oleh:
MIRJA HIKMAH
No. Bp : 16251301029
oleh :
MIRJA HIKMAH
No. Bp : 16251301029
Proposal Proyek Usaha Mandiri ini Merupakan salah satu syarat untuk
Oleh
Mirja Hikmah
No. BP : 16251301029
Menyetujui
Dosen pembimbing
Program Studi
Teknologi Pangan
rahmat dan karunia-nya lah penulis dapat menyelesaikan proposal yang berjudul
mengucapkan terima kasih kepada semua anggota keluarga yang telah memberi
semangat kepada penulis dan juga kepada bapak fachrul radhi Sp, selaku dosen
pembimbing yang telah memberi saran serta nasehat kepada penulis sehingga
2. Ibu suwayda safriati, Sp, M.Si, dan Nurul Aida Spd selaku ketua dan sekertaris
ini masih jauh dari kata kesempurnaan, oleh karena itu , penulis mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan proposal proyek usaha
mandiri ini.
Mirja Hikmah
I. PENDAHULUAN
I.1Latar Belakang
Proyek usaha mandiri (PUM) Merupakan suatu kegiatan yang di lakukan oleh
produk olahan pangan. Salah satu dari produk olahan pangan yang dibuatkan dalam
Martabak bangka merupakan makanan jajanan yang paling di sukai oleh semua
kalangan masyarakat.
Martabak bangka Adalah penganan yang di buat dari tepung terigu, ragi.
Santan, telur, mentega, garam, gula dan baking powder serta penambahan coklat dan
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari proyek usaha mandiri ini adalah :
1.4 Manfaat
Bahan baku utama martabak bangka adalah tepung terigu, telur, ragi instanst,
mentega, garam, santan, baking powder,dan vanili sebagai penambah aroma.
Tepung terigu adalah tepung bubuk halus yang berasal dari biji gandum, dan
digunakan sebagai bahan dasar pembuat kue, mie, roti, dan pasta. Kata terigu dalam
bahasa indonesiadiserap dari bahasa portugis trigo yang berarti gandum. Teoung
terigu mengandung protein dalam bentuk gluten, yang berperan dalam menentukan
kekenyalan makanan yang terbuat dari bahan terigu, (Arlindo, 2011).
NO Komponem Jumlah
1. Pati 70
2. Air 13
3. Protein tidak larut 11
4. Protein larut 2
5. Gula 2,5
6. Lemak 1
7. Mineral 0,5
Sumber: karel and joseps (2000) cit. Rahzarni (2009)
II.1.2 Telur
Telur Adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikomsumsi selain
daginng dan ikandan susu. Telur berfungsi sebagai pengikat bahan adonan,
pengembang berbentuk warna, pemberi rasa, dan penambah nilai gizi. (Anonimus,
2012).
Komponem Telur utuh (%) Putih telur (%) Kuning telur (%)
1.Air 37.0 87.6 51.1
2. Protein 12.9 10.9 16.0
3. Lemak 11.5 - 30.0
4. Karbohidrat 1.1 1.1 1.1
5. Karbohidrat bebas 0.3 0.4 0.2
6. Abu 1.0 0.7 1.7
Sumber : (Anonimus, 2013).
II.1.3 Ragi
II.1.4 Mentega
Mentega Adalah makanan produk susu yang dibuat dengan mengaduk krim
yang didapat dari susu. Biasanya digunakan sebagai olesan roti dan biskuit, sebagai
perantara lemak di beberapa resep roti dan masakan, dan kadang-kadang bahan untuk
menggoreng. Pengganti mentega ialah margarin yang merupakan olahan lemak
nabati. Biasanya lebih murah dan memiliki sedikit lemak dan kolestrol. Mentega
adalah emulsi air dalam menyak, kelebihan dari krim. Mentega tetap padat saat
didinginkan, tetapi meleleh secara konsisten pada suhu kamar/ suhu ruangan.
(anonimus, 2010).
