Anda di halaman 1dari 13

BAB 1

PENDAHULUAN

I.Latar Belakang

Hipotesis umumnya diartikan sebagai suatu pernyataan yang masih lemah


kebenarannya dan perlu dibuktikan atau dugan yang masih sementara. Sedangkan
Hipotesis statistika diartikan sebagai pernyataan atau dugaan mengenai keadaan populasi
yang bersifat sementara yang berbentuk variabel, Hipotesis statistic harus diuji, karena itu
harus bersifat kuantitas (dinyatakan dalam bentuk angka- angka )untuk dapat diterima atau
ditolak.

Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu


keputusan, yaitu keputusan menerima atau menolak keputusan itu. Dlam pengujian
hipotesis, keputusan yang dibuat mengandung ketidakpastian, artinya keputusan bisa
benarr atau salah, sehingga menimbulkan resiko. Besar kecilnya resiko dinyatakan dalam
probabilitas.

Dalam pengujian hipotesis, terdapat jenis – jenis pengujian yang didasarkan atas
kriteria yang menyertainya. Salah satunya adalah pengujian hipotesis tentang rata – rata
yang menguji hipotesis berkenaan dengan rata – rata populasi yang didasarkan atas
informasi sampelnya.

II. Tujuan

Makalah ini disusun untuk menyampaikan informasi untuk semua yang membaca
sekaligus sebagai bahan pelajaran bagi kami yang membuatnya sehingga kami atau pun
yang membacanya mendapatkan ilmu pengetahuan serta lebih memahami ilmu statistika
mengenai uji hipotesis satu rata- rata dan dua rata - rata. Sehingga makalah ini dijadikan
sebagai pedoman dalam pembelajaran statistika untuk memudahkan penyampaian secara
lebih ringkas.

III. Rumusan Masalah

Makalah ini membahs tentang uji hipotesis satu rata – rata dan uji hipotesis dua
rata – rata sampel besar dan sampel kecil
BAB II
PEMBAHASAN

PENGUJIAN HIPOTESIS RATA – RATA

1. Pengujian Hipotesis Satu Rata – Rata


a. Sampel Besar ( n > 30 )
Untuk pengujian hipotesis satu rata – rata dengan sampel besar (n > 30 ), uji
statistiknya menggunakan distribusi Z. Prosedur pengujian hipotesisnya ialah
sebagai berikut.
 Formulasi hipotesis
a) H0 :   0
H1 :   0

b) H0 :   0
H1 :   0

c) H0 :   0
H1 :    0

 Penentuan nilai taraf nyata dan nilai tabel uji Z


Taraf nyata sesuai soal dan nilai Z sesuai tabel

 Kriteria pengujian
a) Untuk H0 :   0 dan H1 :   0
H0 diterima jika z  z

H0 ditolak jika z  z

b) Untuk H0 :   0 dan H1 :   0
H0 diterima jika z   z

H0 ditolak jika z   z

c) Untuk H0 :   0 dan H1 :    0
H0 diterima jika  z / 2  z   z
 /2

H0 ditolak jika z  z dan z  z


2 2

 Uji statistik
a) Simpangan baku populasi ( diketahui :
x  0
z
 / n
b) Simpangan baku pupulasi (σ) tidak diketahui :
X  0
Z0 
s
n

 Kesimpulan
Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan H0

Contoh soal :

Menurut pendapat seorang pejabat dari departemen sosial, rata-ratapenerimaan per bulan
anak-anak penjual koran di suatu ibukota provinsi sebesar Rp.7000, dengan alternatif lebih
besar dari itu. Diketahui simpangan baku daripenerimaan sebesar Rp. 1.600. Untuk
menguji pendapatnya telah diselidiki 256 oranganakyang dipilih secara acak, ternyata rata-
rata penerimaan merekasebesar Rp.7.100. Dengan menggunakan α = 5%, ujilah pendapat
tersebut.

Penyelesaian :

a. Formulasi hipotesisnya
H0 :   7000
H1 :   7000
b. Taraf nyata dan nilai Z tabelnya :
α = 5% = 0,05
Z0,05 = 1,64 dari taberl normal

c. Kriteria pengujian :
Untuk H0 :   0 dan H1 :   0
H0 diterima jika z  z

H0 ditolak jika z  z

d. Uji statistik

x  0 7100  7000
z 
 / n 1600 / 256
Z=1

e. Kesimpulan
Karena Z0 < Zα, maka Ho tidak ditolak , yang bearti bahwa rata – rata penerimaan
anak – anak penjual Koran adalah sebesar Rp. 7.000,00 perhari.

b. Sampel Kecil ( n ≤ 30 )
Untuk pengujian hipotesis satu rata – rata dengan sampel kecil ( n ≤ 30 ), uji
statistiknya menggunakan distribusi t. Prosedur pengujian hipotesisnya ialah sebagai
berikut.

