
0
n s
x
t
h
/
0
'
2
2
2
1
2
2
2
1
;
; 2 2 1
e f e k t i f
d b
n n
d b
( )
'
+
+
2
2
2
1
2
2
2
1
2
1
2
2
2
1
2 1
;
;
1 1
2 1
n
s
n
s
n n
s
s
g
x x
) (
0 2 1
2 1
) (
x x
h
x x
z
1
2
)
Daerah kritis pada taraf nyata 10%:
Tolak H0 jika |t
h
| > t
(0,05;18)
= 1,330
Kesimpulan:
( )
( )
66.94
10(9)
(565) - 32525) ( 10
) 1 (
5 , 56
10
55 60 50
106.94
10(9)
(425) - 19025) ( 10
) 1 (
5 , 42
10
40 35 30
2
2
2
2 2
2 2
2
2
2
1 2
1 1
+ + +
+ + +
n n
x x n
s x
n n
x x n
s x
i
i
36 , 3
10 / 94 , 106 10 / 94 , 66
0 5 , 42 5 , 56
) / ( ) / (
) ( ) (
1
2
1 2
2
2
1 2 1 2
n s n s
x x
t
h
17 10 , 17
9 / ) 10 / 8.18 ( 9 / ) 10 / 10.34 (
) 10 / 8.18 10 / 10.34 (
) 1 /( ) / ( ) 1 /( ) / (
) / / (
2 2 2 2
2 2 2
2
2
2
2
2 1
2
1
2
1
2
2
2
2 1
2
1
+
+
+
+
n n s n n s
n s n s
db
Tolak H0, artinya kekuatan karton kedua perusahaan berbeda nyata pada
taraf nyata 10%. Diduga karton yang diproduksi oleh perusahaan B lebih kuat
daripada karton A
Perbandingan Nilai Tengah Dua
Populasi
Kasus Dua Sample Saling Berpasangan
Setiap populasi diambil sampel
acak berukuran n (wajib sama)
Pengambilan kedua sampel
berpasangan, ada pengkait antar
kedua sampel (bisa waktu, objek,
tempat, dll)
Tujuannya adalah menguji
apakah parameter
1
sama dengan
parameter
2
Hipotesis
Hipotesis satu arah:
H
0
:
1
-
2
0
vs H
1
:
1
-
2
<
0
atau H
0
:
D
0
vs H
1
:
D
<
0
H
0
:
1
-
2
0
vs H
1
:
1
-
2
>
0
atau H
0
:
D
0
vs H
1
:
D
>
0
Hipotesis dua arah:
H
0
:
1
-
2
=
0
vs H
1
:
1
-
2
0
atau H
0
:
D
=
0
vs H
1
:
D
0
Statistik uji: Gunakan t atau z jika
ukuran contoh n besar
Dimana d : simpangan antar
pengamatan pada sampel satu
dengan sampel 2
Daerah Kritis: (lihat kasus satu
sampel)
Tarik Kesimpulan
Pasang
an 1 2 3 n
Sampel
1 (X1) x11 x12 x13 x1n
Sampel
2 (X2) x21 x22 x23 x2n
D =
(X1-X2) d1 d2 d3 dn
n s
d
t
h
/
0
Ilustrasi
Suatu klub kesegaran jasmani ingin
mengevaluasi program diet, kemudian dipilih
secara acak 10 orang anggotanya untuk
mengikuti program diet tersebut selama 3
bulan. Data yang diambil adalah berat
badan sebelum dan sesudah program diet
dilaksanakan, yaitu:
Berat Badan Peserta
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sebelum
(X1)
90 89 92 90 91 92 91 93 92 91
Sesudah
(X2)
85 86 87 86 87 85 85 87 86 86
D=X1-X2 5 3 5 4 4 7 6 6 6 5
Apakah program diet tersebut dapat
mengurangi berat badan minimal 5 kg?
Lakukan pengujian pada taraf nyata 5%!
Jawab:
Karena kasus ini merupakan contoh
berpasangan, maka:
Hipotesis:
H0 :
D
5 vs H1 :
D
< 5
Deskripsi:
Statistik uji:
Daerah kritis pada =5% Tolak H
0
, jika t
h
< -t
( =5%,db=9)
=-1.833
1 , 5
10
51
n
d
d
i
( )
43 , 1
) 9 ( 10
) 51 ( ) 273 ( 10
) 1 (
2
2
2
2
n n
d d n
s
i i
d
20 , 1 43 , 1
d
s
26 , 0
10 / 20 , 1
5 1 , 5
n
s
d
s
d
t
d
d
d
d
Kesimpulan: Terima H
0
, artinya program diet
tersebut dapat mengurangi berat badan
minimal 5 kg