Anda di halaman 1dari 8

CONTOH KASUS

Suatu perusahaan sedang merencanakan sebuah proyek dengan investasi awal sebesar Rp.
70.000.000.

Investasi ini diproyeksikan menghasilkan arus kas Rp. 100.000.000 di tahun selanjutnya (arus
kas bersih setelah pajak)

Nah, berapa NPV dari proyek tersebut dengan asumsi bahwa tingkat pengembalian yang diminta
adalah 10% atau 0,1 dan tidak ada nilai sisa pada akhir proyek?

NPV = [TR-TC]/(1+i)t

NPV = [Rp. 100.000.000/ (1+0,1)1] – Rp. 70.000.000


NPV = Rp. 10.909.090

NPV ini menunjukkan bahwa hasil NPV positif dan kemungkinan besar menguntungkan
(menghasilkan laba) sehingga manajer perusahaan tersebut dapat menerima proyek ini.

Keterangan :

NPV merupakan selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah didiskon dengan
menggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon faktor, atau dengan kata lain
merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang didiskonkan pada saat
ini.

Maksimisasi Nilai perusahaan adalah tujuan pokok manajemen , dimana Nilai Perusahaan adalah
Laba setelah pajak (Laba Bersih untuk perusahaan), dimana di dalam contoh kasus tersebut dapat
kita simpulkan bahwa:

a. Arus Kas Bersih

Untuk menghitung arus kas bersih setiap tahun, tambahkan arus kas masuk dari
pendapatan ke potensi penghematan tenaga kerja, bahan dan komponen lain dari biaya
investasi awal. Kemudian, kurangi biaya yang dikeluarkan untuk investasi atau proyek
baru, yaitu, arus kas keluar selama satu periode. Persamaan untuk Arus Kas nya yaitu
Total Revenue (TR) – Total Cost (TC).

b. Suku Bunga / Tingkat Diskonto (i)

Sebagian besar manajer menggunakan tingkat diskonto untuk mewakili tingkat bunga,
tetapi juga dapat disebut biaya modal atau tingkat pengembalian yang disyaratkan.
Tingkat suku bunga atau tingkat diskonto adalah biaya modal atau pengembalian yang
dapat diperoleh dalam investasi alternatif.

c. Jangka Waktu (t)


Jangka waktu yang dimaksud di sini adalah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk
kembalinya semua modal, baik itu modal investasi awal maupun modal variabel tahunan.

Kesimpulannya , dalam memaksimisasi Nilai /Laba Perusahaan , maka seorang manajer harus
merancang komponen komponen tersebut dengan sebaik mungkin agar tidak terjadi hasil dari
persamaan yang negatif (-) . Misalnya dengan memaksimalkan Total Revenue (TR) dan tingkat
diskonto (i) tetapi sebaliknya dengan meminimisasi untuk Total Cost (TC) nya.

Sumber :
Modul Ekonomi Manajerial UT (EKMA4312) hal.22-23
https://id.wikipedia.org/wiki/NPV
https://mekari.com/blog/cara-menghitung-npv-net-present-value/

2. Apakah dalam situasi pandemi Covid seperti sekarang ini pemerintah perlu mencetak
uang?
Menurut pendapat saya Pemerintah tidak perlu mencetak uang, karena dikutip
dari Ipotnews pada laman indopremier.com, Bank Indonesia (BI) menegaskan tidak
akan memenuhi tuntutan dari berbagai pihak Pemerintah khususnya DPR RI yang ingin
BI mencetak uang sendiri untuk membiayai penangangan wabah corona. Uang tersebut
termasuk untuk mendanai pemulihan perekonomian nasional. Gubernur BI, Perry
Warjiyo, mengatakan bahwa BI tidak bisa langsung mengedarkan uang secara langsung
kepada masyarakat sebab fungsi ini hanya bisa dilakukan oleh lembaga pembiayaan
atau pemerintah. Fungsi BI murni untuk stabilisasi moneter dan menjaga tingkat inflasi
sehingga setiap kebutuhan uang yang beredar harus atas koordinasi dengan
Kementerian Keuangan. 
Jika memang mencetak uang, apa konsekwensinya bagi perekonomian?
Konsekuensi nya akan terjadi inflasi yaitu suatu kondisi dimana harga barang dan jasa
meningkat secara terus menerus dalam jangka waktu yang tidak dapat ditentukan.
Dimana inflasi akan berdampak pada perekonomian, yang dikutip dari jurnal Hubungan
Inflasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia oleh Cesilia Hong :
a. Kesejahteraan masyarakat menurun
Dampak inflasi akan menurunkan kesejahteraan masyarakat terutama yang memiliki
penghasilan tetap. Karena inflasi, harga barang di pasar akan naik, sedangkan
penghasilan masyarakat tidak berubah. Hal ini dapat menurunkan kesejahteraan
masyarakat karena daya beli masyarakat menjadi rendah.
b. Distribusi pendapatan akan memburuk
c. Meningkatnya suku bunga
Lembaga-lembaga keuangan akan menerapkan suatu kebijakan untuk menambah
tingkat suku bunga pinjaman agar tidak terjadi penurunan pada nilai mata uang.
Namun di sisi lain, peningkatan bunga pinjaman akan menghambat pengembangan
usaha karena dapat mengurangi minat investor untuk mengembangkan usahanya.
d. Investasi Spekulatif
Para investor cenderung akan menyimpan kekayaannya dalam bentuk investasi
spekulatif, yakni dengan membeli barang-barang berharga yang akan lebih
menguntungkan pada saat dijual.
e. Distribusi barang tidak merata
Distribusi akan menumpuk kepada masyarakat yang memiliki uang banyak.

