Anda di halaman 1dari 47

HIPOTESIS

PENGERTIAN HIPOTESIS
 Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu
hal yang dibuat untuk menjelaskan, hal itu yang sering
dituntut untuk melakukan pengecekkan atau pembuktian.

 Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur yang


dilakukan dengan tujuan memutuskan apakah menerima
atau menolak hipotesis mengenai paramater populasi.
MACAM-MACAM HIPOTESIS

Hipotesis Deskriptif
yaitu hipotesis yang tidak membandingkan atau
menghubungkan dengan variabel lain.

Hipotesis Komparatif yaitu untuk memberikan jawaban pada


permasalahan yang bersifat membedakan.

Hipotesis Asosiatif yaitu untuk memberikan jawaban pada


permasalahan yang bersifat hubungan.
JENIS-JENIS HIPOTESIS
1.Berdasarkan Jenis 2. Berdasarkan jenis
parameternya distribusinya

 Pengujian hipotesis  Pengujian hipotesis dengan


tentang rata-rata distribusi Z
 Pengujian hipotesis
 Pengujian hipotesis dengan
distribusi t
tentang proporsi  Independent sample
 Pengujian hipotesis  t- test
tentang varians  Paired sample t-test
 Pengujian hipotesis dengan
distribusi (kai kuadrat)
3. Berdasarkan Arah atau Bentuk
Formulasi Hipotesisnya
 Uji Satu Arah
 Arah Kiri = H0: ditulis dalam
bentuk persamaan (menggunakan 4. Berdasarkan jumlah
tanda =) sampel
 H1: ditulis dalam bentuk 
lebih kecil (<)
Sampel besar =
 Arah Kanan = H0: ditulis dalam pengujian yang
bentuk persamaan (menggunakan menggunakan sampel
tanda =) lebih dari 30 (n > 30)
 H1: ditulis dalam
bentuk lebih besar (>)
 Sampel kecil=
 Uji Dua Arah Pengujian yang
 H0: ditulis dalam bentuk menggunakan sampel
persamaan (menggunakan tanda =) kurang dari atau sama
 H1 : ditulis dengan dengan 30
menggunakan tanda (≠)
KEKELIRUAN DALAM PENGUJIAN
HIPOTESIS
 Dalam melakukan hipotesis, ada dua macam
kekeliruan yang terjadi, yang lebih dikenal dengan
nama :
a) Kekeliruan tipe I ialah menolak hipotesis yang
seharusnya diterima (α).
b) Kekeliruan tipe II ialah menerima hipotesis yang
seharusnya ditolak (β).
MERUMUSKAN HIPOTESIS
DENGAN PENDEKATAN
STATISTIKA
1. Hipotesis nol (H0) atau hipotesis dasar adalah Satu pernyataan mengenai nilai
parameter populasi yang merupakan kesimpulan sementara (anggapan) terhadap
suatu kondisi/teori atau asumsi bagi suatu parameter dari mana subyek akan
dilakukan pengujian statistik. Hipotesis nol biasanya kasus yang kita uji
mempunyai sifat yang serba sama (mempunyai tanda =) dengan notasi matematis
adalah: H0= μA = μB atau μA -μB = 0.
2. Hipotesis alternatif (Ha) atau hipotesis penelitian adalah Suatu pernyataan yang
diterima jika data sampel memberikan cukup bukti bahwa hipotesa nol adalah
salah. Hipotesis alternatif dapat menyimpulkan apa yang dinyatakan pada H0
dalam Ha ditolak atau kebalikan hipotesis nolnya terhadap suatu kondisi atau teori
yang ada. Hipotesis alternatif dinyatakan dengan notasi matematis adalah:
Jika H0 : A = B, maka Ha : (a). μA > μB
(b). μA < μB
(c). μA ≠ μB
PROSEDUR LIMA LANGKAH UNTUK
MENGUJI SUATU HIPOTESIS :

Langkah 1 Rumuskan hipotesis nol dan hipotesis


alternatif

Langkah 2 Pilih suatu taraf nyata

Langkah 3 Tentukan Uji Statistik

Langkah 4 Buat aturan pengambilan keputusan

Langkah 5 Ambillah sampel, ambil keputusan

Tidak menolak H0 atau Menolak H0


LANGKAH 1 : RUMUSKAN HIPOTESIS NOL DAN
HIPOTESIS ALTERNATIF.
 Langkah pertama adalah merumuskan hipotesis yang akan
diuji. Hipotesis ini disebut Hipotesis nol disebut H0 (dibaca H
nol).

 Hipotesis alternatif menggambarkan apa yang akan anda


simpulkan jika menolak hipotesis nol. Hipotesis alternatif
ditulis H1 (dibaca H satu).
LANGKAH 2 : TARAF NYATA
 Taraf nyata diberi tanda  (alpha), disebut juga tingkat resiko karena
menggambarkan resiko yang harus dipikul bila menolak hipotesis nol
padahal hipotesis nol sebetulnya benar.
 Tidak ada satu taraf nyata yang diterapkan untuk semua penelitian yang
menyangkut penarikan sampel. Kita harus mengambil suatu keputusan
untuk memakai taraf 0,05 (disebut taraf 5 persen), taraf 0,01, atau taraf
yang lain antara 0 dan 1.
 Pada umumnya pada proyek penelitian menggunakan taraf 0,05,
sedangkan untuk pengendalian mutu dipilih 0,01, dan untuk pengumpulan
jajak pendapat ilmu-ilmu sosial dipakai 0,10
LANGKAH 3 : UJI STATISTIK

 Merupakan suatu nilai yang ditentukan berdasar


informasi dari sampel, dan akan digunakan untuk
menentukan apakah akan menerima atau menolak
hipotesis.
 Ada bermacam-macam uji statistik, di sini kita
akan menggunakan uji statistik seperti z, student-
t, F, dan 2 (Kai-kuadrat).
LANGKAH 4 : ATURAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
 Aturan pengambilan keputusan merupakan pernyataan mengenai
kondisi di mana hipotesis nol ditolak dan kondisi di mana hipotesis
nol tidak ditolak.
 Gambar berikut menggambarkan daerah penolakan untuk suatu uji
taraf nyata :

Distribusi Sampling bagi Statistik z

Daerah Penolakan
Tidak menolak H0

1,645

Probabilitas 0,95 Probabilitas 0,05


Nilai Kritis
Perhatikan dalam gambar di atas bahwa :
 Daerah di mana hipotesis nol tidak ditolak mencakup daerah di
sebelah kiri 1,645.
 Daerah penolakan adalah di sebelah kanan dari 1,645.
 Diterapkan suatu uji satu arah.
 Taraf nyata 0,05 dipilih.
 Nilai 1,645 memisahkan daerah-daerah dimana hipotesis nol
ditolak dan di mana hipotesis nol tidak ditolak.
 Nilai 1,645 dinamakan nilai kritis.
LANGKAH 5 : MENGAMBIL KEPUTUSAN

 Langkah terakhir dalam uji statistik adalah mengambil


keputusan untuk menolak atau tidak menolak hipotesis
nol.
 Keputusan menolak hipotesis nol karena nilai uji
statistik terletak di daerah penolakan.
 Perlu juga diperhatikan bahwa keputusan untuk menolak atau
tidak adalah keputusan yang diambil oleh peneliti yang sedang
melakukan penelitian.
 Hasil ini merupakan rekomendasi berdasarkan bukti-bukti
sampel yang dapat diberikan peneliti kepada manajer puncak
sebagai pembuat keputusan, tetapi keputusan akhir biasanya
tetap diambil oleh manajer puncak tersebut.
UJI SATU ARAH

Uji Hipotesis-Statistika 2
H0 : μ = μ0 atau H0 : μ ≤ μ0 H0 : μ = μ0 atau H0 : μ ≥ μ0
H1 : μ > μ0 H1 : μ > μ0 H1 : μ < μ0 H1 : μ < μ0

μ0 adalah suatu rata-rata yang diajukan


dalam H0 Wilayah kritis

Penggunaan tabel z atau tabel t


tergantung ukuran sampel dan
informasi simpangan baku populasi
Zα atau tdb;α
(σ)

Wilayah kritis

16
UJI DUA ARAH

Uji Hipotesis-Statistika 2
H0 : DITULIS DALAM BENTUK PERSAMAAN (MENGGUNAKAN TANDA =)
H1 : DITULIS DENGAN MENGGUNAKAN TANDA ≠

H 0 : Μ = Μ0 H 1 : Μ ≠ Μ0

WILAYAH KRITIS

Langkah Pengerjaan Uji Hipotesis


1. Tentukan H0 dan H1
2. Tentukan statistik uji [ z atau t]
3. Tentukan arah pengujian [1 atau 2]
4. Taraf Nyata Pengujian [ atau /2]
5. Tentukan nilai titik kritis atau daerah penerimaan-penolakan H0
6. Cari nilai Statistik Hitung
7. Tentukan Kesimpulan [terima atau tolak H0 ] 17
Uji Hipotesis-Statistika 2
UJI HIPOTESIS RATA-RATA SAMPEL BESAR
(N ≥ 30 ATAU Σ DIKETAHUI)

