Anda di halaman 1dari 4

Nama: Rizky Pacrista

NIM: 1701103010095
Mata Kuliah: Statistik Inferensial
RESUME
➢ Pengertian Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik adalah suatu prediksi atau penjelasan sementara tentang fenomena sosial yang
melibatkan hubungan antara dua variabel atau lebih. Sebagai prediksi, hipotesis ini memberi
gambaran tentang fenomena sosial ke depan. Namun sekali lagi perlu dicatat bahwa gambaran
tersebut belum tentu benar karena masih perlu diuji dengan penelitian. Sebagai penjelasan
sementara, hipotesis ini memuat adanya korelasi atau tidak antara dua atau lebih variabel, atau
memberikan penjelasan mengenai sebab akibat antara dua atau lebih variabel.
➢ Konsep Penerimaan dan penolakan hipotesis
Daerah penerimaan adalah Nilai dari tes statistik yang menggagalkan untuk penolakan
hipotesis nol. Daerah penolakan adalah Nilai dari tes statistik untuk penolakan hipotesis nol.
Kekuatan Statistik adalah Probabilitas kebenaran pada saat menolak hipotesis nol.
➢ Pembentukan Hipotesis Nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (H1)
Pengujian Hipotesis secara statistiska memerlukan pembentukan Hipotesis Nol (H0) dan
Hipotesis Alternatif (H1).
• Hipotesis Nol (H0):
Pernyataan yang menjadi dasar pembanding.
Secara matematik, Hipotesis Nol (H0) ditulis dalam bentuk persamaan.
H0 harus menyatakan tidak ada perbedaan atau tidak ada hubungan.
• Hipotesis Alternatif (H1):
Pernyataan yang menjadi altenatif H0.
Secara matematik, Hipotesis Alternatif (H1):ditulis dalam bentuk pertidak-samaan (“≠. ”).
H1 menyatakan ada perbedaan atau ada hubungan.
Pada prinsipnya pengujian hipotesis adalah:
• penerimaan H0 atau
• penolakan H0 yang menyebabkan penerimaan H1
(Pembahasan detail akan dijelaskan pada Bab Pengolahan dan Analisis Data).

➢ Pengertian Uji Hipotesis Satu dan Dua Arah


Hipotesis one tail/satu sisi/satu arah : hipotesis yg dinyatakan dengan jelas arah hubungan atau
perbedaan nilai/tingkat
Hipotesis two tail/dua sisi/dua arah : hipotesis yg dinyatakan dengan tidak ada arah hubungan
atau tidak ada perbedaan nilai atau tingkat
➢ Galat dalam pengujian (tipe alpha dan beta)
Dalam Statistika, kesalahan jenis I ini disimbolkan dengan a (alpha). Kesalahan jenis I ini
merupakan kesalahan sebab menolak hipotesis nol (H0), padahal Ho tersebut benar. Artinya,
nilai alpha tersebut merupakan besarnya peluang kita salah dengan memutuskan untuk menolak
hipotesis nol penelitian.
Sementara itu, kesalahan jenis II atau biasa disimbolkan dengan beta merupakan kesalahan yang
terjadi akibat kita memutuskan untuk menerima hipotesisi nol (Ho), padahal Ho tersebut salah.
Artinya, nilai beta tersebut merupakan besarnya peluang kita salah dengan memutuskan untuk
menerima hipotesis nol penelitian.
➢ Langkah Pengujian Hipotesis
a) Tentukan parameter yang akan diuji.
b) Tentukan Hipotesis nol (H0)
c) Tentukan Hipotesis alternatif (H1)
d) Tentukan (α)
e) Pilih statistik yang tepat.
f) Tentukan daerah penolakan.
g) Hitung statistik uji.
h) Putuskan apakah Hipotesis nol (H0) ditolak atau tidak.

➢ Pemakaian Tabel t dan Z berdasarkan jumlah Sampel pengujian hipotesis Rata Rata
T-test mengacu pada uji hipotesis univariat berdasarkan t-statistik, di mana rata-rata diketahui,
dan varians populasi diperkirakan dari sampel. sedangkan, uji-Z juga merupakan uji univariat
yang didasarkan pada distribusi normal standar.
Pada umumnya, uji-t dan uji-z adalah tes yang hampir serupa, tetapi kondisi untuk penerapannya
berbeda, artinya uji-t sesuai ketika ukuran sampel tidak lebih dari 30 unit. Namun, jika lebih dari
30 unit, z-test harus dilakukan. Demikian pula, ada kondisi lain, yang memperjelas tes mana
yang harus dilakukan dalam situasi tertentu.
➢ Konsep dasar uji hipotesis Rata-Rata
Pengujian hipotesis tentang rata-rata adalah pengujian hipotesis mengenai rata-rata populasi yang
di dasarkan atas informasi sampelnya.
Pengujian hipotesis tentang proporsi adalah pengujian hipotesis mengenai proporsi populasi yang
di dasarkan atas informasi sampelnya.
Pengujian hipotesis tentang varians adalah pengujian hipotesis mengenai rata-rata populasi yang
di dasarkan atas informasi sampelnya.
Didasarkan atas ukuran sampelnya, pengujian hipotesis dapat di bedakan atas dua jenis, yaitu
sebagai berikut.
a. Pengujian hipotesis sampel besar
b. Pengujian hipotesis sampel kecil
Didasarkan atas jenis distribusi yang digunakan, pengujian hipotesis dapat di bedakan atas empat
jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Pengujian hipotesis dengan distribusi Z
b. Pengujian hipotesis dengan distribusi t (t-student)
c. Pengujian hipotesis dengan distribusi χ2 ( kai kuadrat)
➢ Prosedur Pengujian Hipotesis Rata Rata Sampel Besar dan Kecil (1 dan 2 populasi)
Prosedur pengujian hipotesis statistic adalah langkah-langkah yang di pergunakan dalam
menyelesaikan pengujian hipotesis tersebut. Berikut ini langkah-langkah pengujian hipotesis
statistic adalah sebagai berikut.
Langkah 1 : Menentukan formulasi hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatifnya (Ha)
Langkah 2 : Memilih suatu taraf nyata (α) dan menentukan nilai table.
Langkah 3 : Membuat kriteria pengujian berupa penerimaan dan penolakan H0.
Langkah 4 : Melakukan uji statistik
Langkah 5 : Membuat kesimpulannya dalam hal penerimaan dan penolakan H0. Didasarkan atas
ukuran sampelnya, pengujian hipotesis dapat di bedakan atas dua jenis, yaitu sebagai berikut:
• Pengujian hipotesis sampel besar :Pengujian hipotesis sampel besar adalah pengujian hipotesis
yang menggunakan sampel lebih besar dari 30 (n > 30).
• Pengujian hipotesis sampel kecil:Pengujian hipotesis sampel kecil adalah pengujian hipotesis
yang menggunakan sampel lebih kecil atau sama dengan 30 (n ≤ 30).
1. Untuk Sampel Besar
• Formulasi Hipotesis
• Penentuan nilai taraf nyata dan nilai tabel uji Z
• Menentukan kriteria pengujian
• Melakukan uji statistik
• Penarikan kesimpulan
2. Untuk Sampel Kecil
• Formulasi Hipotesis
• Penentuan nilai taraf nyata dan nilai tabel uji t
• Menentukan kriteria pengujian
• Melakukan uji statistik
• Penarikan kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai