Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif
yang dijadikan dasar, kiat , dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
kesuksesan . Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa
yang menjadi sumber keunggulan untuk dijadikan peluang . Jadi kewirausahaan
merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah dipasar melalui
proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda .
Di Indonesia , kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa
sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan
tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui
pendidikan formal maupunn pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat
kewirausahaan menjadi berkembang .
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan .
Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan ( entrepreneur ) mempunyai
cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya . Mereka mempunyai
motivasi , panggilan jiwa , persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai
nilai , sikap dan perilaku sebagai manusia unggul .
1.2. Maksud dan Tujuan
1. Meningkatkan jumlah para wirausahawan yang berkualitas .
2. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan
kemajuan dan kesejahteraan masyarkat .
3. Membudidayakan semangat sikap , perilaku, dan kemampuan kewirausahaaan
dikalangan masyarakat yang mampu , handal, dan unggul .
4. Menumbuhkembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh
dan kuat terhadap masyarakat .

5 Profile Pengusaha Sukses di Bidang Laundry

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Profile Pengusaha
2.1.1. Agung Nugroho Santoso

Agung Nugroho Santoso

Latar Belakang Menjalankan Usaha Laundry

Tak mau hanya hidup sebagai mahasiswa dan ngekos jauh dari orangtua,
Agung Nugroho Santoso kemudian melirik bisnis jasa mencucikan baju
alias laundry. Di tahun 2004-2006, bisnis jasa laundry memang belum dilakukan
secara profesional. Yang ada baru bisnis cucian berskala rumah tangga yang
dilakukan ibu-ibu dengan pelanggan terbanyak mahasiswa kos. Ia pikir, ini kalau
dikelola secara profesional dan di-branding tentu diminati orang. Laundry
memang bukan bisnis utama yang dilakoni Agung. Sebelumnya, ia juga sempat
menjalankan usaha pakaian dan telepon seluler, tapi itu tak berlangsung terlalu
lama karena ia mengalami kegagalan. Bisnis saya bangkrut, namun saat itu saya
melihat bisnis lain yang menjanjikan yakni laundry untuk kalangan mahasiswa,
ucapnya.

Terbentuknya Simply Fresh Laundry

Dengan modal sisa dari usaha sebelumnya dan pinjaman, ia mulai


membeli peralatan laundry. 26 Februari 2006 menjelang akhir masa studi, ia
memberanikan diri membuka jasa laundry kiloan dengan modal awal satu mesin

5 Profile Pengusaha Sukses di Bidang Laundry

cuci dan satu pengering. Modalnya dari sisa bisnis sebelumnya dan ngutang sanasini, termasuk pinjam pada orangtua. Waktu itu ia menyewa tempat berukuran 4x6
di jalan Flamboyan, Gejayan tak jauh dari kampus Universitas Negeri Yogyakarta
(UNY) dan UGM. Laundry kiloan yang dinamainya Simply Fresh pun resmi ia
dirikan.

Perjalanan Usaha Simply Fresh Laundry

Agar berbeda dan calon pelanggan berdatangan, ia memberikan jaminan,


cuci baju akan selesai dalam tempo 4 jam saja. Pewanginya pun bisa memilih
sendiri dari tujuh jenis pewangi yang ia tawarkan. Yang lebih istimewa, ia
sampaikan kepada calon pelanggan bahwa air yang ia gunakan untuk mencuci
telah melalui teknologi ultra violet yang berfungsi sebagai sterilisasi agar pakaian
yang dicuci bebas bakteri dan aman bagi pemilik kulit sensitif, terutama kulit
bayi.
Ya, ia memang menawarkan keunggulan laundry kiloannya seperti :
murah, menggunakan deterjen ramah lingkungan, menggunakan sterilisasi ultra
violet, pewangi bisa dipilih, dan memisahkan jenis kain. Jangan salah, yang
namanya janji nyucinya dipisah, maksudnya dipisah menurut jenis kainnya.
Misalnya, tidak mungkin celana jins dicampur dengan kain yang halus atau baju
berwarna putih, soalnya yang putih bisa-bisa kelunturan. Soalnya di dalam
air laundry ada unsur chemical atau kimia untuk memisahkan kotoran. Jadi bukan
dipisah milik orang per orang. Tapi berdasarkan jenis kain.
Dengan penawaran berbagai keunggulan itu, bisnisnya segera menjadi
pelopor laundry kiloan murah dan tentu saja lebih unggul dari pada yang dikelola
para ibu rumah tangga lainnya. Terlebih harga yang ia tawarkan per kilo hanya
Rp2.800. Dampaknya, bisnisnya pun diburu mahasiswa. Agung pun semakin
bergairah melakukan berbagai inovasi. Dalam sebulan, langganan saya cukup
banyak. Dari situ meski hanya berbekal peralatan seadanya dan dibantu dua
karyawan, saya menawarkan cuci kilat 4 jam bisa diambil. Keputusan itu memang
penuh resiko, saya jadi semakin sibuk. Saat itu juga saya masih kuliah, sering
sampai tidak tidur 24 jam karena untuk menggiling pakaian konsumen, karena
jumlah mesin yang terbatas namun orderan yang banyak. Otomatis untuk menjaga
5 Profile Pengusaha Sukses di Bidang Laundry

kepuasan pelanggan untuk bisa jadi 1 hari jadi saya rela lembur 24 jam. Dan saya
ingat saat musim ujian kuliah pun belajar nyambi di outlet laundry, jadi sambil
melayani
pelanggan
saya
juga
belajar,
ujarnya.
Tapi tak cukup sampai disitu, bahkan karena pasar yang semakin bagus, ia
nekat membuka outlet baru dengan modal pinjaman hasil menggadaikan STNK
sepeda motor. Saat itu keuntungan dari laundrynya sekitar 8 jutaan per bulan.
Hanya setahun, bisnis laundry ini mulai dilihat oleh masyarakat,
khususnya mahasiswa. Seiring dengan itu, kuliahnya pun selesai dan saya
menyabet IPK 3,30.
Larangan Orang Tua
Sayang, disaat bisnisnya sedang naik daun, orang tua malah melarangnya.
Orang tuanya menginginkan Agung menjadi seorang pekerja kantoran. Hampir
saja Agung mengubur mimpinya menjadi seorang pengusaha. Mereka
menginginkan saya menjadi pegawai kantoran yang berdasi, bukan tukang cuci.
Ayah saya kan seorang pengacara, saudara saya ada yang jadi jaksa dan dokter.
Ya, akhirnya saya menurut saja. Saat lulus, saya melamar ke sebuah bank dan
lolos seleksi, saya diterima. Tapi hasrat untuk berbisnis masih besar, ucap anak
ke tiga pasangan Agus Susanto dan Hermin Yulistyowati ini.
Dengan sedikit memelas Agung pun memohon kepada kedua orang tuanya
untuk mengizinkan berbisnis. Jelas orang tua tidak merestui. Tapi sebisa
mungkin saya meyakinkan mereka dan akhirnya luluh juga. Saya minta diberi
setahun saja kesempatan untuk berbisnis. Kalau gagal, saya siap turuti kemauan
mereka dan mengubur dalam-dalam mimpi saya, kilahnya.

Masa Gemilang Agung Nugroho Santoso

Agung pun pasang kuda-kuda, berbagai strategi ia terapkan untuk


menyiasati kesuksesan bisnisnya. Ilmu bisnis ia pelajari secara otodidak dari
buku-buku motivasi. Maklumlah ia bukan tamatan sekolah bisnis melainkan
sarjana hukum.
Outlet Simply Fresh Laundry kedua pun akhirnya dibuka. Banyaknya
pelanggan di toko satu dan dua membuat ia jadi sibuk berat. Tak jarang ia tidak
5 Profile Pengusaha Sukses di Bidang Laundry

tidur karena harus lembur. Bahkan pernah 24 jam penuh ia hanya mencuci agar
bisa memenuhi harapan pelanggan. Sekarang ia memakai bendera PT Sushantco
Indonesia untuk usahanya.
Tapi, bukan perkara mudah membangun bisnis. Dalam tempo setahun,
Simply Fresh laundry masih menjalankan trial and error. Kadang ada juga
komplain, seperti pemakaian bahan kimia yang kurang tepat. Begitulah, semua
saya jadikan pengalaman hingga terbentuk sistem dan SOP yang kemudian bisa ia
terapkan untuk membangun kemitraan. Ilmu kemitraan sendiri kebetulan ia sudah
punya teorinya.
Kuliah yang sudah selesai membuat ia bisa fokus pada bisnis. Ia pikir ia
harus mencari satu sistem agar bisnis bisa berkembang lebih cepat. Nah, saat
itulah saya mulai terpikir konsep kemitraan. Ibaratnya orang yang mau bisnis
serupa, ia sediakan sistemnya, tapi uangnya dari mereka dan branding-nya sama.
Dengan cara itu, tidak perlu promo ramai-ramai asal pelayanan bagus, kualitas
bagus, dalam tempo 2-3 bulan sudah jalan, laku.
Hanya dalam tempo setahun, saya bisa mendirikan 30 jaringan waralaba
Simply Fresh Laundry baru di berbagai kota di Indonesia. Yang pertama di
Depok, lalu Banda Aceh. Awalnya sih waktu ia perkenalkan bisnis laundry kiloan,
mereka merasa aneh. Begitu pula orang Jakarta. Ya begitulah, ia memang harus
presentasi. Kini, ia memiliki 280 outlet di 101 kota di seluruh Indonesia.
Meski begitu, bukan perkara mudah membuat jaringan yang cepat meluas
ini. Butuh kerja keras dan harus pandai meyakinkan rekan kerja. Berhubung
timnya masih sedikit, tak jarang ia harus mendatangi sendiri rekan kerjanya,
bahkan sampai ke urusan men-setting tempat pun ia lakoni sendiri.
Kasarnya nukang pun ia lakukan.

Kesuksesan Agung Nugroho Santoso

Mengusung jargon Laundry kiloan kualitas berkelas , setelah lima tahun,


franchise laundry kiloannyapun makin menggurita dan menembus pasar nasional.
Ekspansi yang dilakukan Agung tidak tanggung-tanggung, kini bisnisnya sudah
merangsek ke 50 kota besar di Indonesia dengan lebih dari 165 outlet. Yang
tersebar dari Aceh sampai Papua. Agung yakin, bisnisnya bisa membuka banyak
lahan kerja baru. Saya melihat dengan membuka peluang usaha waralaba laundry
kiloan akan membuat banyak orang menjadi pengusaha, dan menciptakan banyak
lapangan kerja. Sekarang jumlah karyawan kami total sampai dengan 1.300 orang
kurang lebih, ujarnya. Agung Nugroho Susanto, Sarjana Hukum, Alumni UGM
saat ini omsetnya hingga milyaran rupiah per bulan.
Masuk MURI
Dua tahun setelah menekuni bisnis laundry, atau tahun 2008, ia benar-benar
merasa bisnis laundry nya beda dengan lainnya. Karena itu ia mendaftarkan

5 Profile Pengusaha Sukses di Bidang Laundry

Simply Fresh Laundry ke MURI untuk mendapatkan rekor. Maka, dua


penghargaan

sekaligus

ia

peroleh

dari

MURI,

yakni

sebagai

waralaba laundry kiloan pertama di Indonesia dan laundry kiloan pertama di


Indonesia yang menggunakan teknologi ultra violet. Penghargaan MURI juga
diberikan lantaran mesin cuci yang ia gunakan di seluruh outlet adalah mesin cuci
standar yang tahan lama dan hemat energi.
2.1.2. Setiawan Sudarno

Setiawan Sudarno

Latar Belakang Menjalankan Usaha Laundry

Menyerah tidak pernah ada dalam kamus Setiawan Sudarno. Pengusaha


sukses Dicuci Laundry asal Balikpapan. Walaupun pernah bangkrut dengan
usaha pabrik roti miliknya. Setiawan terus mencari peluang bisnis yang ada di
kota penghasil minyak ini.
Usaha yang menurutnya memiliki peluang bagus adalah usaha laundry
kiloan. Ia menyisihkan uang Rp. 50 ribu dari sisa gajinya untuk membeli
perlengkapan laundry seperti sabun, pewangi, gantungan baju dan plastik putih. Ia
juga membuat brosur hasil fotocopy-an karena membuat spanduk pun ia tidak
memiliki uang.

5 Profile Pengusaha Sukses di Bidang Laundry

Perjalanan Usaha Dicuci Laundry

Setiawan atau biasa dipanggil Heri masih bekerja sebagai karyawan


leasing. Setelah sebelumnya ia pun bekerja di perusahan roti yang terdapat di mall
Yogyakarta. Setelah bisnis laundry miliknya terus berkembang walaupun
perlahan, Heri keluar dari pekerjaannya agar lebih fokus.
Agar dapat bertahan dengan persaingan yang ketat. Heri pun membuka
jasa pencucian karpet dan sofa. Dengan modal satu mesin pemeras karpet spinner
car seharga Rp. 65 juta. Dirinya pun mengklaim bahwa bisnis laundry karpet
miliknya merupakan satu-satunya bisnis yang memiliki fasilitas berkelas
internasional.

Kesuksesan Setiawan

Kunci sukses bisnis laundry yang selalu ia pegang adalah : wangi, bersih,
rapi dan tepat waktu. Kini dia bisa meraih omzet Rp. 45 juta/bulan dengan 30%
keuntungan dari omzet. Ia akan terus mengembangkan bisnisnya hingga ke
seluruh Indonesia.
2.1.3. Fen Sarapati

Fen Sarapati

Latar Belakang Menjalankan Usaha Laundy

Gaya hidup masyarakat perkotaan yang memiliki rutinitas harian cukup


tinggi membuat kebutuhan akan jasa laundry semakin hari kian diminati. Budaya
inilah yang telah dilihat Fen Saparati sejak tahun 1996. Ketika pelaku bisnis
lainnya belum melirik jasa laundry sebagai ladang bisnis yang cukup
menguntungkan, lelaki asli Yogyakarta ini memutuskan untuk keluar dari zona
aman dengan mundur dari pekerjaannya saat itu (staff keuangan di pabrik Semen
Gresik) beralih menjadi seorang pengusaha bisnis laundry. Meskipun
keputusannya mundur dari pekerjaan tersebut tidak disetujui oleh keluarganya,
namun tidak mengurungkan niat Fen untuk terjun di dunia usaha.

5 Profile Pengusaha Sukses di Bidang Laundry

Terbentuknya Melia Laundry

Dengan bermodalkan uang hasil penjualan rumahnya yang ada di Jakarta,


Fen memulai suksesnya dengan mendirikan Melia Laundry & Dry Cleaning pada
tanggal 9 Maret 1996 di kota Yogyakarta. Menempati lokasi usaha yang saat itu
sangat sederhana, Fen sengaja memilih Melia sebagai brand bisnisnya karena
kata tersebut memiliki arti mengalir. Harapan Fen kelak bisnisnya dapat mengalir
tanpa hambatan apapun seperti halnya arti dari kata Melia yang dipilihnya

Perjalanan Usaha Melia Laundry

Awalnya Fen cukup kesulitan dalam mengembangkan bisnisnya,


mengingat pada waktu itu (tahun 1996) jasa laundry masih belum dikenal
masyarakat Jogja. Bahkan setelah tiga bulan membuka usaha laundry, Fen belum
juga mendapatkan konsumen. Sehingga Fen harus berusaha keras mengenalkan
apa itu jasa laundry kepada para calon konsumennya. Kondisi ini ternyata tidak
membuat Fen Saparati menyerah dalam mewujudkan mimpinya.
Untuk mengenalkan apa itu laundry, Ia sengaja menyewa lokasi usaha di
depan supermarket Hero untuk membuka counter jasa laundry. Dari situ
masyarakat lambat laun mulai mengerti manfaat jasa laundry yang sebenarnya.
Dan perlahan bisnisnya pun mulai didatangi para konsumen yang membutuhkan
jasa binatu untuk mencuci baju-baju kotor mereka.
Dengan membidik konsumen kelas atas, Melia Laundry berusaha
memberikan pelayanan yang eksklusif bagi setiap konsumennya. Sehingga tidak
heran bila persaingan bisnis laundry yang kini semakin padat, tidak begitu
berpengaruh bagi bisnis Fen. Ia senantiasa berusaha membangun loyalitas
konsumennya dengan memberikan pelayanan terbaik bagi mereka. Bahkan setelah
permintaan pasar semakin tinggi, Fen memberanikan diri memperluas pasar
dengan membuka kemitraan (franchise laundry) setelah 8 tahun melewati pasang
surut perjalanan usaha.

5 Profile Pengusaha Sukses di Bidang Laundry

Keuntungan Melia Laundry

Kini dengan sistem kemitraan yang ditawarkan, Melia Laundry telah


berkembang hingga 42 gerai yang tersebar hampir di seluruh Indonesia. Meliputi
daerah Yogyakarta, Semarang, Jakarta, Cirebon, Makassar, Bireuen Aceh,
Bengkalis Riau, Bali, Jambi, Medan, Padang, Surabaya, Samarinda, Bekasi,
Banjarmasin, Kendari, Cepu, Bogor, Pasuruan, Pekanbaru, Balikpapan, Magelang,
Palangkaraya, Ambon, dll.

Kunci Sukses Fen Sarapati

Konsep franchise yang matang dan manajemen modern yang diterapkan


Fen menjadi kunci sukses Melia Laundry & Dry Cleaning dalam menguasai pasar
di bisnis binatu. Berkat kegigihannya dalam membangun usaha, kini tidak hanya
puluhan workshop dan ratusan counter saja yang berhasil dimiliki Fen Saparati.
Segudang prestasi dan penghargaan entrepreneur sukses juga pernah diterima
lelaki paruh baya ini dari bisnis franchise laundry yang dikembangkannya.

5 Profile Pengusaha Sukses di Bidang Laundry

2.1.4. Kris Gajahera

Kris Gajahera

Latar belakang menjalankan usaha laundry

Pernah disebut sarjana tukang cuci, Khris Gajahera sukses membawa


usaha binatunya ke 16 kota di Indonesia. Dalam waktu dekat ia juga akan
meluncurkan buku berjudul Laundry Cash Machine.
"Tidak sia-sia saya jadi tukang cuci. Padahal dulu cita-cita saya kerja di
hotel atau di bank," kata Khris Gajahera, pemilik usaha binatu Extraqilo Laundry
di kantornya di Ruko Grand California, Batam Centre.
Awal Perjuangan Kris Gajahera Dalam Membangun Bisnis Laundry
Kris memulai usahanya dari bawah. Sebelum memiliki 102 cabang di 16
kota di Indonesia termasuk di antaranya di Jakarta, Bekasi, Prabumulih, Sekayu,
Jombang, Yogyakarta, Padang, Pekanbaru, dan lainnya, Khris Gajahera ini adalah
pegawai bank biasa. Saat baru diterima, ia diharuskan ikut training di Pekanbaru.
Masalah muncul karena ia tak punya uang untuk beli tiket kapal BatamPekanbaru. Diam-diam ibunya utang Rp500 ribu ke tetangga-tetangganya.
"Saya merasa sedih sekali waktu itu, hati saya berdesir karena saya malah
meninggalkan ibu saya di Tanjungpinang dan malah merepotkan dia," katanya
lirih.
Saat itu, Khris memang sedang bersemangat untuk mendapatkan pekerjaan
di bank. Sebab, tahun 2001 setelah lulus kuliah dari Fakultas Hukum di salah satu
universitas swasta di Yogyakarta ia sempat menganggur. Ia sempat berjualan kulit
sapi dan melakukan pekerjaan apa saja untuk mendapatkan uang.
"Bahkan saya harus menyingkirkan gengsi karena takut lapar dan enggak
bisa merokok dengan melakukan kerja apa saja waktu itu," kata anak pertama dari
empat bersaudara ini.

5 Profile Pengusaha Sukses di Bidang Laundry

Di kampung halamannya di Tanjungpinang, ia bekerja apa saja. Mulai jadi


tukang ojek saat malam hari dan siangnya menjadi guide wisata sampai ia punya
modal untuk menyewa angkot dan membawanya keliling Tanjungpinang untuk
mencari penumpang. Selama dua bulan ia menjadi sopir angkot dan berhenti saat
lamarannya di bank diterima.
Oktober 2002 dengan statusnya sebagai karyawan bank, ia mendapat gaji
Rp5 juta. Setengah dari uang tersebut ia gunakan untuk menyewa rumah selama
tiga bulan. Sisanya ia gunakan untuk membeli mesin cuci seken, setrika, serta
kayu-kayu yang disulap menjadi rak tempat meletakkan baju-baju.
Khris mengelola usaha binatu sambil tetap bekerja di bank. Meskipun
punya satu orang karyawan ia tetap sering ikut turun mencuci atau menyeterika
pakaian. Omongan miring tentang usaha yang dibukanya berdatangan. Tidak
hanya dari orang jauh, tapi juga dari orang-orang dekat.
"Sayang, sudah sarjana, kerja di bank malah jadi tukang cuci, bisnis yang
enggak keren," tiru Khris.

Perjalanan Usaha Extraqilo Laundry

Waktu itu langganan pertamanya


adalah teman abang sepupunya. Tarifnya
Rp100 ribu per bulan. Lalu pelanggan
selanjutnya banyak dari kalangan ibu-ibu di
sekitar tempat laundry-nya. Tahun 2002 nama
laundry miliknya adalah Mama Laundry,
masyarakat Batam saat itu belum familiar dengan binatu kiloan.
"Cukup lama bertahan dengan laundry satuan, satu lembarnya harganya
bervariasi lihat tebal tipisnya. Harganya berkisar Rp4 ribu hingga Rp25 ribu,"
jelas bapak tiga anak ini.
Tarif satuan itu bertahan hingga 2008. Pada 2009, Khris telah membuat
konsep baru bagi laundrynya. Ia memasang harga kiloan dengan harga lebih
murah dan mengubah nama Mama Laundry menjadi Extraqilo.
Saat memulai bisnisnya, Khris benar-benar tak memiliki mentor. Ia hanya
berpikir bagaimana setiap hari ada transaksi di laundry-nya.
"Jujur saya memang banyak membaca buku motivasi waktu itu, jadi modal
saya nekat saja. Setahu saya bisnis itu tentang transaksi. Setiap hari harus ada
pemasukan di atas beban yang ditanggung."
Khris nyambi kerja di bank sambil mengurus laundry-nya. Ia mulai merasa
penghasilan per bulan di laundry-nya makin melebihi gaji yang diterimanya di
bank. Tiga bulan berlalu, dari modal yang dikeluarkannya di awal telah kembali.

5 Profile Pengusaha Sukses di Bidang Laundry

Bahkan ia sudah mendapatkan untung, maka ia mutuskan untuk keluar dari bank
dan fokus pada bisnis laundry.
Bisnis laundry diakuinya bisnis yang mudah. Hanya saja, ia pernah
mengalami saat-saat down secara mental. Tahun 2007 hingga 2008 disebutnya
sebagai titik balik proses kejiwaannya.
"Saya terlalu banyak lirik usaha lain waktu itu, sehingga konsentrasi
sempat terpecah. Terpaksa saya tutup usaha-usaha yang tidak berhubungan dengan
laundry," katanya.

Berkembangnya Usaha Khris Gahareja

Extraqilo sekarang mengembangkan sayapnya. Meskipun Khris stop usaha


lain, ia tetap melanjutkan usaha yang berhubungan dengan laundry. Lantai satu
ruko kantornya itu misalnya menyediakan toko kebutuhan laundry. Mulai dari
mesin cuci hingga parfum.
Empat tahun setelah membuka laundry, Khris berhasil membuat tujuh
cabang laundry baru di Batam. Tahun 2009 ia mulai membuka kesempatan bagi
yang ingin menjadi mitranya lewat sistem franchise.
Tidak hanya mengembangkan dirinya sendiri, Khris juga rela berbagi ilmu
wirausahanya dengan orang lain. Tiap sebulan sekali ia membuka workshop bagi
orang yang ingin belajar tentang laundry. Cukup membayar Rp1.750.000 setiap
satu sesi.
"Setiap alumni ada jaminan hak untuk sharing kembali di sesi selanjutnya
dengan gratis. Ia juga boleh menjadi mitra di Extraqilo dengan cara franchise,"
katanya.
Setiap mitranya akan mendapatkan monitoring secara berkala dan training
bagian operasionalnya. Mitra hanya cukup bayar royalti 6 persen dari omzet per
bulannya. Sedangkan khusus untuk mitra yang di Batam hanya perlu setor Rp500
ribu per bulan dari omzet yang didapatkannya.

Kesuksesan Khris Gahareja

Baru-baru ini, Khris memasarkan secara luas pengering pakaian yang


dikonversinya dari gas dan parfum laundry yang tahan lama hasil racikan tim
5 Profile Pengusaha Sukses di Bidang Laundry

Extraqilo. Pengering pakaian konversi itu terbukti mampu menghemat pemakaian


listrik.
Laki-laki yang dijuluki Raja Laundry dari Batam ini telah mendapat
banyak penghargaan tingkat daerah maupun tingkat nasional. Awal 2015, ia
mendapatkan anugerah wirausaha Indonesia kategori laundry. Ia juga berkali-kali
mendapatkan penghargaan di bidang franchise. Profilnya telah menghiasi berbagai
majalah bisnis di Indonesia. Omzet usahanya Rp1,7 miliar per bulan.
Ia juga telah membuat modul yang bisa dijadikan panduan bagi pebisnis
pemula untuk membuat franchise secara umum. Oktober mendatang dijadwalkan
ia akan meluncurkan buku berjudul Laundry Cash Machine.
"Itu buku panduan seluk-beluk usaha laundry. Saya tulis sendiri dan
selesai selama enam hari dengan tidur yang amat minim," katanya.
"Sudah ada 80-an orang yang pesan. Mereka berasal dari berbagai kota di
Indonesia seperti Aceh, Kalimantan, Papua dan lain-lain."
2.1.5. Sasi Kirana

Sasi Kirana

Awal Perjuangan Sasi Kirana dalam Menbangun Usaha Laundry

Jatuh bangun dalam usaha tak luput dari kisah sukses seorang pengusaha.
Hal itu juga dialami Sasi Kirana, pengusaha sukses yang kini memiliki usaha
laundry, minimarket hingga kuliner.
Salam Kanan, itulah salam yang sering meluncur dari mulut pengusaha
yang bernama lengkap Sasi Kirana ini. Salam itu bukan karena ia bernama
Kanan tetapi, ia menyampaikan pesan bahwa kedasyatan otak kanan,
membuatnya bisa mewujudkan segala impiannya menjadi nyata.
Sebelumnya saya membuka usaha komputer, transportasi hingga
photography tetapi semuanya telah tutup,demikian sasi menyebutkan semua
usaha yang telah ia suntik matiitu sebab tak kunjung menguntungkan. Minimnya
inovasi, kata sasi adalah penyebab utama usahanya gulung tikar.

5 Profile Pengusaha Sukses di Bidang Laundry

Rangkaian kegagalan beruntun, itulah potret perjuangan sasi disaat awal


kecebur menjadi pengusaha. Saking semangatnya saat itu, imbuh sasi, dirinya
sampai-sampai menjual rumah tempat tinggalnya hanya untuk mendapatkan uang
muka pembelian empat buah armada bus untuk usaha transportasinya.
Tetapi akhirnya saya menutup usaha transportasi saya, sebab pemasukan
dan pengeluaran di lapangan sangatlah tidak seimbang, tukas sasi. Rumahnya
telah tiada, uangnya kian lama terus menipis. Kondisi ini membuat sasi terpukul,
tetapi ia tak putus asa. Dia kembali berpikir untuk menjajal usaha lainnya.

Perjalanan Usaha CECE KARINA Laundry

Usaha laundry, itulah peluang yang dilihatnya sangat prospektif saat itu.
Menurut sasi, di kota Yogyakarta di era tahun 2010 silam, usaha laundry sudah
menjamur. Tetapi di Kota Solo masih sangat jarang. Ia pun membuka usaha
laundry, tetapi persoalan baru muncul. Ia sudah tak memiliki modal, sebab semua
uangnya telah habis terpakai pada usaha-usahanya yang telah bangkrut.
Jurus the power of kepepet akhirnya muncul secara alami dari dirinya.
Usaha laundry saya mulai dengan modal awal pinjam mesin cuci milik ibu saya,
cerita sasi. Tak berhenti sampai di situ. Pekerjaan yang masih asing dilakukannya
mulai dijalankan. Ia mulai keliling sekitar tempat tinggal ibunya mencari
pelanggan. Ia melakukan semua jasa cucinya di rumahnya.
Uang hasil jasa cuciannya itu, akhirnya terkumpul untuk menyewa tempat.
Alhasil, modalnya pun sudah cukup untuk membeli berbagai mesin laundry.
Mulailah ia membuka outlet laundry sesungguhnya dengan nama CECE KARINA
Laundry & Chemical. Selain jasa laundry, ia juga menjual chemical laundry.
Memanfaatkan situasi kesibukan banyak orang, itulah peluang awal yang
dibidik sasi sebelum memulai usaha laundry. Bisnis laundry adalah bisnis yang
dikenal tak pernah mengalami yang namanya kadaluarsa dan saya ingin membuka
peluang usaha yang dapat menyerap banyak tenaga kerja, lanjut sasi. Kendati,
belum banyak pesaing, ia memiliki keunggulan dibandingkan usaha laundry
lainnya.

Berkembangnya Usaha Sasi Kirana

CECE KARINA Laundry & Chemical merupakan waralaba laundry paling


prospektif
Keunggulan usaha laundry saya adalah parfum aroma terapi yang tidak
ada di laundry manapun, ujarnya. Selain itu, kata dia, ia memberi garansi cuci
gratis bila hasil cucian kurang bagus. Alhasil, usahanya pun berkembang pesat.
Kini ia telah memiliki 2 outlet laundry milik sendiri dan 11 outlet milik mitra yang
terseber di berbagai kota, seperti di Makassar, Kalimantan, Batam, Jakarta,
Yogyakarta dan Solo.

5 Profile Pengusaha Sukses di Bidang Laundry

Untuk menjadi mitra laundry, investasinya bisa dibilang terjangkau


dibanding usaha laundry lainnya, yakni sebesar Rp13 juta. Mitra akan
mendapatkan mesin cuci, mesin pengering, chemical, dan lain-lain, katanya.
Sementara, jangka waktu menjadi mitranya selama 5 tahun, dengan perkiraan
balik modal hanya dalam waktu 1 tahun saja.
Sementara itu, sasi tak mensyaratkan royalty fee bagi mitranya. Tetapi
kami akan selalu melakukan kontrol untuk usaha tersebut setiap bulannya untuk
melihat maju dan mundurnya mitra, agar kami juga bisa memberikan strategi
pemasaran agar usaha tersebut bisa maju, lanjut sasi mengimbuhkan, persyaratan
lain adalah yang paling penting mitra memiliki tekad untuk maju, menyediakan
tempat dan bersedia mengikuti training yang diberikannya.

5 Profile Pengusaha Sukses di Bidang Laundry

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Contoh Hikmah Yang Bisa Diambil Dari ke -5 Pengusaha Sukses Ini


1. Agung Nugroho Santoso Selalu Optimis terhadap usaha yang
sedang dijalan kan , maupun sering mengalami kegagalan , tetapi tidak
membuat semangat pengusaha nya gentar ,bahkan tidak mendapat
dukungan dari keluarga , ia sangat ber tekad ingin mengembangkan
usaha nya lagi dan dengan usaha gigih nya ia berhasil menggapai
keinginan nya menjadi PENGUSAHA.
2. Setiawan Tidak pernah pantang menyerah adalah kunci sukses dari
pengusaha yang satu ini , dan ia membuktikan ke tekunan nya dengan
menyisihkan uang untuk memulai usaha yang baru dan juga visinya
sangat jelas karena tidak semata-mata jangka pendek , tetapi bisa
melihat dan meneropong dunia usaha dimasa depan .
3. Fen Sarapati Jeli melihat peluang yang ada dan berani mengambil
resiko , tetapi harus dengan prospek kedepan nya yang lebih bagus
serta lebih matang dalam mengambil keputusan nya , dan para
pengusaha diwajibkan selaluu mengasah kecerdasan karena dunia
usaha penuh persaingan dan ber fluktuasi , dan tentunya dengan tip and
trik bagaimana mengatasssi persaingan dunia usaha tersebut .
4. Kris Gajahera Tidak memiliki rasa gengsi dan malu untuk
menekuni dunia usaha yang ber prospek sangat bagus kedepannya dan
selalu memiliki ketekunan dan tekad untuk menjadi seorang pengusaha
,walaupun banyak rintangan yang menghadangnya .
5. Sasi Kanita Tidak pernah mengeluh dan selalu tabah dalam
menghadapi

cobaan

untuk

membangun

usahaa

dan

selalu

berpandangan kedepan agar usaha yang dijalani nya berhasil dan harus
jeli melihat peluang dengan sering bertanya .dan selalu mengasah
kecerdasan dalam dunia usaha.
DAFTAR PUSTAKA

5 Profile Pengusaha Sukses di Bidang Laundry

8 Maret 2016 :
http://biografi-orang-sukses-dunia.blogspot.co.id/2013/10/biografi-agungnugroho-susanto-raja.html
http://bisnisukm.com/pengusaha-yang-sukses-berbisnis-laundry.html
http://kisahsukses818.blogspot.co.id/2012/11/suskes-di-bidang-laundrykiloan.html
http://profilpengusahasuksesindonesia.blogspot.co.id/2013/06/kisah-suksespengusaha-muda-indonesia.html
http://terasolo.com/jasa/sun-pretty-laundry.html
http://wirausahamodalkecilkita.blogspot.co.id/2013/02/bangkrut-berkali-kali-kinisukses.html
http://www.banjirpelanggan.coom/3-kisah-sukses-pengusaha-laundry/

5 Profile Pengusaha Sukses di Bidang Laundry

Anda mungkin juga menyukai