Anda di halaman 1dari 20

Makalah pengantar bisnis

RESIKO DAN ASURANSI


Guru pembimbing
Disusun oleh
Nama

: Rahmaniar
:

: Jumainizar

Nim

: 150430016

Jurusan

: Ekonomi Pembangunan

Unit

: 1-A

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
TAHUN AJARAN 2015/2016

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah pengantar bisnis
tentang Resiko Dan Asuransi.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang Resiko Dan
Asuransi ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.

Bireuen,
Desember 2015
Penyusun

DAFTAR ISI
Kata
pengantar

Daftar
isi

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR
BELAKANG
...
B. RUMUSAN
MASALAH
BAB II
PEMBAHASAN......................
....................
A. Pengertian resiko dan
asuransi
B. Manajemen
resiko

C. Fungsi manajemen
risiko
D. Prinsip-prinsip pengidentifikasikan
risiko
E. Pengukuran
Risiko

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
..
DAFTAR
PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Di Zaman sekarang ini banyak resiko dimasa depan dapat terjadi
kepada siapa saja dalam kehidupan sehari-hari mulai dari kalangan
bawah sampai kalangan atas, misalnya yang terjadi dalam
kecelakaan, kebakaran, pencurian, perampokan, kecurangan,
kematian maupun sakit semua itu dapat menimpa seseorang yang
membuat kerugian besar bagi yang mengalaminya.
Oleh karena itu setiap resiko yang dihadapi oleh seseorang
harus ditanggulangi sebelum mengalami kerugian yang leih

besar lagi. Salah satunya cara menanggulanginya adalah


dengan menggunakan jasa asuransi. Saat ini perusahaan
asuransi sudah banyak di Indonesia hal-hal apa pun bisa
diasuransikan.
Semua orang menyadari bahwa dunia penuh dengan ketidak
pastian, kecuali kematian, yang meskipun demikian juga
mengandung ketidakpastian didalamnya, antara lain mengenai:
kapan, karena kapan kematian itu terjadi. Dimana ketidak
pastian mengakibatkan adanya resiko yang merugikan bagi
pihak-pihak yang berkepentingan. Lebih-lebih dalam dunia
bisnis, ketidakpastian beserta resikonyamerupakan sesuatu
yang tidak yang tidak bisa diabaikann dengan begitu saja.
Sehubungan dengan hal tersebut semua orang termasuk
pengusaha berusaha untuk menanggulanginmya, artinya
berupaya meminimumkan ketidakpastian agar kerugian yang
ditimbulkan dapat dihilangkan atau diminimalkan.
Penanggulangan resiko tersebut dapat dengan berbagai cara
dan pengelolaan berbagai cara penanggulangann resiko ini yang
dinamakan Manajemen Resiko. Pengelolaan tersebut meliputi
langkah-langkah antara lain:
1.

Berusah auntuk mengidentifikasi unsur-unsur

ketidakpastian dan tipe-tiope resiko yang dihadapi bisnisnya.


2.

Berusaha untuk menghindari dan menanggulangi semua

unsur ketidakpastian, misalnya dengan membuat perencanaan


yang baik dan cermat.
3.

Berusaha untuk mengetahui korelasi dan konsekuensi antar

peristiwa, sehingga dapet diketahui resiko-resiko yang


terkandung didalamnya.
4.

Berusaha mencari dan mengambil langkah-langkah untuk

menangani resiko-resiko yang telah berhasil diidentifikasi.

B. Rumusan masalah
1.
2.
3.
4.
5.

Apa
Apa
Apa
Apa
Apa

pengertian dari resiko dan asuransi


pengertian manajemen resiko
fungsi manajemen risiko
saja Prinsip-prinsip pengidentifikasikan risiko
saja manfaat Pengukuran Risiko

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Resiko dan Asuransi


Setiap orang menyadari tentang ketidakpastian.Ketidakpastian

termasuk tentang resiko,lebih-lebih dalam dunia bisnis.Perusahaan


yang berdiri harus tahu apa itu resiko dan bagaimana cara
mengidentifikasinya,termasuk jenis produk, aktivitas, dan bahkan
sistem pamasarannya.Berbagai pakar menyebutkan pengertian
resiko diantaranya:

Risiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi

selama periode tertentu(Arthur Williams dan Richard,M.H).

Risiko adalah ketidakpastian (uncertainty) yang mungkin

melahirkan peristiwa kerugian(loss) (A.Abbas Salim).

Risiko merupakan penyebaran/penyimpangan hasil aktual dari

hasil yang diinginkan(Herman Darmawi).


Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa resiko
sering dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya sesuatu yang
merugikan, yang tidak diduga atau tidak di inginkan.
Asuransi adalah salah satu bentuk pengendalian resiko yang
dilakukan dengan cara mengalihkan/transfer resiko dari satu pihak ke
pihak lain dalam hal ini adalah perusahaan asuransi.
Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal 246
disebutkan bahwa asuransi atau pertanggungan adalah suatu
perjanjian dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri
kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi untuk
penggantian kepadanya karena suatu kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan di deritanya karena
suatu peristiwa yang tidak tentu.
Fungsi utama dari asuransi adalah sebagai mekanisme untuk
mengalihkan resiko (risk transfer mechanism), yaitu mengalihkan
resiko dari satu pihak (tertanggung) kepada pihak lain (penanggung).
Pengalihan resiko ini tidak berarti menghilangkan kemungkinan
misfortune, melainkan pihak penanggung menyediakan pengamanan
finansial (financial security) serta ketenangan (peace of mind) bagi
tertanggung.
Sebagai imbalannya, tertanggung membayarkan premi dalam jumlah
yang sangat kecil bila dibandingkan dengan potensi kerugian yang
mungkin dideritanya. Pada dasarnya, polis asuransi adalah suatu
kontrak yakni suatu perjanjian yang sah antara penanggung (dalam

hal ini perusahaan asuransi) dengan tertanggung, dimana pihak


penanggung bersedia menanggung sejumlah kerugian yang mungkin
timbul dimasa yang akan datang dengan imbalan pembayaran
(premi) tertentu dari tertanggung.
Macam-macam Resiko dan Asuransi
a. Macam-macam resiko
menurut sifatnya :
a. Resiko yang tidak disengaja (resiko murni) adalah resiko yang
apabila terjadi tentu menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa
disengaja, misalnya resiko terjadi kebakaran, bencana lam,
pencurian, dsb.
b. Resiko yang disengaja (resiko spekulatif) adalah resiko yang
sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan, agar terjadinya
ketidakpastian memberikan keuntungan kepadanya, misalnya resiko
utang piutang, perjudian, perdagangan berjangka (hedging), dsb.
c. Resiko fundamental adalah resiko yang penyebabnya tidak dapat
dilimpahkan kepada seseorang dan yang menderita tidak hanya satu
atau beberapa orang saja tetapi banyak orang, seperti banjir, angin
topan, dsb.
d. Resiko khusus adalah resiko yang bersumber pada peristiwa yang
mandiri dan umumnya mudah diketahui penyebabnya, seperti kapal
kandas , pesawat jatuh, tabrakan mobil, dsb.
e. Resiko dinamis adalah resiko yang timbul karena perkembangan
dan kemajuan (dinamika) masyarakat di bidang ekonomi, ilmu dan
teknologi, seperti resiko keuangan, resiko penerbangan luar angkasa.
Menurut dapat- tidaknya risiko tersebut dialihkan kepada pihak
lain dibedakan ke dalam:
a. Risiko yang dapat dialihkan kepada pihak lain, dengan
mempertanggungkan suatu objek yang akan terkena risiko
kepada perusahaan asuransi, dengan membayar sejumlah premi
asuransi, sehingga semua kerugian menjadi tanggungan
( pindah) kepada pihak perusahaan asuransi.
b. Risiko yang tidak dapat dialihkan kepada pihak lain ( tidak
dapat diasuransikan) ; umumnya meliputi semua jenis risiko

spekulatif
Menurut sumber/ penyebab timbulnya, risiko dapat dibedakan
ke dalam:
a. Risiko intern yaitu risiko yang berasal dari dalam perusahaan
itu sendiri
Contoh: kerusakan aktiva karena ulah karyawan sendiri,
kecelakaan kerja, kesalahan manajemen, dll
b. Risiko ekstern yaitu risiko yang berasal dari luar perusahaan
Contoh: pencurian, penipuan, persaingan, fluktuasi harga,
perubahan kebijakan pemerintah, dll
b. Macam-Macam Asuransi
Berdasarkan pasal 247 KUHD menyebutkan tentang lima jenis
asuransi, yaitu :
1.

