Anda di halaman 1dari 7

Nama : Siti Lathifah

Nim : 2019.01.070

Matkul : Micro teaching

Semester : 5A PAI

SOAL

1. Apa Fungsi MicroTeaching:

2. Apa Tujuanya MicroTeaching?

3. Apa Manfaat dari Kegiatan MicroTeaching?

4. asas dan prinsip yang harus dipegang dalam micro teaching?

5. aspek-aspek yang di mikro kan?

6. Apa saja yang menjadi komponen microteaching?

7. Yang menjadi prasyarat microteaching adalah?

Jawaban

1. Apa Fungsi Micro teaching

Fungsi Micro Teaching

Pelatihan keterampilan mengajar ini sendiri memiliki sejumlah fungsi dan tujuan. Berikut adalah
sejumlah fungsi dari pelaksanaan pelatihan keterampilan mengajar tersebut:

1. Meningkatkan Kompetensi Mengajar

Pada dasarnya micro teaching bisa disebut sebagai pelatihan untuk mengasah keterampilan calon
pendidik dalam mengajar. Sehingga fungsi utama dan pertama dari pelatihan ini tentu saja untuk
meningkatkan kompetensi para calon pendidik untuk bisa mengajar dengan baik.

Setiap tenaga pendidik memang dituntut untuk memiliki kompetensi dalam mengajar. Adanya pelatihan
akan membantu setiap calon pendidik memiliki kompetensi yang dibutuhkan. Jika pada dasarnya
kompetensi tertentu sudah dikuasai maka bisa beralih ke kompetensi lain dan kemudian terus
dikembangkan.

2.Penguasaan Keterampilan Khusus dalam Mengajar


Fungsi kedua dari pelatihan mengajar ini adalah untuk memberi penguasaan terhadap keterampilan
khusus ketika mengajar. Tujuannya agar kompetensi yang telah dikuasai bisa dipraktekan dengan baik
dan benar. Sebab sudah memiliki keterampilan yang mendukung untuk melaksanakan kompetensi
tersebut.

3.Dilakukan Penelitian Terhadap Metode Mengajar

Kegiatan mengajar juga identik dengan metode mengajar atau metode pembelajaran, dan jenisnya
cukup beragam bahkan semakin kompleks. Pelatihan mengajar seperti ini berfungsi untuk meneliti
setiap metode pembelajaran yang sekiranya paling efektif.

Kemudian dipertimbangkan untuk menggabungkan atau mengkombinasikan antara dua maupun lebih
dari metode pembelajaran yang sudah ada. Sehingga bisa dilihat aktivitasnya kepada peserta didik,
sekaligus mengukur keterampilan calon pendidik sudah sampai mana.

Apakah sudah bisa menggabungkan atau masih fokus dengan metode pembelajaran secara tunggal.
Namun mengkombinasikan beberapa metode pembelajaran pun tidak bisa asal, perlu disesuaikan
dengan karakter dari materi yang akan disampaikan.

4. Mengembangkan Metode Mengajar

Pelatihan micro teaching juga memiliki fungsi untuk mendukung proses pengembangan metode
mengajar atau metode pembelajaran. Sehingga untuk metode pembelajaran yang dirasa masih memiliki
kekurangan kemudian dikembangkan agar lebih sempurna.

Selain itu, dimungkinkan sekali untuk mendorong terciptanya metode pembelajaran baru. Metode baru
ini dirasa memiliki lebih banyak keunggulan dibanding metode pembelajaran yang sudah ada. Sehingga
bisa diterapkan untuk kondisi belajar yang tidak bisa mendukung penerapan metode pembelajaran
lama.

2. Apa tujuan micro teaching

Menurut Barnawi dan Arifin (2016), tujuan micro teaching adalah untuk membekali dan/atau
meningkatkan performance calon guru atau guru dalam mengadakan kegiatan belajar mengajar melalui
pelatihan keterampilan mengajar. Micro teaching digunakan untuk mempertemukan antara teori dan
praktik pengajaran pada mahasiswa calon guru. Selain itu, micro teaching digunakan untuk menyiapkan
calon guru sebelum praktik mengajar di sekolah.

3. Manfaat dari kegiatan micro teacing

Fungsi dan Manfaat Microteaching bagi Calon Guru


Manfaat pengajaran mikro bagi calon guru diantaranya adalah sebagai berikut:

1 Membuat calon guru lebih trampi serta yakin dalam melaksanakan PPL, memperoleh nilai tingggi
dalam PPL

2 Mendapatkan pengalaman mengajar yang nyata dan latihan sejumlah keterampilan dasar
mengajar secara terpisah.

3 Dapat mengembangkan keterampilan dasar mengajar sebelum terjun ke kelas yang sebenarnya.

4 Memberikan kemungkinan untuk mendapatkan berbagai maccam keterampilan dasar mengajar


lain serta memahami kapan dan bagaiman keterampilan itu diterapkan.

5 Calon pendidik menjadi Peka terhadap fenomena yang terjadi di dalam proses pembelajaran ketika
mereka menjadi kolaborator yang mengkritisi teman yang tampil praktik mengajar.

Fungsi micro teaching untuk keilmuan (untuk mahasiswa)

1. Mahasiswa terampil untuk membuat persiapan mengajar

2. Membentuk sikap profesional sebagai calon guru

3. Berlatih menjadi guru yang bertanggung jawab dan berpegang pada etika keguruan

4. Dapat menjelaskan pengertian mikro teaching

5. Dapat berbicara di depan kelas secara runtut dan runut sehingga mudah dipahami oleh siswa

6. Terampil membuka dan menutup pelajaran

7. Dapat bertanya secara benar

8. Dapat memotivasi belajar siswa

9. Dapat membuat variasi dalam mengajar

10. Dapat menggunakan alat-alat pelajaran dengan benar dan tepat

4. Asas dan prinsip yang harus di pegang dalam micro teaching

Menurut Jamal Makmur Asmani (2011:71-81) mengemukakan beberapa asasnormative microteaching


yaitu:
1.Kerjasama harus konstruktif dan didasari oleh nilai-nilai kemanusiaan, penghargaan yang tinggi
terhadap kebebasan berfikir, hak-hak asasi manusia,legalitarianisme dan demokrasi.

2.Sinergi adalah saling mengisi menutupi kekurangan dan kelemahan dan berjalan beriringan untuk
sebuahan tujuan yang hendak dicapai bersama. Sinergiakan menghasilkan harmoni dan progresi.
Kolektivitas dan produktivitas akanmenjadi fakta empiris dengan sinergi. Supaya

3.sinergi menghasilkan big power semua pihak harus aktif dalam mengembangkan kualitasnya masing-
masingdengan banyak membaca berdiskusi dan menulis.3.Integritas ilmiah merupakan modal utama
dalam mengajar. Integritas akanlahir dari mentalitas yang jernih dan paradigma berfikir yang
lebihmengedepankan kebenaran fakta dari pada manipulasi dan claim sepihak.

4.Inovasi pembaruan yang dibutuhkan bagi dinamisasi segala aspek termasuk dalam hal pembelajaran.
Microteaching harus menjadikan inovasisebagai kebutuhan utama bagi dinamisasi pembelajaran, inovasi
membutuhkaninovasi tinggi, membutuhkan kreatifitas tinggi.

5.Akuntabilitas akan melahirkan profesionalitas orang yang akuntanbel akanmempertaruhkan hidupnya


demi tanggung jawab yang dipikulnya. Dia akansepenuhnya mengerahkan kemampuan terbaiknya demi
target yang telahditetapkan. Dia merupakan seorang yang prefectionis dan high standar Microteaching
harus memiliki ketentuan kaidah atau hukum yang dijadikan pegangan dalam pelaksanaannya. Prinsip
yang menjadikan aturan dalam penerapan microteaching antara lain:1.Focus pada penampilan

2.Spesifik dan konkret

3.Umpan balik 4.Keseimbangan

5.Ketuntasan

6.Maju berkelanjutan

5. Aspek-Aspek dalam Micro Teaching

Aspek-aspek pembelajaran dalam Micro Teaching adalah

1) Jumlah murid Jumlah murid pada suatu pembelajaran mikro tentu berbeda dengan jumlah murid
pada system pembelajaran makro. Dalam pembelajaran mikro, jumlah murid disederhanakan atau
diperkecil menjadi 5-10 orang.

2) Alokasi waktu Demikian juga dengan waktu mengajar. Dalam pembelajaran makro (real teaching),
waktu mengajar berkisar dari 45-90 menit, namun pada pembelajaran mikro waktu mengajar
disederhakan atau diperpendek menjadi 5-10 menit.
3) Materi/bahan ajar Materi atau bahan ajar dalam pembelajaran mikro hanya mencakup 1-2 aspek
yang telah disederhanakan.

Pembelajaran mikro atau micro teaching memiliki beberapa aspek dalam melatih keterampilan yang
harus dimiliki oleh seorang pengajar terkait dengan sejauh mana kemampuan para guru mampu di
dalam menerapkan berbagai variasi metode mengajar. Menurut Barnawi dan Arifin (2016) terdapat
beberapa aspek keterampilan dalam micro teaching, yaitu sebagai berikut:

a. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

Membuka pelajaran merupakan usaha untuk menciptakan pra kondisi agar mental maupun perhatian
siswa terpusat pada apa yang akan dipelajarinya. Membuka pelajaran berarti mengarahkan siswa pada
materi pelajaran bukan hanya yang diperlukan pada awal pembelajaran, melainkan juga selama proses
pembelajaran. Menutup pelajaran merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk menyimpulkan
kegiatan inti. Saat guru mengatakan kepada siswa bahwa waktu pelajaran. Kegiatan menutup pelajaran
harus memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari, tingkat pencapaian siswa,
dan tingkat keberhasilan guru. Kegiatan menutup pelajaran tidak hanya dilakukan dilakukan pada setiap
akhir pelajaran, tetapi juga dapat dilakukan pada setiap penggal akhir kegiatan atau setiap kali akan ke
hal atau topik baru.

b. Keterampilan Menjelaskan

Keterampilan menjelaskan adalah suatu keterampilan menyajikan bahan belajar yang diorganisasikan
secara sistematis sebagai suatu kesatuan yang berarti, sehingga mudah dipahami para peserta didik.
Kegiatan menjelaskan memiliki tiga komponen, yaitu penyampaian pesan (sender), pihak yang dituju
(receiver), dan pesan (message). Tujuan menjelaskan tidak untuk membuat siswa hafal, tetapi membuat
siswa menjadi memahami apa yang sedang dipelajari. Penjelasan itu harus berkesan dan bermakna bagi
siswa. Sebelumnya perlu dilakukan perencanaan dengan baik dan memerhatikan isi materi serta kondisi
siswa, kemudian isi materi perlu disajikan dengan teknik yang tepat agar mudah dipahami. Bisa dengan
pengarahan, bahasa yang sederhana, ataupun ilustrasi.

c. Keterampilan Mengadakan Variasi

Keterampilan menggunakan variasi stimulus merupakan keterampilan guru dalam menggunakan


bermacam kemampuan dalam mengajar untuk memberikan rangsangan kepada siswa agar suasana
pembelajaran selalu menarik, sehingga siswa bergairah dan antusias dalam menerima pembelajaran dan
aktivitas belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif. Tujuan penggunaan variasi dalam proses
belajar mengajar menghilangkan kejemuan dalam mengikuti proses belajar, mempertahankan kondisi
optimal belajar, meningkatkan perhatian dan kondisi peserta didik, memudahkan pencapaian
pembelajaran.

d. Keterampilan Memberikan Penguatan

Memberi penguatan merupakan tindakan terhadap suatu bentuk perilaku yang dapat mendorong
munculnya peningkatan kualitas tingkah laku tersebut di saat yang lain untuk mempertahankan dan
meningkatkan perilaku tertentu. Keterampilan memberikan penguatan ialah keterampilan memberi
respon positif dengan tujuan mempertahankan dan meningkatkan perilaku tertentu. Penguatan juga
dapat dikatakan sebagai respon terhadap suatu tingkah laku yang sengaja diberikan agar tingkah laku
tersebut dapat terulang kembali.

e. Keterampilan bertanya

Keterampilan bertanya merupakan keterampilan yang digunakan untuk mendapatkan jawaban atau
balikan dari orang lain. Setiap pengajaran, evaluasi, pengukuran, dan penilaian dilakukan dengan
pertanyaan. Pertanyaan yang baik akan menuntun jawaban yang sesungguhnya dan pertanyaan yang
buruk akan menjauhkan kita dari jawaban yang memuaskan. Tujuan keterampilan bertanya agar peserta
didik bisa termotivasi untuk terlibat dalam interaksi belajar, berani mengutarakan pendapat, dan
mampu meningkatkan pola berfikir peserta didik.

f. Keterampilan Mengelola Kelas

Keterampilan mengelola kelas merupakan keterampilan untuk menciptakan dan memelihara kondisi
belajar yang optimal serta mengembalikan kondisi apabila terjadi gangguan dalam pembelajaran.
Komponen pengelolaan kelas terbagi menjadi dua, yaitu komponen yang bersifat preventif dan
komponen yang bersifat kuratif. Komponen yang bersifat preventif ialah komponen yang berhubungan
dengan tindakan penciptaan dam pemeliharaan kondisi optimal, sedangkan komponen yang bersifat
kuratif ialah komponen yang berhubungan dengan tindakan untuk mengembalikan kondisi belajar yang
optimal.

g. Kemampuan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan

Kemampuan mengajar kelompok kecil merupakan kemampuan guru mengajar peserta didik sebanyak 3-
8 orang untuk setiap kelompoknya. Sedangkan keterampilan mengajar perseorangan atau individual
merupakan kemampuan guru untuk menentukan waktu, bahan ajar, dan tujuan yang digunakan dalam
mengajar dan memperhatikan perbedaan setiap individu peserta didik. Seorang guru di tuntut untuk
mengorganisasikan siswa sesuai dengan pokok bahasan, tujuan pembelajaran, kebutuhan siswa, waktu,
dan alat yang tersedia.

h. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

Kemampuan membimbing diskusi kelompok merupakan keterampilan yang sangat penting untuk
dikuasai teacher trainee. Dalam kegiatan mengajar ada kalanya guru membuat kegiatan kerja kelompok.
Namun, dalam suatu kegiatan diskusi sering dijumpai siswa ngobrol tentang hal-hal di luar materi
diskusi. Untuk itu keterampilan guru dalam membimbing diskusi kelompok kecil sangat dibutuhkan
untuk menjamin keberlangsungan diskusi secara efektif.

6. Komponen dalam micro teaching

Komponen microteaching ialah manusia-manusia yang terlibat dalam kegiatan pengajaran mikro, yaitu :
1. Teacher trainee, adalah guru atau calon guru yang berlatih mengajar.

2. Observer (pengamat), merupakan salah satu komponen microteaching, bertugas sebagai melihat,
memerhatikan, dan mengamati dengan cermat secara langsung. Kegiatan observasi tidak boleh
mengganggu guru yang sedang berlatih.

3. Student (siswa) adalah penerima, pencari dan penyimpan isis pelajaran dari guru.

4. Supervisor, yakni seorang dosen pembimbing.

7. Prasyarat micro teaching

Prasyarat yang Dibutuhkan untuk MelaksanakanMicro TeachingPrasyarat utama yang dibutuhkan agar
micro teaching dapat berjalan adalah

1,tersedianya sebuah ruangan khusus yang dilengkapi dengan kamera video,recorder, mic, penerangan
yang cukup. Ukuran ruangan tidak ada standaryang baku. Ukuran ruangan bisa antara 8 m x 6 m, atau 8
mx7m

2..Selanjutnya tersedianya sejumlah sarana lainnya layaknya sebuah ruangkelas. Ada white board, meja
dan kursi, OHP kalau memang diperlukan. Darisisi SDM, memerlukan seorang teknisi atau operator dan
sekaligus bertindak sebagai kameraman.

3.Penguasaan teknis rekaman video/audio menjadiprasyarat mutlak. Karena sekarang era komputer,
dan hasil rekaman selaludalam bentuk VCD, maka teknisi itu juga harus terampil memadukan
antarakamera video dan komputer agar menjadi sebuah sistem yang berdaya guna.

Anda mungkin juga menyukai