Apabila tidak mencetak uang, kebijakan apakah yang perlu dilakukan pemerintah
untuk menormalkan perekonomian?
Dalam kondisi seperti ini,kebijakan pemerintah yang paling efektif adalah
menyediakan likuiditas yang dibantu oleh lembaga keuangan seperti Bank dan
lainnya, kucurkan dulu dana nya melalui Perbankan untuk ke sector riil. Disamping
itu pemerintah harus menyeimbangkan dengan dibantunya para pelaku UMKM agar
tetap bisa melaksanakan produksi dengan kucuran uang tersebut, sehingga dana
yang disalurkan dapat terus berputar dan diharapkan tidak terjadinya tunggakan
karena penerima dana digunakan untuk modal usaha. Selain itu, bagi para nasabah
yang sudah memiliki pinjamandi lembaga perbankan , di usungnya restrukturisasi
dan reschedule kredit. Di bagian pajak,pemerintah meringankan beban pajak bagi
masyarakat. Dan yang terpenting adalah menjaga stabilnya harga harga di pasar .

Sumber :
Modul Ekonomi Moneter ESPA4227 hal.21
Indopremier.com
Journal of Economics and Business, 4(2), September 2020, 384-388 “Dampak Covid-
19 Terhadap Ekonomi Indonesia”. Fakhrul Rozi Yamali , Ririn Noviyanti Putri2
Jurnal Hubungan Inflasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia oleh Cesilia
Hong

3. Mendengar istilah srategi bersaing , yang pertama kali terlintas di pikiran saya yaitu mengacu
pada strategi bisnis. Dalam hal ini, terdapat generic business strategy, yaitu low-cost producer
(bagaimana suatu perusahaan meminimisasi biaya yang dikeluarkan untuk suatu produk dalam
suatu proses produksi), product differentiaton (bisa dikatakan sebagai inovasi dan
pengembangan suau produk baik dari segi bahan baku maupun macam varian produk tersebut)
dan market segmenation (strategi yang disusun dalam bauran pemasaran atau marketing mix)
Strategi bersaing merupakan suatu pendekatan jangka panjang yang digunakan suatu bisnis
untuk memperoleh keunggulan kompetitif di mata target konsumen mereka. Dengan menyusun
strategi bersaing yang efektif akan membantu perusahaan dalam mengembangkan,
meningkatkan, dan memanfaatkan satu atau lebih keunggulan bersaing.
Umar (2013) mengkombinasikan model manajemen strategi dari Hunger dan Wheelen (2007) :
1. Environmental Scanning (Pengamatan Lingkungan ), baik dari eksternal dan Internal
Perusahaan . Cara yang sering digunakan yaitu analisis SWOT (Strength, Weakness,
Opportunity dan Treat) .
2. Formulasi Strategi , yaitu menentukan visi lalu misi perusahaan ,sehingga terbentuklah
Strategi dan Kebijakan Perusahaan
3. Implementasi Strategi, menjalankan program, merancang budget dan prosedur kerja
4. Evaluasi terhadap Kinerja
5. Feedback yang diperoleh oleh perusahaan

Sumber :
Modul Manajemen Operasi EKMA4215 hal.33
Fitriany, Fitriany (2021) ANALISIS KEUNGGULAN BERSAING DAN KINERJA BISNIS UKM PADA GO-FOOD
DI MAKASSAR = ANALYSIS OF COMPETITIVE ADVANTAGES AND PERFORMANCE OF SME BUSINESS
ON GO-FOOD IN MAKASSAR. Disertasi-S3 thesis, Universitas Hasanuddin.

