Anda di halaman 1dari 9

Nama asisten : Mira Rahadiani

Tanggal Praktikum: 15 Mei 2018


Tanggal Pengumpulan: 24 Mei 2018

PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN SUSU DAN TELUR


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
Pembuatan Produk Pengolahan Susu berupa Yoghurt

Ilham Januaramadhan (240210150066)

Departemen Teknologi Industri Pangan Universitas Padjadjaran, Jatinangor


Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21, Jatinangor, Sumedang 40600 Telp. (022)
7798844, 779570 Fax. (022) 7795780Email: ijanuaramadhan@gmail.com

ABSTRAK
Susu segar adalah susu murni yang tidak mendapatkan perlakuan apapun
kecuali proses pendinginan tanpa mempengaruhi kemurniannya. Susu memiliki dua
lapisan yang dapat dipisahakan yaitu krim susu dan skim. Krim adalah bagian susu
yang banyak mengandung lemak sedangkan skim adalah bagian susu yang banyak
mengandung protein. Krim dan susu skim dapat dipisahkan dengan alat yang disebut
cream separator. Alat ini bekerja berdasarkan gaya sentrifuge. Pemisahan krim dan
susu skim dapat terjadi karena kedua bahan tersebut mempunyai berat jenis yang
berbeda. Hasil pengamatan menunjukan volume skim 493,6 mL (98,72%) sedangkan
volume krim 6,4 mL (1,28%). Jumlah krim yang sedikit dipengaruhi oleh jumlah dan
ukuran lemak dalam susu, skim lebih banyak karena komponen utama skim terdiri
dari air dan protein. Krim yang kaya akan lemak menyebabkan rasa krim lebih gurih
dan asin, kandungan lemak tinggi juga mampu menyebabkan warna krim menjadi
kekuningan, selain dari warna karoten yang terdapat dalam susu. Nilai gizi susu yang
tinggi menyebabkan susu menjadi media yang sangat disukai oleh mikrooganisme,
yoghurt pengolahan susu yang memiliki tujuan selain untuk meningkatkan umur
simpan susu. Rasa asam dan aroma yoghurt yang khas, berasal dari proses pembuatan
yoghurt, dimana bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus
menguraikan laktosa menjadi asam laktat dan berbagai komponen aroma dan cita
rasa, merupakan indikasi perkembangbiakan dari pencampuran bakteri yang berjalan
baik dan cepat serta rasa asam ini juga menunjukan bahwa adanya asam laktat yang
telah terbentuk. Tekstur yang dihasilkan setelah fermentasi dan penurunan pH ini
disebabkan karena bakteri asam laktat, dan keasaman yang meningkat menyebabkan
penggumpalan dalam yoghurt.

Kata kunci : cream separator, susu, yoghurt


PENDAHULUAN laktosa, SNF (Solid Non Fat) atau
bahan kering tanpa lemak dan Total
Menurut Standar Nasional Solid (TSL) (Winarso, 2008). Kadar
Indonesia (SNI) susu segar No. 01- air dalam susu sebesar 87,5%,
3141-1998 dijelaskan bahwa susu tingginya kadar air dalam susu terjadi
segar adalah susu murni yang tidak karena air merupakan medium
mendapatkan perlakuan apapun dispersersi lemak dan komponen
kecuali proses pendinginan tanpa yang larut dalam air susu, Komponen
mempengaruhi kemurniannya. Susu susu dipengaruhi oleh beberapa
merupakan bahan pangan yang faktor seperti pakan, umur sapi, iklim
memiliki sumber protein yang dan waktu pemerahan (Utomo dan
penting untuk memenuhi kebutuhan Miranti 2010). Komposisi susu
gizi masyarakat karena memiliki terdiri dari 3,7% lemak susu, 4,9%
kandungan gizi yang tinggi dan laktosa dan 3,5% protein (Prasetya,
komposisi yang lengkap (Utomo dan 2012). Berat jenis susu berbanding
Miranti, 2010). Menurut Winarso terbalik degan jumlah kadar lemak
(2008) susu merupakan bahan pangan susu, jika kadar lemak susu tinggi
yang banyak disukai oleh masyarakat maka berat jenis susu semakin
karena kandungan nutrisinya yang rendah, begitu juga apabila kadar
sangat lengkap antara lain lemak susu rendah maka berat jenis
mengandung lemak, laktosa, protein, susu meningkat (Mardalena, 2008).
mineral, vitamin dan enzim. Susu Berat Jenis susu segar standar adalah
sapi yang baik harus memenuhi sebesar 1,028 (Miskiyah, 2011).
syarat-syarat tertentu, antara lain susu Tingginya TS (Total Solid) dan lemak
harus mengandung nutrisi yang yang terkandung dalam susu maka
lengkap dan tidak tercemar mikroba, akan semakin tinggi kualitas susu
susu akan mengalami kerusakan tersebut. Kualitas susu dipengaruhi
karena adanya mikroba jika berada oleh beberapa faktor seperti pakan,
dalam suhu kamar lebih dari 4 jam lingkungan, ternak, dan umur ternak
(Wardyaningrum, 2011). Susu (Nurhadi, 2010).
dianggap berkulalitas baik apabila di Susu memiliki dua lapisan
dalam susu tersebut memiliki yang dapat dipisahakan yaitu kepala
kandungan gizi yang proporsinya susu dan skim. Bagian paling atas
seimbang dan mudah dicerna dari susu adalah krim yang beratnya
(Legowo et al., 2009 lebih ringan dari skim dan krim akan
Kandungan vitamin dalam tampak jelas pada susu yang baru
susu adalah sebesar 2 mg/100 diperah dan dibiarkan 20-30 menit
(Nurliyani, 2003). Komponen susu (Sirajuddin, dkk., 2012). Krim adalah
terdiri dari air, lemak, protein, bagian susu yang banyak
mengandung lemak yang timbul ke menjadi asam laktat dan akan
bagian atas dari susu pada waktu merubah berbagai komponen aroma
didiamkan atau dipisahkan dengan dan cita rasa. Menurut Surono (2004),
alat pemisah. Susu skim adalah yoghurt yang baik mempunyai total
bagian susu yang banyak asam laktat sekitar 0,85-0,95%. Asam
mengandung protein, sering disebut laktat yang dihasilkan dapat bersifat
“serum susu”. Susu skim mengawetkan, karena pH yang
mengandung semua zat makanan dari rendah dapat menghambat
susu kecuali lemak dan vitamin- mikroorganisme patogen, pembusuk,
vitamin yang larut dalam lemak. serta mikroorganisme penghasil racun
Keduanya dalam jangka waktu akan mati. Fungsi dari bakteri
tertentu memang akan terpisah karena probiotik yang terdapat dalam
berat jenisnya tidak sama. yoghurt adalah kemampuannya
Menurut Saleh (2004) nilai membunuh bakteri jahat yang
gizi susu yang tinggi menyebabkan terdapat dalam saluran pencernaan
susu menjadi media yang sangat (Widagdha, 2015).
disukai oleh mikrooganisme untuk
METODOLOGI
pertumbuhan dan perkembangannya
sehingga dalam waktu yang sangat Alat dan Bahan
singkat susu menjadi tidak layak
