Anda di halaman 1dari 12

PROSES PEMBUATAN TEMPE DENGAN

MEMANFAATKAN ENZIM

OLEH :
1.SERGIO FIRDAUS SARAGIH (2310611210125)
2. NAZRIL ILHAM (2310611210015)
3. MAYA TAHERA (2310611220027)
4. MUHAMMAD RASID RIDHA (2310611210075)
5. HANIFAH IESLAH (2310611320071)
Daftar Isi

Bab Pendahuluan Bab 2 Pembahasan


1

Bab Penutup
3
Latar Belakang

Bab 1 Tempe merupakan makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari kedelai yang

Pendahuluan
difermentasi. Pembuatan tempe memiliki latar belakang yang panjang dan kaya akan

sejarah. Pada awalnya, pembuatan tempe dimulai di pulau Jawa, Indonesia, pada abad

ke17. Konon, tempe pertama kali ditemukan oleh seorang pendeta Buddhis yang

melakukan perjalanan dari India ke Indonesia. Dia membawa biji kedelai yang

terkontaminasi dengan jamur Rhizopus, yang kemudian tumbuh dan menghasilkan

tempe. Seiring berjalannya waktu, proses pembuatan tempe terus berkembang dan

menjadi bagian penting dari budaya kuliner Indonesia.


Lanjutan Bab 1
Rumusan Masalah Tujuan Penelitian
1. Bagaimanakah peranan • Karya tulis ini dibuat untuk memenuhi
mikroorganisme Rhizopus Oryzae tugas mata kuliah biokimia, serta dengan
dalam proses pembuatan tempe? tujuan agar pembaca dapat mengerti
tentang proses pembuatan tempe
2. Bagaimanakah proses
pemanfaatan enzim, serta pembaca dapat
pembuatan tempe? mengerti tentang kandungan gizi yang
terdapat didalam tempe.
Bab 2
Pembahasan
Manfaat tempe
1. Membangun dan memperbaiki sel tubuh yang rusak. Kandungan
protein pada tempe setara dengan yang terdapat dalam daging. Protein
nabati atau yang berasal dari tumbuh-tumbuhan juga dianggap dapat
menurunkan risiko terkena diabetes, penyakit jantung, dan menjaga berat
badan Anda.
2. Baik untuk pencernaan. Makanan yang difermentasi seperti tempe
mengandung probiotik yang dapat memberikan manfaat kesehatan saat
dimakan, terutama untuk kesehatan pencernaan.
3. Mengontrol berat badan. Konsumsi tempe dapat meningkatkan
metabolisme tubuh. Manfaat ini berasal dari kandungan protein yang
tinggi di dalamnya.
4. Mengatur gula darah hingga mendukung fungsi otak.
5. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh. Tempe mengandung berbagai
jenis bakteri baik (probiotik) dan antioksidan isoflavon.
6. Mencegah Osteoporosis. Kandungan kalsium dan vitamin K di dalam
tempe cukup tinggi.
7. Mengobati Diare.
Lanjutan Bab 2
Pembahasan Definisi ragi

Ragi atau fermen merupakan zat yang


menyebabkan fermentasi. Ragi biasanya
mengandung mikroorganisme yang melakukan
fermentasi dan media biakan bagi mikroorganisme
tersebut. Media biakan ini dapat berbentuk butiran-
butiran kecil atau cairan nutrien. Ragi umumnya
digunakan dalam industri makanan untuk membuat
makanan dan minuman hasil fermentasi seperti
acar,tempe, tape, roti, dan bir.

fermentasi menggunakan mikroorganisme kapang


Rhizopus sp. atau yang biasa dikenal sebagai
starter/ ragi tempe. Kapang Rhizopus sp. ini
berperan memecah senyawa kompleks yang ada
pada bahan baku sehingga lebih mudah dicerna.
Lanjutan Bab 2 PROSES PEMBUATAN TEMPE

PROSES PEMBUATAN TEMPE

1. Siapkan kacang kedelai sebanyak 1 kg


4. Pertama-tama pilihlah kedelai yang tidak busuk dan tidak
kotor. Kemudian kedelai dibersihkan menggunakan air bersih.
Dalam hal ini air yang digunakan adalah air PAM atau PDAM
selama 1 jam. Kemudian kedelai yang sudah dibersihkan
direndam didalam ember/tong selama satu malam supaya
2. Ragi tempe sebanyak 2 gram
kulitnya mudah lepas.
Setelah diredam selama 1 jam, kacang kedelai mekar seperti yang
terlihat dibawah ini
5. Mulailah meremas-remas kacang kedelai agar kulit airnya lepas

6. Setelah bersih, tuangkan kacang kedelai ke dalam panci dan beri air secukupnya. Rebus kacang kedelai selama
kurang lebih 30 menit. Selama kacang kedelai direbus akan muncul buih putih seperti gambar dibawah ini.

