Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KUNJUNGAN

PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk


Jl. Raya Caringin No.353 Padalarang 40553

Disusun oleh

Aldila Nurhasanah P2.06.31.1.10.004

Mega Gita Apriliany P2.06.31.1.10.022

Siska Andistia P2.06.31.1.10.035

Tantri Novianti Permatasari P2.06.31.1.10.036

POLITEHNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN TASIKMALAYA


PROGRAM STUDY DIII GIZI
2011/2012
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring perkembangan zaman,teknologi pangan pun ikut berpengaruh terhadap


perkembangan pengolahan bahan makanan sehingga banyak industri-industri yang
mengolah bahan makanan yang menggunakan teknologi canggih. Berkaitan dengan hal
itu kami mahasiswa DIII gizi poltekkes kemenkes tasikmalaya mengunjungi PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk ,berikut sejarah didirikannya PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk.

Sebagai salah satu produsen mi instan terbesar di dunia, Divisi Mi Instan Indofood
senantiasa berada di posisi terdepan dalam industri mi instan Indonesia, dikenal atas
produknya yang berkualitas dan memiliki cita rasa yang tinggi dengan harga terjangkau.

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (dahulu PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, PT
Gizindo Primanusantara, PT Indosentra Pelangi, PT Indobiskuit Mandiri Makmur, dan PT
Ciptakemas Abadi) (IDX: ICBP) merupakan produsen berbagai jenis makanan dan
minuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun
1990 oleh Sudono Salim dengan nama PT Panganjaya Intikusuma. Pada tahun 1994 -
Berganti nama menjadi PT Indofood Sukses Makmur.Pada tahun 1995 - Mengakuisisi
pabrik penggilingan gandum yaitu Bogasari.Setelah Mengakuisisi pabrik penggilingan
gandum Bogasari pada tahun 1997 - Mengakuisisi 80% saham perusahaan yang
bergerak di bidang perkebunan, agribisnis serta distribusi.2005 - Membentuk
perusahaan patungan dengan Nestl, mengakuisisi perusahaan perkebunan di
Kalimantan Barat.Pada tahun 2006 - Mengakuisisi 55,0% saham perusahaan perkapalan
Pacsari Pte. Ltd.Kemudian pada tahun 2007 - Mencatatkan saham Grup Agribisnis di
Bursa Efek Singapura dan menempatkan saham baru.Pada tahun2008 - Mengakuisisi
100% saham Drayton Pte. Ltd. yang memiliki secara efektif 68,57% saham di PT
Indolakto, sebuah perusahaan dairy terkemuka.Kemudian pada tahun 2009 - Memulai
proses restrukturisasi internal Grup CBP melalui pembentukan PT Indofood CBP Sukses
Makmur (ICBP) dan pemekaran kegiatan usaha mi instan dan bumbu yang diikuti
dengan penggabungan usaha seluruh anak perusahaan di Grup Produk Konsumen
Bermerek (CBP), yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Perseroan, ke dalam ICBP.Pada
tahun2010 - Menyelesaikan restrukturisasi internal Grup CBP melalui pengalihan
kepemilikan saham anak perusahaan di Grup CBP dengan jumlah kepemilikan kurang
dari 100% ke ICBP dan melakukan Penawaran Saham Perdana yang dilanjutkan dengan
pencatatan saham ICBP di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7 Oktober 2010.
Dalam beberapa dekade ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) telah
bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan
operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari
produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak
para pedagang eceran.

1.2 Tujuan

Untuk memperluas pengetahuan mengenai teknologi pangan khususnya pada


pengolahan bahan pangan setengah jadi
Untuk mengetahui proses pengolahan, pengemasan dan distribusi produk
setengah jadi mie instan

