PENDAHULUAN
Di era globalisasi sekarang ini, siapa yang tidak mengenal dengan salah
satu biologi konvensional/tradisional yaitu bioteknologi yang memanfaatkan
mikroorganisme untuk memproduksi produk. Salah satunya adalah mentega.
Mentega adalah produk makanan berbentuk padat lunak yang dibuat dari lemak
atau krim susu, dengan atau tanpa penambahan garam (NaCl) atau bahan lain
yang diizinkan, serta minimal mengandung 80% lemak susu, kadar air maksimal
17%, kadar protein maksimal 1% dan MSNF(Milk Solid-Non-Fat) tidak lebih dari
2%. Selain garam dapur, ke dalam mentega juga ditambahkan vitamin, zat
pewarna, dan bahan pengawet (misalnya sodium benzoat).
Mentega biasanya digunakan sebagai olesan roti dan biskuit, sebagai
perantara lemak di beberapa resep roti dan masakan, bahkan terkadang bahan
untuk menggoreng. Menurut Departemen Pertanian Amerika Serika, 63% dari
lemak susu tersebut adalah hidrokarbon jenuh dari asam lemak. Dengan kata lain
komponen terbanyak di dalam mentega adalah lemak jenuh yang dapat
meningkatkan kadar kolesterol LDL (dikenal sebagai kolesterol jahat). Akibatnya
mentega dianggap sebagai penyebab obesitas dan mampu meningkatkan resiko
serangan jantung. Selain itu mentega juga memiliki manfaat bagi tubuh. Mentega
kaya akan asam laurat yang membantu mencegah tubuh mudah terinfeksi jamur,
kaya akan aktioksidan,sumber vitamin K, dan sumber vitamin A. Lemak jenuh
yang ada pada mentega juga ada yang baik bagi tubuh, yaitu membantu mencegah
pembekuan darah dan tumor. Lemak baik yang terkandung dalam mentega juga
dapat mencegah terhadap berbagai jenis kanker.
Biasanya mentega dipasarkan dalam krim manis (sweet cream butter) atau
krim asam (sour cream butter). Perbedaan antara keduanya adalah proses
pembuatannya. Pada proses pembuatan mentega manis tidak dilakukan
penambahan mikroorganisme pembentuk aroma dan pembentuk asam lemak,
sedangkan pada mentega asam dilakukan penambahan mikroorganisme
Streptococcus lactis dan Lectonosto cremoris yang membantu proses pengasaman.
Bahan utama pembuatan mentega adalah krim yang memiliki kadar lemak antara
25 - 45%. Krim diperoleh dari susu sapi dengan menggunakan alat separator.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan mentega ?
2. Apa manfaat dari mentega ?
3. Bagaimana proses pembuatan mentega ?
4. Bagaimana peranan mikroorganisme Streptococcus lactis dalam pembuatan
mentega ?
↓
Pemisahan krim
↓
Pasteurisasi pada suhu 700Cselama 30 menit
atau pada 800C selama 1 menit
↓
Ditambahkan starter sebanyak 3%
↓
Diubah menjadi asam (suhu kamar) selama 6 jam
↓
Didinginkan suhu - 40C
↓
Pewarnaan (bila perlu)
Churning
↓
Penggaraman (bila perlu)
↓
Peremasan
↓
Mentega
↓
Skema Pembuatan Mentega
2.4 Peranan Mikroorganisme Dalam Pembuatan Mentega
3.1 Kesimpulan
Mentega adalah produk yang terbuat dari lemak susu dimana di dalamnya
dapat di tambahkan garam untuk mendapatkan rasa yang lebih baik dan untuk
menjaga mutu. Membuat mentega membutuhkan bantuan bakteri Streptococcus
lactis dan Lectonosto cremoris. Dimana bakteri ini difermentasinkan dan
menghasilkan asam laktat. Mentega mengandung 80% lemak susu, kadar air
maksimal 17%, kadar protein maksimal 1% dan MSNF(Milk Solid-Non-Fat) tidak
lebih dari 2%. Serta mentega kaya akan asam laurat yang membantu mencegah
tubuh mudah terinfeksi jamur, kaya akan aktioksidan,sumber vitamin K, dan
sumber vitamin A.Pembuatan mentega menggunakan mikroorganisme
Streptococcus lactis dan Lectonostoceremoris. Bakteri-bakteri tersebut
membentuk proses pengasaman. Selanjutnya, susu diberi cita rasa tertentu dan
lemak mentega dipisahkan. Kemudian lemak mentega diaduk untuk menghasilkan
mentega yang siap dimakan.
3.2 Saran