Anda di halaman 1dari 10

KARYA TULIS ILMIAH

“UPCYCLE POBUSAKE (POT BUNGA SABUT KELAPA)


SEBAGAI PEMANFAATAN LIMBAH SABUT KELAPA DI
SMKN 2 JENEPONTO”

TIM PERPUSTAKAAN LONTARA RUMBIA


SMK NEGERI 2 JENEPONTO
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmatnya yang maha kuasa sehingga saya bisa menyusun karya ilmiah ini dengan waktu yang
tepat.
Seperti yang kita ketahui buah kelapa memiliki sabut yang merupakan bagian yang paling
banyak dibuang karena orang hanya membutuhkan isi buahnya saja. Sabut kelapa yang masuk ke
perairan dapat menyebabkan terjadinya hambatan aliran air dan akhirnya menyebabkan banjir. Sabut
kelapa sampai saat ini relative belum banyak dimanfaatkan untuk diproses menjadi suatu barang
yang bermutu, sehingga kebanyakan orang menganggapnya merupakan barang yang tidak berguna.
Tetapi dari sabut kelapa ini dapat dihasilkan berbagai macam produk ramah lingkungan dan juga
memiliki nilai jual yang cukup tinggi di mata masyarakat.
Tujuan karya tulis ini adalah untuk pemanfaatan kembali limbah dapat membantu mengurangi
kerusakan pada ekosistem. Meskipun sabut kelapa dikatakan sebagai limbah organik, akan tetapi
apabila dibiarkan secara terus menerus akan berdampak terhadap lingkungan seperti penumpukan
sampah seiring dengan meningkatnya produksi kelapa.
Karya tulis ini disusun berdasarkan penelitian melalui berbagai sumber. Namun, dalam
penyusunannya, saya menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu dengan rendah hati saya memohon maaf jika terjadi salah kata yang kurang berkenan. Saya juga
sangat menantikan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pembaca sekalian.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya kelapa memiliki peluang industri yang besar karena pemanfaatannya tidak
hanya berfokus pada buahnya saja. Pengolahan industri buah kelapa pada saat ini masih
berfokus pada pengolahan hasil utamanya yaitu buah kelapa, sedangkan untuk pengolahan
limbah buah kelapa masih tergolong kurang (Amin et al., 2014).
Penumpukan limbah merupakan satu dari sekian banyak permasalahan sosial yang sering
dijumpai di beberapa daerah di Indonesia. Hal ini dikarenakan limbah merupakan sampah atau
hasil pembuangan yang berasal dari kegiatan manusia yang dilakukan dalam setiap hari
(Hasibuan, 2016). Salah satu pemanfaatan limbah dari tanaman kelapa yang memiliki
presentase sangat besar adalah sabut kelapa (Eliah Siregar, 2021), dimana sabut kelapa
merupakan bagian yang cukup besar dari buah kelapa, yaitu sebesar 35% dari berat keseluruhan
buah (Putri & Amran, 2022). Maka dari itu, sabut kelapa tergolong kedalam limbah
lignoselulosa yang berpotensi sedemikian besar akan tetapi belum dimanfaatkan secara
keseluruhan untuk kegiatan yang dapat meningkatkan nilai tambahnya (Purnamasari, 2013).
Limbah sabut kelapa yang melimpah di sekitar lingkungan SMKN 2 Jeneponto dapat
diinovasikan sebagai bahan kerajinan sederhana ataupun produk lainnya yang bermanfaat dan
bernilai ekonomis. Kerajinan sederhana atau produk lainnya ini dapat mengurangi limbah sabut
kelapa, salah satunya adalah diolah menjadi Pot Bunga (Pobusake (Pot Bunga Sabut Kelapa)).
Pobusake (Pot Bunga Sabut Kelapa) dapat bermanfaat untuk mengurangi limbah plastik,
mengurangi limbah kelapa di lingkungan dan bernilai ekonomis bagi petani tanaman organik.
Pobusake (Pot Bunga Sabut Kelapa) adalah suatu pot atau media tanam dengan berbahan dasar
sabut kelapa. Dikarenakan sabut kelapa itu adalah media tanam organik yang mudah ditemukan,
ramah lingkungan serta memiliki daya serap air yang cukup tinggi (Afrahamiryano, 2019).
Pobusake (Pot Bunga Sabut Kelapa) digunakan sebagai pengganti polybag yang berbahan
plastik dan biasa digunakan petani untuk media semai tanaman (Azzaki, et al., 2020). Proses
pembuatan Pobusake (Pot Bunga Sabut Kelapa) juga sederhana, sehingga mudah diaplikasikan
oleh masyarakat sekitar.
1.2 Perumusan Masalah
1. Bagaimana cara upcycle limbah sabut kelapa menjadi Pobusake (Pot Bunga Sabut Kelapa)?
2. Apa sajakah kegunaan dari Pobusake (Pot Bunga Sabut Kelapa) limbah sabut kelapa ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Memperkenalkan kepada siswa SMKN 2 Jeneponto mengenai pemanfaatan limbah
kelapa menjadi suatu kerajinan sederhana dan produk lainnya dengan cara mengolahnya
menjadi Pobusake (Pot Bunga Sabut Kelapa).
2. Limbah dari sabut kelapa dapat berkurang dan di waktu yang sama produk yang
dihasilkan dari limbah tersebut memiliki nilai ekonomis dan berpeluang dalam
meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Upcycle Limbah Sabut Kelapa menjadi Pobusake (Pot Bunga Sabut Kelapa)
Limbah sabut kelapa yang melimpah di SMKN 2 Jeneponto dapat diinovasikan sebagai bahan
kerajinan sederhana ataupun produk lainnya yang bermanfaat dan bernilai ekonomis. Kerajinan
sederhana atau produk lainnya ini dapat mengurangi limbah sabut kelapa serta meningkatkan
ekonomi dari masyarakat sekitar sekolah, salah satunya adalah diolah menjadi Pobusake (Pot
Bunga Sabut Kelapa).
Upcycle adalah sebuah cara untuk mengolah benda-benda yang tidak berguna menjadi produk
berbeda dalam pemanfaatan lain (seperti mengolah limbah sabut kelapa menjadi pot bunga).
Upcycle dalam kamus bahasa inggris diartikan sebagai reuse (discarded objects or material) in
such a way as to create a product of a higher quality or value than the original yang diartikan
sebagai menggunakan kembali (benda yang tidak terpakai atau bahan) sedemikian rupa untuk
menciptakan produk yang lebih berkualitas dari nilai aslinya
Pobusake (Pot Bunga Sabut Kelapa) dapat bermanfaat untuk mengurangi limbah plastik,
mengurangi limbah kelapa di lingkungan dan bernilai ekonomis bagi petani tanaman organik.
Pobusake (Pot Bunga Sabut Kelapa) adalah suatu pot atau media tanam dengan berbahan dasar
sabut kelapa. Dikarenakan sabut kelapa itu adalah media tanam organik yang mudah ditemukan,
ramah lingkungan serta memiliki daya serap air yang cukup tinggi. Pobusake (Pot Bunga Sabut
Kelapa) digunakan sebagai pengganti polybag yang berbahan plastik dan biasa digunakan petani
untuk media semai tanaman.
Proses pembuatan Pobusake (Pot Bunga Sabut Kelapa) dari limbah sabut kelapa adalah sebagai
berikut :
1. Alat dan Bahan
Alat beserta bahan yang digunakan dalam pembuatan Pot Bunga dari limbah sabut kelapa
Pobusake (Pot Bunga Sabut Kelapa) ini dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini.
No. Alat dan Bahan
1 Gunting Kawat
2 Tang Pemotong
3 Penggaris
4 Spidol
5 Limbah Sabut Kelapa
6 Kawat Ayakan

