Anda di halaman 1dari 8

1.

Biaya Tetap :

 Sewa tempat: Rp 1.000.000/bulan

 Listrik dan air: Rp 1.000.000/bulan

 Gaji pegawai: Rp 3.000.000/bulan

 Lain-lain (deterjen, pewangi,pelembut dll.): Rp 3.000.000/bulan

 Total biaya tetap: Rp 8.000.000/bulan

2. Biaya Variabel per Unit :

 Deterjen, pelembut, dan bahan lainnya: Rp 2.000 per kg cucian

3. Harga Jual per Unit:

 Rp 7.000 per kg cucian

4. Perkiraan Volume Penjualan Bulanan:

 Rata-Rata setiap pelanggan menggunakan 5 kg cucian.

5. Perhitungan Biaya Variabel Total:

 Biaya variabel per unit x Volume penjualan bulanan

 Rp 2.000/kg x 5 kg/pelanggan x Jumlah pelanggan

 Ada 300 pelanggan: Rp 2.000/kg x 5 kg x 300 = Rp 3.000.000

6. Perhitungan Total Pendapatan :

 Harga jual per unit x Volume penjualan bulanan

 Rp 7.000/kg x 5 kg x 300 = Rp 10.500.000

7. Perhitungan BEP (Break-Even Point):

 BEP dalam unit = Biaya Tetap / (Harga Jual per Unit - Biaya Variabel per Unit)

 BEP dalam unit = Rp 8.000.000 / (Rp 7.000 - Rp 2.000) = 1.600 kg

Jadi, untuk mencapai BEP, usaha laundry perlu menjual sekitar 1.600 kg cucian.

8. Perhitungan BEP dalam Nilai Rupiah:

 BEP dalam Rupiah = BEP dalam unit x Harga Jual per Unit

 BEP dalam Rupiah = 1.600 kg x Rp 7.000/kg = Rp 11.200.000

Jika usaha dapat menjual lebih dari 1.600 kg cucian dalam sebulan, maka akan mencapai titik

impas (BEP) dan mulai menghasilkan keuntungan. Jika penjualan kurang dari itu, usaha akan

mengalami kerugian. Perlu dicatat bahwa ini adalah contoh sederhana dan dalam praktikanya,
banyak variabel dan faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam perhitungan BEP.
TUGAS UJI KOMPETENSI SKEMA KONSULTAN MANAJEMEN KEUANGAN

IKM LAPORAN KEGIATAN AKHIR HASIL PERHITUNGAN BREAK EVENT

POINT (BEP) USAHA LAUNDRY DI DESA SIDOMOJO KECAMATAN KRIAN

KABUPATEN SIDOARJO

Disusun Oleh:

Aji Sri Majdiah

NBI : 1231800014

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA

2023
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Usaha laundry merupakan salah satu bisnis yang memiliki prospek yang menjanjikan, terutama dengan

pertumbuhan urbanisasi dan gaya hidup yang semakin sibuk. Namun, untuk memastikan kesinambungan

dan keberlanjutan usaha, perlu dilakukan perhitungan yang cermat dan strategis. Salah satu alat analisis

yang efektif dalam menentukan kesehatan finansial suatu bisnis adalah Break Even Point (BEP)

Rumusan Masalah

Dalam menghadapi persaingan bisnis laundry yang semakin ketat, beberapa pertanyaan

mendasar perlu dijawab, antara lain:

 Apa yang menjadi kendala utama dalam operasional usaha laundry?

 Bagaimana performa keuangan usaha laundry saat ini?

 Berapa jumlah minimal pelanggan yang harus dihasilkan agar usaha tetap berjalan tanpa

mengalami kerugian?