7. Setelah direbus selama 30 menit, buang air yang tersisa di dalam panci. Kemudian, taruh kembali panci yang
tinggal berisikan kacang kedelai diatas kompor. Aduk- aduk, jangan sampai hangus. Proses ini dilakukan untuk
mengeringkan kacang kedelai. Jangan terlalu lama – karena kacang mudah hangus.
8. Tuang kacang kedelai ke wadah yang memudahkan kacang kedelai menjadi dingin.

9. Setelah dingin, taburkan ragi tempe sebanyak 2 gram dan aduk rata.

10. Siapkan plastik dengan ukuran sesuai selera dan masukkan kacang kedelai ke dalam plastik
hingga ketebalan kira-kira 2-3 cm.

11. Tutup plastik menggunakan lilin, kemudian lubangi plastik yang telah berisi kacang kedelai
dengan menggunakan pisau – kira-kira 8 lubang untuk setiap sisi atas dan sisi bawah.

12. Simpan tempe didalam lemari. Diamkan selama kurang lebih 36 jam. Setelah 36 jam,
tempe siap diolah.
Seputar pengetahuan:

Ragi tempe (Rhizopus oligosporus) merupakan jamur yang berperan penting dalam proses fermentasi kacang kedelai
menjadi tempe. Ragi ini bekerja dengan cara menghasilkan enzim yang memecah protein dan karbohidrat dalam kacang
kedelai. Berikut adalah penjelasan lebih detail tentang kerja ragi terhadap kacang kedelai:
1. Pemecahan Protein:
Ragi tempe menghasilkan enzim proteolase yang memecah protein dalam kacang kedelai menjadi asam amino. Asam
amino ini merupakan senyawa yang lebih mudah dicerna oleh tubuh manusia dibandingkan dengan protein.
2. Pemecahan Karbohidrat:
Ragi tempe juga menghasilkan enzim amilase yang memecah karbohidrat dalam kacang kedelai menjadi gula. Gula ini
kemudian dimanfaatkan oleh jamur Rhizopus oligosporus sebagai sumber energi untuk tumbuh dan berkembang.
3. Pertumbuhan Jamur:
Pertumbuhan jamur Rhizopus oligosporus pada kacang kedelai menghasilkan tempe. Jamur ini mengikat kacang kedelai
menjadi satu kesatuan dan menghasilkan tekstur yang khas pada tempe.
4. Perkembangan Rasa dan Aroma:
Ragi tempe juga menghasilkan senyawa-senyawa yang memberikan rasa dan aroma khas pada tempe. Senyawa-senyawa
ini seperti asam laktat, asam asetat, dan diacetyl.
5. Peningkatan Nilai Gizi:
Fermentasi kacang kedelai dengan ragi tempe meningkatkan nilai gizi kacang kedelai. Tempe memiliki kandungan protein,
vitamin, dan mineral yang lebih tinggi dibandingkan dengan kacang kedelai yang belum difermentasi.
6. Mempermudah Pencernaan:
Fermentasi dengan ragi tempe menghasilkan tempe yang lebih mudah dicerna dibandingkan dengan kacang kedelai yang
belum difermentasi. Hal ini disebabkan karena enzim-enzim yang dihasilkan oleh ragi tempe telah memecah protein dan
karbohidrat dalam kacang kedelai menjadi senyawa yang lebih sederhana.
Kesimpulan
• Pembuatan tempe adalah salah satu
pemanfaatan bioteknologi yang artinya
memanfaatkan organisme hidup untuk
menghasilkan produk bermanfaat (dimana
bentuk dan rasa produk hasil berbeda dengan
bentuk dan rasa bahan bakunya).
• Dengan adanya produk bioteknologi tersebut,
(dalam percobaan ini adalah tempe) akan
memudahkan bagi konsumen untuk
mengolahnya menjadi suatu bahan makanan
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai