NIM : 210903502105
KELAS : MANAJEMEN D
PENDAHULUAN
Uji t atau Uji Beda digunakan unntuk menguji, apakah terdapat perbedaan yang
signifikan antara dua variabel atau apakah terdapat perbedaan antara dua sampel.
digunakan untuk menentukan perbedaan yang signifikan antara keadaan sebelum dan
sesudah suatu perlakuan, dan untuk menguji apakah terdapat perbedaan diantara dua
buah sampel.
1. UJI Hipotesis Rata-Rata Tunggal (Sampel Besar dan Populasi Tidak Diketauhi &
Sampel Kecil dan Populasi Tidak Diketahui)
Pengujian hipotesis satu sampel adalah pengujian hipotesis yang akan dilakukan
terhadap satu sampel data (1 sampel). Pengujian rata-rata sampel tunggal ini
dapat dilakukan dengan menggunakan uji t (one sample t-test). Tes ini adalah
contoh statistik parametrik yang mengharuskan data diukur dalam skala
interval, dan asumsinya adalah nilai numerik dalam sampel harus berasal dari
populasi normal. One sample test pada dasarnya ingin menguji apakah suatu
nilai yang diberikan sebagai pembanding berbeda secara signifikan dengan rata-
rata suatu sampel. Nilai tertentu ini umumnya merupakan nilai parameter untuk
mengukur populasi.
Uji Chi square dilakukan untuk menguji perbedaan proporsi populasi, termasuk
data yang diamati dengan data yang diharapkan menurut HO, berdasarkan
proporsi yang berasal dari sampel tunggal tersebut. Uji Chi square dapat
dilakukan dengan bantuan SPSS yaitu dengan menggunakan tab silang dan
melakukan perhitungan secara manual menggunakan rumus.
a. Sampel besar dan populasi tidak diketahui
apabila sampel besar tidak diketahui, maka statstik yang kita gunkan untuk
menguji hipotesis adalah ;
Keterangan ;
x : jumlah kejadiansukses dari sampel
n ; ukuran sampel
3. Uji Beda Dua Rata-Rata: Sampel-Sampel Ukuran Besar Yang Bersifat Bebas
Pengujian Hipotesis beda dua rata-rata degan sampel besar (n>30) , uji
statistiknya menggunkan distribusi Z. Prosedur pengujian Hipotesinya Adlah
sebagai berikut;
a. Formulasi Hiptesis
Ho: µ = µo
H 1 : µ > µo
Ho : µ = µ o
H 1 : µ < µo
Ho : µ = µ o
H1 : µ ≠ µ o
b. Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai Z tabel (Z α)
Mengambil nilai α sesuai soal, kmudian niali Z α atau Zα/2 dari tabel.
c. Kriteria Pengujian
d. Uji statistik
e. Kesimpulan
Menyimpulkn tentang penerimaan atau penolakan Ho (sesuai dengan
kriteriapengujiannya).
a) Jika H0 diterima maka H1 ditolak
b) Jika H0 ditolak maka H1 diterima
4. Uji Beda Dua Rata-Rata: Sampel-Sampel Ukuran Kecil yang Bersifat Bebas
Untuk pengujian hipotesis beda dua ratarata dengan sampel kecil (n ≤ 30), uji
statistiknya menggunakan distribusi t. Prosedur pengujianm hipotesisnya
adalahsebagai berikut
a. Formulasi Hiptesis
Ho: µ₁ = µ2
H1: µ₁ > µ2
Ho : µ₁ = µ2
H1 : µ₁ < µ2
Ho : µ₁ = µ2
H1: µ₁ ≠ µ2
b. Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai t tabel (tα)
Mengambil nilai α sesuai soalnya, kmudian nilai tα atau tα/2 ditentukan
dari tabel.
c. Kriteria Pengujian
Untuk Ho: µ1 = µ2 dan H1 : µ1 > µ2
1. Ho diterima jika to ≤ tα
2. Ho ditolak jika to > tα
Untuk Ho: µ1 = µ2 dan H1 : µ1 < µ2
1. Ho diterima jika to ≥ tα
2. Ho ditolak jika Zo < - tα
Untuk Ho: µ1 = µ2 dan H1 : µ1 ≠ µ2
1. Ho diterima jika - tα/2 ≤ to ≤ tα/2
2. Ho ditolak jika to > tα/2 atau to < - tα/2
d. Uji statistik
1. Untuk Pengamatan Tidak Berpasangan
e. Kesimpulan
Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan Ho (sesuai
dengankriteria pengujiannya).
a) Jika H0 diterima maka H1 ditolak
b) Jika H0 ditolak maka H1 diterima
1) Tentukan HO dan H1
2) Tentukan tingkat signifikansi
3) Hitung nilai t dan df
4) Bandingkan nilai t hitung dengan t tabel
5) Kpengambilan keputusan hipotesis
RANGKUMAN MATERI
Uji t atau Uji Beda digunakan unntuk menguji, apakah terdapat perbedaan yang
signifikan antara dua variabel atau apakah terdapat perbedaan antara dua sampel. Uji t
(Uji Beda) digunakan untuk menentukan perbedaan yang signifikan antara keadaan
sebelum dan sesudah suatu perlakuan, dan untuk menguji apakah terdapat perbedaan
diantara dua buah sampel.
Pengujian hipotesis satu sampel adalah pengujian hipotesis yang akan dilakukan
terhadap satu sampel data (1 sampel). Pengujian rata-rata sampel tunggal ini dapat
dilakukan dengan menggunakan uji t (one sample t-test). Tes ini adalah contoh statistik
parametrik yang mengharuskan data diukur dalam skala interval, dan asumsinya adalah
nilai numerik dalam sampel harus berasal dari populasi normal. One sample test pada
dasarnya ingin menguji apakah suatu nilai yang diberikan sebagai pembanding berbeda
secara signifikan dengan rata-rata suatu sampel. Nilai tertentu ini umumnya merupakan
nilai parameter untuk mengukur populasi.Uji Hipotesis Proporsi
Suatu pernyataan yang mempunyai nilai mungkin benar atau salah atau suatu
pernyataan yang mengandung nilai ketidakpastian = Hipotesis. Pada praktik, yang harus
diuji sering kali berupa pendapat tentang proporsi ( presentase). Misalnya , proporsi
barang yang rusak dari suatu pabrik, proporsi nasabah yang tidak puas pada playanan
suatu bank, atau proposrsi penduduk perempuan disuatu wilayah. Uji hipotesi untuk
proporsi melibatkan nilai kategori. Terdapat dua outcome yang memungkinkan, yakni
sukses dan gagal. Proporsri dlam kategori sukses dinotasikan dngan p.
Uji Hipotesis Proporsi. Suatu pernyataan yang mempunyai nilai mungkin benar
atau salah atau suatu pernyataan yang mengandung nilai ketidakpastian = Hipotesis.
Pada praktik, yang harus diuji sering kali berupa pendapat tentang proporsi
( presentase). Misalnya , proporsi barang yang rusak dari suatu pabrik, proporsi nasabah
yang tidak puas pada playanan suatu bank, atau proposrsi penduduk perempuan disuatu
wilayah. Uji hipotesi untuk proporsi melibatkan nilai kategori. Terdapat dua outcome
yang memungkinkan, yakni sukses dan gagal. Proporsri dlam kategori sukses dinotasikan
dngan p.
Uji perbedaan dua proporsi merupakan uji hipotesis untuk mengetahui adanya
perbedaan rata-rata dari dua kelompok data yang diambil dari dua populasi. Jika
terdapat dua populasi dengan proporsi yang berbeda dari suatu kejadian, maka dapat
dilakukan pengujian untuk melihat apakah perbedaan antara kedua proporsi tersebut
signifikan atau tidak. Dalam uji beda dua proporsi, asumsi Chi-Square akan terpenuhi,
jika nilainya terlalu kecil, maka nilai chi-square akan lebih besar kemungkinannya untuk
menolak Ho, selain itu uji beda proporsi tidak menggunakan banyak asumsi lainnya.
LATIHAN DAN EVALUASI
DAFTAR PUSTAKA
Roflin, Eddy., Rohana., Freza Riana. (2022). STATISTIKA DASAR. NASYA EXPANDING
MANAGEMEN.
GLOSARIUM PUSTAKA