1. Formulasi hipotesis

a) H0 :    0

H1 :   0

b) H0 :   0
H1 :   0

c) H0 :   0
H1 :    0

2. Penentuan nilai taraf nyata dan nilai tabel uji t


Taraf nyata sesuai soal dan nilai t sesuai tabel, kemudian menentukan derajat
kebebasan yaitu db = n -1
3. Kriteria pengujian
a) Untuk H0 :   0 dan H1 :   0
H0 diterima jika t  t ( db, )

H0 ditolak jika t > t( db , )

b) Untuk H0 :   0 dan H1 :   0
H0 diterima jika t   t ( db; )

H0 ditolak jika t <  t( db; )

c) Untuk H0 :   0 dan H1 :    0

H0 diterima jika  t ( db, )


 t  t ( db, )
2 2

H0 ditolak jika t   t( db, dan t  t( db;


2) 2)

4. Uji statistik
a) Simpangan baku (σ) populasi diketahui:
x  0
t
/ n

b) Simpangan baku (σ) ppopulasi tidak diketahui:

x  0
t
s/ n
5. Kesimpulan
Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan H0

Contoh soal :

Ujilah hipotesis bahwa isi kaleng rata –rata suatu jenis minyak pelumas adalah 10 liter
dengan simpangan baku 8,2. Bila random 10 kaleng adalah 10,2; 9,7; 10,1; 9,8; 9,9; 10,4;
10,3; 9,8; dan 10,3 liter!Gunakan taraf nyata 1%!

Penyelesaian:

n = 10; α = 1 % = 0,01; µ0 = 10

∑X = 90,5
X =

= 9,05

σ = 8,2

a. Formulasi hipotesis

H0 :   0
H1 :    0
b. Taraf nyata dan nilai t tabel
α = 1% = 0,01; α/2 = 0,005 dengan db = 10 – 1 = 9
t0,005;9 = 1,833133

c. Kriteria pengujian
H0 diterima apabila -1,833133 ≤ t0 ≤ 1,833133
H0 ditolak apabila: t0 > 1,833133 atau t0 < -1,833133

d. Uji statistik

x   0 90 ,5  10
t 
 / n 8,2 / 10
t = 31,08

e. Kesimpulan
Karena t0 > 1,833133, maka H0 ditolak. Jadi, populasi kaleng secara rata –rata tidak
sama dengan 10 liter/kaleng.

2.PENGUJIAN HIPOTESIS DUA RATA – RATA

a. Sampel besar (n > 30)

Untuk pengujian hipotesis beda dua rata – rata dengan sampel besar (n > 30 ), uji
statistiknya menggunakan distribusi Z. Prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut.

1. Formulasi hipotesis
a) H0 :   0
H1 :   0
b) H0 :   0
H1 :   0

c) H0 :   0
H1 :    0

2. Penentuan nilai taraf nyata dan nilai tabel uji Z


Taraf nyata sesuai soal dan nilai Z sesuai tabel

3. Kriteria pengujian
a) Untuk H0 :   0 dan H1 :   0
H0 diterima jika z  z

H0 ditolak jika z  z

b) Untuk H0 :   0 dan H1 :   0
H0 diterima jika z   z

H0 ditolak jika z   z

c) Untuk H0 :   0 dan H1 :    0

H0 diterima jika  z / 2  z   z
 /2

H0 ditolak jika z  z dan z  z


2 2

4. Uji statistik
x1  x2
z
( 12 / n1 )  (  22 / n2 )

5. Kesimpulan
Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan H0

 Jika H0 diterima maka H1 ditolak


 Jika H0 ditolak maka H1 diterima
Contoh soal :
Seorang pemilik toko yang menjual dua macam bola lampu merek A dan
B,berpendapat bahwa tak ada perbedaan rata-rata lamanya menyala bola lampu
keduamerek tersebut dengan alternatif A lebih tahan lama dari B. Guna
mengujipendapatnya itu, kemudian dilakukan eksperimen dengan jalan menyalakan 100
buahbola lampu merek A dan 50 buah bola lampu merek B, sebagai sampel acak.
Ternyatabola lampu merek A dapat menyalarata-rata selama 952 jam, sedangkan merk B
987jam, masing-masing dengan simpangan baku sebesar 85 jam dan 92 jam.
Denganmenggunakan α = 5%, ujilah pendapat tersebut.

Penyelesaian :
n1 = 100 X = 952
n2 = 50 X = 987 σ2 = 92

1. Formulasi Hipotesisnya:
H0 :   0

H1 :   0

2. Taraf nyata dengan nilai Z tabelnya:


α = 5% = 0,05
Z0,05 = 1,64

3. Kriteria pengujian

H0 diterima jika z  z

H0 ditolak jika z  z

4. Uji statistic
x1  x2 952  987
z
( 12 / n1 )  (  22 / n2 ) (7225 / 100)  ( 8464 / 50)

5. Kesimpulan
Karena Z0 = 2,25 > Z0,05 = 1,64, maka H0 ditolak. Jadi rata – rata kedua bola lampu
adalah tidaksama.
b. Sampel kecil ( n ≤ 30 )
Untuk pengujian hipotesis beda dua rata – rata dengan sampel kecil, uji statistiknya
menggunakan distribusi t. Prosedur pengujian hipotesisnya ialah sebagai berikut.
 Formula Hipotesis
a)

b)

c)

 Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai t tabel


Untuk menentukan α sesuai dengan soal, kemudian menentukan nilai
dari tabel.
 Kriteria pengujian
a) Untuk dan
(1) diterima jika
(2) ditolak jika

b) Untuk dan
(1) diterima jika
(2) ditolak jika

c) Untuk dan
(1) diterima jika
(2) ditolak jika atau

 Uji statistik
a) Untuk pangamatan tidak berpasangan

memiliki distribusi dengan

b) Untuk pengamatan berpasangan


Keterangan :
= rata-rata dari nilai d
= simpangan baku dari nilai d
= bayaknya pasangan
memiliki distribusi dengan
 Kesimpulan
Kesimpulan pengujian merupakan penerimaan atau penolakan
a) Jika diterima maka ditolak
b) Jika ditolak maka diterima

Contoh Soal :
1. Seorang pemilik kedai minuman mengadakan sebuah penelitian untuk mengetahui
selera pemilihan minuman dengan rasa jeruk yang lebih diminati konsumennya.
Sampel sebanyak 12 orang diambil dengan percobaan minuman dengan jeruk yang
diperas dengan tangan sendiri, dan 10 orang dengan percobaan minuman jeruk
yang diolah dari botol sirup dengan rasa jeruk. Sampel pertama memberikan
penilaian dengan nilai rata – rata 93 dengan simpangan baku 6 dan sampel kedua
dengan nilai rata – rata 60 dengan simpangan baku 7,5. Ujilah hipotesis kedua
percobaan jenis minuman , dengan alternatif keduanya tidak sama dengan taraf
nyata 10% !

Penyelesaian :
n1 = 12 x 1 = 93 s1 = 6
n2 = 10 x 2 = 60 s2 = 7,5
1. Formulasi hipotesisnya:
2. Taraf nyata dan nilai t tabelnya:
α = 10 % = 0,10
α/2 = 0,05
db = 12 + 10 – 2 = 20
t0,05;20 = 1,725

3. Kriteria pengujian
diterima jika
ditolak jika atau

4. Uji Statistik

= 11,785

5. Kesimpulan
Karena t0 = 11, 785 > t0,005;20 = 1,725 maka H0 ditolak. Jadi, kedua cara yang
di pakai dalam menyajikan minuman rasa jeruk tidak sama rasanya di mata
konsumen.

2. Disajikan data sebagai berikut :

Salesman Penjualan
Minggu 1 Minggu 2
A 7 9
B 6 3
C 2 14
D 12 13
E 9 6
Data diatas diambil dari 5 salesman untuk diselidiki hasil penjualannya pada
minggu pertama dan minggu kedua suatu produk tertentu. Ujilah dengan taraf 1% apakah
hasil penjualan minggu pertama lebih baik daripada mingu kedua, dari salesman tersebut !

Penyelesaian :

1. Formulasi hipotesisnya
H0 :   0

2. Taraf nyata dan nilai t tabelnya:


α = 1 % = 0,01
db = 5-1 = 4
t0,01;4 = -3,747

3. Kriteria pengujian
H0 diterima jika
H0 ditolak jika

4. Uji statistic
Penjualan
Salesman Minggu 1 Minggu 2 d d2
A 7 9 2 2
B 6 3 -3 9
C 2 14 12 144
D 12 13 1 1
E 9 6 -3 9
Jumlah 9 166

s2d

sd = 6,4

t0 =
5. Kesimpulan
Karena t0 = 0,62 > -3,747, maka H0 ditolak. Jadi, penjualan minggu kedua lebih
baik dari pada mingu pertama.

Anda mungkin juga menyukai