Anda di halaman 1dari 35

Pengujian Hipotesis 1

Populasi (1 Sampel)

I Ketut Putu Suniantara


PENGUJIAN HIPOTESIS
Materi:
1. Pengertian Hipotesis
2. Skema Pengujian Hipotesis
3. Kesalahan pada Hipotesis
4. Prosedur/Langkah – Langkah Hipotesis
5. Jenis – Jenis Uji Hipotesis berdasarkan Metode Statistika
6. Uji Hipotesis Satu Populasi Parametrik
7. UJi Hipotesis dengan Varians Diketahui
8. Uji Hipotesis dengan Varians tidak Diketahui
Pengertian Hipotesis

• Suatu pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan perlu


dibuktikan/ dugaan yg sifatnya masih sementara
• Hipotesis ini perlu untuk diuji utk kemudian diterima/ditolak
• Pengujian hipotesis : suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu
keputusan yaitu keputusan menerima atau menolak hipotesis
Hipotesis Statistika H0 dan H1
H0
• Hipotesis yang ingin diuji
• Memuat tanda kesamaan ( = , ≤, ≥)
• Berasal dari penelitian sebelumnya, pernyataan di buku,
atau hasil penelitian sebelumnya

H1
• Hipotesis yang ingin dibuktikan
• Disebut hipotesis alternatif
• Memuat tanda pertidaksamaan ( ≠, <, >)
• Bertentangan dengan H0
Skema Umum Uji Hipotesis
Hipotesis Statistika

Keputusan Kesalahan

H0 ditolak H0 diterima Tipe 1 (α)


(tidak ditolak)
Tipe 2 (β)
Kesimpulan: Kesimpulan:
H1 benar Tidak Cukup bukti
untuk menolak H0
Kesalahan pada Uji Hipotesis
Langkah Pengujian Hipotesis
1. Merumuskan H0 dan H1 sesuai persoalan yang dihadapi
2. Memilih statistik yang sesuai berdasarkan asumsi distribusi
populasi dan skala pengukuran data
3. Menetapkan taraf signifikansi α
4. Menghitung statistik uji berdasarkan data
5. Menentukan nilai kritis atau daerah kritis pengujian
(bandingkan dgn nilai tabel)
6. Membuat keputusan dengan jalan membandingkan nilai
statistik dengan nilai kritis (Ho diterima atau ditolak)
7. Membuat Kesimpulan
Jenis-Jenis Uji Hipotesis dalam Statistika

Uji Parametrik

Berdasarkan
Asumsi dan
Skala Data
Uji Nonparametrik
Jenis-Jenis Uji Hipotesis dalam Statistika
Uji Parametrik :
• Dilakukan terhadap sekelompok data yang mempunyai parameter
yang jelas dan dapat dihitung secara objektif
• Skala data yang dapat diuji adalah kuantitatif (interval/rasio)
• Terikat oleh asumsi tertentu (distribusi populasi harus normal)

Uji non parametrik


• Uji untuk data yang kurang memenui sarat untuk uji parametrik
• Tidak memperdulikan distribusi. Populasi normal atau tidak
normal.
• Paling sesuai untuk sampel kecil
• Dapat dipakai untuk menganalisis data dalam skala nominal dan
ordinal
Jenis-Jenis Uji Hipotesis dalam Statistika

Uji Satu Arah

Berdasarkan
Hipotesis
Alternatif
Uji Dua Arah
Jenis-Jenis Uji Hipotesis dalam Statistika

Bentuk Hipotesis:
1. H0 :  = a
Hipotesis dua arah/sisi atau uji dua
H1 :   a pihak

2. H0 :   a
H1 :   a Hipotesis satu arah/sisi atau
2. Pihak kanan
3. H 0 :   a 3. Pihak kiri
H1 :   a
1-α Wilayah kritik bagi uji
dua arah

Wilayah kritik bagi uji


satu arah
Jenis-Jenis Uji Hipotesis dalam Statistika
Uji 1 Sampel

Berdasarkan
Uji 2 Sampel
Sampel

Uji k Sampel
Uji 1 Sampel (Parametrik)

Ragam populasi (σ2) Uji Z


diketahui, n >= 30

Uji 1 Sampel

Ragam populasi (σ2)


tidak diketahui, n < Uji t
30
A. Uji 1 Sampel (Parametrik) dengan σ2 diketahui

Hipotesis:
Untuk hipotesis satu arah
H0 : μ ≤ μ0 H0 : μ ≥ μ0
atau
H 1 : μ > μ0 H1 : μ < μ0

