Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERENCANAAN LABA

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Terstruktur


dalam Mata Kuliah Akuntansi Manajemen

Disusun Oleh Kelompok 3 :

Ega Daskurnia Fitri (3417050)


Mardela Putri (3418064)
Puni Tania Putri (3418078)

Dosen Pembimbing:
Nini Sumarni, SE, M.Si

JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BUKITTINGGI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala Rahmatnya sehingga makalah ini
dapat dibuat hingga selesai. Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dari pihak yang
telah ikut berpartisipasi baik dalam bentuk materi maupun pemikirannya.
Adapun judul dari makalah ini yaitu “Perencanaan Laba”. Kami mengucapkan
terima kasih kepada Dosen Pembimbing, Nini Sumarni, SE, M.Si. Harapan dari kami
semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini

Bukittinggi, 25 Oktober 2020

Pemakalah Kelompok

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 1

C. Tujuan Masalah...................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Cost Volume dan Profit ....................................................................... 2

B. Perencanaan Laba ................................................................................................. 4

1. Pengertian Perencanaan Laba ..................................................................... 4

2. Manfaat Perencanaan Laba ........................................................................ 5

3. Keterbatasan Perencanaan Laba ................................................................. 6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan. ........................................................................................................... 7

B. Penutup ........................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan dunia usaha semakin tahun semakin pesat. Ini mengakibatkan
semakin ketatnya persaingan dalam dunia usaha, terutama antar perusahaan yang
mengeluarkan produk sejenis. Untuk menjaga kesinambungan hidup perusahaan dalam
menghadapi persaingan yang ketat tersebut diperlukan penanganan dan pengelolaan yang
baik. Penanganan dan pengelolaan yang baik tersebut hanya dapat dilakukan oleh
manajemen yang baik pula.
Salah satu perencanaan yang dibuat pihak manajemen adalah perencanaan laba.
Perencanaan laba berisikan langkah-langkah yang akan ditempuh perusahaan untuk
mencapai besarnya target laba yang diinginkan. Karena laba merupakan selisih antara
pendapatan yang diterima (dari hasil penjualan) dengan biaya yang dikeluarkan, maka
perencanaan laba dipengaruhi oleh perencanaan penjualan dan perencanaan biaya. Untuk
membuat perencanaan laba yang baik, maka diperlukan alat bantu berupa analisis biaya
volume laba (cost-volume-profit/CVP).

B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Pengertian Cost Volume Profit?
2. Apa itu Perencanaan Laba?
3. Apa saja Manfaat Perencanaan Laba?
4. Apa saja kekurangan dari Perencanaan Laba?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Apa Itu Cost Volume Profit.
2. Untuk Mengetahui Apa Itu Perencanaan Laba.
3. Untuk Mengetahui Apa Manfaat dari Perencanaan Laba.
4. Dan Untuk Mengetahui Apa saja Kekurangan dari Perencanaan Laba itu Sendiri.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Cost Volume dan Profit

Cost Volume Profit Analysis atau analisis biaya volume laba adalah suatu metode
analisis untuk melihat hubungan antara besarnya biaya yang dikeluarkan suatu perusahaan
dan besarnya volume penjualan serta laba yang diperoleh pada suatu periode tertentu. 1

Analisis Cost Volume profit adalah salah satu dari alat analisis yang dapat digunakan
untuk dapat mengetahui bagaimana keadaan operasional perusahaan. Analisis cost volume
profit merupakan informasi keuangan yang penting bagi perusahaan yang digunakan untuk
mengidentifikasikan kondisi ekonomi dan bisnis, suatu divisi atau departemen dalam
mengatasi masalah.
Analisis cost volume profit merupakan alat perencanaan jangka pendek yang
memperhitungkan biaya langsung untuk menganalisa hubungan antara biaya, laba, bauran
produk, dan volume penjualan. Analisis cost volume profit adalah salah satu alat bantu
manajer dalam memperhitungkan biaya langsung dalam menganalisis hubungan antara
biaya, laba, bauran produk dan volume penjualan suatu perusahaan. Analisis cost volume
profit digunakan untuk memprediksi volume penjualan yang akan mempengaruhi laba
operasi perusahaan sehingga membantu manajemen dalam mengevaluasi volume
penjualan yang dapat berubah karena perubahan harga, biaya tetap dan biaya langsung.

Analisis cost volume profit membantu manajemen untuk merencanakan dan


mengontrol efektifitas biaya yang berhubungan dengan pendapatan, biaya perubahan
volume, dan laba. Analisis ini dapat membantu perusahaan untuk mengevaluasi tingkat
penjualan masing-masing produk agar mendapatkan hasil laba yang optimal. 2
Analisis cost volume profit dapat digunakan untuk hal-hal sebagai berikut :

a. Mengetahui jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak
mengalami kerugian.
b. Mengetahui jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh tingkat
keuntungan tertentu.
c. Mengetahui seberapa jauh berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak mengalami
kerugian.
d. Mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan.
e. Menentukan bauran produk yang diperlukan untuk mencapai jumlah laba yang
ditargetkan.

1
MM Marisela, M Dzulkirom AR, Jurnal Administrasi Bisnis 73 (2), 2019, hal. 10-18
2
Vivin Ulfathu Choiriyah, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), vol. 35 No.1, 2016

2
Analisis Cost-Volume-Profit dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :

Laba = Penjualan – Biaya Variabel – Biaya Tetap

Hubungan konsep analisis cost volume profit dalam perencanaan laba dapat
menggunakan perhitungan margin kontribusi (contribution margin), analisis Break Event Point
(BEP) multi produk, dan tingkat keamanan (margin of safety / MoS). Margin Kontribusi
(contribution margin) adalah selisih antara pendapatan penjualan dengan semua biaya variabel,
yang dihitung dengan mengurangkan biaya variabel, biaya produksi atau non produksi dari
penjualan.

Margin Kontribusi = Penjualan – Biaya Variabel

Hasil dari selisih tersebut digunakan untuk menutup biaya tetap dan membentuk laba.
Jika margin kontribusi tidak mampu menutup biaya tetap, maka perusahaan menderita
kerugian. Sedangkan apabila margin kontribusi lebih besar dibandingkan dengan biaya tetap
maka perusahaan mendapatkan laba. Apabila margin kontribusi sama dengan biaya tetap maka
perusahaan mengalami impas atau tidak mengalami keuntungan ataupun kerugian.
Analisis Break Event Point(BEP) atau titik impas ialah suatu cara atau teknik yang
digunakan oleh seorang manajer perusahaan untuk mengetahui pada volume (jumlah)
penjualan dan volume produksi berapakah suatu perusahaan yang bersangkutan tidak
menderita kerugian dan tidak pula memperoleh laba. 3
Analisis titik impas digunakan untuk menentukan tingkat penjualan dan bauran produk
yang diperlukan hanya untuk menutup semua biaya yang terjadi selama periode tersebut. Oleh
karena CVP menentukan tingkat penjualan dan bauran produk yang diperlukan untuk
mencapai target laba, maka analisis titik impas adalah kasus khusus dari CVP Untuk mencapai
titik impas, target laba adalah nol. Atau pendapatan sama dengan biaya total dan laba sama
dengan nol.
Perhitungan BEP melalui persamaan :
a. Pendekatan Pendapatan Operasional
Penghasilan operasi = Pendapatan penjualan - Beban variabel - Beban Tetap
b. Pendekatan Margin Kontribusi
Margin kontribusi adalah pendapatan penjualan dikurangi biaya variabel total. Pada
titik impas, jumlah margin kontribusi setara dengan beban tetap.

3
Erina Purnamasari, Penerapan Cost Volume Profit Analysis Untuk Evaluasi Pencapaian Laba – Jurnal EMBA,
Vol. 1 No. 3, 2013, hal. 1149-1156

3
Margin of Safety atau tingkat keamanan memberikan informasi tentang seberapa
jauh volume penjualan boleh turun dari yang dianggarkan namun perusahaan tidak
menderita rugi. 4 Dengan kata lain, margin of safety merupakan batas keamanan bagi
perusahaan dalam hal terjadi penurunan penjualan, berapa pun penurunan penjualan
yang terjadi sepanjang dalam batas-batas tersebut perusahaan tidak akan menderita
rugi.
Rumus perhitungannya sebagai berikut:

Margin of safety = Total Penjualan yang Dianggarkan – Penjualan Titik Impas

B. Perencanaan Laba
1. Pengertian Perencanaan Laba
Tujuan utama suatu perusahaan pada umumnya adalah ingin memperoleh laba
yang sebesar-besarnya untuk kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan
datang. laba bagi suatu perusahaan sebagai tujuan utama, merupakan alat untuk
mengukur prestasi, efektivitas, dan efisien dari suatu perusahaan. laba (profit)
merupakan ringkasan hasil bersih aktivitas operasi usaha dalam periode tertentu yang
dinyatakan dalam istilah keuangan. Sederhananya laba adalah keuntungan yang
diperoleh.
Ukuran yang sering dipakai untuk menilai berhasil atau tidaknya manajemen
suatu perusahaan adalah laba yang diperoleh perusahaan. laba terutama dipengaruhi
oleh tiga faktor yaitu volume produk yang dijual, harga jual produk, dan biaya. Ketiga
faktor ini saling berkaitan, oleh karena itu dalam perencanaan laba jangka pendek,
hubungan biaya, volume dan laba memegang peranan yang sangat penting.
Perencanaan merupakan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang
diinginkan. Pada dasarnya perencanaan itu merupakan fungsi manajemen yang
berhubungan dengan pemilihan berbagai alternatif tindakan dan perumusan kebijakan.
Perencanaan merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan asumsi mengenai gambaran
kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang dalam mencapai tujuan yang
diinginkan. Salah satu perencanaan yang harus dibuat oleh perusahaan adalah
penyusunan perencanaan target laba.
Perencanaan laba merupakan hal penting bagi korporasi/perusahaan untuk proses
merencanakan keuangan. Berdasarkan perencanaan ini, manajer keuangan dapat
menentukan aktivitas korporasi untuk mencapai laba yang ditentukan. Perencanaan
laba (profit planning) sering disebut budget perencanaan (planningbudget) atau
rencana operasi (plan operation) adalah rencana dari manajemen yang meliputi seluruh
tahap dari operasi di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan perusahaan. 5

4
Jurnal Akuntansi dan Pendidikan, Vol. 1 No. 1, 2012
5
M. Nasrullah, Perencanaan Laba, 2018, hal, 136

4
Perencanaan laba dibagi ke dalam dua jenis rencana yaitu rencana jangka pendek
dan rencana jangka panjang. Menurut Supriyono Perencanaan laba (profit planning)
adalah perencanaan yang digambarkan secara kuantitatif dalam keuangan dan ukuran
kuantitatif lainnya. 6 Di dalamnya juga ditentukan tujuan laba yang dicapai oleh
perusahaan. Sedangkan menurut Carter Usry“ perencanaan laba merupakan rencana
kerja yang telah diperhitungkan dengan cermat dimana implikasi keuangannya
dinyatakan dalam bentuk proyeksi perhitungan rugi laba, neraca, kas dan modal kerja
untuk jangka panjang dan jangka pendek”. Perencanaan laba ditujukan kepada sasaran
akhir perusahaan/organisasi dan bermanfaat sebagai pedoman untuk mempertahankan
arah kegiatan yang pasti. Perencanaan laba yang baik tidaklah mudah karena ada
kekuatan-kekuatan eksternal mempengaruhinya. Kekuatan-kekuatan tersebut meliputi
perubahan dalam teknologi, tindakan pesaing, ekonomi, demografi, selera serta pilihan
pelanggan, perilaku sosial, serta faktor-faktor politik. Kekuatan-kekuatan tersebut
umumnya berada di luar kendali manajemen, dan besar serta arah perubahan sering kali
sulit untuk diprediksi. Untuk mencapai laba yang besar (dalam rencana maupun
realisasinya), manajemen dapat menempuh berbagai langkah, misalnya:
1) Menekan biaya produksi maupun biaya operasi serendah mungkin dengan
mempertahankan tingkat harga jual dan volume penjualan yang ada.
2) Menentukan harga jual sedemikian rupa sesuai dengan laba yang diinginkan.
3) Meningkatkan volume penjualan sebesar mungkin.
Rumus Cost Volume Profit atau biaya volume laba dapat digunakan untuk
menentukan volume penjualan yang dibutuhkan untuk mencapai target laba. Menurut
Garrison, ada dua cara untuk melakukan analisis target laba, yaitu:
1. Persamaan Biaya Volume Laba.
Yaitu Satu pendekatan dengan menggunakan metode persamaan.
Rumus persamaannya:

Penjualan = Beban variabel + Beban tetap + Laba


2. Pendekatan Margin Kontribusi
Pendekatan kedua yaitu dengan memperluas rumus margin kontribusi dengan
memasukkan target laba.
Rumus:
Unit penjualan untuk mencapai target = (beban tetap +target laba) : margin
kontribusi per unit
2. Manfaat Perencanaan Laba7
1. Perencanaan laba menyediakan suatu pendekatan yang disiplin atas identifikasi dan
penyelesaian masalah.

6
SS Pangemanan, Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi, Vol. 3 No. 2, 2019
7
Y Hariyanti, Analysis Cost Volume Profit, 2011, hal. 123 - 132

5
2. Perencanaan laba menyediakan pengarahan ke semua tingkatan manajemen.
3. Perencanaan laba meningkatkan koordinasi antar sesama manajer.
4. Perencanaan laba menyediakan suatu cara untuk memperoleh ide dan kerja sama
dari setiap tingkatan manajemen.
5. Anggaran menyediakan suatu tolok ukur untuk mengevaluasi kinerja aktual dan
meningkatkan kemampuan dari individu-individu
6. Memberikan pendekatan yang terarah dalam pemecahan masalah.
7. Memaksa pihak manajemen untuk secara dini mengadakan penelaahan terhadap
masalah yang dihadapinya dan menanamkan kebiasaan pada organisasi untuk
mengadakan telaah yang seksama sebelum mengambil keputusan.
8. Menciptakan suasana organisasi yang mengarah pada pencapaian laba dan
mendorong timbulnya perilaku yang sadar akan penghematan biaya dan
pemanfaatan sumber daya yang maksimum.
9. Merangsang peran serta dan mengkoordinasi rencana operasi berbagai segmen dari
keseluruhan organisasi manajemen sehingga keputusan akhir dan rencana yang
saling terkait dapat menggambarkan keseluruhan organisasi dalam bentuk rencana
yang terpadu dan menyeluruh.
10. Menawarkan kesempatan untuk menilai secara sistematik setiap segi atau aspek
organisasi maupun untuk memeriksa serta memperbarui kebijakan dan pedoman
dasar secara berkala.
3. Keterbatasan Perencanaan Laba 8
Perencanaan laba juga memiliki keterbatasan dan kekurangan berikut ini :

1. Prediksi bukanlah suatu ilmu pasti; ada sejumlah pertimbangan dan estimasi.
Karena suatu anggaran harus didasarkan pada prediksi atau kejadian masa depan,
maka revisi atau modifikasi dari anggaran sebaiknya dilakukan ketika variasi dari
estimasi membenarkan adanya perubahan dalam rencana.
2. Anggaran dapat memfokuskan perhatian manajemen dalam cita-cita (seperti
tingkat produksi yang tinggi atau tingkat penjualan kredit yang tinggi) yang tidak
selalu sesuai dengan tujuan keseluruhan dari perusahaan/organisasi.
3. Perencanaan laba harus memperoleh komitmen dari manajemen puncak dan kerja
sama dari semua anggota manajemen. Penggunaan anggaran secara berlebihan
sebagai alat evaluasi dapat menyebabkan perilaku disfungsional.
4. Manajer mungkin mencoba menggunakan anggaran untuk mencapai anggaran
pribadi.
5. Perencanaan laba tidak menghilangkan atau menggantikan peran administrasi.
6. Penyusunannya memakan waktu.

8
Ibid

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan tersebut kami tarik kesimpulan bahwa perencanaan laba itu merupakan
suatu proses penting bagi suatu perusahaan untuk memperoleh laba yang di inginkan.
Perencanaan laba merupakan suatu rancangan atau gambaran tentang kegiatan perusahaan
tersebut harus memperoleh laba yang di inginkan.

Salah satu cara agar suatu perusahaan bisa melakukan perencanaan laba dengan baik
ialah melalui analisis Cost Volume Profit. Serta perencanaan laba ini juga memiliki
beberapa kekurangan seperti perencanaan merupakan suatu ramalan dan prediksi dan
prediksi itu tidak pasti.

B. Saran

Semoga dengan penjelasan kami terkait perencanaan laba dan cost volume profit di
makalah ini, pembaca bisa mengerti dan memahami tentang Cost Volume Profit dan
Perencanaan laba yang bagus.

7
DAFTAR PUSTAKA

Marisela, MM. M Dzulkirom AR. 2019. Jurnal Administrasi Bisnis 73 (2). hal. 10-18.

Choiriyah, Vivin Ulfathu. 2016. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 35 No.1.

Purnamasari, Erina. 2013. Penerapan Cost Volume Profit Analysis Untuk Evaluasi Pencapaian
Laba – Jurnal EMB. Vol. 1 No. 3. hal. 1149-1156.

Jurnal Akuntansi dan Pendidikan. 2012. Vol. 1 No. 1.

Nasrullah, M. 2018. Perencanaan Laba. hal, 136.

Pangemanan, SS. 2019. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi. Vol. 3 No.
2.

Hariyanti, Y. 2011. Analysis Cost Volume Profit. hal. 123 – 132.

Anda mungkin juga menyukai