Anda di halaman 1dari 9

NAMA : MUHAMMAD RAMADHAN

NIM : 210903502105

KELAS : MANAJEMEN D

TUGAS STATISTIKA II (PERTEMUAN 3)

PENDAHULUAN

Uji t atau Uji Beda digunakan unntuk menguji, apakah terdapat perbedaan yang
signifikan antara dua variabel atau apakah terdapat perbedaan antara dua sampel.
digunakan untuk menentukan perbedaan yang signifikan antara keadaan sebelum dan
sesudah suatu perlakuan, dan untuk menguji apakah terdapat perbedaan diantara dua
buah sampel.

RINCIAN PEMBAHASAN MATERI

1. UJI Hipotesis Rata-Rata Tunggal (Sampel Besar dan Populasi Tidak Diketauhi &
Sampel Kecil dan Populasi Tidak Diketahui)
Pengujian hipotesis satu sampel adalah pengujian hipotesis yang akan dilakukan
terhadap satu sampel data (1 sampel). Pengujian rata-rata sampel tunggal ini
dapat dilakukan dengan menggunakan uji t (one sample t-test). Tes ini adalah
contoh statistik parametrik yang mengharuskan data diukur dalam skala
interval, dan asumsinya adalah nilai numerik dalam sampel harus berasal dari
populasi normal. One sample test pada dasarnya ingin menguji apakah suatu
nilai yang diberikan sebagai pembanding berbeda secara signifikan dengan rata-
rata suatu sampel. Nilai tertentu ini umumnya merupakan nilai parameter untuk
mengukur populasi.
Uji Chi square dilakukan untuk menguji perbedaan proporsi populasi, termasuk
data yang diamati dengan data yang diharapkan menurut HO, berdasarkan
proporsi yang berasal dari sampel tunggal tersebut. Uji Chi square dapat
dilakukan dengan bantuan SPSS yaitu dengan menggunakan tab silang dan
melakukan perhitungan secara manual menggunakan rumus.
a. Sampel besar dan populasi tidak diketahui
apabila sampel besar tidak diketahui, maka statstik yang kita gunkan untuk
menguji hipotesis adalah ;

b. Sampel kecil dan populasi tidak diketahui


Apabila samoel kecil populasi tidak diketahui, maka statistik yang kita gunakn
untuk menguji hipotesis adalah ;

2. Uji Hipotesis Proporsi


Suatu pernyataan yang mempunyai nilai mungkin benar atau salah atau suatu
pernyataan yang mengandung nilai ketidakpastian = Hipotesis. Pada praktik,
yang harus diuji sering kali berupa pendapat tentang proporsi ( presentase).
Misalnya , proporsi barang yang rusak dari suatu pabrik, proporsi nasabah yang
tidak puas pada playanan suatu bank, atau proposrsi penduduk perempuan
disuatu wilayah. Uji hipotesi untuk proporsi melibatkan nilai kategori. Terdapat
dua outcome yang memungkinkan, yakni sukses dan gagal. Proporsri dlam
kategori sukses dinotasikan dngan p.
Proporsi sampel pada kategori sukses dinyatakan dengan :
x
P =n

Keterangan ;
x : jumlah kejadiansukses dari sampel
n ; ukuran sampel
3. Uji Beda Dua Rata-Rata: Sampel-Sampel Ukuran Besar Yang Bersifat Bebas
Pengujian Hipotesis beda dua rata-rata degan sampel besar (n>30) , uji
statistiknya menggunkan distribusi Z. Prosedur pengujian Hipotesinya Adlah
sebagai berikut;
a. Formulasi Hiptesis
 Ho: µ = µo
H 1 : µ > µo
 Ho : µ = µ o
H 1 : µ < µo
 Ho : µ = µ o
H1 : µ ≠ µ o
b. Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai Z tabel (Z α)
Mengambil nilai α sesuai soal, kmudian niali Z α atau Zα/2 dari tabel.
c. Kriteria Pengujian
d. Uji statistik

e. Kesimpulan
Menyimpulkn tentang penerimaan atau penolakan Ho (sesuai dengan
kriteriapengujiannya).
a) Jika H0 diterima maka H1 ditolak
b) Jika H0 ditolak maka H1 diterima
4. Uji Beda Dua Rata-Rata: Sampel-Sampel Ukuran Kecil yang Bersifat Bebas
Untuk pengujian hipotesis beda dua ratarata dengan sampel kecil (n ≤ 30), uji
statistiknya menggunakan distribusi t. Prosedur pengujianm hipotesisnya
adalahsebagai berikut
a. Formulasi Hiptesis
 Ho: µ₁ = µ2
H1: µ₁ > µ2
 Ho : µ₁ = µ2
H1 : µ₁ < µ2
 Ho : µ₁ = µ2
H1: µ₁ ≠ µ2
b. Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai t tabel (tα)
Mengambil nilai α sesuai soalnya, kmudian nilai tα atau tα/2 ditentukan
dari tabel.
c. Kriteria Pengujian
 Untuk Ho: µ1 = µ2 dan H1 : µ1 > µ2
1. Ho diterima jika to ≤ tα
2. Ho ditolak jika to > tα
 Untuk Ho: µ1 = µ2 dan H1 : µ1 < µ2
1. Ho diterima jika to ≥ tα
2. Ho ditolak jika Zo < - tα
 Untuk Ho: µ1 = µ2 dan H1 : µ1 ≠ µ2
1. Ho diterima jika - tα/2 ≤ to ≤ tα/2
2. Ho ditolak jika to > tα/2 atau to < - tα/2
d. Uji statistik
1. Untuk Pengamatan Tidak Berpasangan

2. Untuk Pengamatan Berpasangan

e. Kesimpulan
Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan Ho (sesuai
dengankriteria pengujiannya).
a) Jika H0 diterima maka H1 ditolak
b) Jika H0 ditolak maka H1 diterima

5. Uji Beda Dua Rata-Rata: Sampel-Sampel Berpasangan


Uji berpasangan dua sampel adalah uji statistik parametrik yang
membandingkan dua metode berbeda pada subjek yang sama. Dua cara
berbeda ini dapat mewakili hal-hal seperti pengukuran yang dilakukan pada dua
waktu yang berbeda. Pengukuran ini dibuat dari dua bagian subjek.
Data berpasangan adalah data yang memiliki dua karakter berbeda pada objek
atau sampel yang sama. Analisis t berpasangan berguna untuk menguji satu
sampel yang telah mendapatkan perlakuan yang kemudian akan dibandingkan
rata-rata sampel antara sebelum dan sesudah perlakuan.

Data uji sampel bebas memiliki persyaratan antara lain:

1) Variabel dependennya numerik.


2) Subjek dalam setiap sampel merupakan sama. Subjek dalam
kelompok pertama dalam kelompok kedua.
3) Teknik pengambilan sampel pada populasi tersebut secara acak.
4) Variabel dependen tersebut memiliki distribusi normal pada setiap
kelompok.
5) Tidak adanya outliers

Adapun Langkah-langkah dua sampel berpasangan yaitu :

1) Tentukan HO dan H1
2) Tentukan tingkat signifikansi
3) Hitung nilai t dan df
4) Bandingkan nilai t hitung dengan t tabel
5) Kpengambilan keputusan hipotesis

6. Uji Beda Dua Proporsi


Uji perbedaan dua proporsi merupakan uji hipotesis untuk mengetahui adanya
perbedaan rata-rata dari dua kelompok data yang diambil dari dua populasi. Jika
terdapat dua populasi dengan proporsi yang berbeda dari suatu kejadian, maka
dapat dilakukan pengujian untuk melihat apakah perbedaan antara kedua
proporsi tersebut signifikan atau tidak.
Dalam uji beda dua proporsi, asumsi Chi-Square akan terpenuhi, jika nilainya
terlalu kecil, maka nilai chi-square akan lebih besar kemungkinannya untuk
menolak Ho, selain itu uji beda proporsi tidak menggunakan banyak asumsi
lainnya.
Rumus uji beda dua proporsi dengan menggunakan uji Chi Square dengan rumus
yaitu :
Dengan Keterangan :

RANGKUMAN MATERI

Uji t atau Uji Beda digunakan unntuk menguji, apakah terdapat perbedaan yang
signifikan antara dua variabel atau apakah terdapat perbedaan antara dua sampel. Uji t
(Uji Beda) digunakan untuk menentukan perbedaan yang signifikan antara keadaan
sebelum dan sesudah suatu perlakuan, dan untuk menguji apakah terdapat perbedaan
diantara dua buah sampel.

Pengujian hipotesis satu sampel adalah pengujian hipotesis yang akan dilakukan
terhadap satu sampel data (1 sampel). Pengujian rata-rata sampel tunggal ini dapat
dilakukan dengan menggunakan uji t (one sample t-test). Tes ini adalah contoh statistik
parametrik yang mengharuskan data diukur dalam skala interval, dan asumsinya adalah
nilai numerik dalam sampel harus berasal dari populasi normal. One sample test pada
dasarnya ingin menguji apakah suatu nilai yang diberikan sebagai pembanding berbeda
secara signifikan dengan rata-rata suatu sampel. Nilai tertentu ini umumnya merupakan
nilai parameter untuk mengukur populasi.Uji Hipotesis Proporsi
Suatu pernyataan yang mempunyai nilai mungkin benar atau salah atau suatu
pernyataan yang mengandung nilai ketidakpastian = Hipotesis. Pada praktik, yang harus
diuji sering kali berupa pendapat tentang proporsi ( presentase). Misalnya , proporsi
barang yang rusak dari suatu pabrik, proporsi nasabah yang tidak puas pada playanan
suatu bank, atau proposrsi penduduk perempuan disuatu wilayah. Uji hipotesi untuk
proporsi melibatkan nilai kategori. Terdapat dua outcome yang memungkinkan, yakni
sukses dan gagal. Proporsri dlam kategori sukses dinotasikan dngan p.

Uji Hipotesis Proporsi. Suatu pernyataan yang mempunyai nilai mungkin benar
atau salah atau suatu pernyataan yang mengandung nilai ketidakpastian = Hipotesis.
Pada praktik, yang harus diuji sering kali berupa pendapat tentang proporsi
( presentase). Misalnya , proporsi barang yang rusak dari suatu pabrik, proporsi nasabah
yang tidak puas pada playanan suatu bank, atau proposrsi penduduk perempuan disuatu
wilayah. Uji hipotesi untuk proporsi melibatkan nilai kategori. Terdapat dua outcome
yang memungkinkan, yakni sukses dan gagal. Proporsri dlam kategori sukses dinotasikan
dngan p.

Uji berpasangan dua sampel adalah uji statistik parametrik yang


membandingkan dua metode berbeda pada subjek yang sama. Dua cara berbeda ini
dapat mewakili hal-hal seperti pengukuran yang dilakukan pada dua waktu yang
berbeda. Pengukuran ini dibuat dari dua bagian subjek. Data berpasangan adalah data
yang memiliki dua karakter berbeda pada objek atau sampel yang sama. Analisis t
berpasangan berguna untuk menguji satu sampel yang telah mendapatkan perlakuan
yang kemudian akan dibandingkan rata-rata sampel antara sebelum dan sesudah
perlakuan.

Uji perbedaan dua proporsi merupakan uji hipotesis untuk mengetahui adanya
perbedaan rata-rata dari dua kelompok data yang diambil dari dua populasi. Jika
terdapat dua populasi dengan proporsi yang berbeda dari suatu kejadian, maka dapat
dilakukan pengujian untuk melihat apakah perbedaan antara kedua proporsi tersebut
signifikan atau tidak. Dalam uji beda dua proporsi, asumsi Chi-Square akan terpenuhi,
jika nilainya terlalu kecil, maka nilai chi-square akan lebih besar kemungkinannya untuk
menolak Ho, selain itu uji beda proporsi tidak menggunakan banyak asumsi lainnya.
LATIHAN DAN EVALUASI

1. Apakah yang dimaksud Uji Proporsi Tunggal?


2. Jelaskan apa yang anda ketahui mengenai uji beda dua proporsi!
3. Apa saja Langkah-langkah dalam uji hipotesis dua sampel berpasangan?

DAFTAR PUSTAKA

Roflin, Eddy., Rohana., Freza Riana. (2022). STATISTIKA DASAR. NASYA EXPANDING
MANAGEMEN.

Mustofa, Akhmad. (2013). UJI HIPOTESIS STATISTIK. Gapura Publishing.com.

Tapehe, yusuf. 2011. Statistika dan Rancangan Percobaan. Jakarta : EGC.

GLOSARIUM PUSTAKA

 Uji t : Uji Beda Mean Sampel Besar


 Uji z : Uji Beda Mean Sampel Kecil
 SPSS : Statistical Package for the Social Sciences.

Anda mungkin juga menyukai