J3E214095
2016
BAB I
PENDAHULUAN
Roti adalah produk makanan yang terbuat dari tepung terigu yang
difermentasikan dengan ragi roti Saccharomyces cerevisiae, air dan atau tanpa
penambahan makanan lain yang diolah dengan cara dipanggang (Wahyudi, 2003).
Untuk meningkatkan mutu serat bagi tubuh,roti juga dapat difortifikasi
dengan berbagai macam zat gizi yang banyak ditambahkan kedalam roti adalah
vitamin,seperti,vitamin B serta sejumlah mineral dan komponennya.
Berbagai penyimpangan yang terjadi,dilakukan penanganan agar tidak
tercampur dengan produk yang layak untuk didistribusikan demi menjaga kualitas
roti. Variasi produk roti diperlukan untuk memenuhi selera dan daya beli
konsumen. Agar mendapatkan roti yang berkualitas salah satu yang berperan
dalam hal kualita diperlukan juga pemilihan bahan baku yang baik.
1.2 Tujuan
Tujuan khusus dalam pembuatan laporan fieldtrip ini adalah untuk
mempelajari dan mengetahui dari suatu proses produksi hingga distribusi. Selain
itu dapat mengetahui aspek-aspek dari pengawasan mutu yang diterapkan di
PT.Nippon Indosari Corpindo Tbk, Semarang,Jawa tengah.
1.3 Manfaat
BAB II
KEADAAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
Pabrik ke-4 ini diresmikan oleh Ibu Wendy Yap, President & CEO PT
Nippon Indosari Corpindo, Tbk dan disaksikan oleh Mr. Kaneyoshi Morita, Senior
Managing Director Shikisima Jepang serta jajaran direksi PT Nippon Indosari
“Pendirian pabrik di Semarang ini adalah untuk memenuhi kebutuhan dan
permintaan akan Sari Roti yang terus bertambah di daerah Jawa Tengah dan DIY.
Hal ini juga sebagai komitmen kami untuk menghasilkan produk yang aman,
sehat, halal dan bergizi yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia,”
jelas Yusuf Hady, Director of Operations \PT.Nippon Indosari Corpindo
Tbk.Menurut Yusuf Hady, untuk membangun pabrik ini dibutuhkan waktu selama
enam bulan. Sejak mulai dioperasikan, pabrik seluas 6,620 m2 yang berdiri diatas
lahan seluas 13,640 m2 dan berlokasi di Kawasan Industri Wijaya Kusuma ini,
memproduksi sebanyak 54.100 roti tawar dan 145.602 pieces roti manis per hari
yang dibuat dengan menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi dengan
pengawasan dari Shikisima Jepang.
PROSES PRODUKSI
Bahan baku utama adaah bahan baku yang dimana sangat dibutuhkan dalam uatu
proses pengolahan. Terdapat bahan baku utama yang digunkan dalam pembuatan
roti tawar dan roti manis di PT.Nippon Indosari Corpindo Tbk,yaitu tepung
terigu,ragi,air,garam,gula . bahan baku tersebut dapat diperoleh dari supplier yang
terpilih dengan memasok melewati ketentuan –ketentuan khusus.
Air yang digunakan PT.Nipoon Indosari Corpindo Tbk adalah air yang
telah memenuhi persyaratan dan memiliki mutu yang baik. Yaitu,tidak
berasa,tidak berwarna,dan tidak berbau. Air yang digunakan pada proses produksi
yaitu air yang menggunakan suhu air sekitar 5 oC-80C dan memiliki Ph 6.5-7. Air
dengan kandungan mineral 50 ppm- 100ppm. Akan mendapatkan hasil yang baik
dalam proses pembuatan roti karena gaeam-garam mineralnya yang dapat
berfungsi memperkuat gluten dan dapat sebagai nutrisi.,tetapi jika kandungan
garam mineralnya berlebih maka akan menghambat aktivitas ragi.
Garam adalah satu mineral yang larut dalam air , mempunyai rasa yang
kuat dan bersifat higroskopis dan memiliki sedikit atau tidak sama sekali aroma.
Dalam proses pembuata roti ,dan berfungsi untuk mengontrol fermentasi,sebagai
pemberi rasa gurih ,serta sebagai bahan pengawet.
Bahan baku tamabahan merupakan bahan baku yang dicampur pada saat
dough mixing.bahan baku akhir atau tambahan terdiri dari :
Gula dalam proses pembuatan roti berperan sebagai karbohidrat dan juga
sebagai pertumbuhan ragi roti. Ciri-ciri gula yang baik adalah warnanya yang
putih,dan memiliki butiran Kristal yang halus. Adapun fungsi gula dalam
pembuatan roti yaitu untuk melembutkan gluten sehingga roti menjadi empuk,
lalu sebagai pemeberi rasa manis dan sebagai bahan pengawet alami. Macam –
macam gula terdiri dari Sukrosa,Glukosa,Laktosa,Maltosa.
Selai adalah jenis makanan awetan berupa sari buah atau buah-buahan yang
sudah dihancurkan ditambah gula dan dimasak hingga kental tetapi selai yang dipakai
oleh PT Nippon Indosari Corpindo tidak diproduksi di perusahaan tersebut, melainkan
kerja sama dengan pihak ketiga. Diantaranya selai kacang, cokelat, keju dan blueberry.
Bahan yang segera dipakai pada saat proses produksi dilakukan terlebih dahulu
proses scalling. Scalling marupakan proses penimbangan terhadap setiap bahan baku
sebelum dilakukan proses produksi. Metode penimbangan yang digunakan secara
otomatis dan manual serta dilakukan di ruang Material Scalling. Bahan baku yang
dibutuhkan akan disiapkan dan ditimbang sesuai standar formulasi yang ada oleh para
pekerja bagian RM, penimbangan ini dilakukan setiap harinya untuk dipasok nantinya ke
ruang produksi.
Bahan baku yang akan digunakan dalam produksi umumnya akan ditakar per batch
sesuai dengan jadwal produksi jumlah batch per harinya. bahan baku akan dimasukan ke
dalam plastik yang kemudian diletakkan di lemari khusus bahan baku sebelum
digunakan oleh bagian mixing. Penimbangan tepung terigu dilakukan dengan cara
memompa tepung melalui pipa-pipa yang tersambung dari ruang silo menuju mixer.
Pengaturan banyaknya tepung terigu yang akan digunakan di setting pada ruang produksi
bagian mixing dengan alat flour mixer.
Pengertian dari mixing sponge tersebut adalah tahapan awal dalm proses
pembutaa roti tawar yang akhirnya akan dibuat menjadi roti manis. Bahan baku utama
berupa terigu, air, ragi dicampur menjadi satu hingga rata, hingga siap dikembangkan
dalam proses fermentasi. Setelah melalui proses fermentasi perlu dilakukan pembentukan
adonan kembali.
Hasil dari adonan pada proses pengadukam dimasukan kedalam box untuk
dilakukan fermentasi awal. Proses ini memerlukan waktu sekitar 3 sampai 4 jam di
ruangan dengan suhu dan kelembapan yang sudah diatur agar proses fermentasi dapat
menghasilkan adonan yang berkualitas.
Ragi yang dihasilkan melalui proses fermentasi akan menghasilkan gas CO2 dan
etanol. Gas CO2 yang terbentuk menyebabkan adonan roti mengembang dan alkohol
berkontribusi dalam membentuk aroma roti. Fermentasi adonan roti di PT Nippon
Indosari Corpindo dilakukan dengan cara memasukkan adonan ke dalam ruang
fermentasi selama kurang lebih 2-4 jam atua sampai pengembangan adonan mencapai
empat kali dari volume awal.
Proses dari dough mixing dilakukan secara 2 tahap dengn waktu total 15-18
menit dan suhu pengadukan berkisar antara 25-260 C. Alat yang digunakan yaitu mixer
dough yang digunakan untuk proses pencampuran saat proses produksi roti.
Pada tahap pertama, bahan baku I dimasukkan ke dalam bowl mixer dough.
Adonan sponge yang sudah difermentasi dimasukkan ke dalam bowl, lalu bowl mixer
ditutup agar dapat dimasukkan terigu serta air kedalamnya untuk kemudian dilakukan
mixer pertama dengan waktu dan kecepatan tertentu. Persentase terigu yang digunakan
adalah 30%.
Langkah yang dilakukan setelah mixer pertama adalah memasukkan bahan baku
ke dalam bowl, lalu di mixing dengan waktu tertentu. Tahap akhir yang dilakukan setelah
mixing selesai adalah pengecekan elastisitas adonan. Penambahan air pada tahapan ini
sangat berpengaruh pada adonan yang akan dihasilkan. Penambahan air yang berlebihan
akan membuat adonan menjadi lebih lengket, yang kemudian berpenngaruh pada hasil
fermentasi akhir dan dapat mengakibatkan over pan (adonan mengembang melebihi pan)
pada prose baking. Semakin lengket adonan maka akan semakin cepat proses
pengembangan adonan pada proses fermentasi akhir.
Dividing merupakan pemotongan agar adonan sesuai dengan standar. Setelah
adonan dough terbentuk dan didiamkan sejenak dalam masa floor time lima menit,
adonan terseubt dinaikkan ke dalam divider yang secara bertahap membagi-bagi adonan
sesuai dengan berat yang diinginkan.
Adonan tersebut selanjutnya memlalui proses rounder yang berfungsi untuk
membuat adonan menjadi bulat. Lapisan tipis pada adonan berfungsi untuk menahan
keluarnya gas CO2 dan membentuk adonan yang tidak lengekt sehingga mudah dibentuk.
Pada ujung mesin rounder ini terdapat kotak dusting berisi tepung terigu yang akan
melapisi adonan bulatan agar tidak lengket.
Adonan yang telah dibulatkan melalui conveyor menuju mesin OHP (Over Head
Proofing). Proses ini dilakukan untuk menstabilkan adonan agar dapat dibentuk dengan
mudah dan menghilangkan gelembung yang disebabkan proses pembulatan sebelumnya.
Tahap ini sering disebut juga sebagai tahap pengistirahatan adonan sehingga ragi dapat
bekerja dengan baik. Proses ini berlangsung sekitar 15-17 menit. Jiak adoanan terlalu
lama didalam OHP akan membuat adonan tersebut mengembang dan memberikan efek
roti akan enjadi tidak kuat atau tidak kokoh sehingga adonan akan menjadi kempis.
Pressing adalah tahap proses pemipihan adonan dengan cara di press dan adonan
melewati roll yang berputar. Mesin pressing ini terdapat prosesor yang terdiri dari 2 roll. .
PT.Nippon Indosari Corpindo Tbk.melakukan tahap pressing dengan menggunakan
mesin.
Moulding adalah proses penggulungan adonan dengan craa melewatkan adonan
diantara conveyor berjalan dan roll berputar. Proses moulding dilakukan setelah adonan
dipipihkan. Proses ini bertujuan untuk menjaga produk agar tidak lengket.proses dusting
flour ini dapat diatur ,karena proses dustig yang berlebihan akan meneyebabkan
terbentuknya lapisan tanduk pada adonan,adonan yang telah melewati proses moulder ini
akan berbentuk bulat panjang.
Panning merupakan pembentukan dan penempatan adonan ke dalam loyang.
Pada tahap ini, adonan roti tawar yang telah terbentuk bulat panjang akan dibentuk
membentuk huruf N yang saling menyambung bagian dasarnya, yang kemudian akan
disusun pada pan/tray/loyang.
Proses ini dilakuaknsecara manual oleh operator panning.proses pengolesan ini
dilakukan dengan melewatkan tray ke msin graeser seacara otomatis,jalur tray yang
kosong tersebut berasal dari depanning.
Racking adalah proses peletakan tray ke dalam rak-rak yang dilakukan secara
manual. Masing-masing tray yang telah berisi adonan akan disusun dan diletakkan pada
rak-rak fermentasi. Setiap rak memiliki kapasitas sejumlah 21 tray.
Fermentasi akhir ditujukan untuk mengembanagkan adonan sekitar 80%. Dari
volume awal tinggi loyang. Proses ini berlangsung selama 1 jam pada ruangan khusus
yang memiliki suhu dan tingkat kelembapan yang terkontrol sehingga adonan
mengembang secara sempurna dengan tekstur terbaik dan aroma harum yang khas hinga
menghasilkan adonan roti yang siap dipanggang.
Proses baking roti dilakukan dengan menggunaka tunnel oven yang memiliki tiga
zona pemanggangan dengan suhu yang telah di standarkan. Loyang harus ditutup terlebih
dahulu sebelum dimasukan ke dalam oven. Lama waktu proses baking keseluruhannya
yaitu 30-45 menit. Suhu yang didalam oven tidak boleh tinggi san tidak bleh rendah
sekitar 198-2070C
Proses depanning dalah proses pengeluaran roti dari loyang yang dilakukan pada
salat yang bernama depanner,yang berfungsi untuk membalikkandan mengeluarkan roti
dari loyang. Prinsip alat ini dengan penyemprotan udara beretekanan tinggi pada susut
loyang yang berisi roti sehingga roti mudah terangkat.
Proses pendinginan roti di atas conveyor berjalan yang memakan waktu 120
menit.Proses pendinginan ini dilakuakan untuk mempermudah proses pemotongan roti.
Slicing merupakan proses pemotongan roti tawar menjadi potongan ukuran
sandwich setelah pendinginan berlangsung pada suhu 33-370C. Roti yang baru keluar
dari oven juga umumnya kondisinya masih lembek. Khusus untuk roti tawar, jika roti
tersebut langsung dipotong, maka roti akan lebih mudah rusak sehingga bentuknya tidak
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Filling merupakan proses pengisisan selai kedalam roti. Mesin yang dipakai yaitu
filler. Prinsip kerjanya yaitu roti yang ujungnya diberikan terpisah dan dibuka ,lalu selai
diisikan.
Proses sortasi dilakukan untuk memastikan bhawa semua produk layak untuk
dikemas. Proses ini dilakukan manual oleh operator secara langsung.
Pengemasan pada PT Nippon Indosari Corpindo merupakan proses terakhir
dibagian produksi. Roti-roti yang telah dipotong dilewatkan melalui mesin packaging
yang berjalan pada feeder secara otomatis. Untuk roti tawar kemasanya didesain khusus
dengan quicklock, sehingga memudahkan konsumen untuk membuka dan menutup
kemasan.
Pada tahap ini, operator akan meletakkan dan menyusun roti yang telah dikemas
dalam krat-krat. Sebelumnya roti-roti tersebut sudah melewati metal detector. Kemudian,
disimpan ke dalam ruangan penyimpanan akhir sebelum akhirnya didistribusikan ke
pasar.
3.3 Mesin dan Peralatan Produksi
3.3.1 Mixer
Mesin ini digunakan untuk mencampur bahan yang akan digunakan untuk
membuat adonan roti untuk roti manis dan roti tawar. Mesin yang digunakan pada
PT.Nippon Indosari Corpindo adalah menggunakan mixer ukuran sedang yang memiliki
kapasitas sekitar 100-180 kg .
Prinsip alat ini adalah menggunakan gaya potong dan gaya gesek yang diberikan
secara terus menerus.
3.3.2 Water cooler
Water cooler merupakan alat yang digunakan untuk mendinginkan air yang akan
digunakan untuk bahan pencampur roti. Pengatur suhu dan selang disambungkan ke
penampung air yang telah diatur suhunya sekitar 5-100C dapat langsung digunakan.
3.3.3 Divider
Divider atau mesin pembagi adonan menjadi satu bagian penting dalam proses
produksi roti. Prinsip kerja mesin pada proses pembagian adonan roti sendiri didasarkan
pada gramatur atau berat adonan dalam ukuran berat gram yang besarnya dapat
disesuaikan dengan standar ukuran yang dibutuhkan. Mesin pembagi adonan roti ini bisa
digunakan untuk produksi berbagai macam jenis roti, mulai dari roti tawar, roti manis,
dan lain sebagainya.
3.3.4 Rounder
Alat ini berfungsi untuk memipihkan adonan yang bertujuan agar gas yang
terbentuk dalam proses OHP terdistribusi secara merata.
3.3.7 Moulder
3.3.8 Greaser
3.3.9 Oven
Pada bagian oven, terdapat dua jenis oven yang memiliki spesifikasi berbeda.
Line 1 menggunakan oven tray, sedangkan line 2 menggunakan oven tunnel. Oven tunnel
yang digunakan pada line 2 merupakan mesin jenis baru yang pengaturan suhunya lebih
baik dari pada oven tray.
3.3.10 Loyang
Loyang yang digunakan untuk menempatkan roti ada dua jenis. Loyang yanng
berukuran sedang membuat dua buah adonan disetiap slotnya, dan berukuran besar dapat
membuat tiga buah adonan. Loyang yang digunakan oleh PT Nippon Indosari Corpindo
terbuat dari besi kuat buatan Australia
3,4 Distribusi
Dengan 8 pabrik yang ada saat ini yang tersebar di daerah Bekasi (Jawa
Barat), Pasuruan (Jawa Timur), Semarang (Jawa Tengah), Medan (Sumatera
Utara), Palembang (Sumatera Selatan), Makassar (Sulawesi Selatan) hingga saat
ini SARI ROTI akan mudah didapatkan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Dari kegiatan Kunjungan Industri yang sudah kami laksanakan
pada PT. Nippon Indosari, Tbk Semarang, maka dapat dibuat
kesimpulan yaitu,
Mahasiswa mengetahui industri pengolahan roti yang
diproduseni oleh PT. Nippon Indosari Corporation,Tbk cabang
Semarang.
Mengetahui proses pengolahan dan peralatan pembuatan roti
skala industri besar.
Adanya kerjasama antara mahasiswa dengan pihak instansi
maupun pihak industri.
Mahasiswa dapat mengaplikasikan pengetahuan yang telah
didapatkan selama kunjungan dan mengenal kondisi lapangannya
khususnya di PT. Nippon Indosari Corporation,Tbk.
4.2 Saran
Arthur, Sutikno. 2009. Cara Pembuatan Roti Manis. Diunduh dari http://uns.ac.id [20
februari 2016]