Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH AKUNTANSI MANAJEMEN

“ANALISIS BIAYA, VOLUME DAN LABA”

Dosen Pengampu :
Diyah Atika, S.E., M.Ak

Disusun Oleh :
Yasmine Nurmaydani Syahputri (2021020)

Universitas Mulia
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Prodi Akuntansi

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
kepada kita semua, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis
biaya,volume dan laba” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu tugas yang diberikan oleh Bu Diyah Atika, S.E., M.Ak dosen mata kuliah Akuntansi
Manajemen.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan materi-materi yang didapatkan dari buku dan artikel
yang berhubungan dengan materi analisis biaya, volume dan laba. Tak lupa saya ucapkan terima
kasih kepada pengajar mata kuliah Akuntansi Manajemen atas bimbingan dan arahan dalam
penulisan makalah ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Saya berharap dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam
hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Analisis biaya, volume dan laba. Memang
makalah ini masih jauh dari sempurna, maka saya mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Balikpapan, 15 November 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI.................................................................................................................................. 3

BAB 1 ............................................................................................................................................. 4

PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang .................................................................................................................... 4


1.2 Tujuan .................................................................................................................................. 4
1.3 Manfaat ................................................................................................................................ 4
BAB II ............................................................................................................................................ 5

PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 5

2.1 Analisis Biaya, Volume, dan Laba ..................................................................................... 5


2.2 Pengertian Biaya ................................................................................................................. 9
BAB III......................................................................................................................................... 15

PENUTUP.................................................................................................................................... 15

3.1 KESIMPULAN .................................................................................................................. 15


DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 16

3
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Analisis biaya, volume, laba merupakan suatu alat yang sangat berguna untuk perencanaan
dan pengambilan keputusan. Karena analisis biaya volume laba (CVP)
menekankanketerkaitan antara biaya, kuantitas yang terjual, dan harga, semua informasi
keuangan perusahaan terkandung di dalamnya. Analisis cvp dapat menjadi suatu alat yang
bermanfaat untuk mengidentifikasi cakupan dan besarnya kesulitan ekonomi yang dihadapi
suatu divisi danmembantu mencari pemecahannya.
Analisis CVP juga dapat mengatasi banyak isu lainnya seperti jumlah unit yang harus dijual
untuk mencapai impas, dampak pengurangan biaya tetap terhadap titik impas, dan dampak
kenaikan harga terhadap laba. !elain itu analisis CVP memungkinkan para manajer untuk
melakukan analisis sensitivitas dengan menguji dampak dari berbagai tingkat harga atau
biayaterhadap laba."meskipun bab ini berkaitan dengan mekanika dan terminology analisis
CVP, kita harusingat bah#a analisis CVP merupakan suatu bagian integral dari perencanaan
keuangan dan pengambilan keputusan. Setiap akuntan dan manajer harus mengenal seluruh
konsep-konsepnya, bukan hanya mekanikanya.

1.2 Tujuan
- Untuk mengetahui definisi dan asumsi dasar 'analisis biaya volume laba
- Untuk mengetahui hubungan antara Biaya , Volume dan Laba

1.3 Manfaat
Maat pembuatan makalah ini yaitu agar kita dapat mengambil keputusan yang tepat untuk
mencapai keberhasilan suatu usaha. Kita perlu merencanakan usahanya dengan baik. Salah satu
perencanaan yang perlu dilakukan adalah berapa banyak barang yang harus dijual agar suatu usaha
tidak mengalami kerugian. Untuk menjawab pertanyaan tersebut kita dapat menggunakan model
analisis biaya, volume, dan laba.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Analisis Biaya, Volume, dan Laba


Analisis ini merupakan instrumen yang biasa dipakai untuk menyediakan informasi yang
bermanfaat bagi manajemen untuk pengambilan keputusan, misal & dalam menetapkan harga
jual produk. Prosesanalisis ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan masalah
dengan bertumpukan pada pemahaman terhadap pola-pola perilaku biaya perusahaan.
Analisis biaya volume laba (cost profit analysis) merupakan alat yang berguna untuk
perencanaan dan pengambilan keputusan, khususnya jangka pendek, karena analisis ini
menekankan pada keterkaitan antara biaya, jumlahyang dijual, dan harga. Analisis biaya
volume laba juga dapat menjadi alat yang berharga untuk mengidentifikasi luas dan besarnya
masalah ekonomi yang dihadapi perusahaan dan membantu menunjukkan secara tepat
jawaban yang diperlukan.
Kegunaan analisis biaya, volume, dan laba menurut Bustami (2005) adalah untuk (a)
mengetahui jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak
mengalami kerugian; (b) mengetahui jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh
tingkat keuntungan tertentu; (c) mengetahui seberapa jauh berkurangnya penjualan agar
perusahaan tidak mengalami kerugian; (d) mengetahui efek perubahan harga jual, biaya, dan
volume penjualan; dan (e) menentukan bauran produk yang diperlukan untuk mencapai
jumlah laba yang diinginkan.
Kegunaan di atas dapat diintisarikan bahwa dengan memakai analisis biaya, volume, dan
laba para manajer dapat mengetahui dampak dari berbagai tingkat harga atau biaya terhadap
laba, dampak pengurangan biaya terhadap titik impas dan jumlah unit. Analisis biaya ,
Volume, laba (Analisis titik impas) yakni merupakan salah satu alat analisis yang dapat
digunakan untuk menghitung dampak perubahan harga jual, volume penjualan, dan biaya
terhadap laba untuk membantu manajemendalam perencanaan laba jangka pendek dengan
Analisis biaya Volume laba perusahaan dapat mengambil kebijakan atau langkah-langkah
yang harus diambil dalam rangka untuk mencapai perolehan laba yang diharapkan.

5
Garrison (2013: 322) menyatakan bahwa analisis biaya-volume-laba membantu
manajemen memahami hubungan timbal balik antara biaya, volume dan laba dalam organisasi
dengan memfokuskan pada interaksi antarlima elemen:
1. Harga produk
2. Volume atau tingkat aktivitas
3. Biaya variable per unit
4. Total biaya tetap
5. Bauran produk yang dijual.
Salah satu bentuk analisis biaya-volume-laba adalah perhitungan titik impas perusahaan.
Titik impas berarti keadaan perusahaan di mana total pendapatan sama dengan total biaya
yang berarti laba sama dengan nol. Untuk menemukan titik impas perusahaan berarti berfokus
pada laba operasi. Laba operasi mencakup pendapatan dan beban operasional normal
perusahaan.

a. Kegunaan Analisis Biaya-Volume-Laba


Kegunaan analisis biaya, volume, dan laba menurut Bustami (2005) adalah untuk :
(a) Mengetahui jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan
tidak mengalami kerugian
(b) Mengetahui jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh tingkat
keuntungan tertentu
(c) Mengetahui seberapa jauh berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak mengalami
kerugian
(d) Mengetahui efek perubahan harga jual, biaya, dan volume penjualan
(e) Menentukan bauran produk yang diperlukan untuk mencapai jumlah laba yang
diinginkan.
Kegunaan di atas dapat diintisarikan bahwa dengan memakai analisis biaya, volume, dan
laba para manajer dapat mengetahui dampak dari berbagai tingkat harga atau biaya terhadap
laba, dampak pengurangan biaya terhadap titik impas dan jumlah unit.

6
b. Analisis biaya volume laba dapat diterapkan dalam banyak hal, diantaranya adalah
- Menentukan harga jual produk atau jasa.
- Memperkenalkan produk atau jasa baru.
- Mengganti peralatan.
- Memutuskan apakah produk atau jasa yang ada seharusnya dibuat di dalam perusahaan
atau dibeli dari luar perusahaan.
- Melakukan analisis apa yang akan dilakukan, jika sesuatu dipilih oleh manajemen.

c. Asumsi-asumsi dari analis biaya, volume, dan laba


- Semua biaya diklasifikasikan sebagai biaya variabel dan tetap
- Fungsi jumlah biaya adalah linier dalam kisaran relevan
- Fungsi jumlah pendapatan adalah linier dalam kisaran relevan, harga jual dianggap
konstan
- Hanya terdapat satu pemicu biaya & volume unit produk 6 rupiah penjualan
- Tidak ada persediaan

Selain itu beberapa hal yang harus diperhatikan adalah :

1. Linearitas dan tentang yang relevan model CVP mengasumsikan bahwa pendapatan
dan total biaya adalah linear pada rentang aktivitas yang relevan. Meskipun perilaku
biaya sebenarnya tidak relevan dengan rentang output yang terbatas. Total biaya yang
diharapkan meningkat mendekati tingkat yang linear.
2. Mengidentifikasi biaya tetap dan biaya variable untuk ananlisis CVPP. Ada analisis
jangka pendek ,biaya tetap yang relevan adalah biaya tetap yang diperkirakan berubah
sehubungan dengan peluncuran produk baru. Untuk mengukur biaya variable perunit,
akuntan manajemen harus teliti memasukkan semua biaya variable yang relevan,tidak
hanya biaya produksi tapi juga biaya penjualan dan biaya distribusi.

d. Analisis Hubungan Biaya, Volume dan Laba


Analisis biaya,volume, laba merupakan salah satu alat analisis yang dapat digunakan untuk
menghitung dampak perubahan harga jual, volume penjualan, dan biaya terhadap laba
untuk membantu manajemendalam perencanaan laba jangka pendek. Dengan analisis

7
biaya, volume dan laba perusahaan dapat mengambil kebijakan atau langkah-langkah yang
harus diambil dalam rangka untuk mencapai perolehan laba yang diharapkan
Beberapa faktor yang mempengaruhi laba:
- Volume Produk yang dijual, berpengaruh terhadap volume produksi produk atau jasa
tersebut
- Harga jual produk atau jasa akan mempengaruhi besarnya volume produk atau jasa
yang bersangkutan
- Biaya Produksi adalah biaya yang timbul dari perolehan atau untuk pengolahan suatu
produk atau jasa yang akan mempengaruhi harga jual produk yang bersangkutan

e. Anggapan Yang Mendasari Analisi Titik Impas


➢ Variabilitas biaya dianggap akan mendekati pola perilaku yang diramalkan. Biaya tetap
akan selalu konstan dalam kisaran volume yang dipakai dalam perhitungan impas,
sedangkan biaya variabel berubah sebanding dengan perubahan volume penjualan.
➢ Harga jual produk dianggap tidak berubah-ubah pada berbagai tingkat kegiatan. Jika dalam
usaha menaikkan volume penjualan dilakukan penurunan harga jual atau dengan
memberikan potongan harga, maka hal ini mempengaruhi hubungan biaya, volume dan
laba.
➢ Kapasitas produksi pabrik dianggap secara relatif konstan. Penambahan fasilitas produksi
akan berakibat pada penambahan biaya tetap dan akan mempengaruhi hubungan biaya,
volume, dan laba.
➢ Harga faktor-faktor produksi dianggap tidak berubah. Jika harga bahan baku dan tariff upah
menyimpang terlalu jauh dibanding dengan data yang dipakai sebagai dasar perhitungan
impas, maka hal ini akan mempengaruhi hubungan biaya, volume laba.
➢ Efisiensi produksi dianggap tidak berubah.
➢ Perubahan jumlah persediaan a#al dan akhir dianggap tidak signifikan.
➢ Komposisi produk yang akan dijual dianggap tidak berubah.

Hubungan antara biaya, volume dan laba dipengaruhi oleh 3 faktor atau suatu kombinasi faktor-
faktor berikut ini :

8
a. Harga jual persatuan
b. Volume penjualan
c. Komposisi produk yang dijual
d. Biaya variabel pertahune.
e. Ttal biaya tetap.

Agar perencanaan laba perusahaan dapat efektif, manajemen harus dapat memperkirakan
dampak perubahan masing-masing faktor tersebut terhadap laba bersih, impas dan return of
investment perusahaan. Pembuatan anggaran pendapatan dan biaya dan penyajian informasi
tersebut dalam grafik laba dan volume merupakan alat yang efektif dalam menyajikanin informasi
bagi manajemen untuk keperluan perencanaan laba jangka pendek.

Hal ini memungkinkan manajemen memperkirakan pengaruh kegiatan atau usaha-usaha yang
akan dilaksanakan dan pengaruh perubahan kondisi pasar terhadap laba, sehingga manajemen
dapat memilih berbagai macam usul kegiatan yang memberikan kontribusi terbesar terhadap
pencapaian laba di masa yang akan datang.

Analisis biaya, volume dan laba dapat digunakan untuk menentukan titik impas dengan
beberapa pendekatan persamaan matematika, pendekatan contribution margin per unit, pendekatan
contribution margin ratio dan pendekatan grafik.

2.2 Pengertian Biaya


Biaya merupakan pengorbanan energi, barang dan atau uang untuk memperoleh
manfaat di masa mendatang. Perusahaan harus memperhitungkan terlebih dahulu risiko
dan hasil sebelum melakukan pengorbanan. Menurut Utari, dkk. (2014: 20) “biaya adalah
kas yang dikorbankan untuk memproduksi atau memperoleh barang atau jasa yang
diharapkan akan memperoleh manfaat atau keuntungan di masa mendatang.” Menurut
Munawir (2015: 8) “biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan
uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan
tertentu.”

9
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat dinyatakan bahwa biaya adalah
pengorbanan yang harus dikeluarkan untuk memperoleh barang atau jasa yang diharapkan
untuk menghasilkan manfaat atau keuntungan di masa mendatang.

Klasifikasi Biaya
Sebagian besar keputusan yang diambil manajemen memerlukan informasi biaya
yang didasarkan pada perilakunya. Oleh sebab itu perlu diketahui penggolongan atau
pengklasifikasian biaya atas dasar perilakunya. Maksud dari perilaku biaya adalah pola
perubahan biaya dalam kaitannya dengan perubahan volume kegiatan atau aktivitas
perusahaan (misalnya volume produksi atau volume penjualan). Besar kecil biaya
dipengaruhi oleh besar kecilnya volume produksi atau volume penjualan. Berdasarkan
hubungan tersebut menurut Halim, dkk. (2014: 21) biaya digolongkan atas:

- Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya-biaya yang totalnya selalu berubah secara proposional
(sebanding) dengan perubahan volume kegiatan perusahaan. Besar-kecilnya total biaya
variabel dipengaruhi oleh besar-kecilnya volume produksi/penjualan secara proposional.
Contoh jenis biaya ini antara lain: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, sebagian
biaya overhead pabrik, komisi penjualan yang ditentukan berdasarkan persentase tertentu
dari hasil penjualan dan sebagainya.

- Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya-biaya yang di dalam jarak kapasitas (range of capacity)
tertentu totalnya tetap, meskipun volume kegiatan perusahaan beubah-ubah. Sejauh tidak
melampaui kapasitas, biaya tetap total tidak dipengaruhi oleh besar-kecilnya volume
kegiatan perusahaan. Contoh biaya tetap antara lain: gaji tetap pimpinan perusahaan,
penyusutan aktiva tetap yang dihitung dengan metode garis lurus dan sebagainya.

- Biaya Semi Variabel

10
Biaya semi variabel adalah biaya-biaya yang totalnya selalu berubah tetapi tidak
proporsional dengan perubahan volume kegiatan perusahaan. Berubahnya biaya ini tidak
dalam tingkat perubahan yang konstan. Biaya ini dapat dikelompokkan pada yang tingkat
perubahannya semakin tinggi dan yang tingkat perubahannya semakin rendah. Dalam
biaya semi variabel ini terkandung unsur biaya tetap dan unsur biaya varibel.

Perencanaan Laba
Harahap (2001) berpendapat bahwa perencanaan laba merupakan rencana kerja
yang telah diperhitungkan dengan cermat dimana implikasi keuangannya dinyatakan
dalam bentuk proyeksi perhitungan rugi laba, neraca, kas, dan modal kerja untuk jangka
panjang dan jangka pendek. Dengan demikian, perencanaan laba dapat dibuat dalam jangka
panjang maupun jangka pendek karena di dalamnya juga ditentukan tujuan laba yang
hendak dicapai oleh perusahaan.
Laba dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu volume produk yang dijual, harga jual
produk dan biaya. Ketiga faktor ini saling berkaitan. Oleh karena itu, dalam perencanaan
laba jangka pendek hubungan biaya, volume, dan laba memegang peran yang sangat urgen.

Manfaat Perencanaan Laba


Penyusunan perencanaan laba perusahaan sangat besar manfaatnya bagi seorang
manajer. Menurut Supriyono (2000) manfaat perencanaan laba meliputi :
(a) Perencanaan kegiatan organisasi dan pusat pertanggungjawaban dalam jangka pendek;
(b) Membantu perusahaan mengkoordinasi rencana jangka pendek;
(c) Alat untuk memotivasi para manajer untuk mencapai tujuan perusahaan;
(d) Alat pengendalian kegiatan dan penilaian prestasi perusahaan; dan
(e) Alat pendidik para manajer.

11
Persamaan laba operasi dapat dinyatakan dengan :

Laba Operasi = Pendapatan penjualan – Beban variabel – Beban tetap


&
Laba Operasi = (Harga × Jumlah unit terjual) – (Biaya variabel per unit × Jumlah unit
terjual) – Total biaya tetap

3 Faktor yang mempengaruhi laba :

a. Volume produk yang dijual, berpengaruh terhadap volume produksi produk atau jasa
tersebut.
b. Harga jual produk,atau jasa akan mempengaruhi besarnya volume penjualan produk atau
jasayang bersangkutan.
c. Biaya produksi, adalah biaya yang timbul dari perolehan atau untuk pengolahan suatu
produk atau jasa akan mempengaruhi harga jual produk yang bersangkutan

Analisis Break Even Point


Sutrisno (2000) mengemukakan bahwa break even point merupakan suatu kondisi
dimana pada periode tersebut perusahaan tidak mendapatkan keuntungan dan juga tidak
menderita kerugian. Sedangkan menurut Sinaga (2000) break even adalah suatu keadaan
dimana dalam operasi perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian
(total revenue sama dengan total cost). Baldric (2013) berpendapat bahwa untuk
menentukan tingkat break even point dapat dicari dengan rumus titik impas dalam rupiah
rupiah dan titik impas dalam unit.

Cara Mengitung Break Even Point atau BEP:

- Menghitung Jumlah unit yang harus dijual

Break Event Point (dalam Unit) = Biaya Tetap Produksi / (Harga Jual per Unit – Biaya
Variabel per Unit)

- Menghitung jumlah Rupiah penjualan yang perlu diterima

BEP = Harga jual x Harga per unit


12
Dengan Keterangan :

BEP (dalam Unit) = Q

BEP (dalam Rupiah) = P

Biaya Tetap (Fixed Cost) = biaya dengan jumlahnya yang tetap (baik sedang masa
berproduksi atau tidak)

Biaya Variabel (Variable Cost) = biaya dengan jumlahnya meningkat searahpeningkatan


jumlah produksi contoh bahan baku, bahan baku pembantu, kebutuhan listrik, saluran
bahan bakar, dan lain-lain

Harga Jual per unit = harga jual barang atau jasa per unit yang telah dihasilkan.

Biaya Variabel per unit = total biaya variabel per Unit (TVC/Q)

Margin Kontribusi = Harga jual per unit – biaya variable perunit

Contoh kasus:

Perusahaan Sinar Mas adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan
oven. Akuntan manajer dari perusahaan dibebankan tugas untuk dapat menghitung jumlah
oven yang harus dijual supaya bisa mengimbangi biaya operasional yang telah tercatat
sebanyak Rp 70.000.000. Sedangkan laba bersih yang telah dikehendaki dari awal untuk
perusahaan sebanyak Rp 30.000.000. Jadi berapakah BEP dan Margin Produksi nya, jika:

Total biaya tetap = 70.000.000

Biaya variabel per unit = 30.000

Harga jual per unit = 70.000

Laba yang diinginkan = 30.000.000

Jawab :

BEP dalam unit = Biaya Tetap Produksi : Margin Kontribusi per unit

= 70.000.000 : (Harga jual per unit – Biaya variabel per unit)

= 70.000.000 : (70.000 – 30.000)


13
= 70.000.000 : 40.000

= 1750 unit

Berdasarkan dari data di atas dapat disimpulkan bahwa untuk tidak merugi maka
perusahaan Sinar Mas harus bisa menjual oven dengan sebanyak 2000 unit. Namun jumlah
yang tersebut merupakan jumlah minimal supaya bisa impas, namun belum untuk
menghasilkan laba. Selanjutnya, tugas akuntan ialah mengubah data tersebut menjadi mata
uang,

BEP dalam rupiah = Harga jual per unit x BEP unit

= 70.000 x 1.750 unit

= Rp 122.500.000

Untuk mengetahui titik impas, pemilik bisnis harus paham target dari penjualan yang harus
dicapai. Dengan demikian, pemilik bisnis mampu mengantisipasi kemungkinan untung dan
juga rugi.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Analisis biaya volume laba menghasilkan informasi dampak perubahan harga jual, biaya
dan atau volume penjualan terhadap laba bersih. dalam penyusunananggaran, Berbagai
kemungkinan pilihan harga jual, volume penjualan, dan biaya selalu dihadapi oleh manajemen
dalam proses penyusunan anggaran. Manajemen memerlukan berbagai parameter. Berbagai
parameter tersebut memberikan bantuan yang penting bagi manajemen dalam mempertimbangkan
berbagai usulan kegiatan dalam poroses penyusunan anggaran perusahaan.

15
DAFTAR PUSTAKA

A.Atkinson, Robert. S.Kaplan, Ella mae matsumura, S mark young : Akuntansi


Manajemen, edisi ke 3 jilid 1

Belmo, Karolus. Marianus Saldanha Neno. ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA SEBAGAI


ALAT PERENCANAAN LABA PADA PABRIK TAHU PINK JAYA – OEBUFU,
KUPANG. Vol. 13, No.3, 2020, p285-298. Diakses dari
file:///C:/Users/User/Downloads/332925-analisis-biaya-volume-laba-sebagai-alat-
3e504776.pdf

Wati, Nurma. Makalah analisis hubungan biaya volume laba. Diakses dari
https://www.academia.edu/29740656/Makalah_analisis_hubungan_biaya_volume_laba

https://dosenpintar.com/contoh-soal-bep/ (Diakses pada 15 November 2021)

16

Anda mungkin juga menyukai