Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

KEWIRAUSAHAAN

FIRDAN MAULANA
NIM. D311911015
MEKANIK INDUSTRI DAN DESAIN

POLITEKNIK TEDC BANDUNG


TAHUN 2022
Jl. Pesantren No. 02 Cibabat Kec. Cimahi Utara Kota Cimahi Jawa Barat 40513
Usaha Toko Bangunan

Bisnis toko bangunan masih terhitung sedikit di daerah saya. Hal ini
tentunya bisa menjadi peluang bagi saya untuk memulai bisnis. Rendahnya tingkat
pesaing bisnis akan membuat keuntungan yang saya dapatkan semakin besar.

Baik sebagai sumber penghasilan utama maupun sampingan, usaha ini


menawarkan keuntungan yang menggiurkan. Meski bukan barang kebutuhan
sehari-hari, namun kebutuhan akan material bangunan tergolong stabil.

Alasan:
Karena bisnis ini merupakan salah satu usaha yang menjanjikan. Seiring
perkembangan zaman dan meningkatnya bisnis perumahan membuat permintaan
terhadap kebutuhan material bangunan juga ikut megalami peningkatan.
Dapat kita lihat jika bisnis ini merupakan salah satu bisnis yang dapat
bertahan dalam kondisi apapun. Kebanyakan pengusaha yang terjun ke dalam bisnis
toko bangunan terbukti mengalami keberhasilan.

Bagi saya seorang pemula yang ingin mulai merintis usaha ini, ada beberapa
hal yang harus saya persiapkan mulai dari modal usaha, tempat atau lokasi usaha
serta biayanya, gaji karyawan, dan biaya operasional lainnya.

Karena bisnis ini tergolong usaha skala besar dan membutuhkan modal yang
tak murah, ada baiknya untuk memikirkannya secara cermat dan matang. Jangan
gegabah dan salah langkah.
Rincian Biaya Usaha Toko Bangunan

1. Biaya Akomodasi
Sebuah bahan material bangunan tentunya tidak akan terlepas dengan
ketersediaan alat transportasi untuk kebutuhan pengangkutan barang dan
distribusinya. Saya akan membutuhkan mobil pick up sebagai sarana transportasi.
Biaya untuk membeli mobil kira-kira sekitar Rp80.000.000,00.

Untuk biaya bensin dan perawatan mobil juga perlu saya anggarkan.
Misalnya dalam sebulan saya membutuhkan Rp200.000,00 untuk kebutuhan bensin
dan biaya perawatan mobil kira-kira Rp500.000,00 untuk jangka waktu satu tahun.

2. Biaya Operasional
Membuka sebuah toko pastinya akan membutuhkan listrik. Saya perlu
memasukkannya ke dalam anggaran dana yang harus saya keluarkan. Biaya untuk
listrik dalam sebulan kira-kira Rp200.000,00. Dalam setahun kurang lebih saya
harus menyiapkan dana sebesar Rp2.400.000,00.

3. Biaya Gaji Pekerja


Saat menjalankan usaha, saya memerlukan tenaga kerja yang akan
membantu kinerja saya dalam menjalankan sebuah bisnis. Tentunya, saya juga
harus memikirkan kesejahteraan karyawan yang bekerja dengan saya.
Karena masih merupakan bisnis rintisan, saya tidak perlu merekrut pekerja
terlalu banyak. Pilihlah kira-kira 3 (tiga) karyawan saja untuk membantu mengelola
bisnis saya. Perkiraan dana untuk gaji karyawan kurang lebih Rp4.500.000,00 per
bulan untuk 3 (tiga) orang.

4. Biaya Sewa
Selain ketiga biaya di atas, anggaran untuk sewa lokasi jangan sampai
terlewatkan. Apalagi jika saya menginginkan lokasi usaha yang strategis. Anggaran
untuk sewa lokasi kira-kira sebesar Rp15.000.000,00 per tahun atau sekitar
Rp1.600.000,00 per bulan.

Mobil pick up Rp80.000.000,00


Bensin Rp200.000,00/bulan Rp2.400.000,00
Servis/perawatan mobil Rp500.000,00
Gaji karyawan (3 orang) Rp1.500.000,00/bulan Rp54.000.000,00
Listrik Rp200.000,00/bulan Rp2.400.000,00

Total Biaya Modal Awal: Rp256.700.000,00

Pendapatan dari Usaha Toko Bangunan

Untuk penghitungan pendapatan, saya dapat menyusun perkiraan atau target


yang harus dicapai. Misalnya dalam sehari saya memasang target pendapatan toko
saya minimal sebesar Rp2.000.000,00 dengan rincian sebagai berikut.

No. Nama Barang Harga Jual Jumlah Total


3
1. Pasir Rp150.000,00/m 5 Rp750.000,00
2. Batu bata Rp500,00/biji 1.000 Rp500.000,00
3. Semen 45kg Rp45.000,00 8 Rp360.000,00
4. Semen 50kg Rp55.000,00 8 Rp440.000,00
5. Cat tembok Rp75.000,00 10 Rp750.000,00
6. Paku Rp20.000,00/kg 10kg Rp200.000,00
7. Triplek Rp80.000,00 10 Rp800.000,00
Total Pendapatan Rp3.800.000,00

Jika pendapatan rata-rata per hari kira-kira seperti rincian di atas, maka saya
akan menerima penghasilan kotor setidaknya Rp3.800.000,00 x 30 hari =
Rp114.000.000/bulan atau sekitar 1,3 miliar rupiah selama satu tahun.

Jika digabungkan dengan modal yang dikeluarkan, penghitungannya laba


bersih dalam waktu 12 bulan kurang lebih seperti berikut.

Pendapatan – modal awal = Rp1.300.000.000,00 – Rp256.700.000,00 =


Rp1.043.300.000,00 atau sekitar Rp86.942.000,00 per bulannya. Sungguh
keuntungan yang fantastis dan menggiurkan, bukan?

Seiring berkembangnya zaman, bisnis ini akan ikut berkembang dengan


pesat. Kebutuhan terhadap bahan material akan terus meningkat meskipun bukan
termasuk kebutuhan sehari-hari. saya juga akan berperan dalam penyediaan
lapangan kerja, untuk mengurangi tingkat pengangguran.

Keuntungan lainnya dari usaha ini adalah barang yang saya jual berupa
bahan material bangunan yang tidak akan basi, membusuk, atau mengalami
penyusutan. Tidak seperti makanan yang memiliki keterbatasan, bahan material
bangunan tidak memiliki masa kadaluarsa.

Bahan material seperti pasir, batu bata, semen, dan lainnya memiliki masa
simpan yang panjang. Penyimpanan yang tepat untuk produk dengan bahan dasar
besi seperti paku dan kawat juga berpengaruh pada kualitas barang untuk
menghindari perkaratan.

Hal ini tentunya dapat saya manfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk


meraih keuntungan yang besar dari hasil penjualan. Mengingat bahan material
bangunan ini akan terus mengalami peningkatan sesuai dengan berkembangnya
pertumbuhan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai