Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena berkat limpahan Rahmat
dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar,
serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai
“Pembuatan Tempe”.
Makalah ini telah dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu kami meminta pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang
dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
BAB I
PENDAHULUAN
2) Alat:
- Panci
- kompor gas
- tampah plastik
- tapisan
- sendok nasi
- ember
- pembungkus plastik
- serbet
C. Cara membuat
1. Rendam kedelai di dalam wadah berisi air semalaman dengan volume kedelai dan air 1:3.
Buang kedelai yang tidak layak ditandai dengan kondisi kedelai yang mengapung sesudah
proses perendaman.
2. Bilas kedelai selama 2-3 kali atau hingga bersih. Rebus dengan perbandingan kedelai dan
air 1:3 di atas api sedang selama sekitar 1 jam. Angkat.
3. Bilas kedelai dengan air mengalir sambil pisahkan kacang kedelai dari kulit arinya.
Lakukan proses membilas ini sambil meremas kacang kedelai supaya kulit arinya terlepas.
Rendam kacang kedelai kembali selama 2×24 jam.
4. Bilas kedelai yang sudah direndam dengan air mengalir. Kukus dalam dandang panas
hingga matang selama sekitar 40 menit. Angkat, lalu tiriskan kedelai kukus di atas tampah
sambil dikipas untuk mempercepat penguapan. Diamkan hingga kedelai kering.
5. Taburkan ragi pada kedelai yang telah dikeringkan di atas nampan.
6. Bungkus tempe menggunakan plastik dan tutup.
7. Simpan tempe dalam suhu ruang selama sekitar 3 hari. Tempe siap diolah.
D. Dokumentasi Pembuatan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa tempe sangat tergantung dari hasil
fermentasi jenis bahan utama/substratnya yaitu kedelai, macam mikroba yang aktif
dan kondisi di sekelilingnya yang mempengaruhi pertumbuhan dan metabolisme
mikroba tersebut, dan hal ini dapat dikatakan bahwa pengolahan kedelai hingga
menjadi tempe sesuai dengan hasil akhir yang dikehendaki.
Pada dasarnya proses pembuatan tempe merupakan proses penanaman mikroba
jenis jamur Rhizopus sp pada media kedelai, sehingga terjadi proses fermentasi
kedelai oleh ragi tersebut. Hasil fermentasi menyebabkan tekstur kedelai menjadi
lebih lunak, terurainya protein yang terkandung dalam kedelai menjadi lebih
sederhana, sehingga mempunyai daya cerna lebih baik dibandingkan produk
pangan dari kedelai yang tidak melalui proses fermentasi.
Tempe terbuat dari kedelai dengan bantuan jamur Rhizopus sp. Jamur ini akan
mengubah protein kompleks kacang kedelai yang sukar dicerna menjadi protein
sederhana yang mudah dicerna karena adanya perubahan-perubahankimia pada
protein, lemak, dan karbohidrat. Selama proses fermentasi kedelai menjadi tempe,
akan dihasilkan antibiotika yang akan mencegah penyakit perut seperti diare.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Muchtadi,T.R. 1989. Teknologi Proses Pengolahan Pangan. PAU Pangan dan Gizi,
IPB Bogor.
Setiadi. 2002. Kepekaan Terhadap Pengolahan Pangan. Pusat Dinamika
Pembangunan UNPAD, Bandung.
Winarno,F.G, dkk. 1984. Pengantar Teknologi Pangan. PT Gramedia, Jakarta.
Wirakartakusumah, dkk. 1992. Peralatan dan Unit Proses Industri Pangan. PAU
Pangan dan Gizi, IPB Bogor.