Anda di halaman 1dari 10

Bioteknologi Konvensional

(Pembuatan Tempe)

1. Vlita Riwu Loni


2. Katarina F. Abi
TEMPE

Tempe merupakan makanan tradisional yang dihasilkan dari


fermentasi biji kedelai atau beberapa bahan lainnya. Fermentasi
menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus
oligosporus, Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer dan beberapa jenis
kapang Rhizopus lainnya (PUSIDO,2012).
MANFAAT TEMPE

• Protein yang terdapat dalam tempe sangat tinggi, mudah dicerna sehingga baik
untuk mengatasi diare.
• Mengandung zat besi
• Mengandung superoksida desmutase yang dapat mengendalikan radikal bebas,
baik bagi penderita jantung.
• Anti infeksi
• Daya hipokolesterol
• Memiliki sifat anti oksidan, menolak kanker.
• Mencegah masalah gizi ganda (akibat kekurangan dan kelebihan gizi) beserta
berbagai penyakit yang menyertainya, baik infeksi maupun degenera.
• Mencegah timbulnya hipertensi.
• tempe dapat mencegah osteoporosis.
CARA PEMBUATAN TEMPE
BAHAN DAN ALAT PEMBUATAN
TEMPE

• Bahan • Alat
1. Biji kedelai sebanyak 1. Panci,
1 kg 2. Kompor gas,
2. Ragi Tempe 1 sendok 3. Tampah,
makan 4. Tapisan,
5. Sendok nasi,
6. Ember,
7. Pembungkus, terdiri dari
- Kulit Pisang
-Plastik
8. Serbet
9. Lilin
PROSES PEMBUATAN TEMPE
1. Kedelai direndam dengan air bersih selama satu hari satu malam.
2. Setelah direndam sehari semalam dalam air rendaman, lalu kulit ari
kedelai dibuang dengan cara diremas-remas sampai biji terbelah.
3. Kedelai yang telah dibuang kulitnya direbus lagi dengan air baru
dan bersih selama ± 30 menit sampai titik didih tercapai. Kemudian
rebusan kedelai ditiriskan pada tampah yang beralaskan daun
Pisang atau serbet, lalu didinginkan
4. Setelah rebusan kedelai dingin dan mulai kering, taburkan ragi
tempe sebanyak 1 sendok makan untuk 1 kg kedelai yang telah di
siapkan sampai benar-benar merata.
5. Kedelai yang sudah dicampur ragi tempe, di lakukan 2 perlakuan
yang berbeda dalam pembungkusan.
PROSES PEMBUATAN TEMPE
6. Perlakuan pertama, dibungkus dengan daun pisang yang
telah dilayukan.
7. Perlakuan yang kedua, kedelai yang telah diberikan ragi
dibungkus dengan menggunakan plastik, setelah kedelai
masuk dalam plastik ujung dari plastik di rekatkan dengan
cara mendekatkan ujung dari plastik yang tebuka ke api
dari lilin. Setelah plastik tertutup bagian sisi dari plastik
tersebut di lubangi menggunakan jarum atau lidi.
8. Setelah itu disimpan selama dua hari.
9. Pengamatan dilakukan pada hari kedua, untuk melihat hasil
yang didapatkan dari pembuatan Tempe.
Peran Rhizopus Oligosporus dalam Pembuatan Tempe

Peran Rhizopus oligosporus dalam pembuatan tempe


adalah sebagai jamur yang tumbuh pada permukaan
biji kedelai yang merekatkan biji kedelai. Kenapa
sangat diperlukan : menghasilkan enzim-enzim yang
mampu merombak senyawa organik kompleks
menjadi senyawa yang lebih sederhana.
KESIMPULAN

Tempe merupakan bahan makanan hasil fermentasi kacang


menggunakan jamur Rhizopus oligosporus dan Rhizopus
oryzae. Tempe umumnya dibuat secara tradisional dan
merupakan sumber protein nabati. Tempe mengandung
berbagai nutrisi yang diperlukan oleh tubuh seperti protein,
lemak, karbohidrat, dan mineral. Proses pembuatan tempe
melibatkan tiga faktor pendukung, yaitu bahan baku yang
dipakai (kedelai), mikroorganisme (kapang tempe), dan
keadaan lingkungan tumbuh (suhu, pH, dan kelembaban).
THANK U

Anda mungkin juga menyukai