Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS HUBUNGAN BIAYA, VOLUME, dan LABA

Disusun oleh : Kelompok 5


Nama Anggota : 1. Dwi Nurul Aisyah (1813031035)
2. Dino Siwa Ramadhan (1813031053)

Program Studi : Pendidikan Ekonomi


Mata Kuliah : Akuntansi Manajemen
Dosen Pengampu : 1. Albet Maydiantoro, S.Pd., M.Pd.
2. Widya Hestiningtyas, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan semaksimal mungkin.
Terimakasih kami ucapkan kepada Bapak Albet Maydiantoro,
S.Pd.,M.Pd dan Ibu Widya Hestiningtyas, S.Pd.,M.Pd. selaku dosen
pengampu mata kuliah Akuntansi Manajemen yang dengan ikhlas
membimbing dan mengarahkan para penulis serta memberikan waktu untuk
menyelesaikan makalah ini. Walaupun penulis sadari dalam penulisan
makalah ini masih banyak kekurangan.
Penulis berharap makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat baik
bagi penulis maupun pembaca. Baik dalam rangka memberi wawasan ataupun
pengetahuan. Penulis sangat berharap adanya kritik dan saran dari pembaca
yang sifatnya membangun demi perbaikan makalah ini, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Akhir kata penulis tutup kata pengantar ini dengan kata maaf apabila
terdapat kata-kata yang kurang berkenan. Terima Kasih

Bandar Lampung, 26 April 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3

2.1 Analisis Hubungan Biaya, Volume dan Laba ...................................... 3


2.2 Konsep Analisis Biaya, Volume dan Laba .......................................... 4
2.3 Manfaat Analisis Biaya, Volume dan Laba ......................................... 4
2.4 Tujuan Analisis Biaya, Volume dan Laba ........................................... 5
2.5 Perilaku Biaya dan Klasifikasinya ....................................................... 6
2.6 Perencanaan Laba ................................................................................ 6
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 8

3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 8

3.2 Saran .................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Analisis hubungan biaya-volume-laba merupakan salah satu faktor kunci


dalam berbagai keputusan manajemen, misalnya pemilihan jenis atau kelompok
produk, strategi pemasaran, pemanfaatan fasilitas produksi, dan sejenisnya.
Konsep analisis hubungan biaya-volume-laba merasuki bidang manajemen karena
konsep ini berhubungan dengan bagaimana seorang manajer melaksanakan
tugasnya. Konsep ini memiliki manfaat yang besar sehingga berfungsi sebagai alat
manajemen yang penting untuk mengetahui potensi laba yang belum
dimanfaatkan oleh suatu perusahaan.
Analisis hubungan biaya, volume, laba merupakan suatu alat yang sangat
berguna untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Karena analisis biaya
volume laba (CVP) menekankan keterkaitan antara biaya, kuantitas yang terjual,
dan harga, semua informasi keuangan perusahaan terkandung di dalamnya.
Analisis cvp dapat menjadi suatu alat yang bermanfaat untuk mengidentifikasi
cakupan dan besarnya kesulitan ekonomi yang dihadapi suatu divisi dan
membantu mencari pemecahannya.
Garrison et al (2010:322) Analisis hubungan biaya, volume dan laba
merupakan analisis yang dapat membantu manajer dalam memberikan perintah
untuk memahami hubungan antara biaya, volume dan laba. Alat analisis ini sangat
berguna dalam hubungan timbal balik antara biaya-volume-laba dalam organisasi
dengan memfokuskan pada interaksi antara lima elemen: harga produksi, volume
atau tingkat aktivitas, biaya variabel, total biaya tetap dan bauran produk yang
dijual.
Berguna untuk proses pembuatan keputusan bisnis, khususnya untuk
memprediksi laba jangka pendek yaitu analisis titik impas, yaitu suatu teknik
analisis untuk mengetahui penjualan minimum yang harus dicapai agar suatu
usaha tidak mederita rugi, tetapi juga belum memperoleh laba atau dengan kata
lain laba sama dengan nol.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana analisis hubungan antara biaya, volume dan laba.


