Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Saat ini banyak orang yang memilih membuka bisnis usaha sebagai cara untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, baik yang sudah memiliki pekerjaan utama ataupun
bagi mereka yang belum memiliki pekerjaan. Bidang bisnis yang bisa dikerjakan dapat
menyesuaikan dengan kebutuhan pasar saat itu ataupun dengan skill dan hobi yang dimiliki.
Untuk membuka usaha, sebenarnya tak perlu langsung membuka usaha yang besar dan dengan
modal yang besar pula. Berbisnis bisa dimulai dengan usaha berskala kecil.

Usaha dengan skala kecil yang dimaksudkan di sini adalah usaha yang dibangun dengan
investasi dana yang nilainya kecil. Tentunya, jumlah dana yang dimaksud di sini setiap orang
memiliki ukurannya masing-masing. Namun mungkin banyak orang yang sedikit meragukan,
bagaimana bisa membangun bisnis dengan modal yang kecil?

Peluang bisnis usaha sendiri dengan modal kecil yang sangat menguntungkan dan bisa
menjanjikan penghasilan besar, cocok untuk pemula yang ingin sukses merintis wirausaha,
tentunya tidak terlepas dari cara atau strategi anda dalam menentukan target konsumen yang
harus dibidik dengan tepat. Sehingga bentuk peluang bisnis dan usaha yang paling sesuai bagi
pemiliki modal kecil sebaiknya lebih mengedepankan kreatifitas, karena hal ini bertujuan agar
mereka tetap mampu bersaing pada era ekonomi global seperti sekarang ini bahkan sampai
masa yang akan datang.
BAB II
LAPORAN HASIL OBSERVASI

I. Sejarah Pemilik dan Berdirinya Usaha

A. Nama pemilik usaha : Efrid Siahaan (Usaha Bengkel)


Tempat tanggal lahir : Balige, 27 Juni 1987
Alamat : Bengkong Nusantara Blok. A No.06

Usaha Bapak Efrid ini berdiri sejak tahun 2008, dimana usaha ini diawali dengan usaha tambal
ban dan ganti oli, dengan memanfaatkan ruang kecil di samping kios pamannya. Seiring berjalannya
waktu, usahanya semakin berkembang dengan membuka kios sendiri lalu membuka bengkel yang agak
besar.

Kami memilih Bapak Efrid Wibisono menjadi tokoh pengusaha dalam paper ini adalah karena
melihat hasil dari usahanya. Di umur yang masih muda dan dengan ijazah SMA, dia sudah bisa punya
rumah sendiri, satu mobil angkutan umum, dan sebuah sepeda motor. Bapak Efrid ini mengajarkan
kepada kami bahwa kerja keras dan tidak gampang putus asa merupakan kunci untuk bisa hidup.

B. Nama Pemilik Usaha : Nunu Kwok (Pisang Keju)


Tempat tanggal lahir : Balige, 27 Juni 1987
Alamat : Bengkong Tengah Blok. B No.07

Usaha Ibu Nunu ini berdiri sejak tahun 2010, dimana usaha ini diawali dengan hobi yang ia miliki
dan iseng-isengan semata. Seiring berjalannya waktu, usahanya semakin berkembang dengan membuka
kedai yang sederhana tetapi mengutamakan kebersihan.

Saya mengetahui adanya kedai ini dari adik saya yang kebetulan sekolahnya dekat dengan
tempat usaha kedai ini,dan saya memang agak sering membeli ketempat kedai pisang keju ini bila
banyak tugas kuliah.

II. Modal dan Keuntungan

A. Menurut Bapak Efrid, modal awal usahnya adalah dari hasil kerjanya di bengkel tempat
sebelumya dia bekerja. Dari gajinya itu, dia membeli satu buah kompresor untuk menunjang
pekerjaannya dalam menambal ban dan ganti oli. Kompresor yang dia beli adalah kompresor
bekas seharga 2 juta Rupiah. Jadi diperkirakan total yang dia keluarkan saat awal membuka
usahanya adalah Rp. 2.500.000, dimana alat penunjang kerjanya seperti pemanas ban dia rakit
sendiri dan sisa Rp. 500.000 adalah untuk membeli bahan dasar kerjanya seperti binen, oli, dan
beberapa alat kerja lainnya.

Untuk keuntungan pada usaha awalnya, karena tempatnya merupakan satu-satunya tempat
tambal ban dan isi oli terdekat di sekitar Rangkat kampung maumere, bapak Efrid mendapatkan
keuntungan bersih kira-kira 1 jutaan per bulannya. Setelah mendapatkan modal yang cukup, akhirnya
dia memutuskan untuk membuka kios sendiri, plus tempat tambal ban dan ganti oli.

Dari modal usaha kios dan usaha bengkel kecilnya, secara bertahap dia membeli peralatan untuk
bengkel yang lebih lengkap. Setelah dirasa cukup, akhirnya dia berhasil membuka bengkelnya tepat di
samping kiosnya. Dari usaha bengkel dan kiosnya ini, keuntungan bersih yang dia dapatkan sudah
semakin membaik; yaitu kira – kitra 5 jutaan sebulan. Sejalan dengan usaha bengkelnya, kadang-kadang
jika ada orang yang menjual motor rusak parah, dia akan membelinya, lalu memperbaikinya dan
menjualnya kembali dengan harga yang lebih tinggi. Hal ini jugalah yang menurut bapak Efrid
menambah penghasilannya.

B. Adapun harga - harga dari bahan - bahan pembuatan keripik pisang dan biaya - biaya yang
akan keluar dalam produksi keripik pisang ini yaitu :

1 Pisang Rp. 4.000 / Kg


2 Minyak Rp. 10.500 / Kg
3 Bumbu Rp. 10.000
4 Tenaga Kerja Rp. 20.000 / Orang
5 Biaya Pembungkus Rp. 10.000
6 Biaya Transportasi Rp. 10.000
7 Lain – Lain Rp. 10.000

Adapun perhitungan rugi / laba selama proses produksi hingga proses pemasaran keripik
pisang ini, dari mulai modal 1 hari, 1 minggu hingga 1 bulan dan laba yang diperoleh selama 1
hari, 1 minggu hingga 1 bulan yaitu sebagai berikut :
 Pisang 50 kg x Rp. 4.000 = Rp. 200.000
 Minyak 15 kg x Rp. 10.500 = Rp. 157.500
 Bumbu = Rp. 20.000
 Tenaga kerja 4 x Rp. 20.000 = Rp. 80.000
 Biaya pembungkus = Rp. 10.000
 Biaya transportasi = Rp. 10.000
 Lain – lain = Rp. 20.000 +
JUMLAH Rp. 497.500,-
Harga jual keripik pisang ini = Rp. 20.000 / kg
Maka dalam sehari = 30 x Rp. 20.000 = Rp.600.000
Jadi labanya = Harga Jual – Modal
600.000 – 497.500 = Rp. 102.500 / hari

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Modal
 Modal dalam 1 hari Rp. 497.500
 Modal dalam 1 minggu Rp. 3. 362.500
 Modal dalam 1 bulan Rp. 14.345.000

Laba
 Laba dalam 1 hari Rp. 102.500
 Laba dalam 1 minggu Rp. 837.500
 Laba dalam 1 bulan Rp. 3.655.000

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan

Menjadi seorang pengusaha yang sukses seperti Bapak Efrid dan Ibu Nunu tidaklah
mudah. Akan sangat banyak rintangan untuk menjadi sukses seperti yang kita inginkan. Sukses
bukanlah hal yang instan. Dari pengalaman Bapak Efrid dan Ibu Nunu pelajaran penting yang
dapat diteladani, yaitu sebagai wirausahawan sejati adalah jeli melihat peluang, percaya diri,
tekun, berpikiran positif, dan berani mengambil risiko.

Mental dan semangat kewirausahaan harus ditumbuhkan sejak dini, wirausaha adalah
penyokong utama, kebangkitan ekonomi suatu negara, semakin banyak jumlah wirausaha dalam
suatu negara, semakin besar potensi negara tersebut untuk menjadi negara maju. Menjadi
wirausaha adalah hak setiap individu tanpa terkecuali.Hal yang paling dibutuhkan dalam
kewirausahaan adalah sikap dan mental wirausaha yang kokoh, penuh inovasi dan tidak takut
gagal dalam menghadapi rintangan, sehingga keberlanjutan usaha akan tetap terjaga.

Anda mungkin juga menyukai