18
CONTOH

Uji Hipotesis-Statistika 2
DARI 100 NASABAH BANK RATA-RATA MELAKUKAN PENARIKAN
$495 PER BULAN MELALUI ATM, DENGAN SIMPANGAN BAKU = $45.
DENGAN TARAF NYATA 1% , UJILAH :

A. APAKAH RATA-RATA NASABAH MENARIK MELALUI ATM


KURANG DARI $500 PER BULAN ?

B. APAKAH RATA-RATA NASABAH MENARIK MELALUI ATM


TIDAK SAMA DENGAN $500 PER BULAN ?

DIKETAHUI
x = 495
Μ0 = 500
S = 45
Α = 1%
N = 100

a) 1. H0 :  = 500 atau H0 :  ≥ 500 H1 :  < 500


2. statistik
19
uji : z  karena sampel besar
3. arah pengujian : 1 arah
4. Taraf Nyata Pengujian =  = 1% = 0.01
5. Wilayah kritis  z < -z 0.01  z < - 2.33
5. Wilayah kritis  z < -z 0.01  z < - 2.33

Uji Hipotesis-Statistika 2
7. Kesimpulan :
z hitung = -1.11 ada di daerah penerimaan H0
H0 diterima, rata-rata pengambilan uang di ATM masih = $ 500
atau
rata-rata pengambilan uang di ATM tidak kurang dari $ 500
20
kesimpulan menolak H1
 Perusahaan Daerah di Sultra menyatakan bahwa hasil
investasinya rata-rata
mencapai 13,17%. Untuk menguji apakah pernyataan tersebut
benar, maka
lembaga konsultan Bisnis mengadakan penelitian pada 36
perusahaan Daerah di
Sultra dan didapatkan hasil bahwa rata-rata hasil investasi
adalah 11,39% dan
standar deviasinya 2,09%. Ujilah apakah pernyataan
perusahaan daerah di Sultra
tersebut benar dengan taraf nyata 5%.
Uji Hipotesis-Statistika 2
UJI HIPOTESIS RATA-RATA SAMPEL KECIL
(N<30 DAN Σ TIDAK DIKETAHUI)

25
Contoh

Uji Hipotesis-Statistika 2
Seorang job-specialist menguji 25 karyawan dan mendapatkan bahwa
rata-rata penguasaan pekerjaan kesekretarisan adalah 22 bulan
dengan simpangan baku = 4 bulan. Dengan taraf nyata 5% ,
ujilah :
a. Apakah rata-rata penguasaan kerja kesekretarisan tidak sama
dengan 20 bulan?
b. Apakah rata-rata penguasaan kerja kesekretarisan lebih dari 20
bulan?

x
Diketahui
= 22 s=4 n = 25
μ0 = 20 α = 5%

1. H0 :  = 20 H1 :   20
2 statistik uji : t  karena sampel kecil dan σ tidak diketahui
3 arah pengujian : 2 arah
4 Taraf Nyata Pengujian ()= 5% = 0.05
26
/2 = 2.5% = 0.025
5. Wilayah kritis
db = n-1 = 25-1 = 24

Uji Hipotesis-Statistika 2
Wilayah kritis  t < -t (24; 2.5%)  t < -2.064 dan
t > t (24; 2.5%)  t > 2.064

6. Statistik uji

x   0 22  20 2
t    2.5
s 4 0.8
n 25

7. Kesimpulan : t hitung = 2.5 ada di daerah penolakan H0


(H0 ditolak, H1 diterima)
rata-rata penguasaan pekerjaan kesekretarisan  20 bulan (karena t
hitung berada di daerah kanan dapat diartikan penguasaan pekerjaan kesekretarisan
lebih dari 20 bulan ) 27
Uji Hipotesis-Statistika 2
UJI HIPOTESIS BEDA 2 RATA-RATA
1. N1 DAN N2 ≥ 30 ATAU Σ1 DAN Σ2 DIKETAHUI

28
Uji Hipotesis-Statistika 2
CONTOH
RATA-RATA NILAI PRESTASI KERJA 40 KARYAWAN YANG MENDAPAT TRAINING 300 DENGAN RAGAM 4
DAN RATA-RATA NILAI PRESTASI KERJA 30 KARYAWAN YANG TIDAK MENDAPAT TRAINING 302 DENGAN
RAGAM 4,5. PADA TARAF NYATA 5 % UJILAH