2. Bagaimana konsep analisis biaya, volume dan laba.
3. Apa saja manfaat analisis biaya, volume dan laba.
4. Apa tujuan analisis biaya, volume dan laba.
5. Bagaimana perilaku biaya dan klasifikasinya.
6. Bagaimana perencanaan laba.

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui analisis hubungan antara biaya, volume dan laba.


2. Untuk mengetahui konsep analisis biaya, volume dan laba.
3. Untuk mengetahui manfaat analisis biaya, volume dan laba.
4. Untuk mengetahui tujuan analisis biaya, volume dan laba.
5. Untuk mengetahui perilaku biaya dan klasifikasinya.
6. Untuk mengetahui perencanaan laba.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Analisis Hubungan Biaya, Volume dan Laba

Analisis biaya, volume dan laba adalah analisis pola-pola perilaku biaya
yang mendasari hubungan-hubungan antara biaya, volume dan laba. Menurut
Mulyadi (1999:8), pengertian biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis, yang
diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk
mencapai tujuan tertentu. Mulyadi (1999:14), pengelompokkan biaya didasarkan
pada hubungan biaya dengan objek pengeluaran, fungsi pokok dalam perusahaan,
hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai, perilaku biaya dalam hubungannya
dengan perubahan volume kegiatan dan jangka waktu manfaatnya.
Dalam hubungannya dengan analisis biaya, volume dan laba, maka dalam
hal ini lebih menekankan tentang pemisahan biaya atas dasar hubungannya
dengan perubahan volume kegiatan atau produksi sesuai dengan alat analisis yang
akan dibahas, biaya tetap merupakan biaya-biaya yang dalam kapasitas tertentu
totalnya tetap meskipun terjadi perubahan volume kegiatan, biaya variabel adalah
biaya yang totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan
dan biaya semi variabel adalah biaya yang totalnya berubah dengan adanya
perubahan volume kegiatan atau total semi variabel berubah secara tidak
sebanding dengan perubahan volume kegiatannya kerena biaya semi variabel
mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel.
Konsep Laba Salah satu tujuan pendirian perusahaan adalah memperoleh
laba yang maksimal. Hal ini merupakan tugas manajemen untuk mencapai laba
yang diinginkan yaitu dengan menyusun perencanaan laba agar semua sumber
daya yang ada dalam perusahaan dapat diarahkan secara terorganisir dan
terkendali.
Analisis Break Event Point adalah salah satu cara untuk mengetahui berapa
volume penjualan minimum agar perusahaan tidak menderita rugi tetapi juga
belum memperoleh laba. Apabaila digunakan ”Contribusi Margin” maka Break
Event Point perusahaan tersebut tercapai pada volume penjualan dimana
kontribusi marginnya tetap sama dengan biaya tetap.

3
Jumingan (2006:183) menyatakan bahwa analisis Break Even Point
diperlukan untuk mengetahui hubungan antara volume produksi, volume
penjualan, harga jual, biaya produksi, biaya lainnyabaik yang bersifat tetap
maupun variabel, dan laba atau rugi. Samryn (2007:168) dalam bukunya yang
berjudul Akuntansi Manajerial,Analisis break even adalah Titik Impas adalah titik
dimana total pendapatan sama dengan total biaya atau sebagi titik dimana total
margin kontribusi sama dengan total biaya tetap.

2.2 Konsep Analisis Biaya, Volume dan Laba

Horngren (2005) mengemukakan bahwa analisis biaya, volume, dan laba


(cost volume profit analysis) menguji perilaku pendapatan total, total biaya dan
laba operasi ketika terjadi perubahan tingkat output, harga jual, biaya variabel per
unit, dan biaya tetap produk. Analisis biaya, volume, dan laba sangat berguna bagi
perusahaan yang sedang menyusun rencana usahanya atau sebagai alat pengendali
sewaktu perusahaan masih dalam kegiatan produksi. Menurut Samryn (2012)
analisis biaya, volume, dan laba dalam perencanaan laba dapat digunakan untuk
menghitung titik impas, target laba, margin of safety, komposisi biaya untuk
memaksimumkan margin kontribusi, struktur biaya atau leverage operasi.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa analisis biaya,
volume, dan laba merupakan alat yang dapat digunakan manajemen untuk
mengetahui hubungan antara harga jual, volume penjualan dan biaya terhadap
laba.