dikonsumsi bila tidak ditangani Alat yang digunakan dalam
secara benar. Oleh sebab itu, hadirlah praktikum pembuatan yoghurt ialah
produk-produk hasil pengolahan susu incubator, teko ukur, kompor gas,
yang memiliki tujuan selain untuk panci, spatula, thermometer dan botol
meningkatkan umur simpan susu juga kaca jar. Sedangkan alat yang
menaikan nilai susu baik berdasarkan digunakan dalam pemisahan antara
teksturnya, kandungan nutrisinya, cream dan skim dalam susu
daya serapnya oleh tubuh dan menggunakan alat cream separator ,
sebagainya. Salah satu produk olahan teko ukur, panci, spatula, kompor, dan
susu ialah yoghurt, dimana yoghurt thermometer.
merupakan salah satu produk Bahan yang digunakan dalam
fermentasi susu dengan bantuan praktikum pembuatan yoghurt ialah
bakteri asam laktat (BAL) yang susu segar, dan starter yoghurt.
memiliki kekhasan tekstur, rasa, Sedangkan dalam pemisahan skim
warna maupun aromanya. Prinsip dank rim bahan yang digunakan hanya
pembuatan yoghurt adalah fermentasi susu segar.
susu dengan menggunakan bakteri Metode praktikum pembuatan
asam laktat. Bakteri tersebut akan yoghurt ini ialah menggunakan metode
menguraikan laktosa (gula susu) konvensional tanpa menggunakan alat
seperti yoghurt maker. Susu segar sehingga dalam sentrifugasi akan
dipasteurisasi terlebih dahulu dengan berada dibagian dalam.
suhu kurang lebih 80ºC dengan lama
pasteurisasi selama 30 menit. Fungsi HASIL DAN PEMBAHASAN
pasteurisasi ini ialah untuk
menghilangkan serta mensterilkan susu Praktikum kali ini mengenai
dari mikroorganisme. Setelah itu susu produk olahan susu berupa yoghurt
didiamkan hingga suhu 40ºC, agar dengan perlakuan tertentu dan
stater yoghurt yang nanti akan pemisahan susu skim dengan krim.
ditambahkan tidak terdegradasi karena Bahan utama yang digunakan ialah
suhu susu yang terlalu panas. Setelah susu segar. Sebelum susu tersebut
suhu susu 40ºC, pindahkan susu dioalah menjadi yoghurt dan
kedalam jar, kemudian tambahkan dipisahkan bagian skim dan krimnya,
starter yoghurt sebanyak 3%, terlebih dahulu susu amati sifat fisik
kemudian simpan dalam inkubator serta berat jenisnya.
dengan suhu 40º C selama 2 jam. Berdasarkan hasil
Metode dalam pemisahan susu pengamatan, sifat fisik dari susu yang
skim dengan krimnya menggunakan akan digunakan ini memiliki warna
alat pemisah berupa cream separator. putih kekuningan, aroma khas susu
Cara penggunaannya pertama susu segar, rasa gurih, pH 6,58,dan
dipasteurisasi terlebih dahulu dengan memiliki berat jenis 1,0009, serta
suhu 80ºC dengan lama pasteurisasi °Brix sebesar 7,8. Menurut teori yang
selama 30 menit, setelah itu diamkan ada, warna susu berkisar dari putih
hingga suhu 50º C. Kemudian kebiruan sampai kuning keemasan,
masukan dalam alat cream separator bergantung jenis hewan, pakan dan
secara perlahan, nyalakan mesin dan jumlah lemak/padatan dalam susu.
secara otomatis akan memisahkan Susu dengan kadar lemak rendah atau
antara bagian skim dan krim. susu yang sudah dipisahkan
Pemisahan dilakukan dengan sistem lemaknya berwarna kebiru-biruan.
pemutaran dengan menggunakan Aroma susu berasal dari susu
prinsip sentrifugasi. Pemisahan krim itu senidri sehingga menghasilkan
dan susu skim dapat terjadi karena aroma yang khas, serta belum adanya
kedua bahan tersebut mempunyai berat perlakuan lebih pada susu sehingga
jenis yang berbeda. Krim mempunyai masih memiliki aroma yang khas.
berat jenis yang rendah karena banyak Namun, aroma susu lenyap jika susu
mengandung lemak. Susu skim didiamkan beberapa jam atau susu
mempunyai berat jenis yang tinggi didinginkan. Rasa susu yang gurih
karena banyak mengandung protein, karena kandungan lemak yang ada
dalam susu cukup tinggi, selain itu
citarasa susu berhubungan dengan akan digunakan memenuhi syarat
