KELOMPOK 5
3. FITRAH HALADA
A. Materi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesi, Mentega adalah makanan produk susu,
dibuat dengan mengaduk krim yang didapat dari susu. Mentega (Butter) adalah produk
berbahn baku susu ternak. Umumnya ternak ruminansia (sapi, kerbau, kambing dan
domba).
Menurut Standard Nasional Indonesia (SNI 01-3744-1995), Mentega adalah
produk makanan yang berbentuk lunak yang dibuat dari lemak atau krim susu atau
campurannya tanpa menambahkan garam (NaCl) atau bahan lain yang diizinkan, serta
minimal mengandung 80 persen lemak susu. Selain garam dapur, ke dalam mentega
juga ditambahkan vitamin, zat pewarna, dan bahan pengawet (misalnya sodium
benzoat). Emulsi pada mentega merupakan campuran 18 persen air yang terdispersi
pada 80 persen lemak, dengan sejumlah kecil protein (maksimal 1%) yang bertindak
sebagai zat pengemulsi dan Bahan Kering Tanpa Lemak (Milk Solids-Non-Fat) tidak
lebih dari 2 %.
Mentega adalah produk yang terbuat dari lemak susu dimana kedalamnya dapat
ditambahkan garam untuk mendapatkan rasa yang lebih baik dan untuk menjaga mutu.
Warna kuning pada mentega disebabkan zat warna β karoten yang terdapat dalam krim
(cream). Sebagian dari kita menghindari mentega dan margarin karena takut pada
kandungan lemaknya.
Padahal, banyak zat gizi lain yang terdapat pada bahan makanan itu. Selain vitamin
A dan D, juga terdapat zat besi, fosfor, natrium, kalium serta omega-3 dan omega-6.
Lemak dan minyak merupakan zat gizi penting untuk menjaga kesehatan manusia.
Selain itu, lemak dan minyak merupakan sumber energi yang lebih efektif
dibandingkan dengan karbohidrat dan protein. Sumbangan energi per gram lemak,
protein, dan karbohidrat masing-masing 9, 4, dan 4 kkal. Kata mentega selalu berkaitan
dengan susu sapi, jadi mentega itu adalah produk minyak hewani, bukan produk nabati.
Inilah bedanya mentega dengan margarine. Margarine adalah produk tiruan mentega
yang dibuat dari minyak nabati, jadi dapat berasal dari minyak kelapa, kelapa sawit,
minyak kedelai, jagung dan sebagainya.
Mentega mengandung sejumlah asam butirat, dan asam linoleat. Asam butirat
dapat digunakan oleh usus besar sebagai sumber energi, juga dapat berperang sebagai
senyawa anti karsogenik(anti kanker). Asam linoleat dalam mentega dapat memberikan
perlindungan terhadap sel kanker.
Mikroorganisme yang Berperan
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran kecil sehingga
untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme mikroskopik ini mampu
mengubah bahan pangan menjadi bentuk lain. Pada pembuatan mentega ini
menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis dan Lectonosto ceremoris. Bakteri-
bakteri tersebut membentuk proses pengasaman. Selanjutnya susu diberi cita rasa
tertentu dan lemak mentega dipisahkan.
C. Cara Pembuatan
1.Susu segar dididihkan lalu didinginkan dilemari es hingga membentuk 2
lapisan.lapisan atas berupa bekuan bernama kepala susu, dan lapisan bawah
merupakan cairan.
2. Kepala susu di pindah ke dalam baskom lainnya.
3. Kepala susu yang telah dipisahkan kemudian di pasteurisasi(dipanaskan) pada
suhu 700c selama 30 menit. Dan didinginkan hingga mencapai suhu kamar.
4. Starter di tambahkan sebanyak 3% dan diaduk hingga rata. Selanjutnya dibiarkan
pada suhu kamar hingga kepala susu enjadi asam () dan disimpan dalam lemari es,
didinginkan hingga suhu mencapai -40c.
5. Kemudian adonan mentega setengah jadi di mixer selama 5-7 menit.
6. Mixer dimatikan saat adonan mentega sudah terpisah dengan cream. Kemudian
adonan dikeluarkan dan disaring menggunakan saringan bersih. Adonan yang
tertinggal di saringan adalah adonan mentega yang siap digunakan.
7. Aduk mentega selama 8 menit hingga benar-benar halus.
8. Bila sudah halus, simpan mentega diwadah tertutup dan simpan di tempat yang
lembap.