4. Mengapa pemasaran sangat penting di era saat ini ?


Manajemen pemasaran adalah suatu proses penentuan tujuan pemasaran, analisa proses
pemasaran, dan pemenuhan rencana tujuan pemasaran untuk perusahaan atau organisasi.
Bisa dibilang, pemasaran sangat penting dalam perusahaan atau organisasi karena dengan
adanya pemasaran, perusahaan bisa meraih target pasar yang dituju dan mendapatkan lebih
banyak pelanggan, produk yang kita buat akan lebih dikenal orang, akan dicoba orang, dan
lama-kelamaan orang tersebut akan menjadi konsumen tetap kita. Ketika kita sudah memiliki
konsumen tetap atau pelanggan, kita lebih mudah lagi dalam mengembangkan produk produk
kita .
Pemasaran / penjual merupakan ujung tombak dari suatu unit usaha karena pemasaran
merupakan kunci penting dalam menjual produk perusahaan, jika produk tidak terjual maka
kelangsungan hidup perusahaan akan terancam.

Dengan era digital seperti saat ini, manajemen pemasaran banyak melakukan perubahan yang
mampu membuat perusahaan tetap bertahan di era digital. Tentunya setiap perubahan
dilakukan dengan penyesuaian era digital yang diperlukan. Namun, konsep pemasaran
apapun yang digunakan, akan lebih mudah jika Anda paham produk dan target pasar Anda.
Target pemasaran merupakan suatu kegiatan pengelompokkan masyarakat berdasarkan
segmentasi pasarnya. Dari hasil segmentasi tersebut maka akan diperoleh data-data yang
kemudian dapat menentukan segmentasi mana yang paling sesuai dengan karakteristik usaha
yang sedang dibangun. Penentuan target pasar dapat membantu dalam mengarahkan kegiatan
pemasaran kepada kelompok konsumen dengan karakter konsumen tertentu. Dengan
demikian, target pemasaran merupakan bagian penting dalam mengukur, meningkatkan dan
menentukan potensi keberhasilan dalam membangun bisnis.

Fungsi utama mengapa kegiatan pemasaran dilakukan adalah untuk memberikan informasi


tentang produk yang dijual perusahaan, untuk mempengaruhi keputusan membeli konsumen,
dan untuk menciptakan nilai ekonomis suatu barang.

Selain berperan sebagai sales dan promosi, marketing juga berperan dalam hal riset dan dan
pengembangan produk agar produk yang disediakan bisnis selalu up to date dan dapat
memenuhi kebutuhan pasar yang berubah-ubah. Hal ini bertujuan agar dapat meningkatkan
penjualan dan laba perusahaan.

Sumber :
Modul Manajemen Pemasaran EKMA4216 hal.5-9
Joseph Teguh Santoso. 2021. Jurnal Pentingnya Mengetahui Apa Itu Target Pasar.
Mohammad Iqbal Firdaus, Putri Nur Azizah, Rohmatu Sa'adah. 2022. PENTINGNYA DIGITAL
MARKETING SEBAGAI STRATEGI PEMASARAN UMKM DI ERA 4.0. Vol. 4 , No. 2.
Perubahan dan pengembangan organisasi adalah keniscayaan, hanya yang mau berubah dan
berkembanglah yang mampu beradaptasi, bersaing, memenangkan persaingan, bertahan dan
sustainable (berkelanjutan). Perubahan dan pengembangan dipengaruhi faktor internal dan
external, kedua foktor tersebut saling mempengaruhi. Perubahan terhadap suatu organisasi
disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal.

A. Faktor Internal
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang bersangkutan, yang dapat
berasal dari berbagai sumber antara lain:
a. Problem hubungan antar anggota
b. Problem dalam proses kerja sama
c. Problem keuangan
Problem yang sering timbul berkaitan dengan hubungan sesama anggota organisasi pada
umumnya menyangkut masalah komunikasi dan kepentingan masing-masing anggota. Hubungan
antar anggota yang kurang harmonis merupakan salah satu problem yang lazim terjadi.
Dibedakan menjadi dua, yaitu: problem yang menyangkut hubungan atasan bawahan (hubungan
yang bersifat vertikal), dan problem yang menyangkut hubungan sesama anggota yang
kedudukannya setingkat (hubungan yang bersifat horizontal). Proses kerja sama yang
berlangsung dalam organisasi juga kadang-kadang merupakan penyebab dilakukannya
perubahan.
Problem yang timbul dapat menyangkut masalah sistem kerjasamanya dan dapat pula
menyangkut perlengkapan atau peralatan yang digunakan. Sistem kerja sama yang terlalu
birokratis atau sebaliknya dapat menyebabkan suatu organisasi menjadi tidak efisien. System
birokrasi (kaku) menyebabkan hubungan antar anggota menjadi impersonal yang mengakibatkan
rendahnya semangat kerja dan pada gilirannya produktivitas menurun, demikian sebaliknya.
Perubahan yang harus dilakukan akan menyangkut struktur organisasi yang digunakan. Artinya,
perubahan yang besar itu terjadi karena lingkungan menuntut seperti itu. Beberapa penyebab
perubahan organisasi yang termasuk faktor ekstern adalah perkembangan teknologi, faktor
ekonomi dan peraturan pemerintah.
Dari perubahan tersebut tentunya akan berdampak pada beberapa perubahan dalam organisasi
tersebut, seperti perubahan sifat organisasi. Untuk menangani masalah tersebut, haruslah
organisasi tersebut menetapkan suatu tindakan atau kebijakan dan penyesuaian diri agar sifat
organisasi yang sebelumnya tidak lenyap dan terganti. Saat terjadi perubahan struktur organisasi,
haruslah tetap berpegang teguh kepada prinsip bahwa struktur organisasi telah disusun dan di
tetapkan dengan tujuan memberikan suatu gambaran tentang berbagai hal dalam organisasi
tersebut. Dalam melakukan perubahan dalam suatu organisasi umumnya tidak berjalan dengan
begitu lancar karna terdapat beberapa hambatan dalam proses perubahan tersebut. Hambatan
tersebut umumnya terjadi dari luar atau dari faktor ekstenal.

B. Faktor Eksternal
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari luar, atau sering disebut lingkungan.
Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya. Oleh karena
itu, jarang sekali suatu organisasi melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat
dari lingkungannya.

Sumber :
Modul Manajemen Perubahan EKMA4565
B Latar. 2020. Jurnal Literasi Pendidikan Nusantara. “Perubahan dan Pengembangan
Organisasi”.
Hubungan Kebijakan Deviden Dengan Nilai Perusahaan Pada PT. Telkom Tbk Bandung, Cucu
Cahyati https://elibrary.unikom.ac.id/

Manajemen Personalia adalah bagian dari manajemen yang berhubungan dengan perekrutan,
perekrutan, penempatan staf, pengembangan, dan kompensasi tenaga kerja dan hubungannya
dengan organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah cabang manajemen khusus dan terorganisir yang
berkaitan dengan perolehan, pemeliharaan, pengembangan, pemanfaatan, dan koordinasi orang
di tempat kerja, sedemikian rupa sehingga mereka akan memberikan yang terbaik bagi
perusahaan. Ini mengacu pada fungsi sistematis perencanaan untuk kebutuhan dan tuntutan
sumber daya manusia, seleksi, pelatihan, kompensasi, dan penilaian kinerja, untuk memenuhi
persyaratan tersebut.
Berikut ini adalah perbedaan utama antara Manajemen Personalia dan Manajemen Sumber Daya
Manusia:

1. Bagian dari manajemen yang berhubungan dengan tenaga kerja di dalam perusahaan
dikenal sebagai Manajemen Personalia. Cabang manajemen, yang berfokus pada
penggunaan tenaga kerja perusahaan sebaik mungkin dikenal sebagai Manajemen
Sumber Daya Manusia.
2. Manajemen Personel memperlakukan pekerja sebagai alat atau mesin, sedangkan
Manajemen Sumber Daya Manusia memperlakukannya sebagai aset penting organisasi.
3. Manajemen Sumber Daya Manusia adalah versi lanjutan dari Manajemen Personalia.
4. Pengambilan keputusan lambat dalam Manajemen Personalia, tetapi hal yang sama relatif
cepat dalam Manajemen Sumber Daya Manusia.
5. Dalam Manajemen Personalia ada distribusi inisiatif sedikit demi sedikit. Namun,
distribusi inisiatif yang terintegrasi ada dalam Manajemen Sumber Daya Manusia.
6. Dalam Manajemen Personalia, dasar dari desain pekerjaan adalah pembagian kerja
sementara, dalam hal Manajemen Sumber Daya Manusia, karyawan dibagi menjadi
beberapa kelompok atau tim untuk melakukan tugas apa pun.
7. Di Manajemen Personalia, negosiasi didasarkan pada perundingan bersama dengan
pemimpin serikat. Sebaliknya, dalam Manajemen Sumber Daya Manusia, tidak ada
kebutuhan untuk perundingan bersama karena ada kontrak individu dengan masing-
masing karyawan.
8. Di Manajemen Personalia, bayarannya didasarkan pada evaluasi pekerjaan. Tidak seperti
Sumber Daya Manusia, di mana dasar pembayarannya adalah evaluasi kinerja.
9. Manajemen personalia terutama berfokus pada kegiatan biasa, seperti perekrutan
karyawan, remunerasi, pelatihan, dan keharmonisan. Sebaliknya, manajemen sumber
daya manusia berfokus pada memperlakukan karyawan sebagai aset yang dihargai, yang
harus dinilai, digunakan, dan dilestarikan.

Manajemen Sumber Daya Manusia telah datang dengan perpanjangan atas Manajemen
Personalia, yang memberantas kekurangan Manajemen Personalia. Ini sangat penting dalam era
persaingan yang ketat ini di mana setiap organisasi harus mengutamakan tenaga dan kebutuhan
mereka.
Saat ini, sangat sulit untuk mempertahankan dan mempertahankan karyawan yang baik untuk
waktu yang lama karena mereka sepenuhnya menyadari hak-hak mereka dan organisasi mana
pun tidak dapat memperlakukan mereka seperti mesin. Jadi, Manajemen Sumber Daya Manusia
telah berevolusi untuk menyatukan organisasi dengan karyawan mereka untuk mencapai tujuan
bersama.

6. Riset Operasi merupakan salah satu alat analisis yang berdasarkan angka saja, padahal
tidak semua hal dapat diukur dengan angka . Oleh karena itu , hasil optimal dalam riset
operasi belum tentu merupakan keputusan terbaik, tetapi mungkin ada sedikit perubahan
atau penyesuaian setelah mempertimbangkan data data kuantitatif.
Tujuan dalam riset operasi adalah mencari pemecahan masalah secara optimal dengan
mengingat tujuan serta keterbatasan yang ada.

Probabilitas adalah suatu nilai yang digunakan untuk mengukur tingkat terjadinya suatu
kejadian yang acak. Kata probabilitas itu sendiri sering disebut dengan peluang atau
kemungkinan. Probabilitas secara umum merupakan peluang bahwa sesuatu akan terjadi
(Susanti, 2014).
Probabilitas biasanya dinyatakan dengan bilangan desimal (seperti 0,50, 0,20 atau 0,89)
atau bilangan pecahan seperti 5/100, 20/100, 75/100. Nilai dari probabilitas berkisar
antara 0 sampai dengan 1. Jika semakin dekat nilai probabilitas ke nilai 0, maka semakin
kecil juga kemungkinan suatu kejadian akan terjadi. Jika semakin dekat nilai probabilitas
ke nilai 1, maka semakin besar peluang suatu kejadian akan terjadi.
Manfaat probabilitas dalam kehidupan sehari-hari adalah membantu kita dalam
mengambil suatu keputusan, serta meramalkan kejadian yang mungkin terjadi.

Kurva Normal biasanya digunakan untuk menggambar data yang bersifat continuous
atau sinambung . Bentuk kurva normal adalah simetris, sehingga luas rata-rata (mean) ke
kanan dan ke kiri masing-masing mendekati 50 %. Dengan dasar kurva normal inilah,
biasanya dilakukan analisis statistic.

Maka dari itu mengapa kita perlu mempelajari probabilitas dan kurva normal, karena satu
dengan lainnya saling berkesinambungan. Dengan adanya suatu probabilitas yang dapat
kita hitung dengan pendekatan teoritis atau pendekatan frekuensi , yang selanjutnya kita
gambarkan dalam kurva normal untuk mengetahui kemungkinan hasil yang akan
didapatkan/terjadi.

Sumber :
Modul Riset Operasi EKMA4413 hal.3-23

https://dewey.petra.ac.id

Anda mungkin juga menyukai