BIJI ALPUKAT
J1A016077
UNIVERSITAS MATARAM
2017
1
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa yang telah
memberikan nikmat dan kesehatan bagi kita semua, sehingga makalah ini dapat
terselesaikan sebagaimana mestinya.
Tak lupa juga, penulis menyampaikan terima kasih kepada bapak dosen
pembimbing yang telah menugaskan makalah ini. Terima kasih pula kepada
teman-teman dan semua pihak yang telah membantu memberikan inspirasi
kepada penulis.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Daftar Pustaka
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu bahan tambahan yang dapat digunakan sebagai bahan baku
pembuatan dodol yang berasal dari limbah yaitu biji alpukat. Masyarakat awam
sering membuang biji alpukat sebagai limbah. Padahal biji alpukat memiliki
kandungan pati yang cukup sebagai alternatif sumber energi dan memiliki
banyak khasiat bagi manusia. Maka dari itu dalam makalah ini akan dibahas
mengenai Dodol Pati Biji Alpukat.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Dodol
Dodol merupakan salah satu jenis makanan tradisional yang sudah dikenal
oleh masyarakat dan ter-masuk makanan setengah basah (intermediate moisture
food) yang memiliki kadar air sekitar 10-40 %, tekstur lunak, memiliki sifat plastis,
dapat langsung dimakan, tidak memerlukan pendinginan dan tahan lama
disimpan (Maryati, 1991).
2
antioksidannya yang tinggi. Namun demikian, biji alpukat yang merupakan salah
satu hasil produk pertanian masih belum dimanfaatkan dengan maksimal.
Biji buah alpukat sampai saat ini hanya dibuang sebagai limbah. Padahal
didalam biji alpukat mengandung zat pati yang cukup tinggi, yakni sekitar 23%.
Hal ini memungkinkan biji alpukat sebagai alternatif sumber pati.
Biji alpukat juga memiliki kandungan yang kaya akan manfaat. Hasil
penafisan fitokimia ekstrak biji alpukat menunjukkan bahwa biji alpukat
mengandung polifenol, flavonoid, triterpenoid, kuinon, saponin, tannin,
monoterpenoid dan seskuiterpenoid. Biji alpukat diketahui memiliki efek
hipoglikemik dan dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati
ginjal, sakit gigi, maag kronis, hipertensi dan diabetes mellitus (Zuhrotun, 2007).
3
3) Pemotongan dengan pisau atau dengan mesin penghancur kasar
untuk mengecilkan ukuran biji alpukat agar lebih mudah dalam
proses penggilingan.
4) Penggilingan dilakukan dengan mesin penggiling basah. Saat
proses ini ditambahkan air dengan perbandingan 1 liter air : 1 kg
biji alpukat.
5) Ekstraksi dengan peremasan biji alpukat yang sudah ditambahkan
air pada tahap ke 4, kemudian disaring. Ampas dipisahkan,
sedangkan larutan pati diendapkan.
6) Pengendapan pertama dilakukan dengan mendiamkan larutan pati.
Air bening yang terdapat di atas yang sudah terpisah dengan
endapan pati dibuang secara perlahan agar tidak ada pati yang
terbuang.
7) Pencucian. Endapan pati pada tahap ke 6, ditambahkan air bersih
kemudian diaduk, untuk selanjutnya diendapkan lagi.
8) Endapan pati kemudian direndam dalam larutan pemutih dengan
cara 6 gram pemutih dilarutkan dalam 1,5 liter air. Larutan pemutih
ini dapat digunakan untuk merendam 1 liter endapan pati.
9) Pengeringan. Endapan pati yang telah direndam dengan larutan
pemutih dikeringkan untuk menghindari terbentuknya bau asam.
Pengeringan dapat dilakukan dengan bantuan sinar matahari
ataupun dengan alat pengering.
10) Pati yang telah kering digiling dan diayak dengan ayakan 100
mesh.
11) Pati dikemas dalam wadah kedap udara, seperti kaleng atau
pembungkus plastik.
Biji Alpukat
Sortasi
Pengupasan
4
Pengecilan
ukuran
Pengendapan 1
Air Pencucian
Pengendapan 2
Larutan Pemutih
(6g pemutih + 1,5 Perendaman Air Bening
5
Penggilingan
dan Pangayakan
Alkaloid
Pati Biji Alpukat Tanin
Triterpen
Kuinon
Pati
Protein
Pengemasan
6
Diagram alir pembuatan dodol pati biji alpukat adalah sebagai berikut:
Pengemasan
Selain sebagai sumber pati alternatif dan sumber antioksidan alternatif, pada
biji alpukat terdapat kandungan kimia lainnya. Biji buah alpukat mengandung
alkaloid, tanin, triterpendankuinon. Salah satu manfaat biji alpukat adalah untuk
mengobati ginjal. Gagal ginjal merupakan suatu keadaan dimana terjadinya
penurunan fungsi ginjal secara optimal untuk membuang zat-zat sisa dan cairan
yang berlebihan dalam tubuh. Mengobati penyakit ginjal secara alami dengan
mengolah limbah biji alpukat merupakan solusi yang tepat selain tidak
memerlukan biaya yang mahal seperti pengobatan medis juga bias menekan
efek samping yang terkadang muncul setelah pengobatan dengan bahan kimia.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan penggunaan pati dari biji alpukat sebagai alternatif masyarakat tidak
perlu khawatir dengan limbah buah alpukat (biji alpukat) karena biji alpukat dapat
dimanfaatkan sebagai sumber pati alternatif yang juga dapat mengobati penyakit
ginjal. Selain itu, Indonesia juga dapat mengurangi produk impor berupa tepung
dari negara lain.
8
DAFTAR PUSTAKA
Zuhrotun, A. (2007). Aktivitas Anti Diabetes Ekstrak Etanol Biji Buah Alpukat
(Persea American Mill.) Bentuk Bulat. Jatinagor: Universitas Padjajaran.