Tabel 1. Alat dan Bahan yang Digunakan

2. Prosedur Kerja Pembuatan Pobusake (Pot Bunga Sabut Kelapa)


Alat beserta bahan yang sudah disiapkan dapat langsung diaplikasikan sesuai dengan
prosedur pembuatan Pobusake (Pot Bunga Sabut Kelapa) dari limbah sabut kelapa dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Pisahkan bagian sabut kelapa menjadi suwir-suwir yang halus

Gambar 1. Sabut Kelapa yang telah disuwir


b. Pisahkan dan potong kawat loket menjadi 4 bagian, untuk bagian dalam dengan ukuran
panjang 48 cm dan lebar 14 cm beserta bagian alas dalam 12 cm, kemudian untuk
bagian luar dengan ukuran panjang 60 cm dan lebar 17 cm beserta bagian alas luar 15
cm.
c. 3. Setelah kawat loket sudah dipotong, dilanjutkan dengan membentuk kerangka bagian
dalam pot menjadi bentuk persegi, begitupun untuk kerangka bagian luar dibentuk
menjadi persegi dengan memberikan sedikit jarak, lalu direkatkan menggunakan gunting
kawat.
Gambar 2. Pembentukan Kerangka Pot Bunga

d. Kerangka pot yang telah terbentuk, kemudia diisi dengan sabut kelapa yang telah
dipisahkan sampai memenuhi isi setiap bagian dan juga alasnya.
e. Setelah kerangka pot sudah terisi hingga padat dan penuh, kemudian tutup bagian alas
menggunakan kawat loket yang sudah dibuat sebelumnya dan rekatkan.
f. Setelah kerangka sudah terisi dan tertutup, lalu rapihkan abut-sabut kelapa yang keluar
dari batas kerangka.

Gambar 3. Pobusake (Pot Bunga Sabut Kelapa) dari Limbah Sabut Kelapa

2.2 Kegunaan Pobusake (Pot Bunga Sabut Kelapa) dari Limbah Sabut Kelapa
Pot sabut kelapa ini sangat berguna untuk mencegah kerusakan pada tanaman, adapun kegunaan
lain dari pot sabut kelapa ini sebagai berikut:
1. Memproteksi akar didalam permukaan lapisan tanah.
2. Keseimbangan suhu dan kebasahan konstant pada tanah.
3. Proteksi ekologi dari hama.
4. 100% dapat didaur ulang dan mempermudah proses pemindahan tanaman.
5. Hemat didalam penggunaan konsumsi air untuk tanaman.
6. Memperpanjang umur tanaman dengan pertumbuhan akar tanaman yang baik
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Dari hasil karya ilmiah saya ini dapat saya simpulkan bahwa selain ramah lingkungan, biaya
pembuatan pot yang satu terbilang cukup murah. Selain itu, pemula juga bisa membuat pot
sabut kelapa ini dengan mudah. Bahan – bahan yang dibutuhkan untuk membuat Pobusake
(Pot Bunga Sabut Kelapa) pun terbilang murah dan mudah di dapat.
b. Pobusake (Pot Bunga Sabut Kelapa) memiliki banyak manfaat untuk mengurangi limbah
plastik, mengurangi limbah kelapa di lingkungan dan bernilai ekonomis bagi petani tanaman
organik.

3.2 Saran
Saya menyarankan kepada pembaca khususnya para siswa untuk dapat terus
mengembangkan diri dalam memanfaatkan limbah yang ada di sekitaran sekolah maupun
daerah tempat tinggal menjadi suatu barang yang dapat bernilai guna atau bernilai jual.
DAFTAR PUSTAKA

Afrahamiryano. (2019). Pengaruh Lama Perendaman Sabut Kelapa sebagai Media Tanam
Hidroponik terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung (Ipomoea reptans). Eduscience
Development Journal, 1(2), 57–66.

Amin, Samidi, & Prabandono, K. (2014). Cocopreneurship. Lily Publisher.


Azzaki, D. A., Iqbal, M., Maulidia, V., Arifin, A., Apriani, I., & Rahayu Jati, D. (2020). POTENSI
PEMANFAATAN LIMBAH SERABUT KELAPA (COCOFIBER) MENJADI POT
SERABUT KELAPA (POBUSAKE (POT BUNGA SABUT KELAPA)) (The Potential
Utilization of Coconut Fiber Waste into Vase of Coconut Fiber (Pobusake (Pot Bunga
Sabut Kelapa))). Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, 8(1), 039.
https://doi.org/10.26418/jtllb.v8i1.42730

Eliah Siregar. (2021). Pemanfaatan Limbah Sabut Kelapa Menjadi Pot Bunga Untuk Menunjang
Perekonomian Warga Desa Pengalihan Diera Pandemi Covid’19. Jurnal Agro Indragiri,
8(2), 22–26. https://doi.org/10.32520/jai.v8i2.1748

Hasibuan, R. (2016). Analisis dampak limbah/sampah rumah tangga terhadap lingkungan hidup.
Jurnal Ilmiah “Advokasi,” 04(01), 42–52.

Purnamasari, A. (2013). Produktivitas Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Pada Media
Tambahan Serabut Kelapa (Cocos nucifera).

Anda mungkin juga menyukai