1.3 Waktu
Hari : Selasa
Tanggal : 24 januari 2012

1.4 Lokasi
PT. Indofood CBP Sukses Makmur
Jl. Raya Caringin No.353 Padalarang 40553
BAB II

ISI

2.1 Pengadaan bahan makanan (bahan baku dan bahan tambahan )

Bahan baku (mie)

a. Tepung terigu merupakan bahan dasar pembuatan mie. Tepung terigu diperoleh dari
biji gandum (Triticum vulgare) yang digiling. Tepung terigu berfungsi membentuk
struktur mie, sumber protein dan karbohidrat. Kandungan protein utama tepung terigu
yang berperan dalam pembuatan mie adalah gluten. Gluten dapat dibentuk dari gliadin
(prolamin dalam gandum) dan glutenin. Protein dalam tepung terigu untuk pembuatan
mie harus dalam jumlah yang cukup tinggi supaya mie menjadi elastis dan tahan
terhadap penarikan sewaktu proses produksinya. Bahan-bahan lain yang digunakan
antara lain air, garam, bahan pengembang, zat warna, bumbu dan telur.
b. Air berfungsi sebagai media reaksi antara gluten dan karbohidrat, melarutkan garam,
dan membentuk sifat kenyal gluten. Pati dan gluten akan mengembang dengan adanya
air. Air yang digunakan sebaiknya memiliki pH antara 6 9, hal ini disebabkan absorpsi
air makin meningkat dengan naiknya pH. Makin banyak air yang diserap, mie menjadi
tidak mudah patah. Jumlah air yang optimum membentuk pasta yang baik.
c. Garam berperan dalam memberi rasa, memperkuat tekstur mie, meningkatkan
fleksibilitas dan elastisitas mieserta mengikat air. Garam dapat menghambat aktivitas
enzim protease dan amilase sehingga pasta tidak bersifat lengket dan tidak
mengembang secara berlebihan.
d. Putih telur akan menghasilkan suatu lapisan yang tipis dan kuat pada permukaan mie.
Lapisan tersebut cukup efektif untuk mencegah penyerasewaktu digoreng dan
kekeruhan saus mie sewaktu pemasakan.
e. Lesitin pada kuning telur merupakan pengemulsi yang baik, dapat mempercepat
hidrasi air pada terigu, dan bersifat mengembangkan adonan.

Bahan tambahan (Bumbu)


Garam
gula
penguat rasa
bubuk bawang putih
bawang merah
ekstrak ragi
perasa
merica
agen anti pengembang
2.2 Pemilihan bahan makanan

a. PT. Indofood Sukses Makmur TBK Bandung bekerja sama dengan beberapa
pemasok (supplier) yang ditunjuk untuk pengadaan bahan baku (raw material) dan
bahan pendukung lainnya. Adapun supplier-supplier yang ditunjuk untuk
pengadaan bahan baku dan bahan pendukung produksi mie instan dapat dilihat
dibawah ini

No Material Supplier Lokasi


1 Tepung terigu Bogasari Flour Mills Jakarta
2 Minyak goreng Salim Ivomas Jakarta
3 Bumbu PT. Food Ingredient Cikampek
Development

2.3 Penyimpanan bahan makanan

Mie yang telah terbungkus rapi ditranport ke salah satu bagian pabrik kemudian
dengan menggunakan tenaga manusia kardus yang berisi mie ini disusun diatas mesin
bermotor pengangkiu barang yang kemudian akan dibawa ke gudang yang telah diatur
sirkulasinya. Sistem penyimpanan dan pengeluaran yaitu first in first outyaitu barang
yang duluan masuk digudang penyimpanan itu yang didahulukan untuk dipasarkan.

2.4 Teknik Pengolahan yang digunakan

Ada tiga tahap penting dalam pengolahan mie instan sampai siap dipasarkan. Tahap
yang pertama yaitu tahap pendahuluan, tahap pembuatan, dan tahap terakhir adalah
penyimpanan.
1. Tahap pendahuluan
yaitu melakukan quality control yaitu dengan menyeleksi bahan-bahan yang sesuai
standar yang diinginkan oleh produsen contohnya terigu. Tujuan dari proses ini adalah
agar produk yang dihasilkan berkualitas dan tahan lama. Bahan yang tidak memenuhi
standar dikembalikan pada pihak produsen bahan.
2. Tahap kedua
Tahap kedua dalam proses produksi adalah pembuatan mie. Tahapan ini terbagi
menjadi enam peoses, yaitu:
a. Mixing yaitu mencampur bahan baku dengan cairan formula yang diaduk
menggunakan mesin pengaduk (mixer) hingga adonan tercampur rata dengan tingkat
kekenyalan yang sesuai untuk dibentuk. Dalam proses mixing PT. Indofood Sukses
Makmur TBK Bandung menggunakan sistem Silo , yaitu Suatu proses penyupplian
tepung terigu yang dilakukan secara otomatis. Tepung terigu yang berasal dari gudang
bahan baku dimasukkan ke tangki penampungan (buffer) sebelum penimbangan
berlangsung. Kemudian tepung yang sudah disesuaikan jumlahnya/sudah diprogram
(sesuai dengan jenis mie yang akan diproduksi) secara otomatis masuk ke dalam
mixer.

b. Penggilingan yaitu membentuk adonan menjadi tipis. Penipisan adonan mie


terdapat dalam tiga ukuran dengan ketebalan yang berbeda. Penipisan pertama
adonan digiling dengan cukup tebal, penipisan kedua ukurannya sudah lebih tipis dari
yang pertama, dan yang terakhir penggilingan adonan dengan ukuran yang tipis
dengan ketebalan sekitar 2 milimeter.

c. Slicing (pengirisan), penyisiran dan penggelombangan yaitu adonan mie yang


sudah digiling tipis, diiris menjadi 8 bagian sesuai ukuran kemudian adonen mie masuk
kemesin yang didalamnya terdapat alat seperti sisir yang membelah adonan menjadia
bagian-bagian yang panjang dan bergelombang. Sampai pada tahap ini beluma ada
limbah yang dihasilkan.

d. Pengukusan. Adonan mie yang telah bebrntuk panjang dan bergelombang digiring
ke dalam mesinsteambox(pengukusan). Pada tahap ini dihasilkan limbah berupa uap
panas dan sedikit air yang terkadang menetes dari dalam mesin.
e. Cutting (pemotongan) dan pelipatan yaitu mie yang telah dikukus tadi dipotong
dengan ukuran panjang yang telah diatur kemudian mie dilipat dua sehingga
berbentuk persegi panjang berlapis.
f. Friying (penggorengan) mie ditransport ke dalam mesin yang berisi minyak
goreng. Mesin penggorengan ini bentuknya tertutup. Proses ini menghasiulkan limbah
berupa sisa minyak.Pengolahn sisa minyak adalah dengan menggunakannya kembali
dengan cara penambahan dengan minyak baru dan bahan kimia berupa TBH untuk
menjaga kadar asam basa dan lemak minyak serta tidak menimbulkan ketengikan.
Proses penggunaan kembali minyak oleh pihak produsen disebut sirkulasi minyak
sehingga tidak terdapat limbah sisa minyak yang dibuang.
g. Cooling (pendinginan) yaitu proses dimana mie yang telah digoreng dengan suhu
tinggi didinginkan menggunakan mesin pendingin agar mie tidak perlu waktu yang
lama untuk didiamkan sebelum dibungkus karena suhunya telah disesuiakan dengan
mesin ini. Limbah yang dihasilkan dapat berupa limbah cair hasil pendinginan.
h. Wrapping Dan Packing
Setelah dilakukan proses cooling, mie akan di wrapping dan packing.Wrapping
merupakan pembungkusan mie dengan kemasan yang sesuai dengan mie yang telah
dibuat. Kemudian mie yang telah dikemas diberi kode produksi dan tanggal
kadarluarsa mie.Pada packing mie yang telah terkemas dan diberi kode produksi,
kemudian ditumpuk pada karton kemasan sejumlah yang telah ditentukan, kemudian
mie diberi lakban. Tujuan dari pemberian kemasan adalah untuk melindungi produk
dari kotoran, debu dan penggangu lainnya yang dapat menurunkan kualitas mie.Hal-
hal yang perlu diperhatikan dalam pengemasan adalah kode produksi, mutu karton,
kondisi pengeleman, berat rata-rata dan cemaran. Adapun limbah yang dihasilkan
berupa sisa kardus dan juga dihasilkan mie yang hancur rusak (HP).

2.5 Peralatan yang digunakan ;

a. Mixer

b. Pengilingan

c. Mesin pemotong

d. Pengukus

e. Mesin pemotong

f. Mesin penggoreng

g. Mesin pendingin

h.Mesin pengemasan

2.6 Proses Pengolahan

Pada proses pengolhan mie instan terdapat tujuh tahapan yang harus dilewati,
meliputi Mixing (Pencampuran), Pressing (pengepresan). Slitting (pembentukkan
untaian), Steaming (pengukusan), cutting (pemotongan), frying (pengorengan),
cooling (pendinginan), wrapping/packing (pengemasan).
1. Mixing
Proses mixing adalah proses awal pada pengolahan mie. Pada tahap ini tepung terigu
yang sudah berada di alat mixer dicampurkan dengan air dan bahan tambahan (
larutan alkali yang sudah dibuat sesuai dengan jenis mie yang akan diproduksi ) agar
menjadi suatu adonan. Air yang dicampurkan harus sesuai, sehingga adonan tidak
terlalu lembek atau terlalu keras. Pada proses ini pemeriksaan yang harus dilakukan
adalah pengamatan terhadap cemaran, jumlah alkali yang ditambahkan , jumlah
penambahan air serta kadar air pada adonan.
2.Pressing
Pada Proses Pengepresan (Pressing) adonan terigu beserta campurannya dibentuk
menjadi suatu lembaran. Adonan dilewatkan pada pressing roll yang
memiliki tingkat ketebalan yang berbeda-beda untuk mendapatkan lembaran panjang
dengan ketebalan tertentu yang sesuai dengan standart. Adonan yang
berjalan dari pressing roll pertama sampai dengan yang terakhir menyebabkan
bentuk lembaran semakin tipis hingga mencapai ketebalan tertentu sesuai dengan
jenis mie yang akan diproduksi. Pada Proses Pressing ini pemeriksaan yang dilakukan
yaitu untuk
mengetahui cemaran dan ketebalan untaian.
3. Slitting
Setelah melalui roll press , maka adonan mie akan dibentuk suatu untaian dengan
menggunakan alat sillter. Dengan mengatur kecepatan laju alat sillter untaian akan
lebih merapat. Jadi mie yang terbentuk terlihat lebih rapi, rapat dan lebih padat.
Kemudian adonan yang berbentuk untaian diubah menjadi bentuk gelombang
dengan menggunakan waving net.
Pemeriksaan yang dilakukan pada tahap ini adalah bentuk untaian dan bentuk
gelombang mie yang dihasilkan.
4. Steaming
Steaming merupakan proses pengukusan atau pemasakan mie menggunakan uap
panas yang dialirkan boiler ke dalam steam box. Pada tahap ini berlangsung proses
gelatinisasi. Gelatinisasi adalah proses penyerapan air
kedalam granula pati. Tujuan dari proses ini agar mie tergelatinisasi dengan sempurna
sehingga tekstur mie menjadi empuk dan elastis. Proses pemeriksaan yang terjadi
pada proses ini adalah pengukuran tekanan, suhu, waktu steam, serta cemaran.
Pengukuran tekanan menjadi hal yang penting pada proses ini karena jika tekanan
terlalu tinggi bisa menyebabkan mie menjadi lengket dan waktu steaming juga
berpengaruh
terhadap penetrasi panas dalam mie, jika waktu steaming semakin lama maka
panas yang berpenetrasi akan semakin baik dan merata.
5. Cutting
Setelah melakukan steaming, mie dibentuk menjadi bentuk segi empat
dengan proses cutting yang dilakukan dengan melewatkan mie pada alat cutter yang
bergerak dengan kecepatan tertentu sehingga ukuran panjang mie sesuai dengan
standart yang telah ditentukan. Pemeriksaan yang dilakukan pada tahap ini adalah
kecepatan cutter,panjang mie yang telah terpotong, berat mie basah untuk setiap line
serta
cemaran asing.
6. Frying
Proses Frying merupakan proses dimana mie yang telah disteam akan
digoreng menggunakan minyak goreng yang sebelumnya telah dilakukan penyaringan
dan pemanasan yang telah ditambahkan dengan antioksidan.
Tujuan dari proses ini adalah untuk menurunkan kadar air yang berasal dari proses
pengukusan (steaming).
Beberapa factor yang mempengaruhi proses penggorengan adalah kondisi :

minyak goreng, suhu dari luar ataupun dari alat-alat penggorengan, temperature
penggorengan serta waktu penggorengan. Parameter mutu yang digunakan dalam
proses ini adalah waktu
penggorengan, berat mie kering setiap jalur, susut mie, jumlah antioksidan yang
ditambahkan pada minyak serta menganalisa FFA (asam lemak bebas) minyak goreng.

7. Cooling

Cooling atau proses pendinginan merupakan suatu proses dimana mie yang telah
melalui proses frying didinginkan/ ditiriskan di cooling box dengan suhu tertentu.
Tujuan dari proses cooling adalah untuk menurunkan suhu mie agar mie pada saat
dikemas tetap terjaga kerenyahannya . Tujuan lain dari proses cooling ini juga untuk
mengurangi kadar minyak yang dihasilkan dari proses frying agar mie tidak
berminyak.

2.7 Proses Pengemasan

PT. Indofood Sukses Makmur TBK Bandung memproduksi mie instan yang terdiri dari
3 kelompok besar yaitu:
1. Bag noodles, yaitu mie instan dalam kemasan bungkus
2. Cup noodles, yaitu mis instan dalam kemasan cup yang dalam penyajiannya
cukup diseduh dengan menggunakan air panas
3. Mie telor, adalah produk mie yang dalam pengolahannya tidak digoreng
melainkan dikeringkan.
Setelah dilakukan proses cooling, mie akan di wrapping dan packing.Wrapping
merupakan pembungkusan mie dengan kemasan yang sesuai dengan mie yang telah
dibuat. Kemudian mie yang telah dikemas diberi kode produksi dan tanggal
kadarluarsa mie. Pada packing mie yang telah terkemas dimasukkan kedalam karton
dan diberi kode produksi, kemudian ditumpuk pada karton kemasan sejumlah yang
telah ditentukan, kemudian mie diberi lakban. Tujuan dari pemberian kemasan
adalah untuk melindungi produk dari kotoran, debu dan penggangu lainnya yang
dapat menurunkan kualitas mie. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengemasan
adalah kode produksi: mutu karton, kondisi pengeleman, berat rata-rata dan
cemaran.

2.8 Proses distribusi

Produk yang dihasilkan oleh PT. Indofood Sukses Makmur TBK Bandung tidak hanya
dipasarkan didalam negeri saja tetapi juga diekspor ke luar negeri juga, seperti
produk mie yang di ekspor ke kawasan ASEAN, Timur tengah, Hongkong, Taiwan,
Belanda, Ingris, Jerman, Australia, Amerika, sedangkan kemasan yang digunakan
disesuaikan dengan kondisi negara tersebut.
Dalam pemasarannya, grup distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi mi instan
yang terluas di Indonesia, yang mana menembus sampai hampir ke setiap sudut
kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak
tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi pasar yang lebih luas melalui
rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang
memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap
gudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat
mungkin. Produk mie dari PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk dapat dibeli
secara satuan per bungkus, dapat juga dibeli dengan paket per 5 bungkus dan paket
1 kardus yang berisi 30 atau 40 bungkus indomie. Harga indomie relatif ekonomis, di
Indonesia pada tahun 2010,dihargai Rp. 1350,00 per bungkusnya atau sekitar 10 sen
dolar Amerika. Di Australia, tahun 2009 prodak dijual dengan harga 25 sen per
bungkusnya atau AUD 10 untuk satu kardus berisi 40 bungkus prodak, sedangkan di
Amerika Serikat pada tahun 2009, prodak biasa dijual dengan harga 1 dolar per 3
bungkusnya, dan dapat ditemukan di berbagai supermarket Asia seperti Lion
Supermarket, Marina Food, atau 99 Ranch,dll.

HASIL PRODUKSI

Berikut adalah hasil produksi yang dihasilkan PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk :

Indomie

Indomie adalah merek produk mi instan yang sangat populer di Indonesia. Indomie
diproduksi oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Produk paling sukses dari
perusahaan milik Sudono Salim ini mulai diluncurkan ke pasar sejak tahun 1970, dan
pertama kali hadir dengan rasa Kaldu Ayam saja. Selain dipasarkan di Indonesia,
Indomie juga dipasarkan secara cukup luas di manca negara, antara lain di Amerika
Serikat, Australia, berbagai negara Asia dan Afrika serta negara-negara Eropa, dan itu
menjadikan Indomie sebagai salah satu dari segelintir produk asli Indonesia yang
mampu menembus pasar internasional. Di Indonesia sendiri, sebutan "Indomie"
sudah umum dijadikan istilah generik yang merujuk kepada mi instan.Berikut
Komposisi Indomie(Mie goreng) :

Mie
Tepung gandum (62%), minyak palm yang telah ditingkatkan kualitasnya dan
mengandung antioksidan 319, zat tepung tapioka, garam, garam mineral 501 dan
500, serat sayuran 412 dan pewarna 101.
Bubuk Perasa
Garam, gula, penguat rasa 621, 631 dan 627, bubuk bawang putih dan bawang
biasa, ekstrak ragi, perasa, merica, dan agen anti pengembang

Harga Indomie yang ekonomis dan cita rasanya yang telah disesuaikan dengan selera
Indonesia membuat produk mi instan ini sangat digemari oleh masyarakat. Bahkan,
tidak jarang warga Indonesia yang melakukan perjalanan ke luar negeri membawa
Indomie untuk mengatasi masalah ketersediaan makanan yang praktis dan sesuai
dengan selera Indonesia. Kepraktisan dalam penyajiannya dan mudahnya
pendistribusian membuat Indomie menjadi andalan warga Indonesia saat terjadi
tragedi bencana alam untuk mengatasi masalah keterbatasan dan kelangkaan bahan
pangan di lokasi dengan segera.

Indomie diklaim sebagai makanan yang sehat dan bergizi oleh produsennya. Produk
mi instan ini disebut memiliki berbagai kandungan gizi seperti energi, protein, niasin,
asam folat, mineral zat besi, natrium, dan berbagai vitamin seperti vitamin A, B1, B6,
dan B12. Meskipun begitu, konsumsi Indomie yang terlalu sering tidak dianjurkan,
sebab Indomie mengandung pewarna tartrazine yang tidak baik bagi kesehatan
apabila dikonsumsi dalam jangka panjang.Berikut rasa indomie standar :

Indomie Goreng Spesial


Indomie Goreng Pedas
Indomie Goreng Sate
Indomie Goreng Rasa Ayam
Indomie Goreng Rendang
Indomie Goreng Vegan
Indomie Kuah Rasa Sop Ayam
Indomie Kuah Rasa Kari Ayam
Indomie Kuah Rasa Kaldu Ayam
Indomie Kuah Rasa Kaldu Udang
Indomie Kuah Rasa Ayam Bawang
Indomie Kuah Rasa Ayam Spesial
Indomie Kuah Rasa Soto Mie
Indomie Kuah Rasa Soto Spesial
Indomie Kuah Rasa Baso Sapi
Indomie Kuah Rasa Sup Sayuran Vegan

Kemudian PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk juga memperbnayak keaneka


ragam rasa untuk memenuhi kepuasan pelanggan nusantara,Berikut rasa rasa
Indomie nusantara:
Indomie Goreng Cakalang
Indomie Goreng Rasa Rendang Pedas Medan
Indomie Rasa Coto Makassar
Indomie Rasa Empal Gentong
Indomie Rasa Kari Ayam Medan
Indomie Rasa Mi Cakalang
Indomie Rasa Mi Celor
Indomie Rasa Mi Kocok Bandung
Indomie Rasa Sop Buntut
Indomie Rasa Soto Banjar
Indomie Rasa Soto Banjar Limau Kuit
Indomie Rasa Soto Betawi
Indomie Rasa Soto Medan

Pop Mie

Pop Mie adalah merek mi instan dalam bentuk cup dari Indomie di Indonesia,
diproduksi oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Pop Mie kemasan baru
diluncurkan pada tahun 2010.Berikut rasa rasa Pop Mie :

Pop Mie Mi Goreng Spesial


Pop Mie Mi Goreng Pedas
Pop Mie Rasa Ayam Spesial
Pop Mie Rasa Ayam Bawang Spesial
Pop Mie Rasa Baso Spesial
Pop Mie Rasa Ayam
Pop Mie Rasa Baso
Pop Mie Rasa Soto Ayam
Pop Mie Rasa Kari Ayam
Pop Mie Mini Rasa Ayam Bawang
Pop Mie Mini Rasa Baso Sapi
Pop Mie Mini Rasa Soto Mie

Sarimi

Sarimi adalah merek mi instan terpopuler keempat di Indonesia, diproduksi oleh PT.
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, diluncurkan pada tahun 1982. Di Indonesia,
sebutan "Sarimi" juga umum dijadikan istilah generik yang merujuk kepada mi
instan.
Mie ini murah meriah dan cocok dengan selera Indonesia, sampai tidak jarang orang
membawa Sarimi ke luar negeri bila makanan di luar tidak cocok. Saat terjadi
bencana alam, orang Indonesia sering sekali menyumbang mi instan seperti Sarimi,
tentu saja beserta barang-barang kebutuhan lainnya.
Pada tahun 2007, Sarimi Soto Koya diluncurkan, hadir dengan rasa Jeruk Nipis dan
Pedasss. Dua tahun kemudian, Sarimi Soto Koya hadir dengan rasa Gurih.

Berikut Jenis jenis rasa sarimi ;

Sarimi Soto Koya Gurih


Sarimi Soto Koya Jeruk Nipis
Sarimi Soto Koya Pedasss
Sarimi Rasa Ayam Bawang
Sarimi Rasa Baso Sapi
Sarimi Mi Goreng Rasa Ayam
Sarimi Mi Goreng
Sarimi Rasa Ayam
Sarimi Rasa Soto Ayam
Sarimi Besaar Rasa Ayam Bawang
Sarimi Besaar Mi Goreng Spesial
Sarimi Besaar Goreng Spesial EKSTRA PEDAS
Sarimi Besaar Rasa Soto Mi
Sarimi Isi 2 Mi Goreng Rasa Ayam Kecap
Sarimi Isi 2 Rasa Soto
Sarimi Isi 2 Rasa Kari Spesial

Berikut komposisi Sarimi :

Mi
Tepung gandum (62%), minyak palm yang telah ditingkatkan kualitasnya dan
mengandung antioksidan 319, zat tepung tapioka, garam, garam mineral 501 dan
500, serat sayurang 412 dan pewarna 101.

Bubuk Perasa
Garam, gula, penguat rasa 621, 631 dan 627, bubuk bawang putih dan bawang
biasa, ekstrak ragi, perasa, merica, dan agen anti pengembang.

Supermi

Supermi adalah merek mi instan terpopuler ketiga di Indonesia, diproduksi oleh PT.
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Diluncurkan pada tahun 1971[rujukan?] oleh Sudono
Salim. Di Indonesia, sebutan "Supermi" juga umum dijadikan istilah generik yang
merujuk kepada mi instan. Pada tahun 2008, diluncurkanlah Supermi Go, hadir
dengan tiga rasa, yaitu GoBang, GoSo dan GoKar. Pada tahun 2010, Supermi dipiih
sebagai sponsor dalam ajang Indonesia Mencari Bakat di Trans TV.

Berikut Jenis jenis rasa Supermie ;

Supermi GoBang (Goreng Ayam Bawang)


Supermi GoSo (Goreng Rasa Soto)
Supermi GoKar (Goreng Rasa Kari)
Supermi Rasa Ayam Bawang
Supermi Super Rasa Ayam Bawang
Supermi Rasa Kaldu Ayam
Supermi Rasa Semur Ayam Pedas
Supermi Rasa Sup Sayuran
Supermi Rasa Baso Sapi
Supermi Keriting Rasa Ayam Bawang
Supermi Goreng Keriting Rasa Ayam
Supermi "Sedaaap" Goreng
Supermi "Sedaaap" Rasa Soto
Supermi "Sedaaap" Rasa Kari Ayam

Mie Telur Cap 3 Ayam


Pop Bihun
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk didirikan pada tahun 1990 oleh Sudono Salim.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ini menghasilkan beberapa prodak mie seperti :

Indomie (dengan varian rasa)


Pop Mie (dengan varian rasa)
Sarimi (dengan varian rasa)
Supermi (dengan varian rasa)
Mie Telur Cap 3 Ayam
Pop Bihun (dengan varian rasa)
Daftar Pustaka

www.google.com
www.indofood.com
www.ruzhjobs.com
www.answers.com

Anda mungkin juga menyukai