PUPUK ORGANIK
Disusun Oleh:
1. Ahmad Sidik Kurniadi
2. Rama Rizqi Pratama
3. Rosad Nurdin
4. M. Rizky Ramadhan
5. Charda Gandana Patwa. M
6. Hamdan Adisatya Maulana
X-RPL 1
SMK LPPM RI BANDUNG
2023/2024
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN..................................................................1
1.1. Latar Belakang.....................................................................1
1.2. Rumusan Masalah................................................................2
1.3. Teori Dasar..........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................3
2.1. Keselamatan Kerja................................................................3
2.2. Alat dan Bahan.....................................................................3
2.3. Langkah Cara membuat.........................................................4
2.4. Hasil Pengamatan.................................................................5
2.5. Hasil Analisis........................................................................6
BAB III PENUTUPAN.....................................................................7
3.1. Kesimpulan..........................................................................7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
Pupuk adalah bahan yang memiliki kandungan satu atau lebih unsur
hara yang diberikan pada tanaman atau media tanam untuk mendukung
proses pertumbuhannya agar bisa berkembang secara maksimal. Secara
alamiah, bumi dan atmosfer di atasnya adalah sumber hara yang tidak
terbatas bagi kehidupan tanaman. Fungsi pupuk adalah sebagai sumber
unsur hara tambahan atau pengganti yang diperlukan tanaman untuk
mendukung pertumbuhannya. Pupuk juga bisa dipergunakan untuk
memperbaiki struktur tanah agar layak digunakan sebagai media tanam.
Terdapat dua jenis pupuk, yaitu pupuk organik dan anorganik. Pupuk
organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti
pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, pupuk organik diartikan sebagai zat hara tanaman yang
berasal dari bahan organik. Pupuk organik sangat bermanfaat bagi
peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas,
mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lahan
secara berkelanjutan. Penggunaan pupuk organik dalam jangka panjang
dapat meningkatkan produktivitas lahan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Menggunakan alat kerja yang benar bisa berupa sapu tangan maupun
pelindung diri. Hal ini perlu dilakukan dan digunakan karena dalam
limbah organik memiliki berbagai kotoran hingga bisa saja
menyebabkan penyakit kepada para pengolahnya, maka dari hal ini
pentingnya penjagaan yang ketat sehingga meminimalisir hingga
mencegah terjadinya berbagai kerusakan fisik dari dampak-dampak
limbah organik.
2. Disesuaikan berdasarkan karakteristik limbah yang akan dibuat. Hal ini
penting untuk diperhatikan dikarenakan dalam berbagai jenis limbah
memiliki berbagia pengolahan dan dampak yang berbeda-beda, seperti
halnya limbah parbik yang cair memungkinkan besar pengolahan yang
berbeda serta dampak yang akan buruk.
3. Pengelolaan sebaik mungkin agar meminimalisir bahan-bahan yang
tidak terpakai selanjutnya. Pengelolaan bahan limbah-limbah harus
dijaga dengan baik agar meminimalisir hingga mencegah terjadinya
bahan-bahan sisa yang mana bisa mengakibatkan kecelakaan bagi para
pengelolanya, maka dari hal ini pentingnya pengelolaan limbah organik
dengan baik.
Berberapa alat dan bahan yang di butuhkan untuk membuat pupuk orgnik:
1. Pot atau ember
2. Serokan
3. Tanah
4. Kulit telur
5. Nasi sisa 1 plastik
6. Sampah buah buahan
7. Daun kering 2 kantong pelastik
8. Yakult 2
9. Gula merah
10. Ragi
1. Minggu Pertama:
1. Penurunan Suhu Awal : Setelah memulai tumpukan kompos, suhu
dalam tumpukan kemungkinan akan naik secara signifikan dalam
beberapa hari pertama karena aktivitas mikroorganisme. Ini
adalah tanda bahwa dekomposisi telah dimulai.
2. Perubahan Aroma : Mungkin ada bau asam atau berbau busuk
pada awalnya, yang seiring waktu akan berkurang.
3. Peningkatan Kegembiraan Mikroorganisme : Mikroorganisme
dekomposer seperti bakteri dan jamur akan berkembang pesat.
2. Minggu Kedua:
1. Peningkatan Kelembaban : Kelembaban dalam tumpukan kompos
kemungkinan akan tetap stabil atau meningkat sedikit karena
aktivitas mikroorganisme.
2. Penurunan Suhu Setelah Puncak : Suhu dalam tumpukan
kompos mungkin mulai menurun setelah mencapai puncaknya,
tetapi tetap berada dalam kisaran yang diinginkan.
3. Pengurangan Volume : Bahan organik akan mengalami
pengurangan volume karena dekomposisi.
4. Perubahan Warna : Bahan organik mungkin mengubah warna
menjadi lebih gelap atau lebih stabil.
5. Perkembangan Lapisan : Lapisan kompos yang lebih tua atau
matang mungkin mulai terbentuk di beberapa bagian tumpukan.
2.5. Hasil Analisis
https://eprints.ums.ac.id/55311/2/BAB%20I.pdf
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://
id.m.wikipedia.org/wiki/
Pupuk_organik&ved=2ahUKEwixuo6f_L2BAxWdTGwGHXbKCSsQmhN6
BAgPEAI&usg=AOvVaw3mfz0Zll99vUPC-uRnOJYu
https://www.researchgate.net/publication/
335319292_ANALISIS_KOMPOS_SAMPAH_ORGANIK_DAN_APLIKASINY
A_TERHADAP_ANAKAN_GAHARU
https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/
4617/11/%5B16%5DUNIKOM_SANDI_BAB%20V.pdf
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://fp.unila.ac.id/
pemanfaatan-pupuk-organik-bagi-tanaman-pangan-dan-tanaman-
hortikultura/%23:~:text%3DPupuk%2520organik%2520sangat
%2520bermanfaat%2520bagi,dan%2520dapat%2520mencegah
%2520degradasi
%2520lahan.&ved=2ahUKEwixuo6f_L2BAxWdTGwGHXbKCSsQFnoECE8
QBQ&usg=AOvVaw1gYfv4S5zjF2Wpckpuz1vZ