Anda di halaman 1dari 5

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Wawancara

Indonesia dengan jumlah penduduk hampir 250.000.000 orang ternyata masih belum mampu
meyejahterakan penduduknya. Masih banyak orang-orang miskin yang butuh perhatian dari
pemerintah, tetapi belum mendapatkannya. Akhirnya banyak yang menjadi pengemis, pemulung,
bahkan menganggur.

Tetapi banyak juga yang memilih untuk tidak menyerah pada kemiskinan, seperti halnya para
pedagang asongan, yang menggelar lapak di pinggir jalan, atau PKL yang mendorong roda
berkilo-kilo meter jauhnya hanya demi sesuap nasi pada hari itu.

Puji syukur kehadirat Allah swt. karena berkat rahmat dan hidayahNya kami dapat mempunyai
kesempatan untuk melaksanakan kegiatan wawancara dengan pedagang buah di trotoar
Tangerang Selatan. Kegiatan wawancara ini merupakan satu dari sekian tugas yang diberikan
dalam rangka tugas kewirausahaan.

Adapun tujuan dari wawancara itu sendiri adalah untuk memperoleh informasi dari narasumber
mengenai topik pembicaraan. Kami mengambil sebuah topik Berdagang Makanan untuk Makan,
oleh karenanya kami mewawancarai seorang pedagang buah di trotoar.

Dengan terlaksananya kegiatan wawancara ini, harapan kami bisa memenuhi tugas Bahasa
Indonesia dan mendapatkan nilai yang baik.

B. Tujuan Wawancara

 Mengetahui lebih dalam tentang kehidupan pedagang buah trotoar


 Memahami dan menguasai teknik-teknik dalam wawancara
 Memperoleh informasi
 Memenuhi tugas Bahasa Indonesia

C. Topik Wawancara

Topik kegiatan wawancara ini adalah Berdagang Makanan untuk Makan

D. Waktu dan Tempat Wawancara

Kegiatan wawancara ini dilaksanakan pada:

Hari / tanggal: Senin / 16 November 2019


Pukul: 13:00 WIB – selesai
Tempat: Jl. Ahmad Yani
BAB I

A. Pengertian Kewirausahaan
kewirausahaan adalah suatu proses dalam melakukan atau menciptakan sesuatu yang
baru dengan cara kreatif dan penuh inovasi yang memberikan manfaat bagi orang lain dan
bernilai tambah.
Ada juga yang menjelaskan definisi kewirausahaan adalah suatu sikap mental seseorang
yang memiliki kreativitas, aktif, bercipta daya untuk membuat sesuatu yang unik dan baru dan
dapat bermanfaat bagi banyak orang. Kewirausahaan memiliki proses yang dinamis untuk
menciptakan sesuatu yang disertai tenggang waktu, modal, sumber daya dan juga risiko.
Secara bahasa dalam Wikipedia, arti kewirausahaan adalah suatu proses untuk
mengembangkan, mengindentifikasi, dan mewujudkan visi dan misi dalam kehidupan. Kata
“Kewirausahaan” berasal dari kata wira dan usaha. Menurut Kamus Bahasa Indonesia, Wira
berarti; pejuang, berani dan berwatak agung, berbudi luhur. Sedangkan kata Usaha berarti;
bekerja, berbuat amal, berbuat sesuatu.
B. Karakteristik Kewirausahaan
C. Ciri-ciri Kewirausahaan

Seseorang yang ingin memulai bisnis tentu harus memiliki jiwa kewirausahaan. Tanpa jiwa
kewirausahaan bisa jadi bisnis yang sedang dirintis berhenti di tengah jalan karena penyebab yang
sederhana, seperti ketidakmampuan mengatasi kepercayaan diri untuk menjalankan bisnis.

Bagaimana seorang pebisnis bisa dikatakan memiliki jiwa kewirausahaan? Mengacu pada pengertian
kewirausahaan, adapun beberapa ciri-ciri kewirausahaan adalah sebagai berikut:

1. Mempunyai Keberanian dan Daya Kreasi yang Tinggi


2. Mempunyai Semangat Tinggi dan Kemauan Keras
3. Mempunyai Daya Analisis yang Baik
4. Berjiwa Pemimpin dan Tidak Berperilaku Konsumtif
5. Membuat Keputusan dan Melaksanakannya
6. Memiliki Pengabdian yang Besar Terhadap Bisnisnya

Tidak hanya untuk dirinya sendiri, pebisnis harus menerapkan jiwa wirausahanya terhadap
pelanggan dan calon pelanggan. Untuk menjadi seorang wirausaha yang dapat dikatakan handal
dan profesional jika ia melakukan hal-hal berikut ini:

 Sangat mengenal dan meyakini produknya


 Mampu menerima kritik dan saran yang baik dengan tidak berdebat dengan pelanggan maupun
calon pelanggan
 Memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan anggotanya maupun pelanggan
 Bersikap yang santun, jujur dan berani mengambil keputusan
 Bertanggung jawab jika saja terjadi sesuatu terhadap produk atau jasa dalam bisnisnya yang
merugikan pelanggan.

D. Tujuan Kewirausahaan
 Membuka lapangan pekerjaan baru bagi orang lain dan membantu mereka untuk menjadi
pengusaha mandiri.
 Menciptakan jaringan bisnis yang baru yang dapat menyerap banyak tenaga kerja di
sekitarnya.
 Meningkatkan kesejahteraan hidupnya dan juga masyarakat di sekitar usaha yang
dijalankan dengan membuka lapangan kerja.
 Menularkan dan mengembangkan semangat berwirausaha kepada orang lain.
 Membantu para pengusaha muda untuk berkreasi dan berinovasi.
BAB II

HASIL WAWANCARA

A. Narasumber

Nama: Kang Andi


Tempat, tanggal lahir: Tasikmalaya, 5 Desember 1975
Pekerjaan: Baso Gejrot

B. Pewawancara

Wawancara ini dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari:

Pewawancara : Safinah Fathimah / 18215188


Pencatat : Safinah Fathimah / 18215188
Dokumentasi : Safinah Fathimah / 18215188

C. Hasil Wawancara

Kang Andi (narasumber) adalah seorang wirausahawan yang menjalankan bisnis baso bernama
Baso Gejrot. Bakso Gerjot ini berlokasi di Jl. Ahmad Yani, dekat alun-alun Kota Tangerang.
Menurut keterangan Kang Andi, usaha Baso Gerjot ini mulai berjalan di tahun 2015 setelah
beberapa kali mengalami kebangkrutan. Kang Andi menyebutkan beberapa faktor yang
menyebabkan usaha Baso Gejrot miliknya baru populer sekarang di antaranya:

1. Inovasi

Menurut Kang Andi, usaha Baso Gejrotnya bisa naik karena menawarkan inovasi yang baru.
Berbeda pada saat dahulu ketika usahanya bangkrut, beliau hanya jualan bakso saja, tidak
menawarkan perbedaan. Salah satu inovasi yang ditawarkan Kang Andi dengan Baso Gejrotnya
yaitu memasukkan sambal ke dalam bakso.

2. Marketing

Selain itu, Kang Andi menjelaskan bahwa yang membuat usahanya dikenal adalah marketing
dengan cara yang kreatif. Misalnya, sekarang beliau menerapkan bakso gratis untuk yang sedang
ulang tahun dan untuk yang punya 10 kupon juga bisa ditukarkan dengan satu porsi bakso.
PENUTUP

A. Simpulan

Setelah wawancara dilakukan, didapatkan kesimpulan bahwa di Indonesia masih banyak orang-
orang seperti bapak Endang yang memilih untuk berjualan di pinggir jalan walaupun
pendapatannya tidak seberapa banyak. Retribusi yang disebutkan bapak Endang menurut kami
terlalu besar, belum lagi menurut informasi yang kami dapatkan ada juga uang untuk preman.
Dari bapak Endang kami belajar tentang usaha yang sebenaranya dan selalu merasa cukup atas
apa yang telah diusahakan saja.

B. Saran

Saran kami untuk bapak Endang adalah menambah jumlah buah dagangannya dan coba untuk
dimasukkan ke sekolah-sekolah.

Anda mungkin juga menyukai