kandungan laktosa tinggi dan kadar yang ditetapkan.
klorida relatif rendah. Susu dengan
kandungan laktosa rendah tetapi Pembuatan Yoghurt
kadar klorida tinggi menyebabkan Pembuatan yoghurt ini
citarasa susu menjadi asin. Susu sapi menggunakan metode konvensional,
yang dihasilkan pada akhir masa tanpa menggunakan alat tambahan
laktasi biasanya berasa asin. seperti yoghurt maker hanya
Susu segar mempunyai sifat menggunakan alat berupa inkubator
ampoter, artinya dapat bersifat asam karena perlakuan yang akan diujikan
dan basa sekaligus. pH susu pada ialah yoghurt yang disimpan pada
pratikum di dapatkan 6,58. Menurut inkubator dengan suhu 40º C selama 2
SNI 01-3141-1998 pH susu 6,3 - 6,8. jam. Berikut ini hasil pengamatan
Bila nilai pH air susu lebih tinggi dari pembuatan yoghurt :
6,8 biasanya diartikan terkena
mastitis dan bila pH dibawah 6,3 Tabel 1. Hasil Pengamatan Yoghurt
menunjukkan adanya kontaminasi Pengamatan Perlakuan T = 40º
dari bakteri. 2 C
Berat jenis susu biasanya Warna Putih
ditentukan dengan menggunakan Rasa Asam
lactometer. Lactometer adalah Aroma Khas yoghurt
hidrometer dimana skalanya sudah Tekstur Gumpalan halus
pH 5,08
disesuaikan !engan berat jenis susu.
Rendemen 82,5%
Prinsip kerja alat ini mengikuti (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
hukum archimides yaitu jika suatu
benda dicelupkan ke dalam suatu Berdasarkan hasil pengamatan,
cairan, maka benda tersebut akan pembuatan yoghurt dengan 3% starter
mendapat tekanan keatas sesuai yang di tambahkan dengan
dengan berat volume cairan yang penyimpanan pada inkubator pada
dipindahkan. Jika lactometer suhu 40º C selama 2 jam menghasilkan
dicelupkan dalam susu yang rendah yoghurt dengan warna putih, memiliki
berat jenisnya, maka lactometer akan rasa asam, beraroma khas yoghurt,
tenggelam lebih dalam jika bertekstur gumpalan halus, memiliki
dibandingkan jika lactometer tersebut pH 5,08 dan rendemen sebesar . Tidak
dicelukan kedalam susu yang berat adanya perubahan warna ini
jenisnya tinggi. Berat jenis susu yang disebabkan karena pembuatan yoghurt
dipersyaratkan dalam SNI 01-3141- ini ialah pembuatan yoghurt berjenis
1998 adalah minimal 1,0280 sehingga natural (plain) yoghurt artinya tidak
dapat diketahui bahwa susu yang
ada penambahan apapun termasuk gula Argandhina Purbasari (2014)
dan flavor, sehingga warna yang memaparkan beberapa pendapat para
dihasilkan ialah warna alami dari susu. ahli bahwa mutu yoghurt dapat dinilai
Untuk rasa asam dan aroma yoghurt dari beberapa parameter, di
yang khas, hal tersebut berasal dari antaranya adalah pH, kekentalan,
proses pembuatan yoghurt, dimana citarasa, dan kesukaan. Nilai pH
bakteri Lactobacillus bulgaricus dan adalah derajat keasaman yang
Streptococcus thermophilus digunakan untuk menyatakan tingkat
menguraikan laktosa (gula susu) keasaman atau kebasaan yang
menjadi asam laktat dan berbagai dimiliki oleh suatu larutan. Nilai pH
komponen aroma dan cita rasa. dipengaruhi oleh pertumbuhan
Lactobacillus bulgaricus lebih bakteri asam laktat dalam proses
berperan pada pembentukan aroma, fermentasi yoghurt (Buckle et al.,
sedangkan Streptococcus thermophilus 2010). Kekentalan susu merupakan
lebih berperan pada pembentukan kontribusi dari keberadaan
citarasa yoghurt. Selain itu, menurut kasein/misein dan globula lemak
Driessen (dalam Ginting, 2005) rasa yang terdapat pada susu tersebut,
asam pada yoghurt merupakan indikasi selain itu ikatan di antara protein
perkembangbiakan dari pencampuran dan lemak dapat memberikan
bakteri yang berjalan baik dan cepat pengaruh terhadap kekentalan,
serta rasa asam ini juga menunjukan perubahan kasein susu yang
bahwa adanya asam laktat yang telah mempunyai sifat hidrophilik yang
terbentuk. sama dengan jenis protein lain
Tekstur yang dihasilkan setelah menyebabkan kekentalan meningkat
fermentasi dan penurunan pH ini (Sunarlim et al., 2007). Asam laktat
disebabkan karena bakteri asam laktat yang dihasilkan selama proses
akan memanfaatkan gula dalam susu fermentasi dapat meningkatkan
untuk difermentasi menjadi asam citarasa dan meningkatkan keasaman
laktat hingga terjadi penurunan nilai atau menurunkan pH-nya (Winarno
pH dan peningkatan keasaman dan Fernandez, 2007). Berdasarkan
(Hidayat, 2013). Keasaman yang uraian tersebut yoghurt yang
meningkat ini lah yang juga dihasilkan memiliki karakteristik yang
menyebabkan penggumpalan dalam seuai dengan literatur.
yoghurt. Menurut Legowo (2002)
dalamYoghurt yang baik memiliki Pemisahan Susu Skim dan Krim
tekstur yang lembut seperti bubur, Menggunakan Alat Cream Separator
tidak terlalu encer dan tidak pula Susu memiliki dua lapisan
terlalu padat . yang dapat dipisahakan yaitu kepala
susu dan skim. Bagian paling atas dari
susu adalah krim yang beratnya lebih Pemisahan krim dan susu skim dapat
ringan dari skim dan krim akan tampak terjadi karena kedua bahan tersebut
jelas pada susu yang baru diperah dan mempunyai berat jenis yang berbeda.
dibiarkan 20-30 menit (Sirajuddin, Biasanya susu dipanaskan sampai
dkk., 2012). Krim hanya terdiri dari antara 40ºC dan 50ºC sebelum
lemak susu, rasanya gurih dan lembut, pemisahan, untuk mengurangi
namun kadar kolesterolnya tinggi. kekentalan dan mengoptimalkan
Susu skim mengandung semua perbedaan densitas antara fasa lemak
komponen gizi dari susu yang tidak dan berair. Isi lemak yang susu skim
dipisahkan, kecuali lemak dan vitamin- dapat dikurangi hingga kurang dari
vitamin yang larut dalam lemak 0,05%. Berdasarkan hasil pengamatan
(Buckle et al., 1987). Karena telah volume skim 493,6 mL (98,72%)
dipisahkan dari lemaknya, maka susu sedangkan volume krim 6,4 mL
skim hanya mengandung 0.5-2% (1,28%). Jumlah krim yang sedikit
lemak (Varnam dan Sutherland, 1994). dipengaruhi oleh jumlah dan ukuran
Berikut hasil pengamatan dari lemak dalam susu. Volume krim kira-
pemisahan skim dan krim susu kira 12-20 % dari volume susu.
menggunakan alat cream separator : Sementara mengapa skim lebih banyak
karena komponen utama skim terdiri
Tabel 2. Hasil Pengamatan Cream dari air dan protein. Untuk warna dan
Separator
aroma, pada skim memiliki warna
Parameter Sampel
Skim Krim putih pucat, sedangkan krim putih
Volume 493,6 6,4 kekuningan, kemudian aroma
(mL) keduanya memiliki aroma yang sama
Persentase 98,72% 1,28% yakni khas susu. Hal tersebut
Warna Putih Putih disebabkan karena skim ini merupakan
pucat kekuning- bagian susu yang tertinggal setelah
an krim diambil sebagian atau seluruhnya
Aroma Khas Khas susu dimana sudah sedikit sekali kandungan
susu lemaknya dan memiliki komponen
Rasa Agak Agak asin yang terdiri dari air sehingga lebih
manis pucat. Sedangkan krim sendiri
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018) merupakan bagian dari susu yang kaya
akan lemak, selain akan menyebabkan
Krim dan susu skim dapat rasa krim lebih gurih dan asin,
dipisahkan dengan alat yang disebut kandungan lemak tinggi juga mampu
cream separator. Alat ini bekerja menyebabkan warna krim menjadi
berdasarkan gaya sentrifuge. kekuningan, selain dari warna karoten
yang terdapat dalam susu.
KESIMPULAN krim merupakan bagian dari susu yang
kaya akan lemak, selain akan
Tidak ada perubahan warna menyebabkan rasa krim lebih gurih
pada yoghurt disebabkan karena dan asin, kandungan lemak tinggi juga
pembuatan yoghurt ini ialah mampu menyebabkan warna krim
pembuatan yoghurt berjenis natural menjadi kekuningan, selain dari warna
(plain) yoghurt artinya tidak ada karoten yang terdapat dalam susu.
penambahan apapun termasuk gula
dan flavor, sehingga warna yang DAFTAR PUSTAKA
dihasilkan ialah warna alami dari susu.
Rasa asam dan aroma yoghurt yang Badan Standar Nasional
khas, berasal dari proses pembuatan Indonesia.1998.
SNI.01.3141.1998. Susu Segar.
yoghurt, dimana bakteri Lactobacillus
Badan Standar Nasional
bulgaricus dan Streptococcus Indonesia. Jakarta.
thermophilus menguraikan laktosa
(gula susu) menjadi asam laktat dan Buckle et. al., (1987), Ilmu Pangan,
berbagai komponen aroma dan cita edisi ke-2, Penerbit Universitas
rasa, merupakan indikasi Indonesia, Jakarta.
perkembangbiakan dari pencampuran
Eniza, Saleh. 2004. Dasar Pengolahan
bakteri yang berjalan baik dan cepat
Susu Dan Hasil Ikutan Ternak.
serta rasa asam ini juga menunjukan Sumatera Utara: Universitas
bahwa adanya asam laktat yang telah Sumatra Utara Press. Hal: 2-7.
terbentuk. Tekstur yang dihasilkan
setelah fermentasi dan penurunan pH Ginting, Nurzainah. 2005. Dkk. Jurnal
ini disebabkan karena bakteri asam Agribisinis Peternakan.
laktat, dan keasaman yang meningkat Pengaruh Temperatur Dalam
Pembuatan Yoghurt dari
ini yang menyebabkan penggumpalan
Berbagai Jenis Susu Dengan
dalam yoghurt. Menggunakan Lactobacillus
Jumlah krim yang sedikit dari Bulgaricusdan Streptococcus
skim pada pemisahan menggunakan Thermophilus. Vol. 1 No. 1
cream separator dipengaruhi oleh
jumlah dan ukuran lemak dalam susu Goff, D. 2003. Yoghurt, Diary Science,
and Technology. University of
dan karena komponen utama skim
guelph. Canada.
terdiri dari air dan protein. Warna
putih pucat skim karena skim bagian Legowo, A. M., Kusrahayu dan
susu yang tertinggal setelah krim Mulyani, Sri. 2009. Ilmu dan
diambil sebagian atau seluruhnya dan Teknologi Susu. Badan
terdiri dari air, sehingga lebih pucat. Penerbit Universitas
Warna krim putih kekuningan, karena Diponegoro, Semarang.
Mardalena, 2008. Pengaruh wakru
pemerahan dan tingkat laktasi Surono. 2004. Yoghurt Untuk
terhadap kualitas susu sapi Kesehatan. Penebar Swadaya.
perah peranakan Fries Holstein. Yogyakarta.
J. Ilmiah Ilmu-ilmu Peternakan
11(3) : 107 – 111. Utomo, B dan D. P. Miranti. 2010.
Tampilan produksi susu sapi
Miskiyah. 2011. Kajian standar perah yang mendapat perbaikan
nasional Indonesia susu cair di manajeman pemeliharaan.
Indonesia. J. Standarisasi 13 Caraka Tani. 25 (1): 55 - 67.
(1): 88 – 98
Varnam, H.A. dan Sutherland J.P.
Nurliyani. 2003. Komposisi kimia dan (1994). Beverages
profil protein susu kuda pada (Technology, Chemistry and
SDS page ( Sodium Dodecyl Microbiology). Chapman and
Sulfate Polyacrylamide Gel Hall. London.
Electrophoresis) J. Buletin
Peternakan 27 (2) : 86 – 93. Wardyaningrum, D. 2011. Tingkat
kognisi tentang konsumsi susu
Nurhadi, M. 2010. Dimensi pada ibu peternak sapi perah
sosiologis dalam upaya Lembang Jawa Barat. J. Al
meningkatkan kualitas susu Azhar Indonesia Seri Pranata
sapi perah (Studi Kasus di Sosial. 1 (1) : 19 – 26.
KUD Jatinom, Kabupaten
Klaten). Jurnal Sosiologi. Widagdha, Satriyananda. Dkk. 2015.
25 (2): 79 – 90. Jurnal Pangan dan
Agroindustri. Pengaruh
Purbasari, Argandhina. Dkk. 2014. Penambahan Sari Anggur
Jurnal Aplikasi Teknologi (Vitis vinifera L.) dan Lama
Pangan. Nilai pH, Kekentalan, Fermentasi Terhadapat
Citarasa Asam, Kesukaan Karakteristik Fisiko Kimia
pada Susu Fermentasi dengan Yoghurt. Vol. 3 No.1.
Perisa Alami Jambu Air
(Syzygium sp). Vol. 3 No. 4. Winarso, D. 2008. Hubungan kualitas
susu dengan keragaman genetik
Sirajuddin, S., 2012. Petunjuk dan prevalensi mastitis
Praktikum Biokimia. subklinis di daerah jalur susu
Universitas Hasanuddin. Malang sampai Pasuruan. J.
Makassar Sain Vet. 26 (2): 58 - 65.

Anda mungkin juga menyukai