Anda di halaman 1dari 9

Laporan Hasil Wawancara Tentang Praktik Bidan Di Rumah

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Kewirausahan

Dosen Pengampu : Sumarni, SST, M.Kes

Disusun Oleh :

Dwi Afri Wahyu W (P1337420316058)

Salsabila Yumna Y (P1337420316077)

Desti Amalia (P1337420316104)

Kelas : 3 Reguler B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN


SEMARANG
DIII KEPERAWATAN PEKALONGAN
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah yang senantiasa


melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil
wawancara ini pada tanggal 11 Januari 2019.
Adapun maksud dan tujuan dari pennyusunan laporan hasil wawancara
ini adalah untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Kewirausahaan yaitu
wawancara dengan tenaga medis yang mempunyai usaha sampingan baik itu
usaha kecil-kecilan maupun usaha besar-besaran. Laporan ini disusun
berdasarkan wawancara yang kami lakukan terhadap seorang narasumber yang
bernama ibu Hj. Amalia Sholihah
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyusun laporan hasil wawancara ini.
Semoga penulisan makalah ini dapat berguna bagi pembaca dan kami
juga berharap kritik dan saran dari pembaca atas segala kekurangan dalam
pembuatan makalah ini.

Pekalongan, 13 Januari 2019

Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Saat ini banyak orang yang memilih membuka bisnis usaha sebagai cara untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, baik yang sudah memiliki pekerjaan utama ataupun
bagi mereka yang belum memiliki pekerjaan. Bidang bisnis yang bisa dikerjakan dapat
menyesuaikan dengan kebutuhan pasar saat itu ataupun dengan skill dan hobi yang dimiliki.
Untuk membuka usaha, sebenarnya tak perlu langsung membuka usaha yang besar dan
dengan modal yang besar pula. Berbisnis bisa dimulai dengan usaha berskala kecil.
Usaha dengan skala kecil yang dimaksudkan di sini adalah usaha yang dibangun
dengan investasi dana yang nilainya kecil. Tentunya, jumlah dana yang dimaksud di sini
setiap orang memiliki ukurannya masing-masing. Namun mungkin banyak orang yang
sedikit meragukan, bagaimana bisa membangun bisnis dengan modal yang kecil?
Peluang bisnis usaha sendiri dengan modal kecil yang sangat menguntungkan dan
bisa menjanjikan penghasilan besar, cocok untuk pemula yang ingin sukses merintis
wirausaha, tentunya tidak terlepas dari cara atau strategi anda dalam menentukan target
konsumen yang harus dibidik dengan tepat. Sehingga bentuk peluang bisnis dan usaha yang
paling sesuai bagi pemiliki modal kecil sebaiknya lebih mengedepankan kreatifitas, karena
hal ini bertujuan agar mereka tetap mampu bersaing pada era ekonomi global seperti
sekarang ini bahkan sampai masa yang akan datang.
Oleh karena itu, melalui makalah ini, penulis ingin sedikit membagikan pengalaman
penulis mewawancarai salah seorang pengusaha yang menurut penulis adalah seorang
pengusaha sampingan namun berhasil menjadi sukses. Kegiatan wawancara yang dilakukan
juga merupakan salah satu tugas di bidang mata mata kuliah kewirausahaan yang bertujuan
untuk memperoleh informasi dan tips-tips sukses dari narasumber, yamg mungkin akan
sangat berguna bagi penulis dan pembaca di kemudian hari.
II. Maksud dan Tujuan
 Memahami dan menguasai kegiatan wawancara.
 Memperoleh informasi tentang kewirausahaan
 Sebagai contoh inspiratif dalam memulai suatu usaha baru
 Mengembangkan jiwa berwirausaha bagi generasi muda

III. Topik Wawancara


Berani membagi waktu

IV. Waktu dan Tempat Kegiatan


Wawancara ini dilaksanakan pada:
• Hari / Tanggal : Jumat, 11 Januari 2019
• Pukul : 19:25 WIB
• Tempat : Kediaman Bu Hj.Amel, Tanjung Sari Kajen Kabupaten Pekalongan

V. Tim Kerja dan Narasumber Kegiatan Wawancara


Narasumber : Bu Hj. Amalia Sholihah, S.Kep, Ns
Pewawancara : Dwi Afri Wahyu Wibowo
Dokumentasi : Salsabila Yumna Yuniar
Juru Tulis : Desti Amalia
Penyusun naskah dan presentasi : Kelompok
BAB II
LAPORAN HASIL OBSERVASI

