Disusun oleh :
A. Latar Belakang
Di tengah krisis pandemi covid-19 yang sedang melanda dunia saat ini membuat masyarakat
resah dan takut untuk menjalankan aktivitas sebagaimana biasanya, oleh karena itu banyak
dari mereka yang berusaha menghindari aktivitas diluar rumah secara berlebihan, mulai dari
urusan kerja hingga urusan makan mereka lakukan dari rumah. Sehingga terjadi peningkatan
dalam penggunaan layanan pemesanan makanan secara online. Hal tersebut dapat menjadi
peluang besar bagi pelaku usaha makanan baik pelaku lama maupun baru untuk meraup
keuntungan ditengah menurunnya perekonomian saat ini. Kami sebagai putra daerah
Sumatera Selatan dan Palembang khususnya ingin lebih mengenalkan makanan khas daerah
kami kepada masyarakat kota Banda Aceh, oleh karena itu kami berencana untuk
membangun usaha ini ditengah peluang yang telah dijelaskan sebelumnya.
B. Kondisi Bisnis
Di Banda Aceh saat ini sudah banyak bermunculan produk-produk makanan kekinian, tapi
dari sekian banyak produk tersebut, tidak ada yang berani mengangkat makanan khas
dengan konsep kekinian. Rata-rata menggunakan produk-produk makanan dari luar seperti
ayam krispi, burger, sandwich, kebab dan sebagainya. Kami bermaksud menggabungkan
cita rasa Pempek khas Palembang dengan konsep kekinian dari segi tampilan produknya.
Walau di Banda Aceh sendiri sudah ada beberapa restoran yang menjual pempek sebagai
produk panganan utamanya tapi belum ada yang menggunakan konsep kekinian untuk
menarik lebih banyak konsumen sehingga mereka hanya mampu menarik sedikit konsumen,
dan dari segi rasa pun masih jauh dari kata khas yang mewakili Palembang. Oleh karena itu
kami optimis bisnis yang akan kami kembangkan ini mampu menarik banyak konsumen.
2. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
A. Produk
Produk yang ditawarkan adalah berbagai macam makanan khas sumatera selatan seperti
Pempek, tekwan, model, lakso, burgo, martabak har dan kemplang. Tentunya dengan
pempek sebagai jargon utama untuk mengangkat bisnis.
B. Permintaan Produk
Permintaan produk lumayan tinggi, hal ini kami buktikan sendiri dengan membuka PO
secara online sebanyak dua kali di pertengahan bulan Maret lalu dan se;alu habis dalam 1
hari. Ditambah lagi dengan menggeliatnya pemesanan makanan secara online ditengah
kondisi pandemi seperti saat ini.
C. Kompetitor
Untuk pesaing sendiri hanya ada beberapa dan mereka juga menjual dengan harga yang
tergolong mahal sehingga hanya mampu menarik orang tertentu saja. Untuk lokasi pesaing
juga terletak jauh dari lingkungan mahasiswa.
D. Target Pasar
Target pasar adalah semua kalangan namun yang paling potensial adalah mahasiswa yang
pada umumnya akan tertarik dengan makanan yang berkonsep menarik dan citarasa yang
unik&khas.
E. Market Share
Menurut situs Portal data Unsyiah, terdapat 25.899 mahasiswa aktif dan kurang lebih
20.000 mahasiswa aktif di UIN Ar-Raniry. Dari jumlah tersebut kami berasumsi akan
memperoleh market share sebesar 50% untuk tahun pertama.
Strategi Pemasaran untuk mencapai market share :
Harga
Harga produk-produk yang ditawarkan sebesar Rp 15.000 hal ini bertujuan untuk
menarik konsumen dengan harga dibawah rata-rata karena pada umumnya pesaing
dengan produk sejenis di Banda Aceh menjual dengan harga Rp 18.000 keatas.
Promosi
Promosi yang dilakukan yaitu melalui media sosial dan dari mulut ke mulut
3. ASPEK TEKNIS DAN OPERASIONAL
D. Teknis Operasi
Proses Produksi. Proses pembuatan adonan dan perebusan pempek yang telah dibentuk
dilakukan di rumah kemudian untuk proses penggorengan dilakukan di gerobak.
Proses Pengemasan. Pengemasan menggunakan wadah plastik mika yang di desain
khusus agar terlihat menarik.
Proses Penjualan. Teknis penjualan dilakukan dengan cara delivery online dan juga
konvensional.
4. ASPEK KEUANGAN
A. Investasi Awal
1. Pra Investasi
A Penjualan Rp 183.750.000
B Biaya-biaya
Biaya Operasional Rp 62.400.000
Biaya Upah Karyawan Rp 24.000.000
Biaya Penyusutan Rp 1.392.000
Jumlah (Rp 87.792.000)
C EBIT Rp 95.958.000
D Pajak 0,5% Rp 479.790
E Laba Bersih Rp 95.478.210
1. Payback Period
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝐾𝑎𝑠 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑃𝑎𝑦𝑏𝑎𝑐𝑘 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 =
𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝐾𝑎𝑠 𝑀𝑎𝑠𝑢𝑘 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛𝑎𝑛
𝑅𝑝 95.700.000
Rp 95.478.210
𝑛
𝐴𝑡
𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 = ∑
(1 + 𝑘)1
𝑇=0
3. Profitability Index(PI)
𝑃𝑟𝑜𝑐𝑒𝑒𝑑𝑠
𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑥(𝑃𝑖) =
𝑂𝑢𝑡𝑙𝑎𝑦𝑠
𝑅𝑝 355.706.738,9
𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑥(𝑃𝑖) =
Rp 95.700.000
𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑥(𝑃𝑖) = 3,72
𝑛
𝐴1
𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑛𝑎𝑙 𝑅𝑎𝑡𝑒 𝑜𝑓 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 = ∑[ ]=0
(1 + 𝑟)𝑡
𝑡=𝑛
Bunga = 37%
5
Rp 95.478.210
𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑛𝑎𝑙 𝑅𝑎𝑡𝑒 𝑜𝑓 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 = ∑[ ] = 𝑅𝑝 118.700.536,8
(1 + 0,37)5
𝑡=0
Bunga = 38%
5
Rp 95.478.210
𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑛𝑎𝑙 𝑅𝑎𝑡𝑒 𝑜𝑓 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 = ∑[ ] = 𝑅𝑝 114.461.672,3
(1 + 0,38)5
𝑡=0
Selisih Tingkat Bunga Selisih P.V. Selisih P.V. Proceeds
dengan capital outlays
37% Rp 118.700.536,8 Rp 118.700.536,8
Rp 23.000.536,8
x1% = 0,054%
Rp 4238864,5
37%+0,054% = 37,054%
A. Nama Usaha
Nama usaha yang akan kami bangun adalah “Pempek Mangcek.” Nama tersebut berasal
dari produk utama yang menjadi jargon usaha kami yaitu pempek dan kata Mangcek yang
berasal dari bahasa Melayu Palembang yang artinya Paman.
Kelengkapan
No. Dokumen Keterangan
Ada Tidak
diam
Kelengkapan
No Dokumen Keterangan
Ada Tidak
1. Fotokopi Akta pendirian Perusahaan
2. Fotokopi KTP
Surat Ketarangan Kegiatan Usaha dari
3.
Lurah
4. Surat Tanda Daftar Perusahaan
Kelengkapan
No Dokumen Keterangan
Ada Tidak
Fotokopi KTP
1.
Pemilik/pengurus/penanggung jawab
Surat Keterangan Kelengkapan
2. Lain/rekomendasi dinas/instansi
teknis
3. Fotokopi NPWP
4. Susunan Pengurus/BP
5. Pas foto
Kelengkapan
No Dokumen Keterangan
Ada Tidak
1 Surat Permohonan yang ditujukan
kepada Bupati/Walikota
2 Proposal
3 Fotokopi Akta Pendirian Perusahaan
4 Fotokopi NPWP
5 Fotokopi KTP
6 Gambar Lokasi
7 Surat Kuasa dari perusahaan apabila
yang mengajukan bukan direksi
Kelengkapan
No Dokumen Keterangan
Ada Tidak
1. Fotokopi KTP
Pemilik/Pengurus/penanggung Jawab
2. Asli Keterangan Tempat Usaha
3. Akta Pendirian dan Perubahan
4. Fotokopi izin-izin yang dimiliki
C. Struktur Organisasi Bisnis
Bisnis ini berbentuk CV dengan Struktur organisasi terdiri dari sekutu Pasif berjumlah satu
orang yakni kami sendiri dan sekutu aktif berjumlah dua orang yang sekaligus juga
menjadi karyawan.
A. Dampak Lingkungan
Produk yang kami produksi menggunakan plastik dalam proses packagingnya. Sehingga
dapat menimbulkan dampak buruk jika konsumen tidak bijak dengan membuang bungkus
sisa produk secara sembarangan. Untuk meminimalisir dampak tersebut kami berusaha
mengingatkan konsumen baik secara lisan lewat karyawan maupun secara tulisan lewat
stiker yang ditempel di bungkus produk.
A. Resiko Bisnis
Setidaknya ada beberapa resiko yang dapat menjadi kendala dalam menjalankan bisnis ini,
yakni:
Ketersediaan bahan baku yang kemungkinan harus dibawa langsung dari Palembang
mengingat kekhasan produk harus dijaga, yang membuat lama pengiriman dan biaya
sewaktu-waktu dapat meningkat.
Kejenuhan konsumen terhadap produk jika mutu tidak dijaga dan inovasi tidak
dikembangkan
Harga produk yang sewakt-waktu dapat meningkat sehingga konsumen mulai
keberatan mengingat diawal harga ditetapkan dibawah pasaran untuk merebut pasar
penjualan ditambah lagi dengan kondisi pengiriman bahan baku yang tidak dapat
diprediksi.
B. Kesimpulan
Berdasarkan tinjauan dari berbagai aspek yang telah dianalis dan dengan pertimbangan
hasil perhitungan analisis rasio keuangan, kondisi bisnis serta tidak banyak pesaing yang
menjual produk sejenis. Maka dapat disimpulkan bahwa bisnis ini sangat
direkomendasikan untuk dijalankan.
DAFTAR PUSTAKA
Suliyanto. 2010. Studi Kelayakan Bisnis: Pendekatan Praktis. Penerbit CV. Andi Offset
(Penerbit Andi).
Aldy Purnomo, Rochmat DKK. 2017. Studi Kelayakan Bisnis. UNMUH Ponorogo
Press.
BisnisUKM, 2015. Peluang Bisnis Pempek Palembang ala Gerobak. Tersedia di:
https://bisnisukm.com/peluang-bisnis-pempek-palembang-ala-gerobak.html [Diakses 7
Oktober 2020].
TokoMesin, 2019. Peluang Usaha Pempek Palembang dan Analisis Usahanya. Tersedia
di:https://www.tokomesin.com/peluang-usaha-pempek-palembang-dan-analisa-
usahanya.html [Diakses 7 Oktober 2020].