Tugas dan Manfaat

1. Tugas dari laporan kegiatan adalah untuk menghitung berapakah titik pokok BEP (Break

Even Point) dari usaha laundry di desa sidomojo kecamatan krian kabupaten sidoarjo

2. Manfaat dari laporan kegiatan ini adalah untuk mengetahui berapakah BEP (break even

point) dari usaha laundry di desa sidomojo kecamatan krian kabupaten sidoarjo
BAB II

GAMBARAN UMUM OBJEK

a. Lokasi

Lokasi yang dijadikan sebagai tempat untuk memperoleh data pada penelitian ini

adalah Five Laundry yang berada di Jl. Bypass krian No.23, Kelurahan Sidomojo,

Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo

b. Subjek Penelitian

Subjek adalah pelaku; orang, tempat atau benda dalam rangka pembuntutan sebagai

sasaran.Subjek dalam penelitian ini yaitu Pemilik dan pekerja pada Five Laundry.

c. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah benda, hal dan sebagainya yang dijadikan sasaran untuk

diteliti. Objek penelitian merupakan elemen baik barang atau organsisasi yang akan

diteliti untuk mendapatkan data yang lebih terarah. Adapun objek dalam penelitian ini

yaitu pengembangan usaha dan pendapatan marginal rumah tangga yang diperoleh dari

usaha laundry.

BAB III

PEMBAHASAN

Break Even Point (BEP) adalah posisi suatu perusahaan atau bisnis baik dalam bisnis

lokal maupun internasional belum memperoleh keuntungan namun tidak juga merugi. BEP

dapat diartikan juga sebuah kondisi jumlah pengeluaran yang diperlukan untuk biaya

produksi sama dengan jumlah pendapatan yang diterima dari hasil penjualan sehingga

perusahaan tidak mengalami laba ataupun rugi. Istilah BEP disebut juga dengan istilah titik

impas.

Break even point (BEP) berguna bagi perusahaan untuk menentukan besaran jumlah

produksi yang akan dihasilkan dan nilai harga jual barang.Dengan menerapkan analisa BEP,
perusahaan dapat melihat laba, kerugian, harga jual, produksi, dan sebagainya yang telah

dapat diprediksi sebelumnya, sehingga memudahkan pelaku bisnis untuk menentukan

kebijakan perusahaan.

Fungsi Break Even Point berikut ini adalah beberapa fungsi dari Break Even Point

atau BEP: Pelaku usaha dapat memanfaatkan BEP untuk mencari tahu berapa penjualan

minimum yang wajib dipertahankan guna menghindari kerugian. Pelaku usaha juga bisa

menggunakan BEP guna mengetahui margin penjualan agar dapat memperoleh

keuntungan.Mencari tahu dampak perubahan biaya, harga jual, dan volume penjualan pada

kelangsungan bisnis.

Manfaat Break Even Point dengan melakukan BEP, dapat diperoleh beberapa

manfaat yaitu : Dapat mengetahui berapa jumlah penjualan minimum yang harus

dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Jumlah penjualan minimum

artinya adalah jumlah produksi paling rendah yang harus dibuat oleh dunia usaha atau

industri. Dapat menentukan berapa jumlah penjualan yang sebaiknya diperoleh agar

mendapatkan keuntungan yang direncanakan. Dapat menaksir seberapa tingkat produksi yang

harusnya ditetapkan agar mendapat keuntungan.


BAB IV

REKOMENDASI

Kesimpulan

Berdasarkan analisis Break Even Point (BEP) yang dilakukan pada usaha laundry,

Perhitungan Breakeven Point (BEP) merupakan alat yang sangat penting dalam manajemen

keuangan bisnis laundry. Dengan mengetahui BEP, pemilik usaha dapat membuat keputusan

yang lebih informasional untuk menjaga keberlanjutan dan profitabilitas usaha.

Demikianlah laporan ini disusun sebagai rangkuman hasil perhitungan Breakeven Point untuk

usaha laundry. Semoga laporan ini memberikan wawasan yang bermanfaat bagi pengelola

usaha dan pihak terkait

Saran

Dari analisis Break Even Point (BEP) Usaha Laundry diharapkan dapat menjadi masukan dan

pertimbangan untuk peningkatan produktivitas dan pengembangan usaha laundry yang

sedang berjalan. Dan untuk kedepannya semoga hasil analisis yang dibuat ini dapat menjadi

referensi untuk pihak-pihak yang akan memulai usaha Laundry. Dan juga untuk usaha

laundry yang sedang berjalan semoga ini diharapkan dapat semakin mengembangkan

usahanya menjadi lebih besar. Dengan memanfaatkan peluang yang ada sehingga keuntungan

yang didapatkan juga dapat semakin meningkat.

Anda mungkin juga menyukai