A. APAKAH PERBEDAAN RATA-RATA NILAI PRESTASI KERJA > 0?


B. APAKAH ADA PERBEDAAN RATA-RATA PRESTASI KERJA  0?
JAWAB :  = 5 % DO = 0

1. HO:│ Μ1 – Μ2 │= 0 H1:│ Μ1 – Μ2 │> 0


2. STATISTIK UJI : Z  KARENA SAMPEL BESAR
3. ARAH PENGUJIAN : 1 ARAH
4. TARAF NYATA PENGUJIAN =  = 5%
5. TITIK KRITIS  Z > Z 5%  Z > 1.645
6. STATISTIK HITUNG

x1  x 2  d 0 300  302  0
z  4
 2   2 
 s1    s 2 
4 40 4.5 30
 n1   n2 
7. Kesimpulan :    

z hitung = 4 ada di daerah penolakan H0


(karena z hitung > z tabel)
H0 ditolak, H1 diterima
 beda rata-rata prestasi kerja > 0
(beda rata-rata prestasi kerja pekerja yang mendapat training dan pekerja yang
tidak mendapat training lebih dari nol)
29
Uji Hipotesis-Statistika 2
2. N1; N2 < 30 DAN Σ1 = Σ2 TAPI TIDAK DIKETAHUI

30
CONTOH

Uji Hipotesis-Statistika 2
DARI 12 ORANG JEPANG YANG DITANYAI DIKETAHUI RATA-RATA KEBIASAAN
MEREKA MINUM 22 LITER TEH SETIAP BULAN DENGAN RAGAM = 16 LITER.
SEDANGKAN DARI 10 ORANG INGGRIS YANG JUGA DITANYAI DIKETAHUI
RATA-RATA MEREKA MINUM TEH 26 LITER SETIAP BULAN DENGAN RAGAM =
25 LITER. JIKA RAGAM KEDUA POPULASI SAMA TAPI TIDAK DIKETAHUI, UJILAH
APAKAH RATA-RATA KEBIASAAN MINUM TEH SELUUH ORANG JEPANG DAN
SELURUH ORANG INGGRIS SAMA? GUNAKAN TARAF NYATA 5 %.
Jawab
n1 =10 n2 =12 db= 10 + 12 – 2 = 20
x1 = 26 x2 = 22 s12 = 25 s22= 16

1. Ho:│ μ1 – μ2 │= do H1:│ μ1 – μ2 │≠ do
Karena do = 0 maka :
Ho: μ1 = μ2 H1: μ1 ≠ μ2
2. statistik uji : t  karena kedua sampel berukuran kecil dan
kedua ragam populasi sama tapi tidak diketahui
3. arah pengujian : 2 arah
31
4. TARAF NYATA PENGUJIAN =  = 5%

Uji Hipotesis-Statistika 2
5. DAERAH PENOLAKAN HO : T < T Α/2; DB DAN T >T Α/2; DB
T < - T 0.025; 20 DAN T > T 0.025; 20
T < - 2.086 DAN T > 2.086
6. STATISTIK HITUNG

s 2
gab 
n1  1s12  n 2  1s 2 2

9 x5  11 x4   20.05
2 2

n1  n 2  2 10  12  2

s gab  sgab2  20.05  4.477

26  20  0
t  2.08
1 1
4.48 
10 12

7. Kesimpulan: H0 diterima, karena – 2.086 < t hitung < 2.086


rata-rata kebiasaan minum teh orang Inggris dan Jepang
tidak berbeda
32
Uji Hipotesis-Statistika 2
N1; N2 < 30 DAN Σ1 ≠ Σ2 TAPI TIDAK DIKETAHUI

33
CONTOH
BERIKUT DATA RATA-RATA WAKTU BOLOS (JAM PER BULAN) KARYAWAN DUA
DIVISI.

Uji Hipotesis-Statistika 2
DIVISI RATA-RATA RAGAM JUMLAH KARYAWAN
A 17 1.54 7
B 10 1.35 5
DIASUMSIKAN KARYAWAN BERASAL DARI DUA POPULASI YANG MEMPUNYAI
RAGAM WAKTU BOLOS TIDAK SAMA DAN NILAINYA TIDAK DIKETAHUI.
DENGAN TARAF NYATA 5%, UJILAH APAKAH PERBEDAAN RATA-RATA WAKTU
BOLOS KEDUA DIVISI LEBIH DARI 5 JAM PERBULAN? GUNAKAN DERAJAT BEBAS
=10
(DALAM SOAL YANG LAIN DERAJAT BEBAS DAPAT DIHITUNG MENGGUNAKAN
RUMUS)

