MEMANFAATKAN ENZIM
OLEH :
1.SERGIO FIRDAUS SARAGIH (2310611210125)
2. NAZRIL ILHAM (2310611210015)
3. MAYA TAHERA (2310611220027)
4. MUHAMMAD RASID RIDHA (2310611210075)
5. HANIFAH IESLAH (2310611320071)
Daftar Isi
Bab Penutup
3
Latar Belakang
Bab 1 Tempe merupakan makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari kedelai yang
Pendahuluan
difermentasi. Pembuatan tempe memiliki latar belakang yang panjang dan kaya akan
sejarah. Pada awalnya, pembuatan tempe dimulai di pulau Jawa, Indonesia, pada abad
ke17. Konon, tempe pertama kali ditemukan oleh seorang pendeta Buddhis yang
melakukan perjalanan dari India ke Indonesia. Dia membawa biji kedelai yang
tempe. Seiring berjalannya waktu, proses pembuatan tempe terus berkembang dan
6. Setelah bersih, tuangkan kacang kedelai ke dalam panci dan beri air secukupnya. Rebus kacang kedelai selama
kurang lebih 30 menit. Selama kacang kedelai direbus akan muncul buih putih seperti gambar dibawah ini.
7. Setelah direbus selama 30 menit, buang air yang tersisa di dalam panci. Kemudian, taruh kembali panci yang
tinggal berisikan kacang kedelai diatas kompor. Aduk- aduk, jangan sampai hangus. Proses ini dilakukan untuk
mengeringkan kacang kedelai. Jangan terlalu lama – karena kacang mudah hangus.
8. Tuang kacang kedelai ke wadah yang memudahkan kacang kedelai menjadi dingin.
9. Setelah dingin, taburkan ragi tempe sebanyak 2 gram dan aduk rata.
10. Siapkan plastik dengan ukuran sesuai selera dan masukkan kacang kedelai ke dalam plastik
hingga ketebalan kira-kira 2-3 cm.
11. Tutup plastik menggunakan lilin, kemudian lubangi plastik yang telah berisi kacang kedelai
dengan menggunakan pisau – kira-kira 8 lubang untuk setiap sisi atas dan sisi bawah.
12. Simpan tempe didalam lemari. Diamkan selama kurang lebih 36 jam. Setelah 36 jam,
tempe siap diolah.
Seputar pengetahuan:
Ragi tempe (Rhizopus oligosporus) merupakan jamur yang berperan penting dalam proses fermentasi kacang kedelai
menjadi tempe. Ragi ini bekerja dengan cara menghasilkan enzim yang memecah protein dan karbohidrat dalam kacang
kedelai. Berikut adalah penjelasan lebih detail tentang kerja ragi terhadap kacang kedelai:
1. Pemecahan Protein:
Ragi tempe menghasilkan enzim proteolase yang memecah protein dalam kacang kedelai menjadi asam amino. Asam
amino ini merupakan senyawa yang lebih mudah dicerna oleh tubuh manusia dibandingkan dengan protein.
2. Pemecahan Karbohidrat:
Ragi tempe juga menghasilkan enzim amilase yang memecah karbohidrat dalam kacang kedelai menjadi gula. Gula ini
kemudian dimanfaatkan oleh jamur Rhizopus oligosporus sebagai sumber energi untuk tumbuh dan berkembang.
3. Pertumbuhan Jamur:
Pertumbuhan jamur Rhizopus oligosporus pada kacang kedelai menghasilkan tempe. Jamur ini mengikat kacang kedelai
menjadi satu kesatuan dan menghasilkan tekstur yang khas pada tempe.
4. Perkembangan Rasa dan Aroma:
Ragi tempe juga menghasilkan senyawa-senyawa yang memberikan rasa dan aroma khas pada tempe. Senyawa-senyawa
ini seperti asam laktat, asam asetat, dan diacetyl.
5. Peningkatan Nilai Gizi:
Fermentasi kacang kedelai dengan ragi tempe meningkatkan nilai gizi kacang kedelai. Tempe memiliki kandungan protein,
vitamin, dan mineral yang lebih tinggi dibandingkan dengan kacang kedelai yang belum difermentasi.
6. Mempermudah Pencernaan:
Fermentasi dengan ragi tempe menghasilkan tempe yang lebih mudah dicerna dibandingkan dengan kacang kedelai yang
belum difermentasi. Hal ini disebabkan karena enzim-enzim yang dihasilkan oleh ragi tempe telah memecah protein dan
karbohidrat dalam kacang kedelai menjadi senyawa yang lebih sederhana.
Kesimpulan
• Pembuatan tempe adalah salah satu
pemanfaatan bioteknologi yang artinya
memanfaatkan organisme hidup untuk
menghasilkan produk bermanfaat (dimana
bentuk dan rasa produk hasil berbeda dengan
bentuk dan rasa bahan bakunya).
• Dengan adanya produk bioteknologi tersebut,
(dalam percobaan ini adalah tempe) akan
memudahkan bagi konsumen untuk
mengolahnya menjadi suatu bahan makanan
Terima
Kasih