Anda di halaman 1dari 11

Wawancara dengan Seorang Pengusaha Bumbu Masak

“Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan syariah”
Dosen pengampu : Chikal Anugrah Putra Naisabur, M.E.

Disusun oleh :
Muhamad Aldi Rifaldi (2019.01.035)
Semester 5.A

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-FALAH


FAKULTAS TARBIYAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN AKADEMIK 2021-2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah


SWT atas rahmat dan karunia-Nya makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini
disusun agar pembaca dapat lebih memahami tentang kewirausahaan. Makalah ini
disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri
penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang terlibat
dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan dan
motivasi kepada seorang yang akan menjalani suatu bisnis. Walaupun makalah ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di tahun 2021 ini banyak sekali orang yang memilih terjun ke dunia bisnis,
baik yang sudah memiliki pekerjaan utama atau karena belum mendapatkan
pekerjaan. Banyaknya pelaku bisnis menjadikan persaingan dengan pelaku bisnis
yang lainnya. Oleh sebab itu diperlukanlah mental yang kuat ketika bisnis di
mulai. Memulai bisnis haruslah memiliki modal dan skill dalam mengolah suatu
bisnis dan mampu menentukan strategi dalam menentukan target konsumen agar
peluang bisnis dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Oleh karena itu, melalui makalah ini, penulis ingin sedikit membagikan
pengalaman penulis mewawancarai salah seorang pengusaha yang menurut
penulis adalah seorang pengusaha yang telah berhasil.  Kegiatan wawancara yang
dilakukan juga merupakan salah satu tugas di bidang mata mata kuliah
kewirausahaan  yang bertujuan untuk memperoleh informasi dan tips-tips sukses
dari narasumber, yang mungkin akan sangat berguna bagi penulis dan pembaca di
kemudian hari.
B. Maksud dan Tujuan

 Memahami dan menguasai kegiatan wawancara.

 Memperoleh informasi tentang kewirausahaan.

 Sebagai contoh inspiratif dalam memulai suatu usaha baru

 Mengembangkan jiwa berwirausaha bagi generasi muda


C. Topik Wawancara
Berani mengubah usaha kecil menjadi usaha besar.
D. Waktu dan Tempat Kegiatan
Wawancara ini dilaksanakan pada:
 Hari / Tanggal : Selasa, 12 Oktober 2021
 Pukul : 20.00 – 21.00 WIB
 Tempat : Rumah kediaman Bapak Zakia Akhyar
E. Tim Kerja dan Narasumber Kegiatan Wawancara
Narasumber : Bapak Zakia Akhyar
Pewawancara : Muhamad Aldi Rifaldi
Dokumentasi : Iyan Kasela
Juru Tulis : Muhamad Aldi Rifaldi
BAB II
LAPORAN HASIL OBSERVASI

A. Sejarah Pemilik dan Berdirinya Usaha


Nama pemilik usaha : Zakia Akhyar
Jenis Usaha : Bumbu Masak
Tempat Lahir : Bandung
Alamat : JL. Babakan Ciparay No. 275 Rt. 02/01,
Kelurahan Kopo, Kecamatan Bojongloa Kaler,
Bandung, Jawa Barat
Usaha Bapak Zakia ini berdiri sejak tahun 2015, dimana usaha ini diawali
di rumah ayahnya sendiri yang bernama bapak Wawan. Seiring berjalannya
waktu, usahanya semakin berkembang dan semakin besar.
Saya memilih bapak Zakia Akhyar menjadi tokoh pengusaha dalam paper
ini adalah karena melihat hasil dari usahanya. Di umur yang masih muda dan
dengan ijazah S-1 fakultas ekonomi, dia sudah bisa punya rumah sendiri, satu
mobil sedan, dan dua buah sepeda motor. Bapak Zakia ini mengajarkan
kepada kami bahwa kerja keras dan tidak gampang putus asa adalah kunci
kesuksesan bisnis. Kemudian bapak Zakia memberikan gambaran bahwa
pemuda di zaman sekarang kebanyakan melihat dari hasil bukan dari proses.
Padahal jika ingin berhasil maka sebagai pemuda harus melalui proses yang
cukup melelahkan, karena tidak ada keberhasilan tanpa adanya pengorbanan.
B. Modal, Keuntungan dan Kerugian
Modal awal di tahun 2015 adalah senilai Rp. 10.000.000,- beliau
membeli rempah-rempah dan sayur-sayuran yang menjadi bahan dasar
untuk membuat bumbu masakan dan peralatan untuk mengolah menjadi
bumbu masakan.
Bapak Zakia mendapatkan keuntungan senilai 10-30 % atau senilai
dengan Rp. 1.000.000 – Rp. 3.000.000,- dan penghasilan rata-rata perbulan
mencapai Rp. 20.000.000 – Rp. 30.000.000,- dengan kerugian hanya 5 %.
Mulai berkembang usaha bumbu masakan pada tahun 2018 dengan modal
ratusan juta dan mendapatkan keuntungan hingga 50 %. Namun di saat
pandemi Covid-19 menimpa Indonesia dan seluruh dunia, beliau
mengalami penurunan modal menjadi Rp. 10.000.00,- dan mendapat
keuntungan 10-30 % seperti modal awal beliau di tahun 2015.
BAB III
LAPORAN HASIL WAWANCARA

A. Daftar Pertanyaan
1. Apa latar belakang Bapak memilih usaha ini?
Setelah lulus mendapatkan gelar S-1 Fakultas Ekonomi, bapak Zakia
banyak ditawari untuk bekerja di perusahaan-perusahaan komersial di
antaranya seperti di Bank BRI, leasing Toyota, dll. Namun beliau memilih
terjun ke dalam bisnis dikarenakan beliau di masa kuliahnya telah
mempersiapkan sebuah ide untuk terjun ke dalam bisnis untuk menjual
bumbu masakan, dan setelah beliau beres dari kuliahnya ia memulai bisnis
bersama satu orang teman sekampusnya dahulu.

2. Bagaimana sejarah perkembangan usaha ini hingga sekarang ?

Usaha bumbu masakan bapak Zakia ini di mulai pada tahun 2015 dan
berkembang pesat di tahun 2017 akhir, dan mengalami penurunan di
pertengahan tahun 2020 sejak pandemi Covid-19 hingga sekarang.

3. Di manakah bapak mengambil rempah-rempah dan sayuran untuk


dijadikan bahan dalam usaha bumbu masakan ?

Langsung dari para petani di daerah Jawa Barat

4. Kemanakah pemasaran barang untuk dijual ?

Ke pasar-pasar kecil dan pasar-pasar besar di Jawa Barat

5. Apa faktor pengaruh perkembangan usaha di tahun 2018 itu ?

Kinerja yang baik dari hasil semangat berusaha untuk maju, strategi
pemasaran yang baik menjadikan usaha bapak Zakia berkembang.
6. Siapakah yang membantu dan mendorong usaha sekaligus
memberikan dukungan di dalam usaha tersebut ?

Banyak, di antaranya keluarga, karyawan yang berjumlah dua orang


(saat pandemi Covid-19 ini) dan lima orang pada saat usaha berkembang
(sebelum Covid-19).

7. Apa kendala yang dialami Bapak selama menjalani usaha ini ?

Barang yang tidak terjual, banyaknya pesaing, pandemi Covid-19.

8. Bagaimana cara Bapak untuk mengatasi masalah tersebut?

Menjual barang sisa dengan harga murah, mengurangi jumlah


karyawan, mengeluarkan tabungan untuk menambah modal di masa
pandemi Covid-19, mengiklankan produk dengan kualitas yang baik.

9. Berapa modal  yang Bapak keluarkan untuk membuka usaha ini?

Modal awal di tahun 2015 adalah senilai Rp. 10.000.000,- untuk


membeli rempah-rempah dan sayur-sayuran yang menjadi bahan dasar
untuk membuat bumbu masakan dan peralatan untuk mengolah menjadi
bumbu masakan.
10. Berapa penghasilan perbulan ?

Bapak Zakia mendapatkan keuntungan senilai 10-30 % atau senilai


dengan Rp. 1.000.000 – Rp. 3.000.000,- dan penghasilan rata-rata
perbulan mencapai Rp. 20.000.000 – Rp. 30.000.000,- dengan kerugian
hanya 5 %. Pada tahun 2018 mulai berkembang dengan modal ratusan juta
dan mendapatkan keuntungan hingga 50 %. Namun di saat pandemi
Covid-19 menimpa Indonesia dan seluruh dunia, beliau mengalami
penurunan modal menjadi Rp. 10.000.00,- dan mendapat keuntungan 10-
30 % seperti modal awal beliau di tahun 2015.
11. Apa strategi yang bapak terapkan dalam berusaha?

Menjaga kualitas barang yang dijual dan menjaga kualitas barang yang
didapatkan, menjaga kualitas pelayanan, meyakinkan kualitas barang
kepada konsumen.

12. Menurut Bapak, apa tips untuk menjadi pengusaha ?

Ikhtiyar, tawakal, sabar, berani mencoba, dan jujur adalah yang paling
utama untuk menjadi pengusaha.
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan

Menjadi seorang pengusaha yang sukses seperti Bapak Zakia tidaklah mudah.
Akan sangat banyak rintangan untuk menjadi sukses seperti yang kita inginkan.
Sukses bukanlah hal yang instan. Dari pengalaman dan nasihat Bapak Zakia pelajaran
penting yang dapat diteladani, yaitu sebagai wirausahawan sejati adalah Ikhtiyar,
tawakal, sabar, berani mencoba, dan jujur merupakan hal yang harus di miliki.
Mental dan semangat kewirausahaan harus ditumbuhkan sejak dini, wirausaha
adalah penyokong utama, kebangkitan ekonomi suatu negara, semakin banyak jumlah
wirausaha dalam suatu negara, semakin besar potensi negara tersebut untuk menjadi
negara maju. Menjadi wirausaha adalah hak setiap individu tanpa terkecuali.Hal yang
paling dibutuhkan dalam kewirausahaan adalah sikap dan mental wirausaha yang
kokoh, penuh inovasi dan tidak takut gagal dalam menghadapi rintangan, sehingga
keberlanjutan usaha akan tetap terjaga.
Lampiran

Keterangan : Bapak Zakia bersama Muhamad Aldi

Keterangan : Tempat Produksi Bumbu Sari Barokah

Keterangan : Karyawan Bapak Zakia

Anda mungkin juga menyukai