Asuransi terhadap kebakaran

2.

Asuransi terhadap bahaya hasil-hasil pertanian

3.

Asuransi terhadap kematian orang ( Asuransi jiwa )

4.

Asuransi terhadap bahaya dilaut dan perbudakan

5.

Asuransi terhadap bahaya dalam pengangkutan didarat dan

disungai-sungai
Jenis-jenis asuransi yang terdapat di Indonesia terdiri dari :

Asuransi Kesehatan

Jenis asuransi seperti ini tampaknya adalah yang paling banyak


digunakan mengingat jaman sekarang ini biaya untuk berobat
dan rumah sakit sangatlah mahal, oleh karena itu jenis asuransi
ini sangat saya anjurkan terutama untuk selluruh keluarga atau
yang mempunyai pekerjaan yang beresiko tinggi, karena jika
suatu saat kita membutuhkan pelayanan medis maka asuransi
ini dapat memperingan beban biaya.

Asuransi Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam


kehidupan ini walaupun dalam kenyataannya pendidikan itu
adalah hal yang mahal. Jika kamu merasa pendapatan dimasa
yang akan datang tidak akan mencukupi biaya pendidikan anakanak kamu maka sebaiknya segera memikirkan untuk mengikuti

asuransi jenis ini.

Asuransi Pengakutan

Asuransi pengangkutan adalah asuransi yang


mempertanggungkan kemungkinan resiko terhadap
pengangkutan barang.
Asuransi pengangkutan dapat dibagi menjadi:
a. Asuransi pengangkutan darat sungai
b. Asuransi pengangkutan laut
c. Asuransi pengangkutan udara

Asuransi Jiwa

Persetujuan antara kedua pihak, yang di dalamnya tercantum


pihak mana yang berjanji akan membayar premi dan pihak lain
yang berjanji akan membayar sejumlah uang yang telah
ditentukan jika seseorang tertanggung meninggal atau
selambat-lambatnya pada waktu yang ditentukan. Asuransi jiwa
adalah perjanjian antara perusahaan asuransi dengan konsumen
yang menyatakan bahwa perusahaan asuransi akan
memberikan santunan sejumlah dana apabila konsumen
meninggal dunia, atau ditanggung sampai masa tertentu.
Dengan adanya asuransi jiwa ini, maka keluarga yang
ditinggalkan merasa aman dari segi keuangan, walaupun ini
tidak diharap-harap.
Asuransi jiwa terdiri atas dua macam yaitu:

Asuransi modal, pada asuransi ini telah tercantum dalam polis


bahwa bila telah tiba saatnya (meninggal/habis masa
asuransinya) maka ganti rugi akan dibayar sekaligus.
Asuransi nafkah hidup, di sini ganti rugi dibayarkan secara
berkala selama yang dipertanggungkan masih hidup.

Asuransi Perusahaan

Pertanggungan kerugian ini menyangkut perusahaan yang


dirugikan oleh suatu sebab yang dapat

menghentikan/menghambat
kegiatan perusahaan.Ganti kerugiannya biasanya didasarkan
kepada keuntungan kotor yang terlepas karena terhentinya
kegiatan perusahaan tersebut.

B. Manajemen Resiko
Manajemen Risiko adalah pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen
dalam penanggulangan risiko, terutama risiko yang dihadapi oleh
organisasi/perusahaan,keluarga, dan masyarakat. Jadi mencakup
kegiatan merencanakan, mengorganisir, menyusun, memimpin/
mengkoordinir, dan mengawasi (termasuk mengevaluasi) program
penanggulangan risiko.
Program manajemen risiko mencakup tugas-tugas:
1) mengidentifikasi risiko-risiko yang dihadapi
2) mengukur atau menentukan besarnya risiko tersebut
3) mencari jalan untuk menghadapi atau menanggulangi risiko,
4) menyusun strategi untuk memperkecil ataupun
mengendalikan risiko,
5) mengkoordinir pelaksanaan penanggulangan risiko serta
mengevaluasi program penanggulangan risiko yang telah
dibuat.
Seorang manajer risiko pada hakikatnya harus menjawab
pertanyaan:
1) Risiko apa saja yang dihadapi perusahaan?
2) Bagaimana dampak risiko-risiko tersebut terhadap bisnis
perusahaan?
3) Risiko-risiko mana yang dapat dihindari, yang dapat ditangani
sendiri dan yang mana yang harus dipindahkan kepada
perusahaan asuransi?
4) Metode mana yang paling cocok dan efisien untuk
menghadapinya serta bagaimana hasil pelaksanaan strategi
penanggulangan risiko yang telah direncanakan?

Sumbangan Manajemen Risiko bagi Perusahaan, Keluarga, dan


Masyarakat Bagi Perusahaan:
Evaluasi dari program penanggulangan risiko akan dapat
memberikan gambaran mengenai keberhasilan dan kegagalan
operasi perusahaan.
Pelaksanaan program penanggulangan risiko juga dapat
memberikan sumbangan langsung kepada upaya peningkatan
keuntungan perusahaan.
Beberapa Istilah Penting
Peril adalah peristiwa atau kejadian yang menimbulkan kerugian
atau
merupakan kejadian/peristiwa sebagai penyebab langsung
terjadinya
suatu kerugian; misalnya kebakaran, pencurian, kecelakaan,
dsb. Peril
sering disebut juga bahaya, meskipun antara keduanya
sebetulnya tidak
persis sama.
Hazard adalah keadaan atau kondisi yang memperbesar
kemungkinan
terjadinya peril. Contoh: jalan licin, tikungan tajam merupakan
keadaan
jalan yang memperbesar kemungkinan terjadinya kecelakaan di
tempat
tersebut.
Macam-macam Hazard:
a. Physical Hazard
b. Moral Hazard
c. Legal Hazard
C. Fungsi Manajemen Risiko
Pengertian Manajemen Risiko

Manajemen Risiko adalah berkaitan dengan kegiatan keamanan, yang


tujuannya adalah menjaga harta benda dan personil perusahaan
terhadap kerugian akibat kejahatan dan semua gangguan sosial atau
gangguan alamiah, yang mungkin membahayakan kehidupan dan
perkembangan perusahaan.
Manajemen Risiko merupakan keputusan eksekutif/manajerial
yang berkaitan dengan pengelolaan risiko murni, yang
mencakup:
1. Menemukan secara sistematis dan menganalisis kerugiankerugian yang dihadapi perusahaan (melakukan identifikasi
terhadap risiko)
2. Menemukan metode yang paling baik dalam menangani risiko
(kerugian) yang dihubungkan dengan keuntungan perusahaan.
Manajemen Risiko dan Asuransi
Asuransi merupakan bagian dari manajemen risiko, karena
asuransi merupakan salah satu cara penanggulangan risiko,
sebagai hasil perumusan strategi penanggulangan risiko dari
manajemen risiko.
Persamaan Manajemen Risiko dan Asuransi:
Kedua-duanya merupakan kegiatan manajemen, yang berkaitan
dengan upaya penanggulangan risiko murni yang dihadapi oleh
perusahan.
Perbedaan Manajemen Risiko dan Asuransi:
Manajemen Risiko Asuransi
1.Lebih menekankan kegiatannya pada menemukan dan
menganalisis risiko murni.
2.Tugasnya hanya memberikan penilaian belaka terhadap
semua teknik penanggulangan risiko (termasuk asuransi)
3. Pelaksanaan programnya menghendaki adanya kerja sama
dengan sejumlah individu dan bagian-bagian dari perusahaan.
4. Keputusan manajemen risiko mempunyai pengaruh yang
lebih luas/besar terhadap operasi perusahaan.

Asuransi :
1. Merupakan salah satu cara menanggulangi risiko murni
tertentu.
2. Tugasnya menangani seluruh proses pengalihan risiko
3. Melibatkan jumlah orang dan kegiatankegiatan yang lebih
kecil.
4. Keputusan di bidang asuransi mempunyai pengaruh yang
lebih terbatas.
Tujuan Manajemen Risiko
a.

Tujuan Sebelum Terjadinya Peril

1) Hal-hal yang bersifat ekonomis


2) Hal-hal yang bersifat nonekonomis
3) Tindakan penanggulangan risiko dilakukan untuk memenuhi
kewajiban yang berasal dari pihak ketiga/pihak luar.
b. Tujuan Setelah Terjadinya Peril
1) Menyelamatkan operasi perusahaan.
2) Mencari upaya-upaya agar operasi perusahaan tetap
berlanjut setelah terkena peril.
3) Mengupayakan agar pendapatan perusahaan tetap mengalir,
meskipun tidak sepenuhnya, paling tidak cukup untuk menutup
biaya variabelnya.

4) Mengusahakan tetap berlanjutnya pertumbuhan usaha bagi


perusahaan yang sedang melakukan pengembangan usaha.
5) Berupaya tetap dapat melakukan tanggung jawab sosial dari
perusahaan.
c. Fungsi Pokok Manajemen Risiko
1. Menemukan kerugian potensial
2. Mengevaluasi kerugian potensial
3. Memilih teknik / cara yang tepat atau menentukan suatu
kombinasi dari teknik teknik yang tepat guna menanggulangi
kerugian.

Langkah-langkah Proses Pengelolaan Risiko :


1. Mengidentifikasi/menentukan terlebih dahulu objek/tujuan
yang ingin dicapai melalui pengelolaan risiko.
2. Mengidentifikasi kemungkinan-kemungkinan terjadinya
kerugian/peril atau mengidentifikasi risiko-risiko yang dihadapi.
3. Mengevaluasi dan mengukur besarnya kerugian potensial.
4. Mencari cara atau kombinasi cara-cara yang paling baik,
paling tepat dan paling ekonomis untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang timbul akibat terjadinya suatu peril.
5. Mengkoordinir dan mengimplementasikan/melaksanakan
keputusan-keputusan yang telah diambil untuk menanggulangi
risiko.
6. Mengadministrasi, memonitor, dan mengevaluasi semua
langkah-langkah atau strategi yang telah diambil dalam
menanggulangi risiko.
D. Prinsip-prinsip pengidentifikasikan risiko
Identifikasi Risiko merupakan proses di mana suatu perusahaan secara
sistematis dan terus-menerus mengidentifikasi property, liability, dan
personnel exposure sebelum terjadinya peril.
Yang dilakukan oleh Manajer Risiko mencakup:
1. Membuat daftar (Check-list) semua kerugian yang dapat menimpa
semua bisnis/perusahaan apapun.
2. Melalui pendekatan sistematis mencari kerugian-kerugian potensial
mana (dari Check-list tersebut) yang dapat menimpa perusahaan.
Sumber-sumber informasi yang dapat digunakan antara lain:
1. Data dari perusahaan asuransi
2. Informasi dari Badan Penerbitan Asuransi
3. Informasi dari Asosiasi Manajemen Asuransi (AMA)
4. Informasi dari Ikatan Manajer Risiko dan Asuransi
5. Informasi dari Kepolisian.
Manfaat Daftar Kerugian Potensial Klasifikasi Kerugian Potensial
1. Kerugian atas harta kekayaan (property exposure)

2. Kerugian berupa Kewajiban kepada Pihak Lain (liability


losses/exposure)
3. Kerugian Personil (personnel losses/exposures)
Manajer Risiko harus selalu:
1. Mempelajari dan mengevaluasi peristiwa-peristiwa kerugian
yang telah diderita
2. Mengikuti dan mempelajari peristiwa-peristiwa kerugian yang
dilaporkan melalui publikasi-publikasi
3. Menghadiri pertemuan-pertemuan para manajer di dalam
internal perusahaan, pertemuan dengan Manajer Risiko di
tingkat regional, nasional maupun internasional.
Metode Pengidentifikasi Risiko
1. Menggunakan daftar pertanyaan/kuesioner.
2. Menggunakan laporan keuangan.
3. Membuat flow-chart barang mulai dari bahan mentah sampai
menjadi barang jadi, sehingga dapat diketahui risiko-risiko yang
dihadapi pada masing-masing tahap dari aliran tersebut.
4. Pemeriksaan/inspeksi langsung.
5. Mengadakan interaksi dengan departemen/bagian dalam
perusahaan.
6. Mengadakan interaksi dengan pihak luar.
7. Melakukan analisis terhadap kontrak-kontrak yang telah
dibuat dengan pihak lain.
8. Membuat dan menganalisis catatan/statistik mengenai
bermacam-macam kerugian yang pernah diderita.
9. Mengadakan analisis lingkungan.

E. Pengukuran Risiko
Manfaat pengukuran risiko
1. Untuk menentukan kepentingan relatif dari suatu risiko yang

dihadapi.
2. Untuk mendapatkan informasi yang sangat diperlukan oleh.
Manajer Risiko dalam upaya menentukan cara dan kombinasi
cara-cara yang paling dapat diterima/paling baik dalam
penggunaan sarana penanggulangan risiko.
Dimensi yang diukur
1. Besarnya frekuensi kerugian, artinya berapa kali terjadinya
suatu kerugian selama suatu periode tertentu.
2. Tingkat kegawatan (severity) atau keparahan dari kerugiankerugian tersebut. Artinya untuk mengetahui sampai seberapa
besar pengaruh dari suatu kerugian terhadap kondisi
perusahaan, terutama kondisi finansialnya.
Dari hasil pengukuran yang mencakup dua dimensi tersebut
paling tidak dapat diketahui:
1. Nilai rata-rata dari kerugian selama suatu periode anggaran.
2. Variasi nilai kerugian dari satu periode anggaran ke periode
anggaran yang lain naik-turunnya nilai kerugian dari waktu ke
waktu.
3. Dampak keseluruhan dari kerugian-kerugian tersebut,
terutama kerugian yang ditanggung sendiri (diretensi), jadi tidak
hanya nilai rupiahnya saja.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan dimensi
pengukuran tersebut, antara lain:
1. Orang umumnya memandang bahwa dimensi kegawatan dari
suatu kerugian potensial lebih penting dari pada frekuensinya.
2. Dalam menentukan kegawatan dari suatu kerugian potensial
seorang Manajer Risiko harus secara cermat memperhitungkan
semua tipe kerugian yang dapat terjadi, terutama dalam
kaitannya dengan pengaruhnya terhadap situasi finansial
perusahaan.
3. Dalam pengukuran kerugian Manajer Risiko juga harus
memperhatikan orang, harta kekayaan atau exposures yang

lain, yang tidak terkena peril.


4. Kadang-kadang akibat akhir dari peril terhadap kondisi
finansial perusahaan lebih parah dari pada yang diperhitungkan,
antara lain akibat tidak diketahuinya atau tidak
diperhitungkannya kerugian-kerugian tidak langsung.
5. Dalam mengestimasi kegawatan dari suatu kerugian penting
pula diperhatikan jangka waktu dari suatu kerugian, di samping
nilai rupiahnya.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Resiko sering dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya
sesuatu yang merugikan, yang tidak diduga atau tidak di inginkan.
Asuransi adalah salah satu bentuk pengendalian resiko yang dilakukan
dengan cara mengalihkan/transfer resiko dari satu pihak ke pihak lain
dalam hal ini adalah perusahaan asuransi.
Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal 246
disebutkan bahwa asuransi atau pertanggungan adalah suatu
perjanjian dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri
kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi untuk
penggantian kepadanya karena suatu kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan di deritanya karena
suatu peristiwa yang tidak tentu.

DAFTAR PUSTAKA

https://acemughnie.wordpress.com/2014/10/31/peng
antar-bisnis/

Anda mungkin juga menyukai