PEMBUATAN MENTEGA
ABSTRAK
Susu sebagai bahan makanan yang mengandung zat-zat makanan atau zat
gizi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Salah satu contoh produk olahan dari
susu yaitu mentega. Kata mentega selalu berkaitan dengan susu sapi, jadi mentega
itu adalah produk minyak hewani, bukan produk nabati. Inilah bedanya mentega
dengan margarine. Mentega diperoleh dan dibuat dari cream melalui proses yang
disebut churning. Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mengetahui cara
pembuatan mentega dengan karakteristik organoleptik dan teknologi yang tepat.
Metode yang dilakukan adalah metode eksperimental yaitu pembuatan mentega
secara langsung oleh praktikan. Hasil pengamatan pembuatan mentega pada
praktikum yaitu berwarna putih kekuningan, berbau lemak, dengan tekstur lembut
dan agak berair, rasanya hambar.
ABSTRACT
PENDAHULUAN
Susu sebagai bahan makanan yang mengandung zat-zat makanan atau zat
gizi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Sifatnya mudah dicerna dan diserap,
sehingga baik sekali untuk diminum. Hasil olahan susu bisa juga berbentuk
mentega, keju, yoghurt, susu krim atau susu tanpa lemak (non fat) (Tarwotjo,
1998). Susu sangat mudah rusak bila tidak ditangani dengan tepat. Untuk
mencegah kerusakan pada susu, susu dapat diolah menjadi produk olahan. Proses
pengolahan susu bertujuan untuk memperoleh susu yang beraneka ragam,
berkualitas tinggi, berkadar gizi tinggi, tahan simpan, mempermudah pemasaran,
transportasi dan sekaligus meningkatkan nilai tukar dan daya guna bahan
mentahnya. Mikroorganisme yang berkembang di dalam susu selain
menyebabkan daya simpan susu menjadi singkat, harga jual murah yang pada
akhirnya juga akan mempengaruhi pendapatan peternak sebagai produsen susu.
Salah satu contoh produk olahan dari susu yaitu mentega. Kata mentega
selalu berkaitan dengan susu sapi, jadi mentega itu adalah produk minyak
hewani, bukan produk nabati. Inilah bedanya mentega dengan margarine.
Margarine adalah produk tiruan mentega yang dibuat dari minyak nabati, jadi
dapat berasal dari minyak kelapa, kelapa sawit, minyak kedelai, jagung dan
sebagainya (Koswara, 2009).
Mentega diperoleh dan dibuat dari cream melalui proses yang disebut
churning. Cream tersebut diaduk dan dikocok, sehingga menghancurkan
lapisan membran yang menyelubungi butir-butir lemak. Terjadilah pemisahan
dua phase; yaitu fase lemak terdiri dari lemak mentega, dan phase air yang
melarutkan berbagai zat yang terdapat dalam susu. Gumpalan-gumpalan lemak
susu dipisahkan bagian lain dan dicuci dengan air dingin yang beberapa kali
diganti dengan air baru untuk menghilangkan susunya. Mentega biasanya diberi
garam, dan hal ini untuk mengeluarkan air yang tersissa dalam lemak susu
(Butter fat) (Koswara, 2009).
Mentega biasanya mengandung air 15%, sebagian dari jumlah tersbut
dalam bentuk teremulsifikasi. Mentega harus memiliki kadar lemak minimal
80%. Tingginya kadar air dalam mentega menyebabkan mentega mudah menjadi
tengik bila disimpan pada tempat yang hangat. Salah satu asam lemak yang
dilepaskan adalah asam butyrat, berantai pendek, mudah menguap dan berbau
tidak enak (Koswara, 2009). Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk
mengetahui cara pembuatan mentega dengan karakteristik organoleptik dan
teknologi yang tepat.
Kristal lemak
Pencucian dengan membungkus mentega, direndam
dalam air dingin.
Pengemasan dengan alufo
Mentega
KESIMPULAN
Hasil pengamatan pembuatan mentega pada praktikum yaitu berwarna
putih kekuningan, berbau lemak, dengan tekstur lembut dan agak berair, rasanya
hambar. Pembuatan mentega dalam praktikum tidak ditambahkan garam, hal inilah
yang menyebabkan teksturnya berair. Mentega yang digarami biasanya memiliki
flavor yang lebih jelas, lebih tajam daripada yang tidak digarami. Warna kuning
pada mentega disebabkan oleh zat warna karoten dalam krim.
DAFTAR PUSTAKA
Anjarsari, Bonita. 2010. Pangan Hewani Fisiologi Pasca Mortem dan Teknologi..
Graha Ilmu, Yogyakarta
Ketaren. 1996. Pengantar Teknologi Pengolahan Minyak dan Lemak Makan. UI-
Press. Jakarta
Ketaren, S. 1986. Minyak dan Lemak Pangan. Penerbit Universitas Indonesia,
Jakarta.
Koswara, Sutrisno. 2009. Teknologi Pengolahan Susu. Available at
eBookPangan.com. Diakses pada tanggal 3 Mei 2017
Saleh, Eniza. 2004. Dasar Pengolahan Susu Dan Hasil Ikutan Ternak. Sumatera
Utara: Universitas Sumatra Utara Press. Hal: 2-7.
Standard Nasional Indonesia (SNI), 1995. Mentega. Badan Standardisasi
Nasional, Jakarta.Tarwotjo, C.S., 1998. Dasar-Dasar Gizi Kuliner.
Grasindo, Jakarta.
Wahyuni, A.M. dan Made, A. 1998. Teknologi Pengolahan Pangan Hewani Tepat
Guna. Cv Akademika Pressindo, Jakarta.