Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITAS SUBANG

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI


Ilmu Administrasi Negara (Terakreditasi “B”) Ilmu Administrasi Niaga
(terakreditasi “B”) Administrasi Keuangan (Terakreditasi “B”)
Jalan RA Kartini KM.3 Tlf/Fax (0260) 417508
Website : www.unsub.ac.id
Email : fia@unsub.ac.id

SOAL UIAN AKHIR SEMESTER GENAP TA.2021/2022


MATA KULIAH : MANAJEMEN UMKM
KODE MATA KULIAH : A1B 630
SKS : 2 (DUA)
PROGRAM STUDI : ADMINISTRASI BISNIS
JENJANG PROGRAM : S-1 REGULER
HARI/TANGGAL : SENIN 13 JUNI 2022
WAKTU : PUKUL 10.30 S/D 12.00 WIB

1. Salah satu kriteria UMKM yang baik adalah UMKM yang dapat mengatur modal
kerjanya, jelaskan pendapat saudara tentang fungsi dan manfaat dari pengaturan modal
kerja yang baik.

2. Suatu usaha baik itu usaha kecil ataupun besar sebaiknya dilaksanakan dengan prinsip-
prinsip etika bisnis, apakah manfaat yang dapat diraih oleh pelaku usaha yang
menjalankan usahanya dengan prinsip etika bisnis?

3. Pada proses penetapan harga terdapat beberapa metode dan tahapan dalam
menetapkan harga. Sebutkan dan jelaskan metode serta tahapan penetapan harga yang
saudara ketahui?

4. Dalam pemasaran kita mengenal istilah ceruk pasar, apakah yang dimaksud ceruk pasar
dan langkah apa saja yang dapat dilakukan oleh seorang wirausaha untuk dapat masuk
dan bersaing di ceruk pasar tersebut.

5. Kemitraan/partnership adalah salah satu bentuk kepemilikan bisnis yang umum


ditemui, faktor apa sajakah yang menjadi dasar dalam mendirikan kemitraan dan
sebutkan serta jelaskan bentuk kemitraan apa sajakah yang saudara ketahui.

====SELAMAT MENGERJAKAN===

Nama : Cahya Agung Putra


Npm : A1B.19.0081

Jawaban.
1. Modal yang diperlukan perusahaan untuk membiayai semua kegiatan bisnis, sehingga bisnis
dapat berjalan sesuai rencana sebelumnya. Mengacu pada definisi dari Munawir, terdapat dua
bagian yaitu bagian yang permanen dan bagian variabel.Bagian permanen merupakan jumlah
minimal yang tersedia, sehingga perusahaan bisa berjalan dengan baik tanpa mengalami
masalah keuangan. Sedangkan bagian kedua yaitu jumlah modal kerja yang jumlahnya bervariasi
pada aktivitas di masa tertentu dan kebutuhan di luar kegiatan perusahaan yang biasa.
2. Dalam setiap kegiatan, ada aturan tertentu yang harus ditaati, baik aturan tertulis maupun
aturan tidak tertulis. Begitu juga di dunia bisnis. Ada etika yang harus diikuti agar bisnis bisa
berjalan dengan baik, hal ini biasa disebut dengan etika bisnis. Tanpa etika dalam berbisnis,
persaingan antar perusahaan dapat menjadi tidak sehat, konsumen menderita, terjadi
pencemaran lingkungan atau menimbulkan praktek monopoli perdagangan. Etika Bisnis
merupakan pedoman dalam menentukan ada tidaknya suatu tindakan yang dilakukan oleh
suatu perusahaan dalam menjalankan usahanya.
3.Banyak bisnis menganggap biaya produksi sebagai dasar untuk menghitung harga barang jadi.
Metode penetapan harga berorientasi biaya mencakup cara penetapan harga berikut:
1. Cost-Plus Pricing
Metode ini adalah metode penetapan harga paling sederhana. Produsen menghitung
biaya produksi yang dikeluarkan dan menambah persentase tertentu dari markup untuk
merealisasikan harga jual. Markup adalah persentase keuntungan yang dihitung dari total
biaya yaitu biaya tetap dan biaya variabel.
Contoh:
Jika Harga Pokok Produksi produk-A adalah Rp 5000 dengan markup 25% dari total biaya, harga
jual akan dihitung sebagai berikut.
= Harga pokok produksi + Harga Pokok Produksi x Markup Persentase/100
= 5000+ 5000 x 0,25= 6250
Jadi, sebuah bisnis memperoleh laba sebesar Rp 125 (Laba = Harga jual – Harga pokok)
2. Markup Pricing
Metode ini adalah variasi biaya ditambah penetapan harga dengan persentase markup dihitung
pada harga jual.
Contoh:
Jika biaya per unit sebuah coklat adalah Rp16.000 dan produsen ingin mendapatkan markup
20% dari penjualan maka harga markup adalah:
= Biaya Satuan/ 1 laba atas penjualan yang diinginkan
= 16.000/1-0,20 = 20.000
Jadi, produsen akan membebankan Rp20.000 untuk satu cokelat dan akan memperoleh
keuntungan Rp4.000 per unit.
3. Target Return Pricing
Dalam metode penetapan harga semacam ini, bisnis menetapkan harga untuk menghasilkan
Tingkat Pengembalian Investasi atau ROI yang diperlukan dari penjualan barang dan jasa.
Contoh:
Jika produsen sabun menginvestasikan Rp1.000.000 dalam bisnis dan mengharapkan ROI 20%
yaitu Rp 200.000, maka perhitungannya:
= Biaya Unit + (Pengembalian yang Diinginkan x modal yang diinvestasikan)/ penjualan unit
= 16 + (0,20 x 100000)/5000 Target Return Pricing = Rp 20.000
Dengan demikian, produsen akan mendapatkan 20% ROI asalkan biaya dan unit penjualan
akurat. Jika penjualan tidak mencapai 50.000 unit maka pabrikan harus menyiapkan grafik titik
impas dimana ROI yang berbeda dapat dihitung pada unit penjualan yang berbeda.

4. ceruk pasar adalah sebagian tertentu dari keseluruhan pasar yang ingin disasar oleh suatu
produk. Ceruk pasar ikut menentukan fitur apa saja yang seharusnya ada pada suatu produk,
begitu juga harga dan kualitas produk, serta demografi yang ingin disasar oleh produk tersebut.
Cara Ampuh Menjalankan Bisnis yang Menargetkan Ceruk Pasar
Memiliki solusi. Karena sifatnya yang cukup unik dan tergolong sulit untuk diterapkan, pastikan
Anda memiliki solusi yang cukup ampuh jika target pasar kategori khusus dan terbatas.
1.Fokus ke kebutuhan konsumen. ...
2.Memberi value. ...
3.Adaptasi dan pivot. ...
4.Tim yang solid.

5.Kemitraan adalah upaya yang melibatkan berbagai sektor, kelompok masyarakat, lembaga
pemerintah maupun bukan pemerintah, untuk bekerja sama dalam mencapai suatu tujuan
bersama berdasarkan kesepakatan prinsip dan peran masing-masing. Dengan demikian untuk
membangun kemitraan harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu; persamaan perhatian,
saling percaya, dan saling menghormati, harus saling menyadari pentingnya kemitraan, harus
ada kesepakatan misi, visi, tujuan, dan nilai yang sama, harus berpijak pada landasan yang sama,
kesediaan untuk berkorban.
Sebelum membentuk suatu kemitraan, Anda perlu memahami apa saja hal-hal yang
mendasarinya
1.Struktur bisnis kemitraan relatif mudah dan murah untuk dibentuk,
2.Memiliki persyaratan pelaporan minimum
3.Berbagi kendali atas manajemen bisnis
4.Memiliki perjanjian hukum
5.Ada jumlah anggota maksimal
6.Terpaut kontinuitas kemitraan.

Anda mungkin juga menyukai