Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL

PEMBUATAN PRODUK BIOTEKNOLOGI

“TAPE SINGKONG”

MATA PELAJARAN

BAHASA INDONESIA

Nama : Keisha Kayana Kallista (14)

Nomer Absen : 14

Kelas : IXH

SMP NEGERI 9 MALANG


Jl. Prof. Muhammad Yamin 6/26 Malang Telp. 0341-364842
Tahun Ajaran 2022/2023
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Di era globalisasi seperti sekarang ini, teknologi sudah berkembang sangat pesat.
Perkembangan tersebut merata hampir di semua aspek kehidupan, mulai dari teknologi mesin,
teknologi komunikasi, bahkan teknologi di bidang pangan. Khusus di bidang pangan, kemajuan
teknologi tersebut merupakan hal yang positif karena dengan didukung adanya perkembangan,
membuat produk yang semakin baik dan semakin beragam. Produk makanan yang dihasilkan ari
bioteknologi contohnya tape yang terbuat dari singkong.
Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi. Tape terbuat
dari singkong. Berbeda dengan makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu
mikroorganisme, pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme. Berdasarkan uraian di
atas, dapat disimpulkan mikroorganism yang terdapat di dalam ragi tape adalah kapang
Amylomyces rouxii, Mocur sp., dan Rhizopus sp., Mikroorganisme tersebut bekerja sama dalam
menghasilkan tape.
Tapai merupakan makanan yang sudah dikenal baik oleh masyarakat. Selain dapat
dikonsumsi secara langsung, tapai dapat dijadikan olahan lain atau dicampur dengan makanan
dan minuman lainnya. Contohnya: tapai pulut untuk campuran cendol dan es campur, atau dapat
juga diolah kembali menjadi wajik dan dodol.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan-tujuan dilaksanakannya penelitian bioteknologi fermentasi ini, diantaranya:
1 Untuk mengetahui proses pembuatan tape singkong
2 Untuk mengetahui proses terjadinya fermentasi
3 Untuk mengetahui proses biokimia pada pembuatan tape singkong
4 Untuk mengetahui nama mikroorganisme yang terlibat dalam pembuatan tape singkong
1.3. Manfaat
Proposal ini disusun agar peneliti dapat mengetahu dan membuat produk bioteknologi tape
singkong. Selain itu, dapat melatih peneliti dalam menyusun proposal dan mengembangkan
produk bioteknologi.
1.4. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu Penelitian : Rabu, 22 Februari 2023
Tempat Penelitian : SMP Negeri 9 Malang
1.5. Anggaran Dana
1 Kg Singkong = 𝑅𝑝 6.000
1 Bungkus Ragi = 𝑅𝑝 4.000
1 Daun Pisang = 𝑅𝑝 2.000
Total = 𝑅𝑝 12.000
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Bioteknologi


Bioteknologi berasal dari kata latin yaitu bio (hidup), teknos (teknologi = penerapan) dan
logos (ilmu). Bioteknologi adalah cabang biologi yang mempelajari pemanfaatan prinsip ilmiah
dan rekayasa terhadap organisme, proses biologis untuk meningkatkan potensi organisme
maupun menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan manusia.bisa diartikan
juga,Bioteknologi adalah penggunaan biokimia, mikrobiologi, dan rekayas genetika secara
terpadu untuk menghasilkan barang atau lainnya bagi kepentingan manusia.
Bioteknologi dibagi ke dalam 2 bagian, yaitu bioteknologi modern dan bioteknologi
konvensional. Salah satu contoh dari bioeknologi konvensional adalah pembuatan tape ini. Dan
salah satu contoh dari bioteknologi modern adalah rekayasa genetika.
Ciri-ciri utama bioteknologi adalah adnya benda biologi berupa benda mikro organisme
tumbuhan atau hewan, adanya pendayagunaan secara teknologi dan industri, dan produk yang
dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian.
2.2 Pengertian Tape
Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi.Tape dibuat
dari beras, beras singkong, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda denganmakanan-makanan
fermentasi lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme yang berperan utama, seperti tempe
atau minuman alkohol, pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme . Inokulum tape,
atau sering disebut ragi tape, telah lama diteliti.

Tape merupakan makanan selingan yang cukup popular di Indonesia dan Malaysia. Pada
dasarnya ada dua tipe tapai, tapai singkong dan tapai singkong.Tape memiliki rasa manis dan
sedikit mengandung alcohol, memiliki aroma yang menyenangkan, bertekstur lunak dan berair
.Tape sebagai produk makanan cepat rusak karena adanya fermentasi lanjut setelah kondisi
optimum fermentasi tercapai, sehinngaharus segera dikonsumsi. Namun demikian jika disimpan
dalam tempat yang dingin makaakan dapat bertahan selama dua minggu. Hasil dari fermentasi
lanjut adalah produk yangasam beralkohol, yang tidak enak lagi untuk dikonsumsi.
2.2.1 Proses Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa
oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik,akan tetapi,
terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam
lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal Reaksi dalam fermentasi
berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara
singkat, glukosa (𝐶6𝐻12𝑂6) yang merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan
menghasilkan etanol (2𝐶2𝐻5𝑂𝐻). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada
produksi makanan.
2.2.2 Ragi Tape
Starter yang digunakan untuk produksi tapai disebut ragi, yang umumnya berbentuk
bulat pipih dengan diameter 4-6 cm dan ketebalan 0,5 cm.Tidak diperlukan peralatan khusus
untuk produksi ragi, tetapi formulasi bahan yang digunakan pada umumnya tetap menjadi
rahasia di setiap pengusaha ragi Ragi dipanen setelah 2-5 hari,tergantung dari suhu dan
kelembaban Produk akhir akan berbentuk pipih kering dandapat disimpan dalam waktu lama.
Tidak ada faktor lingkungan yang dikendalikan.Mikroorganisme yang diharapkan maupun
kontaminan dapat tumbuh bersama-sama. Namun demikian pada ragi yang dibuat pada musim
hujan akan dapat dijumpai Mucor sp dan Rhizopus sp dalam jumlah yang lebih banyak dan
membutuhkan waktu pengeringanyang lebih lama. Ragi tape atau yang sering disebut sebagai
`ragi´ adalah starter untuk membuat tape.
Di dalam ragi ini terdapat mikroorganisme yang dapat mengubah karbohidrat (pati)
menjadi gula sederhana (glukosa) yang selanjutnya diubah lagi menjadi alkohol. Beberapa jenis
mikroorganisme yang terdapat dalam ragi adalah Chlamydomucor oryzae,Rhizopus oryzae,
Mucor sp. , Candida sp. , Saccharomyces cerevicae, Saccharomycesverdomanii, dan lain-lain.
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


Alat :
1. Baskom
2. Kain Lap
3. Kompor
4. Panci Kukus
5. Sendok dan
garpu Bahan :
1. Air secukupnya
2. Daun pisang
3. Ragi yang telah dihaluskan
4. Singkong 1 kg

3.2 Cara Kerja


1. Siapkan semua bahan.
2. Kupas singkong dan kikis bagian kulit arinya hingga kesat.
3. Potong singkong yang telah dikupas sesuai keinginan.
4. Cuci hingga bersih singkong yang telah dipotong.
5. Sementara menunggu singkong kering, masukkan air ke dalam panci samapai kira – kira
terisi seperempat lalu panaskan hingga mendidih.
6. Setelah air mendidih masukkan singkong ke dalam panci kukus, lalu kukus hingga
singkong ¾ matang, kira – kira ketika ‘daging’ singkong sudah bisa ditusuk dengan
garpu.
7. Setelah matang, angkat singkong yang telah ¾ masak lalu taruh di suatu wadah,
kemudian didinginkan
8. Sambil mengipas – ngipas, teman satu kelompok kami menyiapkan wadah sebagai
tempat untuk mengubah singkong menjadi tape. Wadah itu terdiri dari baskom yang
bawahnya dilapisi dengan daun pisang.
9. Setelah singkong benar – benar dingin, masukkan singkong ke dalam wadah lalu taburi
dengan ragi yang telah dihaluskan dengan menggunakan saringan
10. Singkong yang telah diberi ragi ini kemudian ditutup kembali dengan daun pisang.
Singkong ini harus benar – benar tertutup agar mendapatkan hasil yang maksimal.

11. Setelah singkong ditutupi dengan daun pisang, diamkan selama 1-2 hari hingga sudah
terasa lunak dan manis. Saat itulah singkong telah menjadi tape.
BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pembuatan tape dilakukan dengan memanfaatkan bioteknologi konvensional dengan
menggunakan ragi tape (Saccharomyces cereviceae). Proses yang terjadi pada pembuatan tape
yaitu proses fermentasi. Proses tersebut akan mengubah karbohidrat menjadi glukosa dengan
bantuan ragi tape. Hasil tape singkong yang diperoleh dari percobaan ini yaitu, tape memiliki
rasa manis, tekstur singkong menjadi empuk dan sedikit lembek, dan memiliki bau yang khas.

4.2 Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan untuk praktikum selanjutnya yaitu diharapkan agar
lebih memperhatikan bagaimana pembuatan tape dengan benar termasuk bahan bahan yang
dibutuhkan, hal ini bertujuan untuk pembuatan tape tersebut berlangsung sempurna.

Anda mungkin juga menyukai