Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

LAPORAN HASIL WAWANCARA WIRAUSAHAWAN


Pengusaha Warung Makan Nasi Goreng

Oleh:
Aulia Putri 21510024

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS DARUL ULUM ISLAMIC CENTER
SUDIRMAN (GUPPI)

BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Saat ini banyak orang yang memilih membuka bisnis usaha sebagai cara untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, baik yang sudah memiliki pekerjaan utama
ataupun bagi mereka yang belum memiliki pekerjaan. Bidang bisnis yang bisa
dikerjakan dapat menyesuaikan dengan kebutuhan pasar saat itu ataupun dengan skill
dan hobi yang dimiliki.
Makanan sudah menjadi kebutuhan pokok manusia, oleh karenanya bisnis kuliner
adalah bisnis yang paling populer. Akan ada permintaan yang bisa menjadi peluang
bagi pelaku usaha, termasuk bisnis nasi goreng.
Oleh karena itu, melalui makalah ini, penulis ingin sedikit membagikan pengalaman
penulis mewawancarai salah seorang pengusaha warung makan nasi goreng yang
menurut penulis adalah seorang pengusaha kecil yang telah berhasil. Kegiatan
wawancara yang dilakukan juga merupakan salah satu tugas di bidang mata mata
kuliah kewirausahaan yang bertujuan untuk memperoleh informasi dan tips-tips
sukses dari narasumber.

II. Maksud dan Tujuan


a. Memahami dan menguasai kegiatan wawancara.
b. Sebagai contoh inspiratif dalam berwirausaha.
c. Mengembangan jiwa wirausaha dalan diri.

III. Waktu dan Tempat Kegiatan


Tempat : Dusun Krajan 2 Desa Bener, Kec. Tengaran
Tanggal : Minggu, 19 Maret 2023
Pukul : 20.30

BAB II
LAPORAN HASIL OBSERVASI

I. Sejarah Berdirinya Usaha


Warung makan nasi goreng milik Bapak Nasiki ini sudah berdiri sejal tahun 2005,
yang berarti sudah berdiri selama 18 tahun lamanya. Pada awalnya beliau bekerja
sebagai buruh bangunan. Kemudian, beliau bersama istrinya memulai usaha nasi
goreng tersebut dari nol. Usahanya berawal dari nasi goreng tenda hingga menjadi
kios sederhana. Sekarang usahanya sudah memiliki banyak pelanggan. Bahkan dalam
sehari saja dapat menjual beberapa ratus porsi.
Penulis memilih Bapak Nasiki menjadi narasumber dalam wawancara ini adalah
karena melihat hasil usahanya. Beliau hanya lulusan SMP namun mau membuka
usahanya sendiri. Bapak Nasiki memberikan inspirasi apabila ingin berwirausaha
haruslah pantang menyerah dan tisak gampang putus asa agar usaha menjadi sukses.

II. Modal dan Keuntungan


Menurut keterangan Bapak Nasiki modal awal usahanya berasal dari pinjaman dan
uang tabungan istrinya. Modal awal pada tahun 2005 sejumlah 3 juta rupiah untuk
seluruh keperluan, dimana untuk gerobag dagang dan tenda beliau buat sendiri.
Untuk keuntungan di awal usaha belum terlalu banyak, bahkan ada saat dimana satu
harinya tidak ada pembeli sama sekali. Namun, saat ini usahanya sudah memiliki
banyak pelanggan tetap bahkan ada pelanggan dari luar pulau. Keuntungan penjualan
saat ini sekitar 200.000 perhari.
BAB III
LAPORAN HASIL WAWANCARA

I. Daftar Pertanyaan:
1. Kenapa bapak memilih untuk berdagang?
“Karena usaha milik sendiri tidak terikat walaupun usaha kecil-kecilan tapi dapat di
atur sendiri. Berdasarkan dari pengalaman saya saat bekerja bersama orang lain, saya
merasakan bekerja di tempat orang lain itu terasa tidak leluasa jadi saya ingin
membuka usaha sendiri. Saya sendiri tidak punya pendidikan memasak, namun saya
belajar dari istri saya kemudian memberikan kepada beberapa orang untuk di cicipi
terlebih dahulu dan ternyata enak.”

2. Pada saat ini berapa omset yang dihasilkan dalam sehari?


“Saat ini keuntungan sehari 200.000 namun, itu tidak menentu kadang bisa lebih
banyak kadang bisa lebih sedikit. Biasanya saat hujan lebat akan sepi pembeli, jadi
omset penjualan akan menurun. Penjualan yang paling banyak itu biasanya pesanan
perorangan yang langsung memesan dalam jumlah banyak.”

3. Apakah kenaikan harga bahan baku saat ini berpengaruh dengan usaha
bapak?
“Ya, sangat berpengaruh apa lagi harga beras yang naik diikuti harga ayam dan
sayuran. Kenaikan bahan baku tersebut sangat berpengaruh pada keuntungan bersih
penjualan nasi goreng. Namun, harga nasi goreng belum bisa naik terlalu banyak
karena kasihan kepada pelanggan. Padahal harga baru di naikkan sedikit namun sudah
banyak menanyakan alasan kenaikan harga nasi goreng tersebut.”

4. Bagaimana usaha bapak bisa bertahan sampai sekarang?


“Pada saat mulai berjualan sangat sedikit planggan yang datang, kuncinya adalah
ketelatena dan harus sabar.”

5. Apa yang bapak lakukan agar pelanggan merasa puas?


“Dengan tidak mengubah rasa, jujur, dan memberikan pelayanan yang baik kepada
pelanggan. Tidak mengubah rasa adalah sesuatu yang harus dimiliki pengusaha
makanan, karena pelanggan akan terus menetap apabila rasa yang diinginkan dari
pembelian sebelumnya tidak berubah.”

6. Apakah bapak tidak berencana membuka cabang?


“Saat ini belum, karena sulit mencari tempat yang strategis juga sulit untuk mencari
pelanggan. Lebih baik hanya satu toko saja namun penjualan laris dan lancar.”

7. Apakah bapak tidak tertarik dengan marketing online?


“Tidak tertarik, lebih tertarik mempromosikan secara langsung. Banyak juga
pelanggan yang mempromosikan nasi goreng ini ke beberapa teman mereka. Jadi
promosinya dari mulut ke mulut, promosi itu menurut saya lebih manjur karena pasti
dapat di percaya oleh banyak orang.”
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Menjadi wirausaha seperti Bapak Nasiki tidaklah mudah. Nantinya akan banyak
rintangan dan suka duka yang di hadapi. Dari pengalaman Bapak Nasiki pelajaran
yang dapat diteladani, yaitu sebagai wirausaha haruslah sabar, telaten, juga jujur
dalam berusaha agar pelanggan dapat percaya.

Jiwa dan semangat kewirausahaan harus di tanamkan sejak dini. Menjadi wirausaha
adalah hak setiap individu tanpa terkecuali. Hal yang paling dibutuhkan dalam
kewirausahaan adalah sikap pantang menyerah dan penuh inovasi agar
keberlangsungan usaha tetap terjaga.
LAMPIRAN
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai