Anda di halaman 1dari 6

Mentega dikenal sebagai sebuah pelengkap makanan untuk manusia.

Mentega juga memiliki


syarat komposisinya yang harus sesuai dengan prosedur yang ada. Bahan untuk membuat
mentega yaitu susu. Bahan lain yang dapat digunakan adalag krim ataupun susu yang melalui
proses pateurisasi. Untuk bahan penambahnya biasanya menggunakan natrium klorida dan
lainnya. Mentega juga merupakan salah satu produk bioteknologi konvensional atau
tradisional. Mentega juga memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Secara
umum bioteknologi konvensional merupakan suatu proses bioteknologi menggunakan
organisme langsung dalam proses menghasilkan suatu jasa maupun produk yang dianggap
dapat bermanfaat untuk manusia. Bioteknologi sederhana juga memanfaatkan proses dan
pemanfaatnya dengan cara yang sederhana.

Pengetahuan mengenai bioteknologi sangat penting. Terdapat dua jenis bioteknologi


diantaranya adalah bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. Dua jenis
bioteknologi memiliki contoh produknya masing-masing. Proses pembuatan dari dua jenis
bioteknologi ini juga berbeda. Pembuatan produk dari bioteknologi modern cenderung lebih
rumit dibandingkan proses pembuatan produk bioteknologi konvensial. Pada makalah ini,
akan membahas mengenai salah satu produk bioteknologi konvensional dan cara
pembuatannya. Produk tersebut adalah mentega.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana profil produk bioteknologi konvensional mentega?


2. Bagaimana kategori klasifikasi produk bioteknologi mentega?
3. Apa alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan mentega?
4. Bagaimana diagram alir pembuatan mentega?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui profil produk mentega.
2. Mengetahui kalsifikasi bioteknologi produk mentega.
3. Mengetahui alat dan bahan pembuatan mentega.
4. Mengetahui diagram alir pembuatan mentega.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Profil Mentega
Mentega merupakan salah satu produk bioeknologi yang biasa digunakan sebagai
pelengkap makanan untuk manusia. Syarat dari komposisi produk bioteknologi ini adalah
diantaranya minimal 80% mengandung lemak susu, yang kedua adalah maksimum memiliki
kadar air sebanyak 16%, dan kadar lemak susu tidak padat maksimal tidak sampai 2%.
Terdapat dua jenis bahan yang digunakan dalam pembuatan mentega. Dua jenis tersebut
adala bahan dasar dan bahan tambahan. Bahan dasar untuk membuat mentega biasanya
adalah susu namun dapat juga menggunakan produk olahan susu yaitu krim atau susu
pasteurisasi. Untuk bahan tambahannya berupa natrium klorida. Mentega didapatkan dari
proses emulsi penggabungan air yang berada di dalam minyak lalu diperkaya menggunakan
bahan tambahan. Bahan tambahan yang dapat digunakan untuk memperkaya adalah pewarna
dan flavor. Bahan untuk mengelmusi adalah suatu senyawa dari turunan lemak, biasanya
berbentuk monogliserida atau dapat juga digliserida. Untuk lemak yang digunakan dalam
pembuatan mentega biasanya menggunakan lemak hewani ataupun lemak nabati. (Amen
dkk., 2020)

2.2 Klasifikasi Bioteknologi


Bioteknologi merupakan ilmu mengenai pemanfaatan suatu makhluk idup dan produk
untuk memproses suatu produk dan jasa yang dapat digunakan untuk kegiatan sehari-hari
manusia. Terdapat dua jenis bioteknologi yaitu bioteknologi konvensional dan modern.
Bioteknologi konvensional adalah salah satu jenis bioteknologi yang termasuk sederhana dan
suatu proses rekayasanya masih terbatas. Biasanya proses pada pembuatan produk
bioteknologi konvensional menggunakan jasa yang hidup dan masih utuh. Salah satu produk
yang diasilkan bioteknologi konvensional adalah mentega. Mentega merupakan suatu produk
yang terbuat dari susu sapi yang artinya bahwa mentega adalah produk yang dihasilkan dari
lemak hewani. Mentega juga memiliki massa plastis yang memiliki kandungan utanya lemak
susu dan biasanya juga diperkaya dengan krim. Bioteknologi konvensional memanfaatkan
mikroorganisme secara langsung. Mikroorganisme yang berperan dalam membuat mentega
ada dua. Dua mikroorganisme tersebut adalah streptococcus lactis dan lectonostop ceremoris.
Bakteri atau mikroorganisme ini yang membantu salah satu proses yaitu proses pengasaman.
Prosesnya pembuatannya setelah pengasaman adalah menambakan flavor lalu memisahkan
lemak dari mentega. (Udin, 2014)

2.3 Alat dan Bahan


Bahan yang dibutuhkan menurut Noviria dkk. (2013), yaitu ;
 Buah mangga Podang
 Pektin dan lesitin
 Minyak
 Gula
 Shortening
 Aquades
 Glukosa anhidrat
 H2SO4 dan CaCO3
 PB asetat
 Pereaksi anthrone
 Natrium oksalat

Alat yang dibutuhkan menurut Noviria dkk. (2013), yaitu ;

 Pisau
 Panci
 Kompor
 Gelas ukur
 Pengaduk adonan
 Kain saring
 Timbangan digital
 Termometer
 Timer
 Blender buah

2.4 Diagram alir pembuatan produk


Mangga

Gambar 1
Diagram alir pembuatan produk mentega
2.5 Pembahasan

Mangga Podang adalah bahan dasar dari pembuatan mentega dalam percobaan ini. Oleh
karena itu, dilakukan analisis awal pada mangga supaya diketahui kandungannya. Setelah di
analisis dalam mangga terkandung air 66,1 %; gula 14,8 %; pH mangga 4,3 ; dan lemak 2,5
% (Noviria dkk, 2013)

Mentega pada umumnya menggunakan bahan dasar susu, akan tetapi dalam percobaan ini
dapat dibuktikan pembuatan mentega berbahan dasar buah mangga. Kandungan dalam
mentega mangga sama seperti kandungan mentega pada umumnya, yaitu terdapat lemak, air,
dan gula. Selain dari kandungan, mentega mangga juga memiliki warna, tekstur,
penampakan, rasa, dan aroma seperti mentega selayaknya.

Setelah dilakukan prosedur pembuatan mentega mangga, maka didapatkan kandungan


mentega tersebut. Kadar lemak yang terkandung dalam mentega sebanyak 33,8% - 35,6%,
persentase tersebut terjadi karena penambahan minyak dan shortening. Kadar air yang
terkandung dalam mentega sebanyak 32,5% - 40,2%, persentase tersebut tercapai karena
penambahan minyak dan shortening. Kemudian, nilai pH mentega sebesar 4,25 – 4,62. Kadar
gula yang terkandung dalam mentega sebesar 29,8% - 32,4%. Untuk daya oles pada mentega
sebesar 10,2 – 18,3 cm. Nilai tekstur mentega mangga adalah 3,8 - 5,35. Kemudian, aroma
pada mentega mangga memiliki nilai 4,4 - 4,9. Seluruh nilai dan kandungan yang telah
diperoleh pada mentega dapat terjadi karena penambahan minyak dan shortening. (Noviria
dkk, 2013)
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Mentega disebut sebagai makanan tambahan bagi manusia. Ada juga persyaratan bahan
untuk pembuatan mentega, yang harus sesuai dengan prosedur yang ada. Mentega adalah
produk bioteknologi, biasanya digunakan sebagai suplemen makanan untuk manusia. Bahan
dasar pembuatan mentega biasanya adalah susu, namun Anda juga bisa menggunakan produk
susu yaitu krim atau susu pasteurisasi. Mentega diperoleh melalui proses emulsifikasi dimana
minyak dicampur dengan air kemudian dipekatkan dengan bahan lain. Bioteknologi adalah
ilmu yang memanfaatkan organisme dan produk untuk mengolah produk dan jasa yang dapat
digunakan dalam aktivitas manusia sehari-hari. Mentega juga memiliki zat plastik, terutama
mengandung lemak susu, dan biasanya kaya akan krim. Bioteknologi tradisional secara
langsung menggunakan mikroorganisme. Ada dua mikroorganisme yang berperan dalam
proses pembuatan mentega. Kedua mikroorganisme tersebut adalah Streptococcus lactis dan
lectonostop ceremonis. Bakteri atau mikroorganisme ini berperan dalam salah satu proses,
yaitu proses pengasaman.

Mentega adalah produk yang terbuat dari susu, yang berarti mentega adalah produk
yang terbuat dari lemak hewani. Mentega umumnya menggunakan susu sebagai bahan utama,
tetapi percobaan ini dapat membuktikan bahwa buah mangga digunakan untuk membuat
mentega. Kandungan mentega mangga sama dengan mentega biasa yaitu lemak, air dan gula.
Selain kandungan, mentega mangga juga memiliki warna, tekstur, kenampakan, rasa dan
aroma mentega yang pas. Mangga Podang adalah bahan dasar dari pembuatan mentega dalam
percobaan ini. Oleh karena itu, analisis awal mangga dilakukan untuk memahami
kandungannya. Setelah proses pembuatan butter mangga didapatkan kandungan butter,
didapatkan beberapa data dan nilai. Karena penambahan minyak dan shortening, nilai penuh
dan kandungan yang diperoleh dalam mentega dapat terjadi.

Anda mungkin juga menyukai