PENDAHULUAN
I.Latar Belakang
Dalam pengujian hipotesis, terdapat jenis – jenis pengujian yang didasarkan atas
kriteria yang menyertainya. Salah satunya adalah pengujian hipotesis tentang rata – rata
yang menguji hipotesis berkenaan dengan rata – rata populasi yang didasarkan atas
informasi sampelnya.
II. Tujuan
Makalah ini disusun untuk menyampaikan informasi untuk semua yang membaca
sekaligus sebagai bahan pelajaran bagi kami yang membuatnya sehingga kami atau pun
yang membacanya mendapatkan ilmu pengetahuan serta lebih memahami ilmu statistika
mengenai uji hipotesis satu rata- rata dan dua rata - rata. Sehingga makalah ini dijadikan
sebagai pedoman dalam pembelajaran statistika untuk memudahkan penyampaian secara
lebih ringkas.
Makalah ini membahs tentang uji hipotesis satu rata – rata dan uji hipotesis dua
rata – rata sampel besar dan sampel kecil
BAB II
PEMBAHASAN
b) H0 : 0
H1 : 0
c) H0 : 0
H1 : 0
Kriteria pengujian
a) Untuk H0 : 0 dan H1 : 0
H0 diterima jika z z
H0 ditolak jika z z
b) Untuk H0 : 0 dan H1 : 0
H0 diterima jika z z
H0 ditolak jika z z
c) Untuk H0 : 0 dan H1 : 0
H0 diterima jika z / 2 z z
/2
Uji statistik
a) Simpangan baku populasi ( diketahui :
x 0
z
/ n
b) Simpangan baku pupulasi (σ) tidak diketahui :
X 0
Z0
s
n
Kesimpulan
Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan H0
Contoh soal :
Menurut pendapat seorang pejabat dari departemen sosial, rata-ratapenerimaan per bulan
anak-anak penjual koran di suatu ibukota provinsi sebesar Rp.7000, dengan alternatif lebih
besar dari itu. Diketahui simpangan baku daripenerimaan sebesar Rp. 1.600. Untuk
menguji pendapatnya telah diselidiki 256 oranganakyang dipilih secara acak, ternyata rata-
rata penerimaan merekasebesar Rp.7.100. Dengan menggunakan α = 5%, ujilah pendapat
tersebut.
Penyelesaian :
a. Formulasi hipotesisnya
H0 : 7000
H1 : 7000
b. Taraf nyata dan nilai Z tabelnya :
α = 5% = 0,05
Z0,05 = 1,64 dari taberl normal
c. Kriteria pengujian :
Untuk H0 : 0 dan H1 : 0
H0 diterima jika z z
H0 ditolak jika z z
d. Uji statistik
x 0 7100 7000
z
/ n 1600 / 256
Z=1
e. Kesimpulan
Karena Z0 < Zα, maka Ho tidak ditolak , yang bearti bahwa rata – rata penerimaan
anak – anak penjual Koran adalah sebesar Rp. 7.000,00 perhari.
b. Sampel Kecil ( n ≤ 30 )
Untuk pengujian hipotesis satu rata – rata dengan sampel kecil ( n ≤ 30 ), uji
statistiknya menggunakan distribusi t. Prosedur pengujian hipotesisnya ialah sebagai
berikut.
1. Formulasi hipotesis
a) H0 : 0
H1 : 0
b) H0 : 0
H1 : 0
c) H0 : 0
H1 : 0
b) Untuk H0 : 0 dan H1 : 0
H0 diterima jika t t ( db; )
c) Untuk H0 : 0 dan H1 : 0
4. Uji statistik
a) Simpangan baku (σ) populasi diketahui:
x 0
t
/ n
x 0
t
s/ n
5. Kesimpulan
Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan H0
Contoh soal :
Ujilah hipotesis bahwa isi kaleng rata –rata suatu jenis minyak pelumas adalah 10 liter
dengan simpangan baku 8,2. Bila random 10 kaleng adalah 10,2; 9,7; 10,1; 9,8; 9,9; 10,4;
10,3; 9,8; dan 10,3 liter!Gunakan taraf nyata 1%!
Penyelesaian:
n = 10; α = 1 % = 0,01; µ0 = 10
∑X = 90,5
X =
= 9,05
σ = 8,2
a. Formulasi hipotesis
H0 : 0
H1 : 0
b. Taraf nyata dan nilai t tabel
α = 1% = 0,01; α/2 = 0,005 dengan db = 10 – 1 = 9
t0,005;9 = 1,833133
c. Kriteria pengujian
H0 diterima apabila -1,833133 ≤ t0 ≤ 1,833133
H0 ditolak apabila: t0 > 1,833133 atau t0 < -1,833133
d. Uji statistik
x 0 90 ,5 10
t
/ n 8,2 / 10
t = 31,08
e. Kesimpulan
Karena t0 > 1,833133, maka H0 ditolak. Jadi, populasi kaleng secara rata –rata tidak
sama dengan 10 liter/kaleng.
Untuk pengujian hipotesis beda dua rata – rata dengan sampel besar (n > 30 ), uji
statistiknya menggunakan distribusi Z. Prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut.
1. Formulasi hipotesis
a) H0 : 0
H1 : 0
b) H0 : 0
H1 : 0
c) H0 : 0
H1 : 0
3. Kriteria pengujian
a) Untuk H0 : 0 dan H1 : 0
H0 diterima jika z z
H0 ditolak jika z z
b) Untuk H0 : 0 dan H1 : 0
H0 diterima jika z z
H0 ditolak jika z z
c) Untuk H0 : 0 dan H1 : 0
H0 diterima jika z / 2 z z
/2
4. Uji statistik
x1 x2
z
( 12 / n1 ) ( 22 / n2 )
5. Kesimpulan
Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan H0
Penyelesaian :
n1 = 100 X = 952
n2 = 50 X = 987 σ2 = 92
1. Formulasi Hipotesisnya:
H0 : 0
H1 : 0
3. Kriteria pengujian
H0 diterima jika z z
H0 ditolak jika z z
4. Uji statistic
x1 x2 952 987
z
( 12 / n1 ) ( 22 / n2 ) (7225 / 100) ( 8464 / 50)
5. Kesimpulan
Karena Z0 = 2,25 > Z0,05 = 1,64, maka H0 ditolak. Jadi rata – rata kedua bola lampu
adalah tidaksama.
b. Sampel kecil ( n ≤ 30 )
Untuk pengujian hipotesis beda dua rata – rata dengan sampel kecil, uji statistiknya
menggunakan distribusi t. Prosedur pengujian hipotesisnya ialah sebagai berikut.
Formula Hipotesis
a)
b)
c)
b) Untuk dan
(1) diterima jika
(2) ditolak jika
c) Untuk dan
(1) diterima jika
(2) ditolak jika atau
Uji statistik
a) Untuk pangamatan tidak berpasangan
Contoh Soal :
1. Seorang pemilik kedai minuman mengadakan sebuah penelitian untuk mengetahui
selera pemilihan minuman dengan rasa jeruk yang lebih diminati konsumennya.
Sampel sebanyak 12 orang diambil dengan percobaan minuman dengan jeruk yang
diperas dengan tangan sendiri, dan 10 orang dengan percobaan minuman jeruk
yang diolah dari botol sirup dengan rasa jeruk. Sampel pertama memberikan
penilaian dengan nilai rata – rata 93 dengan simpangan baku 6 dan sampel kedua
dengan nilai rata – rata 60 dengan simpangan baku 7,5. Ujilah hipotesis kedua
percobaan jenis minuman , dengan alternatif keduanya tidak sama dengan taraf
nyata 10% !
Penyelesaian :
n1 = 12 x 1 = 93 s1 = 6
n2 = 10 x 2 = 60 s2 = 7,5
1. Formulasi hipotesisnya:
2. Taraf nyata dan nilai t tabelnya:
α = 10 % = 0,10
α/2 = 0,05
db = 12 + 10 – 2 = 20
t0,05;20 = 1,725
3. Kriteria pengujian
diterima jika
ditolak jika atau
4. Uji Statistik
= 11,785
5. Kesimpulan
Karena t0 = 11, 785 > t0,005;20 = 1,725 maka H0 ditolak. Jadi, kedua cara yang
di pakai dalam menyajikan minuman rasa jeruk tidak sama rasanya di mata
konsumen.
Salesman Penjualan
Minggu 1 Minggu 2
A 7 9
B 6 3
C 2 14
D 12 13
E 9 6
Data diatas diambil dari 5 salesman untuk diselidiki hasil penjualannya pada
minggu pertama dan minggu kedua suatu produk tertentu. Ujilah dengan taraf 1% apakah
hasil penjualan minggu pertama lebih baik daripada mingu kedua, dari salesman tersebut !
Penyelesaian :
1. Formulasi hipotesisnya
H0 : 0
3. Kriteria pengujian
H0 diterima jika
H0 ditolak jika
4. Uji statistic
Penjualan
Salesman Minggu 1 Minggu 2 d d2
A 7 9 2 2
B 6 3 -3 9
C 2 14 12 144
D 12 13 1 1
E 9 6 -3 9
Jumlah 9 166
s2d
sd = 6,4
t0 =
5. Kesimpulan
Karena t0 = 0,62 > -3,747, maka H0 ditolak. Jadi, penjualan minggu kedua lebih
baik dari pada mingu pertama.