Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..ii
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………………….1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………….1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………………2
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………………..2
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………...3
A. Dasar Teori…………………………………………………………………………………3
B. Alat dan Bahan……………………………………………………………………………..4
C. Cara Pembuatan……………………………………………………………………………4
D. Manfaat Dalam Bioteknologi………………………………………………………………5
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………6
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………………6
B. Saran………………………………………………………………………………………..6
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………7
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mentega adalah lemak dari susu dapat dipisahkan dari komponen lain
dengan baik melalui proses pengocokan atau churning yaitu proses pemecahan
emulsi minyak dalam air. Mentega merupakan emulsi air dalam minyak dengan
kira-kira 18% air terdispersi di dalam 80% lemak dengan sejumlah kecil
proteinyang bertindak sebagai zat pengemulsi (emulsifier) Mentega dapat dibuat
dari lemak susu yang manis atau yang asam. Lemak susu dapat dibiarkan
menjadi asam secara spontan atau dapat diasamkan dengan menambah biakan
murni bakteri asam laktat pada lemak susu yang manis yang telah
dipasteurisasikan, sehingga memungkinkan terjadinya respirasi.
Mentega yang sudah beredar di pasaran tersedia dalam berbagai jenis atau
merk, oleh karena itulah penelitian ini dilakukan untuk mengetahui mutu dari
mentega tersebut dengan cara menentukan kadar asam lemak bebas dan kadar
air yang terkandung di dalamnya. Dalam hal ini, pemerintah telah memberikan
batasan standar kadar asam lemak bebas yang terkandung dalam bahan pangan
sebanyak 0,5%. Dalam penetapan kadar asam lemak bebas yang terkandung
dalam mentega sebagai bahan pangan digunakan metode secara alkalimetri.
Kadar asam lemak bebas dapat digunakan sebagai gambaran umur simpan
dari lemak. Semakin lama umur simpan lemak maka nilai asam lemak bebas
akan semakin meningkat. Keadaan ini disebabkan adanya kontaminasi mikroba
yang menghasilkan enzim lipase yang dapat menghidrolisis lemak netral
(trigliserida) menjadi asam lemak bebas. Namun kecepatan peningkatan kadar
asam lemak bebas dipengaruhi juga oleh kadar air dalam lemak, ada tidaknya
penambahan zat pengawet anti oksidan dan kondisi penyimpanan seperti
intensitas kontak dengan cahaya serta oksidan yang akan mempercepat proses
kerusakan lemak. Asam lemak bebas walaupun berada dalam jumlah kecil
mengakibatkan rasa tidak lezat, bau tengik, dan dapat meracuni tubuh.
iv
1.2 Rumusan Masalah
1. apa itu mentega?
2. alat dan bahan pembuatan mentega?
3. bagaimana cara pembuatan mentega ?
4. manfaat mentega dalam bioteknologi?
1.3 Tujuan
1. Memperdalam pengetahuan tentang mentega,
2. mulai dari alat dan bahan pembuatan mentega,
3. cara pembuatan mentega, dan
4. manfaat mentega mentega dalam bioteknologi.
v
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dasar Teori
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesi, Mentega adalah makanan produk susu,
dibuat dengan mengaduk krim yang didapat dari susu. Mentega (Butter) adalah
produk berbahn baku susu ternak. Umumnya ternak ruminansia (sapi, kerbau,
kambing dan domba).
Menurut Standard Nasional Indonesia (SNI 01-3744-1995), Mentega adalah
produk makanan yang berbentuk lunak yang dibuat dari lemak atau krim susu
atau campurannya tanpa menambahkan garam (NaCl) atau bahan lain yang
diizinkan, serta minimal mengandung 80 persen lemak susu. Selain garam
dapur, ke dalam mentega juga ditambahkan vitamin, zat pewarna, dan bahan
pengawet (misalnya sodium benzoat). Emulsi pada mentega merupakan
campuran 18 persen air yang terdispersi pada 80 persen lemak, dengan sejumlah
kecil protein (maksimal 1%) yang bertindak sebagai zat pengemulsi dan Bahan
Kering Tanpa Lemak (Milk Solids-Non-Fat) tidak lebih dari 2 %.
Mentega adalah produk yang terbuat dari lemak susu dimana kedalamnya dapat
ditambahkan garam untuk mendapatkan rasa yang lebih baik dan untuk menjaga
mutu. Warna kuning pada mentega disebabkan zat warna β karoten yang
terdapat dalam krim (cream). Sebagian dari kita menghindari mentega dan
margarin karena takut pada kandungan lemaknya.
Padahal, banyak zat gizi lain yang terdapat pada bahan makanan itu. Selain
vitamin A dan D, juga terdapat zat besi, fosfor, natrium, kalium serta omega-3
dan omega-6. Lemak dan minyak merupakan zat gizi penting untuk menjaga
kesehatan manusia. Selain itu, lemak dan minyak merupakan sumber energi
yang lebih efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein. Sumbangan
energi per gram lemak, protein, dan karbohidrat masing-masing 9, 4, dan 4 kkal.
vi
Kata mentega selalu berkaitan dengan susu sapi, jadi mentega itu adalah produk
minyak hewani, bukan produk nabati. Inilah bedanya mentega dengan
margarine. Margarine adalah produk tiruan mentega yang dibuat dari minyak
nabati, jadi dapat berasal dari minyak kelapa, kelapa sawit, minyak kedelai,
jagung dan sebagainya.
Mentega mengandung sejumlah asam butirat, dan asam linoleat. Asam butirat
dapat digunakan oleh usus besar sebagai sumber energi, juga dapat berperang
sebagai senyawa anti karsogenik(anti kanker). Asam linoleat dalam mentega
dapat memberikan perlindungan terhadap sel kanker.
Mikroorganisme yang Berperan
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran kecil sehingga
untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme mikroskopik ini
mampu mengubah bahan pangan menjadi bentuk lain. Pada pembuatan mentega
ini menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis dan Lectonosto
ceremoris. Bakteri-bakteri tersebut membentuk proses pengasaman. Selanjutnya
susu diberi cita rasa tertentu dan lemak mentega dipisahkan.
C. Cara Pembuatan
1.Susu segar dididihkan lalu didinginkan dilemari es hingga membentuk 2
lapisan.lapisan atas berupa bekuan bernama kepala susu, dan lapisan bawah
merupakan cairan.
2. Kepala susu di pindah ke dalam baskom lainnya.
3. Kepala susu yang telah dipisahkan kemudian di pasteurisasi(dipanaskan)
pada suhu 700c selama 30 menit. Dan didinginkan hingga mencapai suhu
kamar.
4. Starter di tambahkan sebanyak 3% dan diaduk hingga rata. Selanjutnya
dibiarkan pada suhu kamar hingga kepala susu enjadi asam () dan disimpan
dalam lemari es, didinginkan hingga suhu mencapai -40c.
5. Kemudian adonan mentega setengah jadi di mixer selama 5-7 menit.
vii
6. Mixer dimatikan saat adonan mentega sudah terpisah dengan cream.
Kemudian adonan dikeluarkan dan disaring menggunakan saringan bersih.
Adonan yang tertinggal di saringan adalah adonan mentega yang siap
digunakan.
7. Aduk mentega selama 8 menit hingga benar-benar halus.
8. Bila sudah halus, simpan mentega diwadah tertutup dan simpan di tempat
yang lembap.
B. Saran
Pada pembuatan mentega, mikroorganisme yang digunakan adalah Streptococcus
lactis dan Leuconostoc cremoris yang membantu proses pengasaman.
Dalam penggunaan mentega sebaiknya diperhatikan bagaimana tekstur mentega
tersebut, apakah masih bagus atau tidak. Sehingga akan menghasilkan hasil pengolahan
mentega yang sangat bagus.
ix
DAFTAR PUSTAKA
Farnworth, ER. 2005. Kefir – a Complex Probiotic Food Science and TechnologyBulletin:
Functional Foods 2 (1) 1–17. Canada: IFIS
Publishing.http://www.kefir.org/http://www.okefir.com/http://www.mykefir.com/Kompas. 27
Maret 2003.
Buku: Sekitar Tata Laksana Makan, Ny. H Sri Haryati, Hal: 19.
http://wikipedia.bagan-pembuatan-mentega.com (online, diakses tanggal 20 Mei 2014)
http://keigoblog.wordpress.com/2008/01/08/mentega/ (online, diakses tanggal 20 Mei 2014)
http://jumardijumex.blogspot.com/2013/10/pembuatan-mentega-butter.html (online, diakses
tanggal 20 Mei 2014)