JAWAB:

N1=7 N2=5 DB=10 Α = 5%

1. HO:│ Μ1 – Μ2 │= 5 H1:│ Μ1 – Μ2 │> 5


2. STATISTIK UJI : T  KARENA SAMPEL KEDUANYA KECIL DAN KEDUA RAGAM

POPULASI SAMA TAPI TIDAK DIKETAHUI


3. ARAH PENGUJIAN : 1 ARAH
4. TARAF NYATA PENGUJIAN =  = 5%
5. DAERAH PENOLAKAN HO T >T Α; DB 34
Uji Hipotesis-Statistika 2
7. KESIMPULAN: T HITUNG =2.857,TERLETAK DI DAERAH
PENOLAKAN H0
(T HITUNG > T TABEL)
RATA-RATA PERBEDAAN WAKTU BOLOS KARYAWAN
KEDUA DIVISI
LEBIH DARI 5 JAM
35
UJI SATU PROPORSI SAMPEL BESAR (Π)

Uji Hipotesis-Statistika 2
x adalah banyaknya anggota SUKSES dalam sampel
SUKSES adalah kejadian yang diujikan atau ingin diketahui pada
penelitian
n=ukuran sampel
p0 adalah proporsi
36
SUKSES yang dicantumkan dalam H0
q0 = 1 – p 0
CONTOH

Uji Hipotesis-Statistika 2
Dari 330 mahasiswa yang dijadikan sampel, hanya 30 orang yang setuju
kenaikan SPP. Dengan taraf nyata 1%, ujilah apakah proporsi mahasiswa
yang setuju kenaikan SPP tidak sama dengan 10%?

Diketahui
n = 330 x = 30
p0 = 10 % = 0.1 q0 = 0.9
α = 1%

1. H0: π = 0.10 H1: π ≠ 0.10


2. Statistik Uji : z
3. Uji 2 Arah

4. Taraf Nyata Pengujian = α = 1% → α/2 = 0.5% = 0.005

37
5. WILAYAH KRITIK (DAERAH PENOLAKAN H0)
Z < −Z0.005 DAN Z > Z0.005 Z < -2.575 DAN Z > 2.575

Uji Hipotesis-Statistika 2
7. Kesimpulan:
38 z = -0.55 ada di daerah penerimaan H0
Proporsi mahasiswa yang setuju kenaikan SPP masih

sama 0.10
UJI BEDA DUA PROPORSI SAMPEL BESAR (Π1-Π2)

Uji Hipotesis-Statistika 2
x
proporsi SUKSES
39 =
n
CONTOH

Uji Hipotesis-Statistika 2
Dari 500 orang mahasiswa fakultas Ekonomi yang diwawancara secara acak 325
orang menyatakan senang berorganisasi.
Sedangkan dari 600 orang mahasiswa fakultas Komputer, 240 orang diantaranya
menyatakan senang berorganisasi. Apakah hasil wawancara menunjukkan
selisih proporsi mahasiswa kedua fakulas yang senang berorganisasi kurang dari
30 %? Gunaan taraf nyata 5 %.

Diketahui
n1 = 500 x1 = 325 n2 = 600 x2 = 240

40
Uji Hipotesis-Statistika 2
7. Kesimpulan:
41

H0 ditolak, karena z hitung < -1.645


beda proporsi mahasiswa yang senang berorganisasi di dua
fakultas kurang dari 30 persen
CONTOH UJI SATU ARAH SELISIH
PROPORSI
Majalah prospektif edisi 25 membahas tentang fenomena
kenaikan harga dengan tema Kenaikan Harga BBM
Menyensarakan Rakyat. Menurut majalah ini, rating
acara Kenaikan harga BBM mencapai 35, artinya pada waktu
yang sama ditonton 35 juta orang. Sebuah perusahaan
Pertamina ingin memasang iklan pada acara tersebut, dan ingin
mengetahui apakah proporsi menolak dan menerima kenaikan
harga BBM sama. Untuk mengetahui hasil tersebut dicari
responden per telepon sebanyak 300 menolak dan sebanyak
150 orang menerima, sedang responden menolak sebanyak 400
orang dan 350 orang menerima. Dengan taraf nyata 5% ujilah
apakah proporsi menolak dan menerima kenaikan harga BBM
sama?

Anda mungkin juga menyukai