2.3 Manfaat Analisis Biaya, Volume dan Laba

Bustami (2005) menyatakan bahwa kegunaan analisis biaya, volume dan


laba adalaha sebagai berikut :
a. Mengetahui jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar
perusahaan tidak mengalami kerugian;
b. Mengetahui jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh tingkat
keuntungan tertentu;

4
c. Mengetahui seberapa jauh berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak
mengalami kerugian;
d. Mengetahui efek perubahan harga jual, biaya, dan volume penjualan; dan
e. Menentukan bauran produk yang diperlukan untuk mencapai jumlah laba
yang diinginkan.

Kegunaan di atas dapat diintisarikan bahwa dengan memakai analisis biaya,


volume, dan laba para manajer dapat mengetahui dampak dari berbagai tingkat
harga atau biaya terhadap laba, dampak pengurangan biaya terhadap titik impas
dan jumlah unit.

2.4 Tujuan Analisis Biaya, Volume dan Laba

Salman dan Farid (2016) menjabarkan tujuan implementasi analisis biaya


volume laba ini meliputi:
a. Dalam rangka meramal laba secara akurat, faktor yang penting adalah
mengetahui hubungan antara laba dan biaya pada satu sisi dan volume pada
sisi yang lain.
b. Analisis biaya-volume-penjualan bermanfaat dalam menyusun flexible
budget yang mengindikasikan biaya pada banyak level aktivitas.
c. Analisis CVP membantu evaluasi kinerja untuk tujuan pengendalian. Hal ini
bisa dilakukan dengan melakukan review laba dan biaya serta perubahan
volume.
d. Analisis hubungan CVP mendukung penetapan kebijakan harga yang sesuai
dengan kondisi lingkungan.
e. Tarif overhead pabrik yang ditentukan dimuka berhubungan dengan volume
produksi, maka mempelajari hubungan biaya dan volume adalah penting
untuk mengetahui jumlah biaya overhead yang akan dibebankan ke biaya
produk pada berbagai tingkat operasi.

5
2.5 Perilaku Biaya dan Klasifikasinya

Salman dan Farid (2016) menyatakan bahwa perilaku biaya adalah cara
biaya berubah dalam hubungannya dengan perubahan penggunaan aktivitas. Atau
dengan kata lain, perilaku biaya adalah istilah untuk menggambarkan apakah
biaya berubah seiring dengan perubahan output. Perilaku biaya terhadap
perubahan aktivitas pada perusahaan, biaya sendiri dapat dibagi menjadi tiga
golongan, yaitu :
1. Biaya Variabel (variable cost)
Adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan
perubahan aktivitas dan volume produksi, sementara jumlah per unitnya
tidak berubah.
2. Biaya Tetap (fixed cost)
Adalah biaya yang jumlahnya tidak berubah (konstan), terlepas dari
perubahan tingkat aktivitas dalam kisar relevan tertentu. Jumlah biaya tetap
yang tidak terpengaruh oleh perubahan tingkat aktivitas perusahaan
menyebabkan biaya tetap per unit produk menjadi berubah pada tingkat
aktivitas yang berbeda-beda.
3. Biaya Campuran (mixed cost)
Adalah biaya yang memiliki karakteristik biaya variabel sekaligus biaya
tetap. Sebagian dari biaya campuran berubah mengikuti perubahan aktivitas
secara proporsional. Sementara, sebagian yang lain tidak berubah meski
tingkat aktivitasnya berubah.

2.6 Perencanaan Laba

Laba merupakan tujuan utama sekaligus tolak ukur keberhasilan manajemen


perusahaan. Dengan memperoleh laba, manajemen dapat terus mempertahankan
dan mengembangkan kegiatan usaha. Salman dan Farid (2016) menyatakan
bahwa selisih antara pendapatan dan biaya diistilahkan dengan laba (profit) atau
rugi (loss). Laba operasi (operating income) hanya mencakup pendapatan dan
beban dari operasional normal perusahaan. Laba bersih (net income) adalah laba
operasi dikurangi pajak penghasilan (Hansen dan Mowen, 2009).

6
Perencanaan laba sendiri harus dibuat sebaik mungkin karena berguna
sebagai acuan dan alat pengendali bagi manajemen dalam menjalankan aktivitas
usahanya di masa yang akan datang. Perencanaan laba pada dasarnya merupakan
perencanaan yang harus dilakukan manajemen dalam rangka mencapai tujuan,
yakni mencapai laba yang diharapkan. Tahap-tahap yang dilakukan oleh
organisasi bisnis untuk mencapai tingkat laba yang diharapkan – sebuah proses
yang disebut perencanaan laba (Garrison et al., 2013).
Penyusunan perencanaan laba perusahaan sangat besar manfaatnya bagi
seorang manajer. Menurut Supriyono (2000) manfaat perencanaan laba meliputi :
a. Perencanaan kegiatan organisasi dan pusat pertanggungjawaban dalam
jangka pendek;
b. Membantu perusahaan mengkoordinasi rencana jangka pendek;
c. Alat untuk memotivasi para manajer untuk mencapai tujuan perusahaan;
d. Alat pengendalian kegiatan dan penilaian prestasi perusahaan; dan
e. Alat pendidik para manajer.

7
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Analisis biaya, volume dan laba menghasilkan informasi dampak perubahan


harga jual, biaya dan/atau volume penjualan terhadap laba bersih. Dalam
penyusunan anggaran, berbagai kemungkinan pilihan harga jual, volume
penjualan, dan biaya selalu dihadapi oleh manajemen. Dalam proses penyusunan
anggaran, manajemen memerlukan berbagai parameter. Berbagai parameter
tersebut memberikan bantuan yang penting bagi manajemen, dalam
mempertimbangkan berbagai usulan kegiatan dalam proses penyusunan anggaran
perusahaan.
Analisis biaya, volume dan laba juga memiliki sebuah manfaat dan
tujuannya tersendiri yang tentunya sangat berfungsi sebagai kegunaan bagi para
manajer agar dapat mengetahui dampak dari berbagai tingkat harga atau biaya
terhadap laba, dampak pengurangan biaya terhadap titik impas dan jumlah unit.

3.2 Saran
Demikian pembahasan dari makalah kami yang telah kami susun dengan
sebaik-baiknya. Semoga makalah yang telah disusun oleh kelompok kami bisa
bermanfaat bagi para pembaca. Kritik dan saran kepada kami sangat kami
butuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ira Ahvalina. 2016. Analisis Biaya, Volume Dan Laba Pada Hotel Grand Sawit di
Samarinda. e-Journal Administrasi Bisnis. Vol. 4, No. 2. Hal 452-466.

Selfinta B Sihombing. 2013. Analisis Biaya-Volume-Laba Sebagai Alat Bantu


Perencanaan Laba Pt. Bangun Wenang Beverages Company. Jurnal
EMBA 181. Vol. 1, No. 3. Hal 181-188.

Ressa Ismail. 2013. Hubungan Biaya-Volume-Laba Pada Perum Bulog Sub Divre
Wilayah 1 Ternate. Jurnal EMBA 1149. Vol. 1, No. 3. Hal 1149-1156.

Belmo and Neno. Analisis Biaya-Volume-Laba Sebagai Alat Perencanaan Laba


Pada Pabrik Tahu Pink Jaya – Oebufu, Kupang. Jurnal of Management.
Vol. 13, No. 3. Hal 285-298.

Sulistiyo, Novan Yudi Cahyadi. 2018. Analisis Biaya Volume Laba Sebagai Alat
Perencanaan Laba Pada CV Waringin Putih Semarang. Jurnal Akuntansi
Keuangan Bisnis Terapan. Vol. 1, No. 1. Hal 10-28.

Anda mungkin juga menyukai