Anda di halaman 1dari 12

Laporan Rencana Bisnis

ROTI BAKAR MORO SENENG


Warung Kehangatan

Disusun Oleh :
1.Umar Arifudin
2. Romizun Akmal
3. Riski Nur
4. Taufiq Arif Hidayat

Citrogaten, Salam, Kab Magelang


SMK MA’ARIF SALAM MAGELANG

Tahun 2022
Kata Pengantar
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karna berkat dan rahmat-Nya saya dapat
menyelesaikan Laporan Rencana Bisnis ini. Saya ucapkan terimakasih kepada guru saya Pak
Agung Purwanto S.Pd. serta Ibu Fitriani Laili S.Pd. yang sudah membantu membimbing dan
menjelaskan bagaimana cara membuat Laporan Rencana Bisnis Ini.

Rencana Bisnis merupakan suatu program perencaan perusahaan untuk masa yang akan
datang. Rencana bisnis dibuat untuk mengetahui apa saja yang diperlukan dalam usaha serta
untuk mengetahui rincian berbagai aspek, seperti aspek keuangan, aspek SDM, aspek
distribusi aspek pemasaran dan lain-lain.
1. Deskripsi Bisnis

A. Latar Belakang Usaha

Roti bakar merupakan salah satu camilan yang disukai oleh semua lapisan masyarakat.
Mulai dari anak-anak, hingga dewasa camilan lezat ini bisa dibeli masyarakat dengan
harga relatif terjangkau.

Banyaknya orang yang gemar menyantap camilan ini membuatnya memiliki prospek
usaha yang bagus. Apalagi jika roti bakar dibuat dengan rasa yang lezat, sehat, dan
tampilan yang unik, tentu semakin menambah ketertarikan masyarakat untuk
membelinya.

B. Jenis Usaha
Jenis usaha yang akan saya jalani ini adalah menghidangkan sebuah roti bakar dan
beraneka macam rasa,

C. Kepemilikan Bisnis
Usaha yang saya jalankan ini merupakan usaha milik perorangan. Kenapa
perorangan ? karena usaha ini hanya dijalankan oleh saya sendiri dan tidak ada kerja
sama dengan orang lain atau perusahaan lainnya. Ini supaya setiap keuntungan yang
saya peroleh bisa sepenuhnya masuk untuk saya dan usaha saya juga sepertinya tidak
begitu cocok dijalan bersama orang lain atau perusahaan lain. Karena rata-rata bisnis
ini dijalankan oleh perorangan saja.

D. Badan Hukum
Karena bisnis saya ini adalah bisnis perorangan dan dijalankan oleh saya sendiri maka
badan hkum ini adalah berbentuk badan hokum perorangan. Badan hokum perorangan
ini memiliki banyak kelebihan dan juga kekurangan. Kelebihan dari badan hukum ini
adalah saya leluasa untuk bergerak, lebih cepat untuk mengambil keputusan,
penguasaan penuh terhadap keuntungan yang diperoleh, rahasia bisnis terjamin,
motivasi bisnis yang tinggi, tidak dipungut pajak oleh pemerintah dan minimnya
hukum dalam usaha serta tidak adanya peraturan perundang untuk mendirikan
perusahaan perorangan tapi hanya minta izin mendirikan usaha dikantor tempat saya
mendirikan usaha saja. Tapi resiko yang saya dapat adalah menanggung semua
tanggung jawab usaha dan terbatasnya menegerial, keuangan dan lain-lain.
E. Lokasi Usaha
Roti bakar Moro Seneng ini berlokasi di
Jl.KartiniNo.13,Balemulyo,Muntilan,kec.Muntilan,
Kabupaten Magelang,Jawa Tengah 56411. Lokasi ini sangat strategis, karena tidak
jauh dari RSUD Muntilan ( Rumah Sakit Umum Daerah Muntilan ), dan berdekatan
dengan LAPAS ( Lapangan Pasturan ) serta berlokasi di tepi jalan. Lokasi yang
mudah dikunjungi dan tempat yang sangat menarik membuat 1 kekuatan untuk
menarik pengunjung supaya datang.

F. Sumber Permodalan
Karena bisnis yang saya jalankan ini adalah bisnis perorangan jadi sumber permodalan
yang saya peroleh berasal dari modal saya sendiri dan ditambah dengan tabungan saya
yang sangat sedikit serta dibantu oleh orang tua untuk tempat usaha saya.
Diberikannya rumah pribadi oleh orangtua saya yang tidak ditempati dan hanya
disewakan sebagai rumah kontrakan, rumah ini sangat membantu saya dan dapat
mengurangi biaya untuk usaha saya.

G. Profil Usaha

1. Nama Perusahaan/usaha Moro Seneng


2. Bidang Usaha Tempat Untuk Mencari Kehangatan
3. Jenis Produk/Jasa Menyediakan roti bakar dengan berbagai berbagai
rasa

4. Alamat Perusahaan Jl.KartiniNo.13,Balemulyo,Muntilan,kec.Muntilan,


Kabupaten Magelang,Jawa Tengah 56411

5. Nomor Telpon/Fax 08775643215


6. Alamat Email khabibumarofficial@Gmail.com
7. Bank Perusahaan/Usaha BRI, BCA, dan BNI
8. Bentuk Badan Hukum Bentuk Badan Hukum Perorangan
9. Jenis Perusahaan Usaha Perorangan
10. Mulai Berdiri 09 Januari 2020
2. Aspek Lingkungan Bisnis Yang Dihadapi

A. Aspek Lingkungan Industri

1. Pesaing
Roti bakar bakar bukan merupakan produk baru, sehingga tidak bisa dipungkiri
terdapatnya pesaing dalam industry pembuatan roti bakar ini. Proses pada industry makana
yang
berbahan dasar tepung terigu semacam roti masih simpel serta gampang dipelajari, hingga
banyak pengusaha yang bergerak dalam bidang usaha tersebut, akan tetapi disinilah kreatifitas
kita bagaimana metode kita menarik konsumen supaya bisa membeli produk kita tanpa
membuat
pesaing tidak senang dengan usaha kita.
2. Kekuatan pemasok
Kekuatan pemasok pastinya sangat besar, sebab pemasok di ambil dari super market, mupun
penjual di pasar tradisional yang terletak dekat dari posisi usaha, hingga perusahaan bisa
mengontrol bahan- bahan yng dibutuhkan dengan mudah
3. Kekuatan pembeli
Akhir- akhir ini kecenderungan masyarakat kita dalam membeli makanan yakni
memperhatikan
rasa, gizi yang tercantum dalam makanan tersebut, baru setelah itu memikirkan harga. Oleh
sebab itu, roti banyak jadi opsi masyarakat buat makanan ringan, dimana dari segi rasa, roti
menawarkan lumayan banyak rasa yang ditawarkan serta lezat, dari segi gizi pula memenuhi
kebutuhan gizi manusia, dari segi harga, roti mudah dijangkau seluruh golongan masyarakat.
4. Hambatan masuk
Hambatan masuk produk ini cukup sulit, sebab persaingan yang lumayan ketat serta
perushaan
senantiasa melaksanakan inovasi- inovasi baru sebagai gebrakan dalam membatasi masuknya
pesaing dalam produk yang sama. Perusahaan senantiasa melakukan inovasi dalam membuat
bermacam varian rasa.
B. Identifikasi Peluang dan Ancaman Bisnis
1. Peluang Bisnis
Sebagai bentuk bisnis kuliner, usaha roti bakar termasuk salah satu jenis usaha
yang menjanjikan. Seperti yang sudah dibahas pada poin pertama dari tulisan ini,
usaha roti bakar cenderung stabil karena budaya orang Indonesia yang senang
berkumpul sembari memakan cemilan dan ngopi.
Selain itu, beberapa keuntungan usaha roti bakar lainnya adalah:
1. Usaha ini bisa dimulai dengan modal relatif kecil.
2. Roti bakar sudah memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat.
3. Banyak inovasi dan variasi rasa yang bias di buat.
4. Mudah untuk diolah dan cocok bahkan bagi yang tidak terlalu jago memasak
sekalipun.
5. Cenderung stabil dan bisa dipasarkan di seluruh daerah di Indonesia.
2. Ancaman/Hambatan Bisnis
Dilihat dari pengamatan yang sudah saya kakukan, saya dapat mengidentifiksikan
beberapa ancamn yng kan terjadi, diantaranya :
1. Persaingan Cukup Ketat
Usaha roti ini mulai menjamur di sekitar daerah tersebut. Banyak pelaku usaha
yang mencoba peruntungannya dengan membuka usaha serupa.
2. Bahan Baku Tidak Tahan Lama
Kendala lainnya ialah bahan bakunya relative pendek. Jika membeli dalam
jumlah besar, kita juga perlu memahami tentang besarnya penjualan produk.

3. Aspek Keuangan
A. Modal Awal
Modal awal dalam membuka usaha ini sebesar Rp. 5.000.000,-

B. Kalkulasi Keuangan ( Biaya Modal Investasi dan Biaya Operasional Usaha )


Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk operasional jangka panjang:

No Keterangan Jmlah Total Biaya


1. Label Daftar Harga 2 Lembar Rp. 5.000,-
2. Gerobak/Etalase 1 Unit Rp. 3.500.000,-
3. Kompor 1 Unit Rp. 250.000,-
4. Tabung Gas 3kg 1 Unit Rp. 170.000,-
5. Besi Panggangan 1 Unit Rp. 300.000,-
6. Alat Pembakar 1 Set Rp. 50.000,-
7. Alat Potong 1 Set Rp. 80.000,-
8. Toples Selai 250 ml 10 Unit Rp. 44.550,-
9. Lap Tanggan 3 Unit Rp. 21.000,
10. Tempat Sampah 1 Unit Rp. 25.000,-
11. Saklar Lampu 1 Unit Rp. 40.000,-

12. Pembuatan Benner 60 x 160 cm 3 Unit Rp. 66.000,-


13. Biaya Listik Prebulan Perbulan Rp. 20.000,-
Total biaya operasional dan Rp. 4.571.550,-
investasi

Biaya-biaya yan
Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk operasional jangka pendek

No Keterangan Biaya
1 20 bungkus roti tawar khusus untuk roti Rp. 200.000,-
bakar
2 1 kg selai nanas Rp. 20.000,-
3 3 bungkus keju Rp. 25.000,-
4 1kg stroberry Rp. 20.000,-
5 1kg blueberry Rp. 25.000,-
6 1kg sangkrai kacang halus Rp. 20.000,-
7 1 kaleng susu kental manis Rp. 15.000,-
8 1 kaleng coklat nutela Rp. 40.000,-
9 1 sisir pisang Rp. 18.000,-
Total biaya operasional jangka pendek Rp. 379.000,-
Proyeksi penjualan dalam 1 bulan

Modal awal sebesar Rp. 5.000.000


Biaya operasional jangka panjang Rp. 4.571.550,-
Biaya operasional jangka pendek Rp. 379.000,-
Sisa modal/kas = 5.000.000 – (4.571.550 + 379.000)
Sisa modal/kas = 5.000.000 – 4.950.550 = Rp 49.450
Total investasi = Rp. 4.571.550,-

Jadi, sisa modal saya sebesar 5 juta. Sisa uang tersebut digunakan untuk memenuhi
kebutuhan usaha yang belum tertera dalam data operasional.

c. Rencana Pendapat
Saya menghitung rencana pendapatan per 1 bulan. Pengunjung yang datang ketempat
saya rata-rata perhari membeli sekitar 20 bungkus/pcs. Minimal biaya yang mereka
keluarkan untuk 1 bungkus/pcs roti bakar yang kami berikan adalah sebesar Rp.
15.000,00.
Selama 1 bulan roti bakar yang terjual selitar 600 bungkus/pcs.
30 X 20 = 600. Untuk 1 bungkus/pcs roti bakar yang kami berikan adalah sebesar Rp.
15.000,00.
Pendapan per 1 bulan = 600 X 15.000 = 9.000.000
Jadi, total pendapatan per bulan sebesar Rp. 9.000.000,00

Waktu Pengembalian Modal

Pendapatan kami perbulan sekitar 9 juta. Waktu yang kami butuhkan untuk
mengembalikan modal adalah selama 1 bulan saja.
9.000.000 X 1 bulan = 9.000.000.
9.000.000 – modal awal
9.000.000 – 5.000.000 = 4.000.000
4.000.000 adalah keuntungan yang saya dapat selama satu bulan.

Jadi, selama 1 bulan menjalankan bisnis ini saya sudah dapat mengembalikan modal
yang saya keluarkan dan memperoleh keuntungan per 1 bulan sebesar 4.000.000.

3. Aspek Produksi

A. Peralatan dan Bahan Untuk Produksi


Peralatan-peralatan serta bahan bahan yang dibutuhkan untuk produksi atau untuk
membuat roti bakar adalah, antara lain ;
1. Blender, digunakan untuk membuat minuman yang harus diblander.
2. Kulkas, digunakan untuk menyimpan batu es serta untuk menyipan persediaan
batu es.
3. Dispenser, digunakan untuk menyimpan air gallon dan digunakan untuk
menyediakan air panas.
4. Gelas, piring, dan mangkok digunakan untuk menyimpan berbagai jenis makanan
dan minuman yang siap diberikan kepada konsumen.
5. Minuman sashet, digunakan untuk membuat minuman untuk konsumen.

B. Proses Produksi
Proses produksi ini dilakukan oleh satu karyawan, yaitu karyawan yang berada
dibagian dapur atau bagian membuat dan mengolah makanan. Proses produksi pada
bisnis ini tidak begitu rumit, karena banyaknya minuman dan makanan instan serta
minuman sashet yang mudah dibuat.
6. Aspek Pemasaran
A. Pasar Sasaran ( Targeting )
Target pasar sasaran dalam bisnis yang berpotensi paling besar untuk dilayani secara
efektif dan efisien adalah kalangan remaja dan dewasa, termasuk para pelajar.
Kenapa targetnya remaja dan dewasa ? saya berpikir bahwa dikalangan remaja dan
dewasalah yang sering membutuhakan tempat nongkrong sambil bisa menikmati
fasilitas wifi. Banyaknya penggunaan hp android dan laptop serta banyaknya game-
game online sering kali membuat kalngan remaja dan dewasa ini mencari tempat
nongkrong sambil bisa ngumpul dan menikmati fasilitas wifi

B. Penetapan Harga
Dalam menetapkan harga, saya mengikuti harga-harga yang sama dengan para pesaing
saya dan mengikuti jumlah permintaan juga. Harga-harga yang saya buat ini sesuai
dengan pelayanan dan fasilitas yang saya berikan juga. Adapun daftar harga minuman
dan makanan antara lain :

 Roti bakar rasa cokelat: Rp 15.000


 Roti bakar rasa keju: Rp 14.000
 Roti bakar rasa cokelat keju: Rp 17.500
 Roti bakar rasa cokelat kacang: Rp 18.000
 Roti bakar rasa strawberry: Rp 15.000
 Roti bakar rasa nanas: Rp 15.000
 Roti bakar rasa blueberry: Rp 15.000
 Roti bakar rasa kombinasi: Rp 20.000
 Roti Bakar rasa pisang : Rp 12.000

C. Cara Promosi
Metote yang saya gunakan untuk promoasi adalah dengan cara sebagai berikut:
1) Word of Mouth( dari mulut ke mulut).
2) Media cetak serta media elektronik.
Pada media cetak yakni dengan memasang papan reklame, memasang iklan di
koran, serta dengan penyebaran brosur. Sementara itu untuk media
elektroniknya ialah lewat radio.
3) Online marketing
( pemasaran lewat online melalui internet) yakni bisa berbentuk pengiklanan
di sosial media, website ataupun yang lain

D. Cara Berdistribusi
Cara pendistribusian yang saya lakukan tidak begitu rumit. Melihat dari bidang
usaha yang saya jalankan, saya menggunakan pendistribusian Nol-Tingkat, yaitu
langsung kepada konsumen. Tidak melalui perantara apapun.
Penutup
A. Kesimpulan
Laporan rencana bisnis ini dibuat sesuai dengan apa yang sudah direncanakan.
Laporan ini dibuat agar dapat digunakan untuk mengelola usaha dan
memprediksikan usaha untuk kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai