Anda di halaman 1dari 5

HASIL OBSERVASI DAN WAWANCARA

PENGUSAHA BENGKEL LAS


ZAENAB PANDE

NAMA TUTOR: Muhamad Ridwan

PENYUSUN: PUTRI ABELIA AGESTINA

NIM: 031146463

UPBJJ SURABAYA

UNIVERSITAS TERBUKA
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Saat ini banyak orang yang memilih membuka bisnis usaha sebagai cara untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, baik yang sudah memiliki pekerjaan utama
ataupun bagi mereka yang belum memiliki pekerjaan. Bidang bisnis yang bisa
dikerjakan dapat menyesuaikan dengan kebutuhan pasar saat itu ataupun dengan skill
dan hobi yang dimiliki. Untuk membuka usaha, sebenarnya tak perlu langsung
membuka usaha yang besar dan dengan modal yang besar pula. Berbisnis bisa dimulai
dengan usaha berskala kecil.
Usaha dengan skala kecil yang dimaksudkan di sini adalah usaha yang dibangun
dengan investasi dana yang nilainya kecil. Tentunya, jumlah dana yang dimaksud di sini
setiap orang memiliki ukurannya masing-masing. Namun mungkin banyak orang yang
sedikit meragukan, bagaimana bisa membangun bisnis dengan modal yang kecil?
Peluang bisnis usaha sendiri dengan modal kecil yang sangat menguntungkan dan bisa
menjanjikan penghasilan besar, cocok untuk pemula yang ingin sukses merintis
wirausaha, tentunya tidak terlepas dari cara atau strategi anda dalam menentukan
target konsumen yang harus dibidik dengan tepat. Sehingga bentuk peluang bisnis dan
usaha yang paling sesuai bagi pemiliki modal kecil sebaiknya lebih mengedepankan
kreatifitas, karena hal ini bertujuan agar mereka tetap mampu bersaing pada era
ekonomi global seperti sekarang ini bahkan sampai masa yang akan datang.
Oleh karena itu, melalui makalah ini, penulis ingin sedikit membagikan pengalaman
penulis mewawancarai salah seorang pengusaha yang menurut penulis adalah seorang
pengusaha kecil yang telah berhasil.  Kegiatan wawancara yang dilakukan juga
merupakan salah satu tugas di bidang mata mata kuliah kewirausahaan  yang bertujuan
untuk memperoleh informasi dan tips-tips sukses dari narasumber, yamg mungkin akan
sangat berguna bagi penulis dan pembaca di kemudian hari.

II. Maksud dan Tujuan


• Memahami dan menguasai kegiatan wawancara.
• Memperoleh informasi tentang kewirausahaan.
• Sebagai contoh inspiratif dalam memulai suatu usaha baru
•Mengembangkan jiwa berwirausaha bagi generasi muda

III. Topik Wawancara


Berani mengubah usaha kecil menjadi usaha yang sukses dan berskala besar

IV. Waktu dan Tempat Kegiatan


Wawancara ini dilaksanakan pada:
• Hari / Tanggal : senin ,13 april 2020
• Pukul : 16.00
Tempat: bengkel bapak mohammad zainudin

V. Tim Kerja dan Narasumber Kegiatan Wawancara


Narasumber : mohammad zainuddin
Pewawancara : putri abelia agestina
Dokumentasi : putri abelia agestina
Juru Tulis : putri abelia agestina
Penyusun naskah dan presentasi : putri abelia agestian

BAB II
LAPORAN HASIL OBSERVASI

I. Sejarah Pemilik dan Berdirinya Usaha


Nama pemilik usaha : mohammad zainuddin
Tempat tanggal lahir : tuban , 27 Juni 1987
Alamat : grabakan tuban

Usaha Bapak zainuddin ini berdiri sejak tahun 2008, dimana usaha ini diawali dengan
usaha tambal ban dan ganti oli, dengan memanfaatkan ruang kecil di samping kios
pamannya. Seiring berjalannya waktu, usahanya semakin berkembang dengan
membuka kios sendiri lalu membuka bengkel yang agak besar. 
Kami memilih Bapak mohammad zainudin menjadi tokoh pengusaha dalam paper ini
adalah karena melihat hasil dari usahanya. Di umur yang masih muda dan dengan
ijazah SMA, dia sudah bisa punya rumah sendiri, satu mobil angkutan umum, dan
sebuah sepeda motor. Bapak Efrid ini mengajarkan kepada kami bahwa kerja keras
dan tidak gampang putus asa merupakan kunci untuk bisa hidup.

II. Modal dan Keuntungan


Menurut Bapak zainuddin , modal awal usahnya adalah dari hasil kerjanya di bengkel
tempat sebelumya dia bekerja. Dari gajinya itu, dia membeli satu buah kompresor untuk
menunjang pekerjaannya dalam menambal ban dan ganti oli. Kompresor yang dia beli
adalah kompresor bekas seharga 2 juta Rupiah. Jadi diperkirakan total yang dia
keluarkan saat awal membuka usahanya adalah Rp. 2.500.000, dimana alat penunjang
kerjanya seperti pemanas ban dia rakit sendiri dan sisa Rp. 500.000 adalah untuk
membeli bahan dasar kerjanya seperti binen, oli, dan beberapa alat kerja lainnya.
Untuk keuntungan pada usaha awalnya, karena tempatnya merupakan satu-satunya
tempat tambal ban dan isi oli terdekat di sekitar Rangkat kampung maumere, bapak
zainnuddin mendapatkan keuntungan bersih kira-kira 1 jutaan per bulannya. Setelah
mendapatkan modal yang cukup, akhirnya dia memutuskan untuk membuka kios
sendiri, plus tempat tambal ban dan ganti oli. Dari modal usaha kios dan usaha bengkel
kecilnya, secara bertahap dia membeli peralatan untuk bengkel yang lebih lengkap.
Setelah dirasa cukup, akhirnya dia berhasil membuka bengkelnya tepat di samping
kiosnya. Dari usaha bengkel dan kiosnya ini, keuntungan bersih yang dia dapatkan
sudah semakin membaik; yaitu kira – kitra 5 jutaan sebulan.
Sejalan dengan usaha bengkelnya, kadang-kadang jika ada orang yang menjual motor
rusak parah, dia akan membelinya, lalu memperbaikinya dan menjualnya kembali
dengan harga yang lebih tinggi. Hal ini jugalah yang menurut bapak zainuddin
menambah penghasilannya.
BAB III
LAPORAN HASIL WAWANCARA

I. Daftar Pertanyaan :
1. Apa latar belakang Bapak memilih usaha ini?
“Sebelum saya memulai usaha ini, saya memang sudah bekerja di salah satu bengkel
di kota (Tuban). Sebagai seorang anak yang baru tamat SMA waktu itu saya hanya jadi
pesuruh ka’e-ka’e di bengkel atau hanya mengerjakan pekerjaan kecil seperti
mengganti oli dan tambal ban. Dari pekerjaan saya di bengkel inilah saya belajar
bagaimana caranya memperbaiki motor atau mobil, berawal dari hanya menonton ka’e-
ka’e kerja lalu akhirnya saya hafal cara kerjanya. Kalau mau dibilang, saya bukan
seorang yang tamatan permesinan. Saya belajar sendiri dari pengalaman kerja di
bengkel. Dari pengalaman inilah akhirnya saya berencana membuka tempat tambal
ban dan ganti oli, dan memanfaatkan ruang kosong di samping kiosnya om.”

2. Bagaimana sejarah perkembangan usaha ini hingga sekarang?


“Awalnya dulu pas tahun 2008, saya berniat buka tempat tambal ban dan ganti oli.
Waktu itu saya benar-benar bosan harus disuruh-suruh terus di bengkel tempat saya
kerja. Mungkin karena saya baru tamat SMA, jadi mereka (ka’e-ka’e) belum bisa kerja
yang rumit, padahal saya mau sekali coba. Akhirnya waktu itu saya keluar dengan
modal gaji yang tidak banyak dan kebetulan ada teman yang jual kompresor. Akhirnya
saya beli itu kompresor dan buka tempat tambal ban dan ganti oli di ruangan kosong
samping saya punya amang punya kios.dari situ saya mulai kumpul-kumpul uang
sedikit-sedikit. Dari itu uang yang saya kumpul, kebetulan saya punya amang pindah,
akhirnya saya rencana untuk bertahan dan buka kios baru. Dari usaha kios dan tambal
ban, akhirnya saya bisa beli alat-alat bengkel yang lain, dan mulai perbaik-perbaik
motor dan sampai sekarang usaha ini masih jalan. Mungkin penghasilan saya tidak
banyak, tetapi setidaknya saya masih bisa kasi makan istri sama anak.”

3. Apa kendala yang dialami Bapak selama menjalani usaha ini?


“Kalo bicara kendala, saya kira banyak sekali kendala yang saya hadapi. Mungkin yang
pertama adalah modal. Jujur, saya tidak suka pinjam uang. Jadi semua barang-barang
bengkel ini saya beli dari uang hasil kumpul usaha. Walaupun pelan, tetapi setidaknya
akhirnya ada hasil.”

4. Bagaimana cara Bapak untuk mengatasi masalah tersebut?


“Seperti yang saya bilang tadi, saya lebih memilih untuk kumpul sedikit-sedikit. Kalo
saya ada target mau beli barang baru, saya selalu usahakan simpan uang dulu untuk
bisa secepatnya beli.”

5. Berapa modal  yang Bapak keluarkan untuk membuka usaha ini?


“Kalo modal awal saya buka usaha dulu, seperti yang saya bilang tadi; Rp. 2.500.000.
Sekarang, tiap bulannya saya mungkin keluarkan modal kira-kira 2 jutaan untuk beli
barang bengkel dan barang kios supaya selalu terisi. Untuk barang bengkel, karena
mahal, biasanya saya beli setelah tahu kerusakan yang harus diperbaiki. Kecuali oli
dan barang kecil lainnya, biasanya saya beli per dus.”
6. Berapa penghasilan perbulan/perharinya?
“Kalo penghasilan bersih perbulan, biasanya saya bisa dapat 5-6 juta.itu dari usaha
bengkel dan kios. Kadang saya beli motor yang rusak atau alat-alat lain yang rusak lalu
saya perbaiki dan jual kembali. Dari situ biasanya saya dapat penghasilan yang besar.
Misalnya ada genset rusak dan orang jual Rp. 300.000, saya bisa jual lagi sekitar
Rp.800.000 sampai Rp. 1.000.000.”

7. Apakah sebelumnya Bapak pernah berpikir/ berkeinginan untuk membuka


usaha lain selain usaha-usaha yang sudah Bapak tekuni?
“Saya belum berpikir untuk buka usaha lain. Saya hanya punya rencana untuk buka
bengkel ini menjadi lebih besar. Mungkin karena ini saja keterampilan saya, jadi saya
mau menjadi benar-benar berhasil jadi anak bengkel. Sementara yang mengurus kios
sekarang saya serahkan ke istri saya. Saya mau menjadi lebih fokus di bengkel.”

8. Apa strategi yang bapak terapkan dalam berusaha?


“Yang pertama, saya selalu kerja jujur. Kedua, ramah dan senyum kepada orang yang
datang. Ketiga, saya tidak mengambil keuntungan yang terlalu berlebihan dari
pelanggan. Keempat, banyak-banyak relasi, sehingga kalau ada orang yang rusak
motornya, orang-orang yang sudah kenal bagaimana saya kerja disini bisa
rekomendasikan ini bengkel ke orang-orang tersebut. Kelima, kerja jangan setengah-
setengah, beri yang terbaik ke pelanggan. Dengan begitu pelanggan akan merasa
nyaman dan akan datang terus ke kita.”

9. Menurut Bapak, apa tips untuk menjadi pengusaha?


“Pokoknya kalo kita ada kemampuan atau keterampilan, kerja saja! Coba fokus di satu
bidang dan tekuni itu. Jangan putus asa karena masalah itu akan datang terus. Dan
juga, pimtar-pintar atur uang.”

BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
Menjadi seorang pengusaha yang sukses seperti Bapak Zainnud tidaklah mudah. Akan
sangat banyak rintangan untuk menjadi sukses seperti yang kita inginkan. Sukses
bukanlah hal yang instan. Dari pengalaman Bapak Zainnud pelajaran penting yang
dapat diteladani, yaitu sebagai wirausahawan sejati adalah jeli melihat peluang,
percaya diri, tekun, berpikiran positif, dan berani mengambil risiko.
Mental dan semangat kewirausahaan harus ditumbuhkan sejak dini, wirausaha adalah
penyokong utama, kebangkitan ekonomi suatu negara, semakin banyak jumlah
wirausaha dalam suatu negara, semakin besar potensi negara tersebut untuk menjadi
negara maju. Menjadi wirausaha adalah hak setiap individu tanpa terkecuali.Hal yang
paling dibutuhkan dalam kewirausahaan adalah sikap dan mental wirausaha yang
kokoh, penuh inovasi dan tidak takut gagal dalam menghadapi rintangan, sehingga
keberlanjutan usaha akan tetap terjaga.

Anda mungkin juga menyukai