No Komponem Jumlah
1. Kalori 526 kj
2. Lemak 59,17 g
3. Lemak jenuh 10,042 g
4. Lemak tak jenuh ganda 24,686 g
5. Lemak tak jenuh tunggal 20,316 g
6. Kolestrol 1 mg
7. Protein 0,6 g
8. Karbohidrat 0g
9. Serat 0g
10. Gula 0g
11. Sodium
12. Kalium
2.1.4 Garam
2.1.5 Santan
Santan adalah cairan yang berwarna putih susu yang diperoleh dengan cara
pengepresan hasil parutan kelapa atau tanpa penambahan air. Sebagai besar dari kita
menganggap makanan yang mengandung banyak lemak, sehingga dapat
membahayakan kesehatan. Padahal santan merupakan makanan yang kaya akan
nutrisi, juga merupakan bahan mkanan serba guna, karena dapat digunakan untuk
berbagai makanan termasuk kue-kue. Ketika dimasak, komposisi kimia didalam
santan tidak kehilangan nilai gizinya. Selain kandugan nutrisi tersebut, santan juga
mengandung bermacam mineral seperti natrium, kalium, fosfor, dan zat besi.
Tabel.4. komposisi kimia daging buah kelapa segar pada 3 angkatan umur.
NO Komponem Jumlah
1 Kalori 51 kkal
2 Lemak 0g
3 Lemak jenuh 0g
4 Lemak tak jenuh 0g
5 Lemak tak jenuh ganda 0g
6 Lemak tak jenuh tunggal 0 mg
7 Kolestrol 0 mg
8 Protein 0,1 mg
9 Karbohidrat 24,1 g
10 Serat 0,2 g
11 Gula 0 mg
12 Sodium 7893 mg
13 Kalium 5 mg
II.1.6 vanili
Vanili adalah tanaman penghasil bubuk yang biasa dijadikan pengharum
makanan. Bubuk ini di hasilkan dari buanya yang berbentuk polong.
meises coklat Adalah butiran coklat yang tercampur dengan gula serta susu
kemudian di cetak dengan alat khusus menjadi butiran-butiran kecil. Meises
berfungsi untuk memberikan rasa dan tampilan yang lebih cantik pada makanan.
Gula pasir banyak ditemui di manapun dalam bentuk kemasan. Gula pasir
menjadi salah satu dari sembilan bahan pokok yang tidak bisa terpisahkan dari
kehidupan masyarakat indonesia. Gula pasir termasuk rentan terhadap kelembaban
karena bisa mengubah karena bisa mengubah tekstur dari gula tersebut. (Anonimus,
2010).
Susu kental merupakan susu sapi yang airnya di hilangkan dan ditambahkan
gula, sehingga menghasilkan susu yang sangat manis rasanya dan dapat bertahan
lama satu tahun bila tidak di buka. Susu kental manis sering di tambahkan pada
hidangan penutup seperti kue dan minuman es.
2.3.2 penimbangan
penimbangan merupakan tahap pertama yang mesti dilakukan, tujuannya
adalah menentukan jumlah masing-masing bahan yang akan digunakan sesuai
dengan formulasi yang di tentukan. Ada beberapa bahan yang harus di timbang
dengan teliti yaitu : ragi,tepung terigu, garam, santan, baking powder.
2.3.3 pencampuran I
untuk proses pencampuran bahan ragi dan santan serta garam dipisahkan dg
bahan yang salain karena berbeda proses pencampuran. Untuk ragi, santan, dan
garam dimasukkan ke dalam satu baskom kemudian dilakukan fermentsai
sedangkan untuk tepung terigu dan telur dimasukkan dalam satu baskom dan diaduk
secara perlaha-lahan.
2.3.5 Pencampuran II
2.3.6 Pemanggangan
2.3.7 Penghiasan
Setelah adonan matang selanjutnya di beri topping yaitu meises coklat dan
susu kental manis serta gula pasir, adonan di lipat dua dan di olesi dengan sedikit
mentega sebelum di lakukan proses pengemasan.
2.3.8 pengemasan
2.4.1 Pengawasan
2.4.3 Rendemen
2.4.5 Pemasaran
Menurut prof.kotler (2006) pemasaran sering kali di artikan dengan penjualan
dan promosi. Pengertian pemasaran sebenarnya lebih luas dari kegiatan penjualan
dan promosi. Bahkan sebaliknya, penjualan dan promosi adalah sebagian dari
kegiatan pemasaran. Penjaualan hanyalah sebagai “the tip of marketing iceberg”.
1. Pemasar
2.7.1 Sanitasi
Sanitasi terdiri dari sanitasi bahan, sanitasi alat, sanitasi pekerja dan sanitasi
ruang produksi.
A. Sanitasi Bahan
Menurut Winarno (1994), bahan mentah harus di bersihkan dan di cuci untuk
menghilangkan tanah dan kotoran. Tujuannya untuk menekan jumlah mikroba awal
pada bahan mentah.
B. Sanitasi Alat
C. Sanitasi pekerja
Menurut Elida (2015), kontaminasi dapat berasal dari pekerja. Oleh karena
itu kontaminasi juga di tentukan oleh kebersihan pekerja selama melakukan
pengolahan, karena pakaian yang kotor, tangan dan rambut dapat menyebabkan
kontaminasi pada makanan yang di olahnya.
Menurut elida (2014), sanitasi ruang produksi harus tetap di jaga agar tidak
terjadinya kontaminasi pada produk yang dapat di lakukan dengan cara menyapu dan
mengepel ruagan dengan di definisikan agar bakteri dan kuman yang ada pada lantai
mati. Selain itu petukaran udara melalui ventilasi harus berjalan dengan lancar.
Limbah adalah buangan yang kehadiannya pada suatu saat dan tempat
tertentu tidak di kehendaki oleh lingkungan karena tidak mempunyai nilai ekonomi.
Limbah mengandung bahan pencemar yang bersifat racun dan berbahaya. Limbah di
kenal dengan B3 (bahan beraacun dan berbahaya). Bahan ini dalam jumlah yang
relatif sedikit tapi mempunyai ppotensi mencemar atau merusak lingkungan
kehidupan dan sumber daya ( roza, 2003).
Menurut Roza (2003), limbah dapat berupa limbah padat (solid wastes),
limbah cair (liquid wastes) dan limbah gas (gaseous wastes). Adapun afek samping
dari limbah dapat berupa:
2. Merugikan segi ekonomi karena dapat menimbulkan kerusakan pada benda atau
bangunan.
3. Dapat merusak kehidupan atua membunuuh kehidupan yang ada didalam air
seperti ikan.
Menurut Amriza (2004), analisa keungan dari suatu usaha produksi barang dan
jasa sangat mutlak di lakukan dalam menentukan rencana investasi melalaui suatu
perhitungan yang sangat cermat dengan membandingkan jumlah pengeluaran dan
pendapatan yang menyangkut masalah ketersediaan dana, biaya, kemampuan untuk
membayai kembali dana yang telah terpakai serta bungannya dengan waktu yang
telah di tetapkan.
Analisa finansial terdiri dari biaya tetap, biaya tidak tetap, total biaya produksi,
total penjualan, R/C ratio dan titik pulang pokok (Break Even Point).
Biaya tetap merupakan biaya yang secara total tidak mengalami perubahan,
walaupun ada perubahan volume produksi atau penjualan. Biaya tetap terdiri dari
gaji, penyusutan aktivitas tetap, bunga, sewa atau biaya kantor, dan baiya tetap
lainnya (Fitrianti dan wisra,2004).
Total penjualan adlah total hasil yang di peroleh di akhir penjualan.Hal ini
belum di hitung berdasarkan laba/ruginya dari suatu penjualan (Fitrianti dan Wisra,
2004).
III.2.1 Bahan
III.2.2 Alat
A. Persiapan Bahan
Dalam pembuatan martabak bangka di lakukan proses persiapan bahan
sebelum bahan-bahan di timbang.
B. Penimbangan
C. pencampuran I
untuk proses pencampuran bahan ragi dan santan serta garam dipisahkan dg
bahan yang salain karena berbeda proses pencampuran. Untuk ragi, santan, dan
garam dimasukkan ke dalam satu baskom kemudian dilakukan fermentsai
sedangkan untuk tepung terigu dan telur dimasukkan dalam satu baskom dan diaduk
secara perlahan-lahan.
D. Pengistirahatan Adonan
E. Pencampuran II
F. Pemanggangan
Setelah adonan matang selanjutnya di beri topping yaitu meises coklat dan
susu kental manis serta gula pasir, adonan di lipat dua dan di olesi dengan sedikit
mentega sebelum di lakukan proses pengemasan.
3.4 pengemasan
3.5.1 Rendemen
3.6 Pemasaran
Pemasaran produk akan di lakukan di lingkungan kampus Akademi
Komunitas Negeri Pidie jaya dan di tenda PUM di depan kantor bupati lama di kota
meureudu.
3.7 Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang di lakukan dalam PUM adalah struktur organisasi
garis, struktur organisasi PUM dilakukan per individu.
A. Sanitsai Bahan
B. Sanitasi Alat
C. Sanitasi Pekerja
Sanitasi pekerja di lakukan dengan cara mencuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan pengolahan. Pekerja harus menggunakan tutup kepala selama
melakukan pengolahan. Pada saat pengolahan produk pekerja tidak boleh
memegang rambut, hidung dan telinga.
Limbah merupakan hasil buangan dari sisa bahan yang di gunakan selama
proses produksi. Penanganan limbah di lakukan dengan cara membuang sampah ke
dalam tempat sampah.
Perhitungan analisa finansial dalam pembuatan martabak bangka untuk satu kali
produksi dapat di pakai jumlah bahan dengan dua formulasi.
A. Biaya Investasi
Sewa tempat 1 tahun x 1.200.000 Rp. 1.200.000
Gerobak 1 buah x 1.500.000 Rp. 1.500.000
Kompor minyak 1 buah x 150.000 Rp. 150.000
Wajan 1 buah x 50.000 Rp. 50.000
Biaya lain-lain
(Sendok sayur, spatula, pengaduk, pisau, baskom) Rp. 22.000
Total Biaya Investasi Rp. 2.922.000
B. Biaya Tetap
Penyusutan tempat 1/36 x 1.200.000 Rp. 33.000
Penyusutan gerobak 1/24 x 1.500.000 Rp. 62.500
Penyusutan kompor minyak 1.12 x 150.000 Rp. 12.500
Penyusutan wajan 1/12 x 50.000 Rp. 4.166
Penyusutan biaya lain-lain Rp. 1.833
Total Biaya Tetap Rp. 114.332
C. Biaya Variabel
1. Minyak tanah 2 liter x 10.000/liter Rp. 20.000
2. Bahan-bahan
- Terigu 3 kg x 10.000 Rp. 30.000
- Telur 2 kg x 14.000 Rp. 28.000
- Gula 2 kg x 10.000 Rp. 20.000
- Garam 1 bungkus Rp. 2.000
- Soda Kue Rp. 3.000
- Blue band Rp. 5.000
- Pewarna kuning Rp. 3.500
- Fermipan Rp. 3.500
- Coklat Rp. 10.000
- Kacang tanah ½ kg Rp. 5.000
- Mesis Rp. 5.000
- Susu kental manis Rp. 8.000
3. Kardus nasi 100 buah x 500 Rp. 50.000
4. Gaji tenaga karyawan Rp. 40.000
5. Biaya listrik 1 bulan x 50.000 Rp. 50.000
6. Biaya pembuatan brosur Rp. 30.000
Total Biaya Variabel Rp. 312.500
Total Biaya Produksi Rp. 456.832
D. Penerimaan =
Rumus = Harga jual x banyaknya yang laku
= Rp. 5.000 x 100
= Rp. 500.000.00
E. Keuntungan
Rumus = Total penerimaan – total biaya operasional
= Rp. 500.000.00 – Rp. 456.832
= Rp. 43.168.00