Untuk hipotesis dua arah


H0 : μ = μ0
H 1 : μ ≠ μ0

Tentukan besaran α (1%, 5% atau 10%)


Statistik Uji: Uji Z
X − 0  = standar deviasi populasi
Z hitung =
 n n = jumlah sampel
X bar = rata – rata sampel

Aturan Keputusan:
H0 ditolak apabila
Z hitung  Z tabel( ) untuk hipotesis satu arah

Z hitung  Z tabel( / 2 ) untuk hipotesis dua arah

p-value < α
Contoh Tabel Z

Bila diketahui aplha 5%


Maka nilai Ztabel
a. untuk satu sisi:
= 0,5 – 0,05 = 0,4500
Maka nilai 0,45 berada
pada baris 1,6 dan kolom
4 dan 5, sehingga nilai
tabelnya menjadi 1,645
b. Untuk dua sisi:
= 0,5 – 0,025 = 0,4750
Maka nilai 0,475 berada
pada baris 1,9 dan
kolom 6, sehingga nilai
tabelnya menjadi 1,96
Contoh 1. Uji Hipotesis dengan Varians diketahui

Sebuah sampel random 150 catatan kematian negara X selama tahun


lalu menunjukkan umur rata-rata 61,8 th. Dari penelitian sebelumnya,
diketahui simpangan baku sebesar 7,9 th. Apakah hal tersebut
menunjukkan bahwa harapan umur sekarang lebih dari 60 tahun?
Gunakan taraf nyata 5%
Penyelesaian
Xbar = 61,8
n = 150
σ = 7,9
μ0 = 60
α = 5%
1. Merumuskan Hipotesis
H0 : μ ≤ 60
H1 : μ > 60
2. Statistik Uji
Uji Z karena diketahui simpangan baku penelitian sebelumnya, n > 30 (n besar)
3. Taraf nyata dengan alpha 5%
Perhatikan bentuk hipotesisnya satu sisi, maka = 0,5 – 0,05 = 0,45. Sehingga nilai 0,45
berada pada baris 1,6 dan kolom 0,04 dan 0,05, sehingga nilai tabelnya menjadi 1,645

Daerah
Penolakan H0
Daerah
Penerimaan H0

0 1,645
4. Menghitung Statistik Uji
dengan menggunakan uji Z

X − 0 61,8 − 60 1,8
Z hitung = = = = 2,8125
 n 7,9 150 0,64
5. Keputusan
Zhitung lebih besar dari Ztabel (2,813 > 1,645) atau Z hitung jatuh pada daerah
penolakan sehingga Tolak H0

6. Kesimpulan
bahwa rata – rata umur sekarang lebih dari 60 tahun.
Latihan Soal

Seorang peneliti ingin mengadakan penelitian disuatu desa yang


pendudukanya memiliki pendapatan jauh dari kata cukup. Peneliti tersebut
menduga rata – rata penghasilan kepala keluarga di desa tersebut
perminggu tidak lebih dari Rp. 80.000,-. Untuk menguji dugaan tersebut,
peneliti memilih sampel sebanyak 200 kk secara acak. Dari hasil sampel
tersebut ternyata diperoleh rata – rata penghasilan perminggunya sebesar
Rp. 82.000,-. Dari penelitian beberapa tahun lalu dikatehui simpangan baku
penghasilan kepala keluarga di desa tersebut Rp. 20.000,-. Dengan taraf
nyata 10% ujilah dugaan tersebut?
B. Uji 1 Sampel (Parametrik) dengan σ2 tidak diketahui
atau sampel kecil

Hipotesis:
Untuk hipotesis satu arah
H0 : μ ≤ μ0 H0 : μ ≥ μ0
atau
H 1 : μ > μ0 H1 : μ < μ0
Untuk hipotesis dua arah
H0 : μ = μ0
H 1 : μ ≠ μ0

Tentukan besaran α (1%, 5% atau 10%)


Statistik Uji: Uji t

X − 0 s = standar deviasi sampel


thitung = n = jumlah sampel
s n
X bar = rata – rata sampel

Aturan Keputusan:
H0 ditolak apabila
t hitung  ttabel( ;n −1) untuk hipotesis satu arah

t hitung  ttabel( / 2;n −1) untuk hipotesis dua arah

p-value < α
Tabel t
1. Hip. Satu sisi
Alpha 5% = 0,05
1 – 0,05 = 0,95
t (0,95)

