Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRATIKUM

MEMBUAT MAKANAN BIOTEKNOLOGI (ODADING)


Wali Kelas : Dra. Hari Purbiyanti
Kelompok 2 (Dua) IX-C

ANGGOTA :

 M. Nurullah Irfan .B  Salwa Nisrina Aulia


 Naqiban Kusfebriansyah  Sania Nur Anissa
 Nolla Cheysa Arsy  Silvya
 Putri Surya Santika  Syifa Nur Fuziah
 Raihan Muhammad Syauqi  Tristan Mulana Savatiano
 Ramda Aditya Permana  Vladia Rahmadani
 Riani Kusmawati  Zakia Wanoja
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fermentasi atau peragian adalah penguraian karbohidrat (gula) menjadi zat
yang lebih sederhana seprti alcohol dan karbondioksida. Gas tersebut menyebabkan
cairan berbuih, sedangkan alcohol akhirnya membunuh ragi dan organisme yang
berusaha hidup di dalam cairan tersebut.
Di Indonesia produk pangan hasil fermentasi semakin meningkat seiring
berkembangnya bioteknologi. Hasil olahan fermentasi yang sudah banyak diketahui
oleh masyarakat Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, nata, yoghurt dan lain-
lain. Produk fermentasi dapat berbahan dari produk hewani maupun non hewani,
salah satunya yang paling banyak dimanfaatkan adalah produk fermentasi berbasis
fermentasi ragi. Sejalan dengan kemajuan bioteknologi di Indonesia, produk
fermentasi ragi selanjutnya mengalami banyak variasi. Salah satu produk fermentasi
berbasis ragi yang populer saat ini adalah odading.
Proses fermentasi menggunakan ragi, yaitu gumpalan kehidupan mikroskopis
yang dapat berkembang biak di dalam larutan gula. Bioteknologi dalam bidang
pangan termasuk teknologi yang sudah sangat lama dikenal manusia.

Sekilas Tentang Ragi roti / Saccharomyces cerevisiae :

Domain  : Eukaryota
Kingdom  : Fungi
Subkingdom : Dikarya
Phylum  : Ascomycota
Subphylum  : Saccharomycotina
Class  : Saccharomycetes
Order  : Saccharomycetales
Family : Saccharomycetaceae
Genus  : Saccharomyces
Specific descriptor : cerevisiae
Scientific name : – Saccharomyces cerevisiae

Saccharomyces adalah genus dalam kerajaan jamur yang mencakup banyak


jenis ragi. Saccharomyces berasal dari bahasa Latin yang berarti gula jamur. Banyak
anggota dari genus ini dianggap sangat penting dalam produksi makanan. Salah satu
contoh adalah Saccharomyces cerevisiae, yang digunakan dalam pembuatan anggur,
roti, dan bir.

Salah satu contoh penerapan bioteknologi di bidang pangan yang paling


sederhana adalah dalam pembuatan odading. Cara bikinnya mudah, pembuatan
odading merupakan fermentasi ragi dan tepung terigu. Tak hanya odading, aneka
olahan roti juga dapat di buat. Dengan bahan dan cara yang hampir sama, kita bisa
bikin aneka olahan yang enak.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada praktikum ini yaitu bagaimanakah cara pembuatan odading
dengan bantuan mikroorganisme Saccharomyces cereviciae ?
1.3 Tujuan
Tujuan praktikum ini yaitu untuk mengetahui cara pembuatan roti odading dengan
bantuan mikroorganisme Saccharomyces cereviciae
1.4 Manfaat Pratikum
Manfaat praktikum yang ingin dicapai yaitu agar dapat mengetahui cara
pembuatan odading dengan bantuan mikroorganisme Saccharomyces cereviciae.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk
hidup  (bakteri,fungi,virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk
hidup  (enzim,alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Bioteknologi terbagi menjadi dua, yaitu bioteknologi konvensional (tradisional) dan
bioteknologi modern. Bioteknologi konvensional biasanya menggunakan
mikroorganisme berupa bakteri, jamur, dll, sedangkan bioteknologi modern biasanya
menggunakan teknologi-teknologi yang dapat membantu kita dalam proses
pengkloningan, dan kultur jaringan.
2.2 Pengertian Fermentasi
Fermentasi merupakan kegiatan mikrobia pada bahan pangan sehingga
dihasilkan produk yang dikehendaki. Mikroba yang umumnya terlibat dalam
fermentasi adalah bakteri, khamir dan kapang. Contoh bakteri yang digunakan dalam
fermentasi adalah Acetobacter xylinum pada pembuatan nata decoco, Acetobacter
aceti pada pembuatan asam asetat. Contoh khamir dalam fermentasi
adalah Saccharomyces cerevisiae dalam pembuatan alkohol sedang contoh kapang
adalah Rhizopus sp pada pembuatan tempe, Monascus purpureus pada pembuatan
angkak dan sebagainya. Fermentasi dapat dilakukan menggunakan kultur murni
ataupun alami serta dengan kultur tunggal ataupun kultur campuran.
Fermentasi menggunakan kultur alami umumnya dilakukan pada proses
fermentasi tradisional yang memanfaatkan mikroorganisme yang ada di lingkungan.
Salah satu contoh produk pangan yang dihasilkan dengan fermentasi alami adalah
gatot dan growol yang dibuat dari singkong. Tape merupakan produk fermentasi
tradisional yang diinokulasi dengan kultur campuran dengan jumlah dan jenis yang
tidak diketahui sehingga hasilnya sering tidak stabil. Ragi tape yang bagus harus
dikembangkan dari kultur murni.
Kultur murni adalah mikroorganisme yang akan digunakan dalam fermentasi
dengan sifat dan karaktersitik yang diketahui dengan pasti sehingga produk yang
dihasilkan memiliki stabilitas kualitas yang jelas. Dalam proses fermentasi kultur
murni dapat digunakan secara tunggal ataupun secara campuran. Contoh
penggunaan kultur murni tunggal  pada fermentasi kecap, yang
menggunakan Aspergillus oryzae pada saat fermentasi kapang dan saat fermentasi
garam digunakan bakteri Pediococcus sp dan khamir Saccharomyces rouxii.
2.3 Sejarah Odading
Odading merupakan sejenis roti yang dimasak goreng dan mempunyai rasa
manis dalam bentuk licin juga seperti bantal yang terbuat dari tepung
dan gula. Odading adalah Pastri yang terkenal di Jawa Barat, terutama di Bandung.
Odading salah satu makanan ringan tradisional yang berasal dari Bandung,
Jawa Barat dan ia adalah sejenis kuih yang digoreng. Odading adalah roti yang
berbahan seperti yis, serbuk penaik, pemanis, gula, mentega dan tepung
gandum. Cukup enak dinikmati bersama dengan kopi dan teh. Rasanya manis dan
teksturnya empuk. Cara pembuatannya ialah dengan digoreng. Ia dibuat dari tepung
gandum, telur dan gula pasir. Nama odading berasal dari cerita sebuah
keluarga Belanda pada zaman dahulu. Pada suatu hari, anak dari
tuan tanah Belanda meminta ibunya untuk membelikannya makanan ringan yang
dibeli oleh seorang anak-anak kampung. Dia hanya menunjuk-nunjuk makanan
ringan tersebut yang membuat ibu kebingungan dengan kemahuan si anak. Sang ibu
pun ingin tahu kemudian dipanggilnya si penjaja tersebut dan menyuruh membuka
dagangannya yang ditutupi daun pisang. Setelah dibuka, si ibu melihat kuih tersebut
dengan berkata O, dat ding yang bermaksud “O, barang itu”. Dari situlah nama kuih
yang digoreng tersebut dikenali dengan nama Odading.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian
Waktu : Rabu, 30 Maret 2022
Tempat : SMPN 29 BANDUNG
3.2 Alat dan Bahan

Bahan : Alat :
 250grm terigu protein sedang
 Mangkuk
 1 butir telur ayam
 Pisau
 5-6 sdm gula pasir
 Sendok
 Garam secukupnya
 Kompor portable
 ½ sdm ragi instant
 Roll adonan
 Minyak secukupnya
 Wajan
 100ml air panas

3.3 Cara Pembuatan


 Larutkan 5-6 sdm gula pasir dengan 100ml air panas
 Masukan ½ sdm ragi instant kedalam larutan gula, jangan di aduk
 Tunggu hingga ragi mengembang
 Setelah itu, masukan 1 butir telur dan 3 sdm minyak, aduk sampai rata lalu
sisihkan
 Di dalam wadah lain, masukan 250gr terigu protein sedang, dan sejumput garam
 Perlahan-lahan masukan adonan basah ke dalam adonan kering, aduk
menggunakan sendok.
 Setelah tercampur rata, tutup adonan menggunakan kain atau plastik, diamkan
selama 20-30 menit supaya adonan mengembang.
 Setelah adonan mengembang, kempeskan adonan perlahan-lahan
 Pindahkan adonan pada tempat yang datar.
 Pipihkan adonan sampai dengan ketinggian 1-1,5 cm
 Potong-potong sesuai selera.
 Masukan isian adonan seperti coklat, kacang dll.
 Panaskan minyak, lalu masukan adonan secara perlahan, tunggu hingga adonan
bagian bawah berubah kecoklatan, baru setelah itu balikan adonan.
 Tiriskan odading yang sudah matang.
 Odading siap disajikan dalam keaadan hangat.
BAB IV
PENUTUP
I. Kesimpulan
Ujian pratikum ini dilaksanakan untuk menilai keterampilan, dan
pemahaman kami tentang beberapa mata pelajaran yang sudah kami
pelajari. Ujian pratikum yang mengharuskan kami membuat olahan
bioteknologi pangan berupa odading, ini juga di lakukan untuk mengetahui
bagaimana kami bisa menerapkan ilmu yang telah dipelajari ke dalam
pembuatan tersebut.
Berdasarkan hasil percobaan maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa odading adalah produk makanan yang terbuat dari fermentasi tepung
terigu dengan ragi atau bahan pengembang lain. Fermentasi merupakan
kegiatan mikrobia pada bahan pangan sehingga dihasilkan produk yang
dikehendaki dan mikrobia yang umumnya terlibat dalam fermentasi adalah
bakteri, khamir serta kapang, sedangkan khamir jenis Saccharomyces
cereviceae merupakan jenis khamir yang paling umum digunakan pada
pembuatan roti.
II. Saran
 Untuk percobaan selanjutnya perlu diperhatikan dalam pembuatan adonan,
fermentasi, dan besar api agar tidak terjadi odading yang gosong.

Anda mungkin juga menyukai