I. Sejarah Pemilik dan Berdirinya Usaha


Nama pemilik usaha : Bu Hj.Amalia Sholihah
Usia : 38 tahun
Alamat : Tanjung Sari, Kabupaten Pekalongan
Usaha ini ditekuni sejak tahun 2007, Bu Hj.Amel ini memang sudah memiliki hobi dari
jaman kuliah. Dulu Bu Hj Amel kuliah di Poltekkes Semarang Prodi Keperawatan
Pekalongan, ia menjadi salah satu anak kos pada zaman itu dan dia mulai berjualan Batik,
kosmetik, dan pakaian.
Kami memilih Bu Hj. Amel menjadi tokoh pengusaha dalam paper ini adalah karena
melihat ketekunannya dan cara berjualannya yang unik di usahanya. Dengan pekerjaan
seorang perawat senior yang sibuk, dia masi bisa membuka sebuah peluang usaha untuk
menambah penghasilannya. Bu Hj. Amel ini mengajarkan kepada kita bahwa menjadi
pengusaha harus kreatif dan dapat membagi waktu dengan benar.
BAB III
LAPORAN HASIL WAWANCARA

I. Daftar Pertanyaan :
1. Apa latar belakang Ibu memilih usaha ini?
“Memang hobi dari jaman kuliah.Dulu saya jualan batik, kosmetik, pakaian dan juga punya
bakat pedagang dari keluarga.”

2. Sejak kapan menekuni usaha?


“Sejak tahun 2007”

3. Apa kendalanya memiliki usaha ini?


“Kalo bicara kendala, saya kira banyak sekali kendala yang saya hadapi. Mungkin yang
pertama adalah cara pemasaran. Jujur, saya kan bekerja dengan shift. Jadi semua barang-
barang dagangan ini saya jual sesuai jadwal shift. Tidak semua pelanggan atau teman
teman saya melihatnya langsung karena berbeda jadwal saat di rumah sakit ”

4. Dimana Ibu memasarkan daganganya?


“Saya biasa memasarkannya di rumah sakit, kantor-kantor, puskesmas, SMP dan juga
tetangga.”

5. Bagaimana cara membagi waktu antara pekerjaan dan usaha?


“Saya memasarkan setelah kerja.Tidak pas kerja.”

6. Apakah Ibu punya pesaing?


“Kalo pesaing jelas banyak, tas sekarang ada yang online cara penjualanya.”

7. Apakah tertarik dengan marketing online?


“Saya tidak begitu tertarik karena saya hanya dengan mempromosikannya di WA, Grup,
dan show off langsung di depan orang-orang pelanggan sudah banyak.”

8. Apa strategi yang Ibu terapkan dalam berusaha?


“Strategi saya itu ya.. Dengan cara berjualan yang beda dari yang lain. Saya tidak online
jadi saya langsung melihatkan produk saya ke pelanggan jadi pelanngan lebih percaya dan
bisa memilih mana yang terbaik. Dan saya menggunakan sistem kredit 3 bulan jadi
pelanggan bisa menyicil dan itu membuat pelanggan lebih senang. Dan saya banyakin tas
punggung juga karena lebih banyak yang butuh seperti anak sekolah, pekerja, dll.”

9. Bagaimana mengukur kepuasan pelanggan?


“ Kepuasan mungkin mereka suka karena saya kualitasnya sama dengan yang ada di mall-
mall cuma punya saya lebih murah bisa dibilang harganya bersaing dari toko-toko lain.
Lalu mereka suka juga karena melihat langsung juga dengan kredit.”

II. Dokumentasi
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
Menjadi seorang pengusaha yang sukses seperti Bu Hj.Amel tidaklah mudah. Akan sangat
banyak rintangan untuk menjadi sukses seperti yang kita inginkan. Sukses bukanlah hal yang
instan. Dari pengalaman Bu Hj.Amel pelajaran penting yang dapat diteladani, yaitu sebagai
wirausahawan sejati adalah jeli melihat peluang, percaya diri, tekun, berpikiran positif, dan
berani mengambil risiko.
Mental dan semangat kewirausahaan harus ditumbuhkan sejak dini, wirausaha adalah
penyokong utama, kebangkitan ekonomi suatu negara, semakin banyak jumlah wirausaha
dalam suatu negara, semakin besar potensi negara tersebut untuk menjadi negara maju. Menjadi
wirausaha adalah hak setiap individu tanpa terkecuali.Hal yang paling dibutuhkan dalam
kewirausahaan adalah sikap dan mental wirausaha yang kokoh, penuh inovasi dan tidak takut
gagal dalam menghadapi rintangan, sehingga keberlanjutan usaha akan tetap terjaga.

Anda mungkin juga menyukai