Anda di halaman 1dari 11

Nama asisten : Mira Rahadiani

Tanggal Praktikum: 03 April 2018


Tanggal Pengumpulan: 24 April 2018

PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN SUSU DAN TELUR


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
Pembuatan Telur Asin

Ilham Januaramadhan (240210150066)

Departemen Teknologi Industri Pangan Universitas Padjadjaran, Jatinangor


Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21, Jatinangor, Sumedang 40600 Telp. (022) 7798844,
779570 Fax. (022) 7795780Email: ijanuaramadhan@gmail.com

ABSTRAK

Telur secara umum yaitu memiliki sifat mudah rusak, baikkerusakan alami,
kimiawi maupun kerusakan akibat serangan mikroorganismemelalui pori-pori telur.
Penggaraman pada telur dapat memperpanjang masa simpan dan menghasilkan telur
dengan cita rasa spesifik.Telur bebek asin,kandungan gizi telur bebek asin lebih baik
dibanding telur ayam dan telur bebek yang masih segar. Praktikum ini bertujuan untuk
mempelajari pengaruh konsentrasi garam yang berbeda dan metode yang berbeda
terhadap sifat organoleptik telur. Metode yang digunakan yaitu metode perendaman
larutan garam dengan konsentrasi 23,5%, 26,5%, dan 30%, selain itu dengan
pembalutan telur dalam adonan garam dengan abu gosok dengan perbandingan berat
masing-masing 1:2 dan 1:4.Peningkatan konsentrasi garam akan meningkatkan tingkat
keasinan telur, semakin pekat warna kuning dari yolk, teksturnya semakin masir pada
kuning telur.Metode pembalutan adonan memiliki warna yang lebih pekat. Aroma dari
telur bebek akan lebih amis dibandingkan dengan telur ayam. Telur asin ayam dan
bebek yang diberi perlakuan garam dengan konsentrasi yang telah ditentukan memiliki
karakteristik yang hampir sama warna kuning keorenan, dan putih keorenan. Hal ini
juga berlaku pada perlakuan abu gosok memiliki karakteristik hampir sama putih
keorenan dengan intensitas yang berbeda. Telur yang memiliki rasa paling asin yakni
telur bebek dengan perlakuan abu gosok 1:4 dan paling sedikit asin yakni telur ayam
dengan perlakuan larutan garam 26,5%.

Kata Kunci :Telur asin, Konsentrasi Garam, Sifat Organoleptik

PENDAHULUAN asam amino yang lengkap dan seimbang


serta mempunyai daya cerna yang tinggi
Telur merupakan produk ternak
(Sudaryani, 2003). Telur mengandung
unggas yang memberikan sumbangan
komponen utama yang terdiri dari air
terbesar bagi terciptanya kecukupan gizi
73,7%, protein 13%, lemak 11,5 %,
masyarakat karena mengandung zat
karbohidrat 0,65 %, mineral 0,90 %,
makanan yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh manusia seperti vitamin, asam-
protein serta mineral sekitar 0,8-1% dengan meningkatkan kadar NaCl
(Winarno dan Koswara, 2002). dalam larutan perendam. Selain hal
Kelemahan telur secara umum tersebut, agar penetrasi garam ke
bersifat mudah rusak, secara alami, dalam telur dapat berlangsung lebih
kimiawi maupun kerusakan akibat cepat, maka pengasinan telur juga bisa
serangan mikroorganis memelalui dilakukan dengan metode tekanan
pori-pori telur. Karena itu, perlu (Sujinem 2006).
adanya suatu perlakuan terhadap telur Agar telur asin yang dihasilkan
yang dapat meningkatkan umur berkualitas dan bermutu baik,
simpan. Salah satu cara untuk
sebaiknya ketahui dahulu beberapa
mempertahankan kualitas telur adalah
dengan pengawetan, pengawetan telur factor yang dapat menentukan kualitas
yang paling mudah dan sering telur. Kualitas telur ditentukan oleh :
dilakukan oleh masyarakat umumnya
1) kualitas bagian dalam (kekentalan
dengan cara pengasinan atau
pembuatan telur asin.. putih dan kuning telur, posisi kuning
Penambahan garam pada telur telur, dan ada tidaknya noda atau
dalam jumlah tertentu dapat.
bintik darah pada putih atau kuning
Menaikkan tekanan osmotik yang
menyebabkan plasmolisa pada sel telur) dan 2) kualitas bagian luar
mikroba, mengurangi daya kelarutan (bentuk dan warna kulit, permukaan
oksigen, menghambat kegiatan enzim telur, keutuhan, dan kebersihan kulit
proteolitik (Sarwono, 1987). Prinsip
dari pembuatan telur asin adalah telur). Umumnya telur akan
terjadinya proses ionisasi garam NaCl mengalami kerusakan setelah disimpan
yang kemudian berdifusi ke dalam lebih dari 2 minggu di ruang terbuka.
telur melalui pori-pori kerabang yang
Kerusakkan tersebut meliputi
tujuannnya untuk pengawetan
(Wulandari et al. 2014). Selain dapat kerusakan yang nampak dari luar dan
memperpanjang masa simpan, kerusakan yang baru dapat diketahui
penggaraman juga akan menghasilkan
setelah telur pecah. Kerusakan pertama
telur dengan cita rasa spesifik.
Metode pengasinan telur yang berupa kerusakan alami (pecah, retak).
selama ini dikenal adalah dengan Kerusakan lain adalah akibat
pengasinan tradisional, yaitu
udara dalam isi telur keluar sehingga
perendaman dalam larutan garam dan
pembalutan telur dalam adonan garam derajat keasaman naik. Sebab lain
dengan bubuk bata merah atau dengan adalah karena keluarnya uap air dari
abu gosok. Penetrasi garam secara dalam telur yang membuat berat telur
difusi pada pengasinan tradisional
turun serta putih telur encer sehingga
berlangsung secara lambat. Kecepatan
penetrasi garam ini dapat dilakukan kesegaran telur merosot. Kerusakan
telur dapat pula disebabkan oleh dengan abu gosok. Metode perendaman
masuknya mikroba ke dalam telur, larutan garam dilakukan dengan
konsentrasi 23,5%, 26,5%, dan 30%.
yang terjadi ketika telur masih berada
Sedangkan metode pembalutan telur
dalam tubuh induknya. Kerusakan dalam adonan dengan perbandingan
telur terutama disebabkan oleh kotoran berat abu gosok dan garam masing-
masing 1:2 dan 1:4. Metode keduanya
yang menempel pada kulit telur. Cara
dilakukan perlakuan awal terlebih
mengatasi dengan pencucian telur dahulu yaitu dicuci dan digosok pori-
sebenarnya hanya akan mempercepat pori kulitnya menggunakan amplas atau
sabut penggosok.
kerusakan. Jadi pada umumnya telur
yang kotor akan lebih awet daripada HASIL DAN PEMBAHASAN
yang telah dicuci. Penurunan mutu Prinsip pengasinan menurut
Damayanthi dan Mudjajanto (1995)
telur sangat dipengaruhi oleh suhu
adalah (1)memecahkan (plasmolisis)
penyimpanan dan kelembaban ruang membran sel mikroba, (2) garam
penyimpanan. mempunyai sifat higroskopissehingga
akan menarik air keluar jaringan yang
Tujuan dari praktikum ini
menyebabkan aw akan menjadi rendah,
adalah untuk mempelajari kualitas (3)garam yang berbentuk larutan dapat
telur segar , mutu telur, dan pengaruh mengurangi oksigen terlarut, dan (4) ion
masa peram telur pada pembuatan Cl dari garambersifat racun bagi
mikroorganisme. Pemberian garam
telur asin dengan konsentrasi garam menurut Belitz dan Grosch (2009)
yang berbeda dan metode yang menimbulkan pengaruh pada kelarutan
berbeda terhadap sifat organoleptik protein. Pemberian yang terlampau
sedikit (konsentrasi rendah)
telur asin sehinggadapat menghasilkan
akanmeningkatkan kelarutan protein
telur asin yang baik dan disukai oleh (efek salting in) dengan menekan
konsumen. interaksi protein dan
proteinelektrostatik, sedangkan
METODOLOGI
pemberian garam yang terlampau
Alat dan Bahan banyak (konsentrasi tinggi)akan
Alat yang digunakan yakni amplas, menurunkan kelarutan protein (efek
baskom, lap bersih, panci stainless steel, salting out) sebagai hasil dari
plastik, stoples dengan tutup. Bahan yang kecenderungan hidrasi ion
digunakan yakni abu gosok, aquades, dan garam.Pengasinan tidak hanya
garam krosok. Sampel yang digunakan
mempengaruhi karakteristik fisik, kimia
yakni telur ayam negeri dan telur bebek.
maupun organoleptik dari telur asin,
Metode yang digunakan yaitu
namun juga mempengaruhi nilai gizinya
metode perendaman larutan garam dan
(Poedjiadi, 2005).
pembalutan telur dalam adonan garam
Prosedur pembuatan telur asin ditiriskan lalu direbus dan diamati
dilakukan dengan dua metode, yaitu karakteristiknya.
metode larutan garam dengan metode Metode abu gosok dimulai
abu gosok. Metode larutan garam dengan mencampurkan abu gosok
dimulai dengan mencuci telur dengan dengan garam dengan perbandingan
air mengalir hingga bersih, lalu (1:2) atau (1:4). Campuran tersebut
ditiriskan. telur yang sudah bersih dicampurkan dengan air hingga
diamplas permukaannya agar pori- berbentuk pasta dan homogen. Telur
porinya terbuka. Larutan garam dibalut dengan pasta tersebut
dibuatdengan melarutkan garam 23,5%, dengantebal 1 cm. Telur yang telah
26,5% atau 30 % pada 1000 ml air, lalu dibalut disimpan di baskom dan ditutup
telur direndam pada larutan tersebut. dengan lap basah dan telur disimpan 1
Telur disimpan selama 1 minggu pada minggu. Setelah 1 minggu telur
suhu kamar. Setelah 1 minggutelur dibersihkan dari abu gosok, direbus,dan
diamati karakteristiknya. Berikut hasil
pengamatan telur asin selama 1 minggu

Tabel 1. Hasil Pengamatan Telur Asin


Kriteria Pengamatan
Perlakuan Sampel
Berat (g) Warna Aroma Rasa Tekstur
Telur
Telur Kuning
56 ayam Asin ++ Kenyal
Larutan Ayam keorangean
rebus
Garam
Kuning Khas
23% Telur Kenyak,
66 keorangean Telur Asin +
Bebek padat
+ Asin +
Telur
Telur kuning Sedikit
59 ayam Kenyal
Larutan ayam oranye asin
rebus
Garam
Khas
26,5% Telur Kuning Kenyal
66 Telur Asin
bebek Oranye Berpasir
Asin + ++
Putih Telur
Telur Kenyal,
60 Keorenan ayam Asin +
Larutan Ayam Padat
+ rebus
Garam
Putih
30% Telur Kenyal,
70 Keorenan Amis ++ Asin ++
Bebek Padat
++
Putih Telur
Abu Gosok Telur Asin
61 oranye ayam Kenyal
1:2 Ayam ++++
+++ rebus
Kriteria Pengamatan
Perlakuan Sampel
Berat (g) Warna Aroma Rasa Tekstur
Putih
Telur Kenyal
57 oranye Amis +++ Asin +++
Bebek berpasir
++++
Putih
Telur Asin
53 Keorenan Amis +++ Kenyal
Ayam ++++
Abu Gosok +++
1:4 Putih
Telur Amis Asin Kenyal
65 Keorenan
Bebek ++++ +++++ perpasir
+++++
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Berdasarkan hasil pengamatan sama yaitu putih orange dan rasaasin
table 1 telur ayam yang memiliki warna namun dengan intensitas yang berbeda.
kuning keorangean, memiliki rasa asin, Sedangkan telur ayam dan telur bebek
dengan kategori sedang, dan aroma yng dengan perlakuan abus gosok 1:4
ditimbulkan yaitu telur ayam rebus memiliki karakteristik yang hampir
terdapat pada telur dengan perlakuan sama namun berbeda pada tingkat
larutan garam 23%. Telur bebek dengan intensitasnya.
perlakuan larutan garam 23% memiliki Berdasarkan hasil pengamatan
warna kuning keorangean yang lebih telur asin yang dilakukan memiliki
dominan sebaliknya untuk rasa lebih aroma yang dihasilkan memiliki khas
rendah dibandingkan dengan telur telur asin. Aroma dari telur bebek akan
ayam, aroma yang dihasilkan khas telur lebih amis dibandingkan dengan telur
asiagak menyengat. ayam. Hal ini dengan pendapat Haryoto
Untuk perlakuan larutan garam (1996) dan diperkuat oleh Winarno
26,5% warna yang dihasilkan oleh (2002) yaitu telur bebek memiliki
kedua telur kuning keorangean, kandungan protein dan lemak yang
sedangkan untuk rasa telur ayam sedikit tinggi.
asin dengan aroma khas telur rebus Hasil pengamatan terhadap rasa
ayam, untuk telur bebek memiliki rasa yaitu dengan peningkatan konsentrasi
yang asin dengan aroma khas telur asin garam akan meningkatkan tingkat
yang tinggi. Untuk perlakuan larutan keasinan telur. Rasa asin putih telur
garam 30% warna yang dihasilkan oleh dipengaruhi oleh banyaknya garam
telur bebek memiliki intensitas yang yang masuk ke dalamputih telur setelah
lebih tinggi yaitu putih keorangean, dan garam mengion menjadi ion Na+ dan Cl-
intensitas asin pada telur bebek . Rasa asin menurut Soekarto(1985)
sedangjika dibandingkan dengan telur berasal dari zat-zat anionik seperti Cl-
ayam dan aroma yang ditimbulkan dan kationik seperti Na+.
amis.Telur ayam dan telur bebek Metode dengan pembalutan
dengan perlakuan abu gosok 1:2 adonan, telur rasanya lebih asin
memiliki warna dan rasa yang hampir dibandingkan dengan penggaraman. Hal
tersebut dikarenakan abu gosok mampu kadar airtelur menurun sehingga warna
menahan atau menyerap air. Iodium orange pada kuning telur semakin pekat.
yang larut dalam air dapat tertahan dan Hasil pengamatan terhadap
banyak yang terserap ke dalam telur tekstur putih dan kuning telur semakin
(Puspitasari, 2014). Menurut penelitian tinggi konsentrasi garam teksturnya
Yuniati (2000) yang menunjukkan semakin masir pada kuning telur. Hal
bahwa media campuranabu gosok dan itu disebabkan garam dan air yang
garam iodium adalah media yang masuk ke dalam putih telur atau disebut
terbaik karena penetrasi iodiumpaling proses difusi akanmempengaruhi
cepat. Partikel abu gosok berbentuk kekenyalan dari putih telur, sedangkan
kecil/halus sehingga jika abu pada kuning telur akanmempengaruhi
gosok,garam dan air dicampurkan kemasiran. Proses difusi yang terjadi
menjadi satu adonan garam iodium pada telur mengakibatkan
yang telah meng-ionakan terikat oleh penguapangas CO2. Penguapan gas
partikel abu gosok. Ukuran partikel abu CO2 dapat mengakibatkan rusaknya
gosok yang relatif kecil iniakan protein musin. MenurutMuchtadi dan
memungkinkan kontak dengan Sugiyono (1992), protein musin yang
permukaan kulit telur. Partikel abu memberikan efek kekentalan padaputih
gosokmengikat banyak ion-ion garam telur menjadi lebih encer. Pengenceran
beriodium. Dengan adanya partikel ini terlihat lebih baik ketika direbus
yang kontakdengan kulit telur maka dandiamati.
memungkinkan iodium akan terdifusi ke Menurut Chi dan Tseng (1998)
dalam telur melaluiporipori kulit telur. menyatakan bahwa tekstur masir
Hasil pengamatan terhadap disebabkan oleh membesarnya
warna terutama kuning telur memiliki granulayang ada dalam kuning telur.
perbedaan warna dari setiap perlakuan. Membesarnya granula pada kuning
Semakin tinggi konsentrasi garam, telurdipengaruhi oleh dua faktor yaitu
maka semakin pekat warna kuning dari kadar garam dan kadar air. Garam
yolk, begitu juga dengan metode akanmasuk ke dalam kuning telur dan
pembalutan adonan dengan warna yang akan merusak ikatan-ikatan
lebih pekat.Hal ini sesaui dengan yangterdapat dalam granula sehingga
pendapat Oktaviani dkk (2012) dapat memperbesar diameter
bahwakonsentrasi garam menyebabkan granula.Masuknya air akan semakin
kadar air telur menurun sehingga memperbesar diameter granula.
adanyaperubahan warna pada kuning
telur warna kuning telur KESIMPULAN
sebelummengalami proses pengasinan
adalah kuning, warna akan berubah Telur asin ayam dan bebek yang
menjadikuning kecoklatan, cokelat tua, diberi perlakuan garam dengan
orange atau kuning cerah setelah konsentrasi yang telah ditentukan
melaluiproses pengasinan. Dengan memiliki karakteristik yang hampir
demikian pengasinan menyebabkan sama warna kuning keorenan, dan putih
keorenan. Hal ini juga berlaku pada Oktaviani, H., N. Kaniada dan N. R.
perlakuan abu gosok memiliki Utami. 2012. Pengaruh
karakteristik hampir sama putih Pengasinan TerhadapKandungan
Zat Gizi Telur Bebek Yang Diberi
keorenan dengan intensitas yang
Limbah Udang. Jurnal Unnes
berbeda. Telur yang memiliki rasa oflife Sciense, 1(2): 106-112.
paling asin yakni telur bebek dengan Diakses pada tanggal 23 April
perlakuan abu gosok 1:4 dan paling 2018.
sedikit asin yakni telur ayam dengan
perlakuan larutan garam 26,5%. Poedjiadi, A. & F. M. T. Supriyanti.
2005. Dasar-Dasar Biokimia.
DAFTAR PUSTAKA Edisi Revisi.Universitas
Indonesia-Press, Jakarta

Belitz, H. D. & W. Grosch. 2009. Food Puspitasari, dkk.. 2014. Pengaruh


Chemistry. Fourth Edition. Kombinasi Mediadan
Springer, Germany. Konsentrasi Iodium Pada Dua
Jenis Garam (Nacl Dan Kcl)
Chi, S. P. and K. H. Tseng. 1998. TerhadapKadar Iodium dan
Physicochemical properties of Kualitas Sensoris Telur Asin.
salted picled yolkfrom duck and Jurnal Teknosains Pangan.
chicken eggs. J. Food Sci. 63 : 27- Diakses pada tanggal 23 April
30. Diakses pada tanggal 23 April 2018.
2018.
Sarwono, dkk. 1987. Telur Pengawetan
Damayanthi, E. & E. S. Mudjajanto. dan Manfaatnya. Seri Industri
1995. Teknologi Makanan. Kecil.Cetakan I. Penebar
DepartemenPendidikan dan Swaday. Jakarta.
Kebudayaan, Jakarta.
Soekarto, S. T. 1985. Penilaian
Gaman, P. M. & K. B. Sherrington. Organoleptik untuk Industri
1992. Ilmu Pangan, Pengantar Pangan dan Hasil Pertanian.
Ilmu Pangan, Nutrisi,dan Penerbit Bhratara Karya Aksara,
Mikrobiologi. Edisi ke-2. Jakarta.
Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta. Sudaryani. 2003. Kualitas Telur.
Penebar Swadaya, Jakarta.
Haryoto. 1996. Pengawetan Telur
Segar. Kanisius, Yogyakarta Sujinem. 2006. Percepatan penetrasi
garam ke dalam telur itik
Margono dan Muljadi. 2000. Studi (Anasplatyrhincos) dengan
Transfer Massa Garam dalam metode tekanan dalam proses
Telur Secara Batch. pembuatan telur asin. Skripsi.
FakultasTeknik. UNS. Program Studi Teknologi Hasil
Surakarta. Ternak. Fakultas Peternakan.
Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Winarno FG, S Koswara. 2002. Telur :
Komposisi,Penanganan dan
Pengolahannya. M-Brio Press.
Bogor.

Wulandari, dkk. 2014. Tehnik


pengolahan Telur dan daging
Unggas. IPB Press. Bogor

Yuniati, S. 2000. Faktor Penyebab


Penurunan Kualitas Interior Telur
Ayam, FMIPAUniversitas
Terbuka: Jakarta
Nama asisten : Mira Rahadiani
Tanggal Praktikum:03 April 2018
Tanggal Pengumpulan: 24 April 2018

LATIHAN

1. Mengapa kulit telur harus ditipiskan sebelum dibuat telur asin?


Jawab :
Supaya pori-pori pada kulit telur terbuka, sehingga garam mudah terpenetrasi
atau masuk meresap ke dalam telur sehingga menghasilkan rasa asin yang
berkualitas.

2. Jenis telur apa yang diasinkan? Mengapa?


Jawab :
Telur yang cocok untuk diasinkan adalah telur bebek karena pengasinan akan
menurangi aroma amis dan pori-pori yang terdapat dalam telur bebeklebih
besar dari pada telur ayam sehingga garam mudah masuk kedalam telur oleh
karena itu rasa asin dipengaruhi oleh banyaknya garam NaCl yang masuk ke
dalam setelah garam tersebut mengion menjadi Na+ dan Cl-. Tetapi tidak
memungkin telur lainnya bisa diasinkan tetapi kualitas tidak sebagus pada
telur bebek.

3. Buatkan gambar struktur telur! Coba jelaskan proses garam menembus


kulit melalui bagian apa?
Jawab :
Pada pembuatan telur asin
proses difusi terjadi pada saat air di
dalam telur keluar melalui pori-pori
membran cangkang telur karena
konsentrasi pada adonan abu gosok
lebih rendah dari pada konsentarsi di
dalam telur sehingga telur menjadi
padat.
Sedangkan proses
osmosis terjadi pada saat garam masuk ke dalam telur melewati membran
cangkang telur karena konsentrasi di dalam (telur) lebih tinggi daripada di luar
(adonan abu gosok), sehingga telur menjadi asin.
Nama asisten : Mira Rahadiani
Tanggal Praktikum:03 April 2018
Tanggal Pengumpulan: 24 April 2018

4. Reaksi apa yang terjadi pada kulit, putih telur, dan kuning telur ketika
direndam dalam larutan garam?
Jawab :
Berdasarkan tabel hasil praktikum diatas, osmosis pada telur bebek
menyebabkan berat telur akan bertambah akibat dari masuknya suatu molekul
ke dalam telur, dalam hal ini air dan garam telah masuk ke dalam telur. Berat
telur bertambah sedangkan volume air berkurang, hal ini dikarenakan molekul
air dan garam bergerak masuk ke dalam telur karena larutan garam lebih
hipotonik dibanding isi telur yang hipertonik sehingga menyebabkan
hemolysis atau masuknya molekul air dan garam ke dalam telur, sehingga
berat telur bertambah tetapi volume air berkurang. Sedangkan telur bebek
yang mengalami proses pengasinan rasanya asin karena telur yang direndam
dalam media garam akan mengalami osmosis yaitu proses perpindahan
molekul zat terlarut dari konsentrasi rendah (hipotonik) ke konsentrasi lebih
tinggi (hipertonik).
Dengan adanya osmosis ini juga menyebabkan tekstur kuning telur
pada telur asin akan berubah menjadi lebih keras karena ketika molekul air
dan garam masuk ke dalam telur, maka air dan garam masuk ke putih telur
karena konsentrasi putih telur lebih pekat daripada larutan garam, tetapi perlu
kita ingat bahwa masih ada kuning telur yang konsentrasinya jauh lebih pekat
dibanding dengan putih telur dan larutan garam. Sehingga molekul air dan
garam masuk ke kuning telur, tetapi lebih banyak garam yang masuk
dibanding dengan air. Semakin lama, garam yang terdapat di dalam kuning
telur akan semakin menumpuk sehingga kuning telur akan mengeras karena
kelebihan mineral garam dan adanya osmosis pada telur bebek ini pun
menyebabkan kuning telur berubah warna yang semula berwarna kuning biasa
menjadi jingga kecoklatan.

5. Bagaimana karakteristik telur asin yang diterima di masyarakat?


Jawab :
Telur asin dengan warna kulit biru cerah dan bersih, putih telurnya
cerah, sementara kuning telurnya oranye kemeraan. Telur asin yang baik tidak
kenyal dan mudah dipotong, aromanya tidak bau amis atau busuk.
Nama asisten : Mira Rahadiani
Tanggal Praktikum:03 April 2018
Tanggal Pengumpulan: 24 April 2018

6. Mengapa kuning telur setelah selesai proses pengasinan berminyak? Dari


mana datangnya minyak?
Jawab :
Karena terlepasnya ikatan lipoprotein akibat garam yang masuk ke
dalam kuning telur sehingga lemak akan terpisah dari protein setelah
pengasinan.

7. Gambarkan perbedaan warna kuning telur pada telur asin rebus!


Jawab :

Anda mungkin juga menyukai