KEWIRAUSAHAAN
DI SUSUN OLEH
NIM : 210903501059
PRODI : MANAJEMEN
KELAS : D
JURUSAN MANAJEMEN
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1.1. LATAR BELAKANG............................................................................................................1
1.2. JENIS USAHA DAN SPESIFIKASI.....................................................................................1
1.3. GAGASAN (KEUNIKAN, KEUNGGULAN , DAN MANFAAT).....................................1
PENDAHULUAN
Kelapa (Cocos nucifera) adalah anggota tunggal dalam marga Cocos dari suku aren-
arenan atau Arecaceae. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh
manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serbaguna, terutama bagi masyarakat
pesisir. Bagian- bagian buah kelapa diantaranya kulit luar, sabut kelapa, tempurung, kulit
daging buah, daging buah, dan air kelapa[1]. Sabut merupakan bagian mesokarp (selimut)
yang berupa serat-serat kasar kelapa. Serat adalah bagian yang berharga dari sabut. Dilihat
sifat fisisnya sabut kelapa terdiri dari serat kasar dan halus, mutu serat ditentukan oleh
warna, mengandung unsur kayu.
Sabut kelapa dapat diolah menjadi bahan-bahan yang memiliki nilai jual tinggi seperti
cocosheet dan cocopeat.Cocosheet merupakan serat sabut kelapa yang diolah menjadi
lembaran lembaran, dapat digunakan sebagai peredam bunyi. Sedangkan Cocopeat
merupakan produk olahan kelapa yang berasal dari proses pemisahan sabut kelapa. Ketika
serat sabut kelapa terpisah, maka akan menghasilkan serbuk kelapa atau cocopeat.
Cocopeat dapat digunakan sebagai media tanam, pelapis lapangan golf, hardboard, dan
bahan bakar[2].
Cocopeat bisa dijadikan media tanam yang ekonomis mengingat bahan dasar nya
mudah didapat dan sangat melimpah di indonesia. Selain itu cocopeat juga merupakan
media tanam yang ramah lingkungan karena terbuat dari gabus sabut kelapa yang sifatnya
organik. Kelebihan cocopeat dibandingkan media tanam konvensional lainnya yakni
mampu menahan air, tahan terhadap hama dan penyakit tumbuhan. Cocopeat juga
bersifat reuse, artinya dapat digunakan kembali untuk tanaman selanjutnya. Namun
dengan catatan setelah panen kita harus menambah larutan enzim dan mencuci cocopeat
untuk menghilangkan sisa garam serta sterilisas
cocopeat salah satunya. Cocopeat termasuk ke dalam media tanam hidroponik yang
bersifat organik, karena terbuat dari serbuk serabut kelapa.
serbuk serabut kelapa cukup mudah ditemukan di sekitar rumah, jadi tidak jarang kita
melihat metode tanam ini diterapkan di tiap-tiap rumah. Karena Cocopeat adalah serbuk,
maka keberadaannya dapat diperoleh menggunakan cara sabut kelapa digiling halus terlebih
dahulu. Salah satu manfaat jika menggunakan Cocopeatsebagai media tanam hidroponik
ialah dapat menahan air serta memiliki unsur kimia lumayan banyak
Cocopeat mempunyai Ph antara 5,0 hingga 6,8 sehingga sangat baik untuk
pertumbuhan tanaman apapun. Media tanam hidroponik ini biasanya pemakaiannya
dicampur terlebih dahulu dengan bahan lain seperti sekam bakar dengan perbandingan 50:50
yang tujuannya tidak lain untuk memperbesar aerasi pada media tanam.
Salah satu permasalahan perkotaan yang sampai saat ini seakan tidak habisnya
adalah masalah sampah. Merupakan pemandangan yang sudah biasa di pojok-pojok atau di
pinggir- pinggir jalan, sampah bertumpukan sehingga menimbulkan bau menyengat,
menyebabkan penyakit serta mengurangi estetika di lingkungan sekitar. Limbah yang satu
ini dapat dikategorikan sampah yang meresahkan juga, karena jumlahnya yang sangat besar
dalam relative waktu yang singkat, yaitu sampah serabut kelapa dari penjual kelapa muda.
Sejauh ini limbah kelapa baik tempurung maupun sabutnya dimanfaatkan sebagai
bahan bakar saja, padahal sabut kelapa yang dipandang sebelah mata ini merupakan ladang
emas yang terbuang. Berbagai macam produk yang berbahan baku dari sabut kelapa, salah
satunya adalah cocopeat. Cocopeat ini dapat menjadi alternative bahkan solusi terhadap
permasalahan langkanya media tanam.
Ide bisnis saya kali ini memiliki peluang bisnis yang menjanjikan. sudah menjadi tren
di kalangan para pengusaha budidaya tanaman salah satunya yaitu budidaya tanaman hias.
Berikut beberapa kelebihan cocopeat sebagai media tanam yang harus Anda ketahui:
Bentuk dan tekstur cocopeat menyerupai tanah dan butirannya yang halus membuat
tanaman dapat beradaptasi dengan baik seperti halnya jika ditanam pada tanah.
Perbedaan cocopeat tidak mengandung unsur hara seperti tanah.
Cocopeat merupakan media tanam yang memiliki daya serap air yang cukup tinggi dan
dapat menyimpan air dalam jumlah yang lebih banyak daripada yang ditampung dalam
tanah. Cocopeat dapat menyimpan dan empertahankan air 10 kali lebih baik dari
tanah.
3. Ramah lingkungan
Karena terbuat dari bahan organik, cocopeat sangat ramah lingkungan dan dapat
terdegradasi dalam tanah dengan baik jika sudah tidak digunakan. Selain itu cocopeat
juga dapat didaur ulang kembali menjadi media tanam baru tentunya dengan
beberapa proses tertentu.
Beberapa jenis hama seperti hama yang berasal dari tanah tidak suka berada dalam
cocopeat dan hal ini tentunya bisa melindungi tanaman dengan lebih baik dan
menjaganya dari serangan hama.
Menanam tanaman dengan cocopeat sangat dianjurkan bagi mereka yang baru mulai
belajar menanam tanaman secara hidroponik. Cocopeat mudah digunakan saat
pertama kali menanam karena bentuk dan teksturnya seperti tanah.
Meskipun cocopeat tidak mengandung hama tetap saja sebelum digunakan cocopeat
harus disterilkan terlebih dahulu dengan cara mencucinya dan mengeringkannya
terlebih dahulu.
Karena cocopeat dapat menahan air lebih lama maka media tanam ini sebaiknya tidak
digunakan untuk menanam tanaman dengan perakaran yang tidak menyukai kondisi
basah seperti tanaman kol atau brokoli.
Meskipun bentuk dan teksturnya mirip tanah, ingat bahwa cocopeat tidak
mengandung unsur hara apapun sehingga saat digunakan sebagai media tanam, perlu
ditambahkan larutan nutrisi dan suplemen yang mendukung pertumbuhan tanaman.
2.3. MODAL KERJA
3. Pengemasan
Paper bag 100 pcs 1.000,- 100.000,-
Sub Total (Rp) 100.000,-
4. Tenaga Kerja
Gaji Karyawan 2 orang 1.000.000,- 2.000.000,-
Sub Total (Rp) 2.000.000,-
5. Transpot Lokal
2 orang 100.000,- 200.000,-
200.000,-
6. Lain-lain
Biaya wifi 1 bulan 350.000- 350.000,-
Biaya Listrik 1 bulan 200.000- 200.000,-
Biaya majalah 1 bulan 200.000,- 200.000,-
Sub Total (Rp) 750.000,-
= 3,874,208 : 100
= 38.741,-
2.3.2 Harga jual / Pcs
= 64,208/ 8.259,-
= 7 pcs
=64,208 / 0,176
= 364.818,-
Prediksi Arus Kas (1 tahun) setiap produksi menghasilkan 100 pcs Kaos polos Produksi
dilakukan 1 kali produksi dalam sebulan dengan harga jual Rp.47,000/pcs
- Alat
Mesin jahit, meteran, gunting, jarum pentul, setrika, pensil, hanger, stan gantung
- Bahan
Dalam tahap produksi bahan dan alat dibeli secara langsung dengan memilih bahan baku
dan bahan-bahan yang berkualitas. Dalam proses pembuatannya, dibuat dengan cara di jahit oleh
orang yang sudah berpengalaman sehingga hasilnya bagus
Tahap awal pembuatan kaos polos yaitu menyiapkan kain yang ingin di produksi, Adanya
kaos polos lebih menarik dan membuat berbeda dengan kaos polos lainnya. Selanjutnya yaitu
pemilihan ukuran, seperti kita ketahui setiap orang memiliki ukuran yang berbeda-beda termasuk
ukuran kaos polos. Tahap selanjutnya yaitu pemotongan bahan kain. kemudian tahap berikutnya
yaitu menjahit dan tahap selanjutnya adalah finihising.
Tahap terakhir pada proses pembuatan kaos polos adalah pengemasan (packing). Saya
menggunakan paper bag sebagai pengemasan ini dikarenakan lebih hemat dan lebih ekonomis
3.3.1 Produk
Kaos polos yang saya akan produksi ini terbuat dari bahan fleece cotton bukan tanpa alasan,
kain ini memiliki tekstur yang lembut dan juga halus sehingga membuat para pemakainya
menjadi nyaman
3.3.2 Price
Berdasarkan perhitungan biaya produksi dan analisis keuangan produk yang saya akan jual
harganya adalah Rp. 47.000
3.3.3 Place
Mengingat masa pendemi seperti sekarang ini saya menfokuskan penjualan online melalui
media sosial diantaranya Instagram, FaceBook, dan lain-lain. Saya juga menyiapkan toko kecil
di rumah saya sendiri yang bisa dikunjungi oleh para pembeli secara lansung.
3.3.4 Promotion
Saya melakukan promosi penjualan melalui media sosial seperti Instagram dan lain-lain, dan
juga melalui kerabat dan teman-teman saya untuk membantu mempromosikan usaha saya.
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.3.JADWAL KEGIATAN