2. Hip. dua sisi


Alpha 5%/2 =0,025
1 – 0,025 = 0,975
t (0,975)
Contoh Soal 1. Uji Hipotesis dengan Varians tidak diketahui

Suatu produksi minimal berenergi telah menetapkan standar isian


produksi yaitu memiliki jumlah rata – rata yang diisikan dalam botol
sebesar 50 liter. Sebuah sampel acak yang terdiri dari 20 botol yang
telah diisi diketahui memiliki rata – rata isian sebesar 51 liter dengan
simpangan baku 2 liter. Dengan taraf nyata 5%, apakah proses produksi
tersebut telah memenuhi standar yang telah ditetapkan…?
Diketahui:
µ0 = 50 liter
n = 20 botol
X = 51 liter
s = 2 liter
Penyelsaian contoh soal
1. Merumuskan hipotesis
H0 : µ = 50 liter
H1 : µ ≠ 50 liter
2. Taraf nyata α = 5% atau 0,05
3. Statistika Uji, yaitu uji t dengan sampel kecil 20 dan simpangan baku
sampel 2 liter.
titik kritis atau nilai t tabel = α/2 = 0,05/2 = 0,025. Maka nilai ttabel (0,025;
19) = 2,09, sehingga daerah kritisnya berada pada sebelah kiri dari –
2,09 dan sebelah kanan 2,09.atau dengan kurvanya

Daerah Daerah
Penolakan H0 Daerah Penolakan H0
Penerimaan H0

- 2,09 0 2,09
Penyelsaian contoh soal
4. Menghitung uji t

5. Keputusan
Nilai t jatuh pada daerah penolakan Ho (thitung = 2,24 > ttabel = 2,09),
maka tolak Ho.

6. Kesimpulan
Proses produksi tersebut tidak memenuhi standar yang telah
ditentukan yaitu rata – rata isian botol 50 liter
Contoh Soal 2. Uji Hipotesis dengan Varians tidak diketahui
Penyelesaian
1. Merumuskan Hipotesis
H0 : μ ≤ 5 (kandungan bahan pengawet tidak melebihi ambang batas)
H1 : μ > 5 (kandungan bahan pengawet melebihi ambang batas)

2. Statistik Uji
Yang digunakan Uji t karena sampelnya kecil dan varian tidak diktehui.

X − 0
thitung =
3. Taraf nyatasatau
n α = 5%
titik kritis atau nilai ttabel = α = 0,05. Maka nilai ttabel (0,05; 19) = 1,73. Sehingga
daerah kritisnya berada pada sebelah kanan 1,73. (kurvanya daerah kritis atau
daerah penolakan silakan dibuat sendiri)
4. Perhitungan Uji t

Xbar = 4,94 s = 0,687

μ0 = 5 n = 20

Sehingga:

X − 0 4,94 − 5 − 0,06
thitung = = = = −0,39
s n 0,687 20 0,154
5. Keputusan
Nilai uji jatuh pada daerah penerimaan H0 atau thitung = - 0,39 < ttabel = 1,73.
maka Ho diterima

6. Kesimpulan
Kandungan bahan pengawet pada suatu produk makanan cepat saji tidak
melebihi ambang batas (5mg)
Latihan

1. Terdapat asumsi bahwa dari suatu populasi mahasiswa jurusan


Hubungan Internasional memiliki nilai rata-rata pada mata kuliah
statistika adalah 60, untuk menguji asumsi tersebut diambil sampel
sebanyak 10 mahasiswa. Ujilah apakah asumsi tersebut, apakah
terdapat perbedaan yang signifikan antara rata –rata sampel dengan
rata-rata populasi. Gunakan taraf signifikan alpha 0.05
Latihan 2.
Soal Diskusi
Suatu pabrik susu merek Good Milk melakukan pengecekan
terhadap produk mereka, apakah rata-rata berat bersih satu kaleng
susu bubuk yang di produksi dan di pasarkan masih tetap 400 gram
atau sudah lebih kecil dari itu. Dari data sebelumnya di ketahui
bahwa simpangan baku bersih per kaleng sama dengan 125 gram.
Dari sample 50 kaleng yang di teliti, di peroleh rata-rata berat bersih
375 gram. Dapatkah di terima bahwa berat bersih rata-rata yang di
pasarkan tetap 400 gram? Ujilah dengan taraf nyata 5 %?
Terima kasih.

suniantara.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai