Anda di halaman 1dari 14

LKPD 2

PROJECT
PEMANFAATAN PERUBAHAN KIMIA DALAM
KEHIDUPAN SEHARI - HARI
Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
PERENCANAAN PROJEK PEMANFAATAN
PERUBAHAN KIMIA

Mata Pelajaran : KIMIA


Kelas/Fase : X/E
Materi : PERUBAHAN FISIKA DAN PERUBAHAN KIMIA

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu merancang dan mempresentasikan
pemanfaatan perubahan kimia dalam kehidupan sehari - hari.

LANGKAH KERJA
1. Rancanglah desain project perubahan kimia yaitu tempe
2. Tuliskan alat dan bahan yang diperlukan
3. Tuliskan tahapan proses pembuatan produk daur ulang
4. Buatlah perencanaan pembagian tugas
5. Susunlah jadwal pengerjaan kegiatan projek
TEMPE

Kedelai merupakan komoditas pangan yang berperan penting dalam


pemenuhan gizi masyarakat Indonesia. Salah satu olahan kedelai yang
menjadi pangan favorit masyarakat Indonesia adalah tempe. Makanan
ini terbuat dari bahan dasar kacang kedelai yang difermentasi
menggunakan ragi yaitu Rhyzopus sp. Tempe dapat diolah langsung
sebagai lauk untuk makan, maupun diolah menjadi makanan lainnya
seperti nugget. Tingginya kandungan protein dalam tempe,
menjadi salah satu daya tarik masyarakat untuk mengkonsumsi
tempe, dan juga karena harganya yang terjangkau. Namun, tahukah
kalian bagaimana sejarah dan asal muasal tempe itu ada di
Indonesia?? Selain mengenal dan melestarikan makanan tradisional
khas Indonesia, kita juga harus tahu sejarah dan budaya yang terdapat
di dalamnya. Kata “tempe” diduga berasal dari bahasa Jawa Kuno.
Pada zaman Jawa Kuno terdapat makanan berwarna putih yang
terbuat dari tepung sagu yang mirip tumpi. Tempe segar yang
berwarna putih juga terlihat memiliki kesamaan dengan tumpi
tersebut. Pendapat lain juga mengatakan bahwa tempe mungkin
diperkenalkan oleh orang Tionghoa yang memperkenalkan makanan
sejenis koji kedelai yang difermentasi menggunakan kapang
Aspergillus. Kemudian, pembuatan tempe menyebar ke seluruh
Indonesia, sejalan dengan penyebaran masyarakat Jawa yang
bermigrasi ke seluruh tanah air. Pada umumnya, tempe dibungkus
menggunakan daun pisang. Namun, pada akhir 1960 dan awal 1970
terjadi perubahan dalam pembuatan tempe di Indonesia, yaitu plastik
mulai digunakan sebagai pembungkus tempe menggantikan daun
pisang. Ragi berbasis tepung mulai diproduksi tahun 1976 oleh
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan banyak digunakan oleh
Koperasi Produsen Tempe Tahu (Kopti), dan mulai menggantikan
laru (bubuk ragi) tradisional, dan kedelai impor mulai
menggantikan kedelai lokal. Pada tahun 1980, produksi tempe
meningkat dan industrinya mulai dimodernisasi.
Sumber : https://text-id.123dok.com/document/myjoj51pz-perubahan-
kimia-dan-biokimia-dalam-pembuatan-tempe.html
Langkah Kerja:
1. Cuci bersih kedelai lalu rendam dalam air bersih selama 12-18 jam bertujuan
untuk memudahkan kulit biji terlepas
2. Rebus biji kedelai hingga empuk sekitar 30 menit
3. Dalam baskom atau nampan bersih tuangkan biji kedelai dan angin-
anginkan
sampai kedelai terasa dingin
4. Setelah dingin, taburkan ragi tempe dalam kedelai. Komposisinya kira-kira
setengah sendok makan untuk 250 gr kacang kedelai. Aduk-aduk kedelai agar
ragi tercampur secara merata
5. Siapkan daun pisang dengan ukuran sesuai selera dan plastik pembungkus
6. Bungkus kacang kedelai dengan daun pisang dan plastik. Sisakan ruang
pada
pembungkus (tidak padat) lalu tutup pembungkus daun pisang dan plastik
menggunakan lidi atau stapler
7. Simpan tempe di tempat yang bersih dengan suhu ruangan
8. Setelah 36 jam tempe sudah jadi dan siap untuk diolah
9. Buatlah sebuah olahan dari produk tempe yang dihasilkan (Kerjakan di rumah)
10. Buatlah dokumentasi setiap langkah yang dikerjakan dengan cara di foto/video
3. Apa kesimpulan dari kegiatan pembuatan kompos?
KOMPOS

Saat sebelum mangulas lebih dalam mengenai pupuk kompos,


terdapat baiknya bila kita mengenali terlebih dulu tentang kompos
itu sendiri.
Kompos merupakan hasil penguraian yang tidak lengkap (parsial)
dari bahan – bahan organik yang setelah itu dipercepat oleh
sebagian jenis kuman ataupun mikroba dalam keadaan tertentu.
Hasilnya merupakan kompos yang dapat dimanfaatkan buat pupuk.
Sedangkan itu, pengomposan merupakan proses bahan organik
yang mulai hadapi penguraian serta dibantu oleh kuman sebagai
sumber energinya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kompos adalah
pupuk kombinasi yang terdiri dari bahan organik, semacam daun
ataupun jerami yang sudah membusuk serta bercampur dengan
kotoran hewan.
Sebaliknya menurutu Wield (2014), pupuk organik ialah pupuk yang
terbuat dari bahan – bahan hijau ataupun organik yang lain yang
dengan terencana ditambah bahan tertentu supaya proses
pembusukan terjadi lebih cepat.
Hasil dari pembusukan ataupun dekomposisi organik, semacam sisa
tumbuhan, hewan, serta bahan organik yang lain bisa berguna buat
membetulkan struktur tanah, dan kehidupan mikroorganisme yang
hidup pada area tersebut.
Kompos pula berfungsi buat meningaktkan daya ikat air terhadap
tanah serta membetulkan sifat tanah yang lain.

Sumber : https://www.kebun.co.id/kompos/
Alat dan Bahan :
Alat : 1. Wadah besar (ember) atau kantong plastik
2. Sarung tangan karet
3. Pengaduk
4. Pisau
5. Sendok
6. Timbangan
7. Karung
8. Kantung plastik
Bahan :
1. 1 kg sekam padi
2. 1 kg daun bawang kering (daun atau sayuran limbah pasar)
3. 6,25 ons dedak padi
4. 1 sendok makan maltose (tetapi dapat diganti dengan sukrosa)
5. 1 sendok makan EM 4
6. 5 liter air
Prosedur Kerja :
1. Timbanglah bahan-bahan yang diperlukan sesuai dengan
petunjuk
2. Potong daun bawang kering kecil-kecil dan sisihkan terlebih
dahulu
3. Campurkan sekam padi dan dedak padi dalam satu wadah,
aduk hingga rata
4. Setelah sekam padi dan dedak padi tercampur, masukkan
daun bawang yang telah dipotong kecil-kecil tadi, lalu aduk hingga
semuanya tercampur rata
5. Larutkan sukrosa, EM 4 dalam 5 liter air
6. Masukkan larutan yg telah dibuat sedikit demi sedikit ke dalam
campuran sekam padi, dedak padi, potongan daun bawang kering.
7. Hentikan penambahan larutan pada saat campuran sudah
terasa lembab/campuran tidak diperkenankan terlalu basah
(campuran dikatakan lembab ketika campuran bahan2 tersebut
sudah terasa basah tetapi bila digenggam tetap kembali ke bentuk
semula)
8. Setelah semua bahan-bahan pembuatan pupuk kompos
tercampur rata, tutup rapat-rapat wadah tersebut dan diamkan
selama 2x24 jam
9. Setelah 2x24 jam, pupuk kompos yang dibuat siap untuk
digunakan
1. Apakah manfaat dari pupuk kompos?
2. Limbah apa saja yang dapat digunakan sebagai bahan pembuat
pupuk kompos?
3. Mengapa pupuk kompos dikatakan sebagai pupuk yang ramah
lingkungan
4. Apa kesimpulan dari kegiatan pembuatan kompos?
TAPE

Tape adalah makanan yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan


pangan berkarbohidrat, seperti singkong, oleh ragi. Makanan
tradisional dari Indonesia ini populer di Jawa dan dikenal di seluruh
tempat, mulai dari Jawa Barat hingga Jawa Timur. Di Jawa Barat,
tape singkong dikenal dengan nama peuyeum (bahasa Sunda).
Tape singkong adalah tape yang terbuat dari bahan dasar singkong.
Pembuatan tape singkong melibatkan umbi singkong tersebut
sebagai substrat dan ragi tape (Chlamydomucor, Saccharomyces
cerevisiae, dll) yang dibalurkan pada umbi singkong yang telah
dikupas kulitnya. Pembuatan tape singkong biasanya memerlukan
waktu antara 2 hingga 3 hari untuk proses fermentasinya.
Selain rasanya yang nikmat nan lezat, tape juga mengandung
berbagai manfaat bagi tubuh manusia. Tape dapat menjaga tubuh
kita hangat karena mengandung alkohol. Tape juga dapat mencegah
pengeroposan tulang (osteoporosis) karena mengandung vitamin K.
Tape juga mengandung yeast segar yang mampu mensintesis
vitamin B1, B3, dan B12. Vitamin B1 berguna untuk mengubah
karbohidrat menjadi energi. Vitamin B3 berguna untuk kesehatan
kulit, meningkatkan nafsu makan, memperbaiki sistem pencernaan,
serta membantu mengubah makanan menjadi energi. Sedangkan
vitamin B12 berguna untuk mengubah karbohidrat, protein, dan
lemak menjadi energi, menjaga sel darah merah tetap sehat,
melindungi sel saraf, mencegah penyakit jantung, dan mencegah
penyusutan otak yang berujung pada penurunan daya ingat. Semua
manfaat tersebut terkandung di dalam tape.

sumber : https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1111105023-3-
BAB%20II%20TINPUS.pdf
Alat dan Bahan :

2 kg singkong segar
2 keping ragi tape
beberapa lembar daun pisang

Prosedur Kerja :
1. Kupas singkong dan kerik bagian luarnya.
2. Potong sesuai selera lalu cuci sampai bersih.
3. Rebus singkong sampai ¾ matang. Tingkat kematangan ini bisa
dilihat ketika daging singkong sudah bisa ditusuk dengan garpu
atau lidi.
4. Angkat singkong yang telah ¾ masak lalu dinginkan.
5. Biarkan singkong benar-benar dingin. Anda bisa mendiamkannya
selama 10 jam.
6. Siapkan wadah plastik dengan tutup. Lapisi wadah plastik dengan
daun pisang.
7. Hancurkan dua keping ragi tape sampai benar-bena halus.
8. Tata singkong di dalam wadah yang telah dilapisi daun pisang.
9. Taburi dengan ragi yang telah dihaluskan.
10. Tutup singkong yang telah diberi ragi dengan daun pisang. Tutup
kembali dengan tutup wadah. Singkong harus benar–benar tertutup
agar mendapatkan hasil yang maksimal.
11. Simpan wadah di tempat kering, gelap, di suhu ruang. Diamkan
selama kurang lebih 2-3 hari.

Anda mungkin juga menyukai